Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK

MATERI BAB 1 TEKNIK DIGITAL


- KONSEP DIGITAL -

Dosen Pengajar :
Dr. Zulhelman, ST. MT.

Dibuat oleh:
1. Daffa Dzufadhli 2203421043
2. Nayla Fayyaza Azzahra 2203421004
3. Stefany Karista 2203421015

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


TEKNIK ELEKTRO – BROADBAND MULTIMEDIA
Universitas Indonesia, Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy Kampus, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok,
Jawa Barat 16425
(021) 7270036
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Bab 1 – Konsep Digital ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari materi ini adalah untuk memenuhi tugas Pak
Zulhelman pada mata kuliah Teknik Digital. Selain itu, materi ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Konsep Digital bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Zulhelman, selaku dosen pembimbing
pada mata kuliah Teknik Digital telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan materi ini. Kami menyadari,
materi yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan materi ini.
Wassalamualaikum Wr Wb

Depok, 14 September 2022

Penulis

1 |T E K N I K D I G I T A L
Daftar Isi

A. KONSEP DASAR ............................................................................................................. 3


A. 1 APA ITU ANALOG DAN DIGITAL? ................................................................................. 3
A. 2 REVOLUSI DIGITAL ...................................................................................................... 5
A. 2. 1 Perkembangan Komputer .................................................................................... 5
A. 2. 2 Lahirnya World Wide Web (WWW) ..................................................................... 5
A. 2. 3 Ponsel ................................................................................................................... 6
A. 2. 4 Situs Jejaring Sosial............................................................................................. 6
A. 2. 5 Penggunaan Kertas Berkurang............................................................................ 6
A. 3 SISTEM ANALOG DAN DIGITAL .................................................................................... 7
A. 4 ALAT YANG MENGGUNAKAN SINYAL ANALOG DAN DIGITAL ..................................... 8
B. SISTEM BILANGAN....................................................................................................... 9
B. 1 SISTEM BILANGAN BINER ............................................................................................ 9
B. 2 SISTEM BILANGAN DESIMAL ...................................................................................... 10
B. 2. 1 Konversi Bilangan Desimal ke Biner ................................................................. 10
B. 3 SISTEM BILANGAN OKTAL ......................................................................................... 11
B. 4 SISTEM BILANGAN HEKSADESIMAL ........................................................................... 12
C. KODE SANDI ................................................................................................................. 15
C. 1 SANDI BCD (BINER CODED DECIMAL) ...................................................................... 15
C. 2 SANDI WARNA ........................................................................................................... 15
C. 3 SANDI GREY ............................................................................................................... 16
C. 4 SANDI ASCII ............................................................................................................. 17

2 |T E K N I K D I G I T A L
A. KONSEP DASAR
A. 1 Apa itu Analog dan Digital?
Dalam ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis dan seluruh aktivitas manusia selalu
berhubungan dengan kuantitas. Untuk menyatakan nilai dari suatu kuantitas digunakan dua
cara yaitu : Analog dan Digital.

Pada pernyataan analog, nilai dari suatu kuantitas dinyatakan dengan kuantitas lain
yang sebanding. Misalnya :

 Speedometer kendaraan : penyimpangan jarum sebanding dengan besarnya


kecepatan kendaraan.

Gambar A.1 Speedometer Analog


 Thermostat kamar : melengkungnya batang bimetal sebanding dengan besarnya
suhu kamar.

Gambar A.2 Thermostat Analog


 Mikrofon audio : tegangan keluaran yang dihasilkan sebanding dengan kuatnya
suara yang mengenai membran mikrofon.

Gambar A.3 Mikrofon Analog

Sedangkan pada pernyataan digital, nilai suatu kuantitas tidak dinyatakan dengan
kuantitas lain yang sebanding, melainkan dengan simbol-simbol, yang dinamakan digit (dari
bahasa Yunani yang artinya jari-jari).

Misalnya Jam digital : waktu berubah secara kontinyu, tetapi nilai yang terbaca tidak
berubah secara kontinyu, melainkan langkah per langkah/diskrit.

Gambar A.4 berikut ini menunjukkan diagram Gambar A.5 berikut ini menunjukkan
dari tegangan analog versus waktu. Pada gambar diagram dari tegangan digital versus waktu.
terlihat bahwa besarnya tegangan analog Pada gambar terlihat bahwa besarnya
berubah secara kontinyu untuk setiap perubahan tegangan digital berubah secara step demi
waktu. step untuk setiap perubahan waktu.

3 |T E K N I K D I G I T A L
Gambar A.4 Tegangan Analog vs Waktu Gambar A.5 Tegangan Digital vs Waktu

Contoh Kasus :
Hasil pemantauan kecepatan seorang pengendara melalui speedometer selama beberapa
saat. Dari skala speedometer diperoleh suatu besaran standar / ref yaitu : 1 kolom : 5km/jam.
Selama perjalanan, maka jarum sepedometerakan senantiasa berada pada posisi “aktual”
padakecepatan yang sedang berlangsung secara kontiniu. Misalkan diperoleh data sebagai
berikut :

 Bila hitungan dilakukan secara diskrit yaitu dengan kriteria :


Selang waktu perhitungan, setiap 1 detikSetiap 5 km / jam dianggap sebagai 1 satuan
diskret. Maka hasil perhitungan secara digital akan diperoleh seperti grafik digital diatas.
Untuk akurasi perhitungan digital yang lebih teliti dilakukan dengan mempersempit selang
waktunya. (Misalnya perhitungan setiap 1⁄2 detik, 1⁄4 detik, dan sebagainya). Maka akan di
dapat data sebagai berikut :

Gambar A.7 Grafik

Jadi perbedaan utamanya adalah untuk menyatakan kuantitas digital adalah bersifat
diskrit, sehingga pada pembacaan harga tidak ada penafsiran yang mendua. Sedangkan
harga dari kuantitas analog adalah kontinyu yang sering menimbulkan penafsiran yang
berbeda.

4 |T E K N I K D I G I T A L
A. 2 Revolusi Digital
Revolusi digital adalah perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi
digital yang telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai saat ini. Revolusi digital ini telah
mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang canggih ini. Sebuah teknologi
yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dari mulai membantu mempermudah
segala urusan sampai membuat masalah karena tidak bisa menggunakan fasilitas digital
yang semakin canggih ini dengan baik dan benar. Berikut sejarah singkat mengenai
Revolusi Digital dalam perkembangan teknologi dunia.

A. 2. 1 Perkembangan Komputer
Komputer yang kita gunakan sekarang ini tidak serta merta muncul begitu saja
melainkan melalui proses yang panjang dalam evolusinya. Munculnya komputer
mungkin dapat dilihat dalam kilas balik sejarah sejak digunakannya Abacus ditemukan
di Babilonia (Irak) 5000 tahun yang lalu sebagai alat perhitungan manual yang pertama,
baik di lingkup sekolah maupun kalangan pedagang saat itu.
Pada tahun 1940, era baru komputer elektrik dimulai sejak ditemukannya
komputer elektrik yang menerapkan sistem aljabar Boolean. Pada dekade 1980-an
komputer menjadi mesin yang akrab bagi masyarakat umum di negara maju, dan jutaan
orang membeli komputer untuk digunakan di rumah, termasuk 17 juta Commodore 64 s
sendiri antara tahun 1982 dan 1994.

A. 2. 2 Lahirnya World Wide Web (WWW)


Sejarah Web bermula di European Laboratory for Particle Physics (lebih
dikenal dengan nama CERN), di kota Geneva dekat
perbatasan Prancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh
18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners Lee dan peneliti lainnya dari
CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di internet yang
memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi
informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik.
Web Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk menyatakan
suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai
mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Pada 1990,
Berners-Lee, yang kali ini berusia 35 tahun, berpikir ulang dan menghidupkan kembali
proyeknya. Kali ini ia bekerja dengan sebuah mesin yang sangat canggih, komputer
NeXT buatan Steve Jobs (pendiri Apple). Kebetulan, komputer tersebut memiliki
paduan perangkat keras dan perangkat lunak yang tepat untuk menampilkan informasi
secara visual. Selama beberapa bulan, Berners-Lee menulis ulang program
komputernya dan berhasil menciptakan browser, sejenis perangkat penjelajah internet.
Ia juga membuat beberapa halaman web yang bisa diakses. Ini adalah versi pertama
dari World Wide Web, nama yang dicetuskan sendiri oleh Berners-Lee dan biasa
disingkat WWW.

5 |T E K N I K D I G I T A L
A. 2. 3 Ponsel
Martin Cooper merupakan penemu ponsel yang digunakan lebih dari separuh
populasi dunia. Handset pertama dilahirkannya pada 1973 dengan bantuan
tim Motorola dengan berat dua kilogram. Ketika dia menderita di jalanan New
York dan membuat panggilan ponsel pertama dari prototipe ponselnya, dia tidak pernah
membayangkan perangkat buatannya itu akan sukses suatu saat. Di tahun 1983, ponsel
portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Akhirnya desainer industri telah melakukan pekerjaan super dan insinyur
menyelesaikan dua kilogram perangkat ponsel pertama. Setelah merevolusi masyarakat
di dunia dikembangkan pada 1990-an, revolusi digital menyebar ke massa di negara
berkembang pada tahun 2000-an. Pada akhir tahun 2005 populasi Internet mencapai 1
miliar dan 3 miliar orang di seluruh dunia ponsel yang digunakan oleh akhir dekade ini.
Saat ini, televisi transisi dari analog ke sinyal digital.

A. 2. 4 Situs Jejaring Sosial


Awal mula situs jejaring sosial ini muncul pada tahun 1997 dengan beberapa
situs yang lahir berbasiskan kepercayaan setelah itu kejayaan situs jejaring sosial mulai
diminati mulai dari tahun 2000-an serta 2004 muncul situs pertemanan
bernama Friendster lanjut ke tahun-tahun berikutnya tahun 2005 dan seterusnya
muncul situs-situs seperti MySpace, Facebook, Twitter dan lain-lain. Zaman semakin
canggih karena teknologi yang selalu diperbaharui, segala sesuatu yang saat ini lebih
mudah dilakukan. Selain dampak positif banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari
adanya jejaring sosial.

A. 2. 5 Penggunaan Kertas Berkurang


Akibat beralihnya dokumentasi arsip berkas di sebuah instansi yang awalnya
menggunakan kertas, kini urusan surat-menyurat tidak harus menggunakan kertas.
Bahkan uang kertas kini pun diganti dengan uang elektronik (e-money). Semua hal
yang menggunakan kertas dengan kemajuan teknologi digital, penggunaannya mulai
berkurang.

6 |T E K N I K D I G I T A L
A. 3 Sistem Analog dan Digital
Pada sistem analog kuantitas-kuantitas fisik prinsipnya bersifat analog, sedangkan
sistem digital kuantitas-kuantitasnya dinyatakan secara digital.

Sistem Digital mempunyai kelebihan, diantaranya:


 kecepatan dan kecermatan yang tinggi,
 kemampuanmenyimpan (memory) yang besar,
 tidak mudah terpengaruh oleh perubahankarakteristik komponen"komponen sistem
digital,
 lebih mampu digunakan pada rentang waktu yang lebih lama dan sebagainya.

Pada kenyataannya, hampir semua sistem adalah analog. Apabila sistem-sistem analog
tersebut memanfaatkan kelebihan sistem digital, maka terbentuklah sistem yang dinamakan
sistem hybrid.

Variabel
proses
Alat Ukur Analog to Digital Converter
(Analog) (Analog)
ADC

Central Processing Unit


(Digital) (Digital)
(CPU)

Mengatur
Digital to Analog Converter variabel proses
Kontroler
(DAC)
(Analog) (Analog)

Gambar A.8 Diagram Pengendalian Proses Sistem Hybrid

Gambar tersebut menunjukkan salah satu contoh pengendalian proses di industri,


dimana kuantitas-kuantitas analog misalnya temperatur, tekanan, level cairan, kecepatan
aliran dan sebagainya dipantau, diukur dan dikendalikan, kemudian kuantitasnya diubah
menjadi digital oleh pengubah dari analog ke digital / ADC. Lalu kuantitas digital tersebut
diolah (dimanipulasi atau disimpan) oleh bagian pusat pengolah (CPU) yang sepenuhnya
digital. Keluaran bagian pusat pengolah diubah kembali menjadi kuantitas analog pada
pengubah dari digital ke analog / DAC. Keluaran analog tersebut diberikan ke pengatur

7 |T E K N I K D I G I T A L
(Kontroler) yang memberikan suatu jenis pengaruh pada proses untuk mengatur harga dari
kuantitas analog asal yang sudah ditetapkan sebelumnya

A. 4 Alat yang Menggunakan Sinyal Analog dan Digital


 Sinyal Analog :  Sinyal Digital :
1. Remote TV2 1. Jam digital

2. Kamera digital

2. Speedometer motor

3. Pengukur tekanan 3. Pengukur suhu digital

4. Telepon
4. Kalkulator digital

5. Radio

5. Komputer

8 |T E K N I K D I G I T A L
B. SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan adalah Sistem yang digunakan untuk menuliskan (mengkodekan)
suatu bilangan. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang
dikenal yaitu: Biner (Basis 2), Desimal (Basis10), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal
(Basis 16).
B. 1 Sistem Bilangan Biner
Kerugian sistem bilangan desimal adalah sulit untuk menerapkannya dalam sistem
digital, karena sangat sukar untuk merancang peralatan elektronik yang dapat bekerja
dengan 10 tingkat tegangan yang berbeda. Disisi lain, sangat mudah mendesain rangkaian
yang bekerja dengan hanya dua tingkat tegangan.
Dalam sistem biner, hanya ada dua simbol atau nilai digit yang mungkin yaitu 0 dan 1.
Walaupun demikian sistem dasar 2 ini dapat digunakan untuk menyatakan setiap kuantitas
desimal atau sistem bilangan yang lain. Alasan penggunaan sistem bilangan biner dalam
sistem digital adalah sangat mudah untuk menerapkan rangkaian elektronik yang beroperasi
dengan hanya dua keadaan kerja, misalnya :
0 1
- Saklar (switch) : terbuka tertutup
- Lampu pijar : gelap terang
- Relay : terbuka tertutup
- Dioda : tak menghantar menghantar
- Transistor : tersumbat (cut-off) jenuh (saturated)
- Fotosel : gelap terang
- Thermostat : terbuka tertutup
- Pita magnetik : magnit demagnit

Sistem bilangan biner juga sistem nilai posisional, yaitu tiap digit biner (bit)
mempunyai nilai atau bobotnya sendiri yang dinyatakan sebagai pangkat dari dua, paling
kiri dari koma biner dinamakan bit yang paling besar (most significant bit /MSB) dan paling
kanan dari koma biner dinamakan bit yang paling kecil (least significant bit/LSB) seperti
dicontohkan pada Gambar B.1

Gambar B.1 Nilai Posisi Biner Sebagai Pangkat dari 2

9 |T E K N I K D I G I T A L
B. 2 Sistem Bilangan Desimal
Sistem desimal adalah sistem berbasis 10, tersusun dari 10 angka / simbol, yaitu : 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut sebagai digit dari sebuah
bilangan maka kita dapat menyatakan suatu kuantitas.
Sistem desimal adalah sistem nilai posisional artinya nilai sebuah digit tergantung pada
posisinya, yang dinyatakan sebagai pangkat dari 10, seperti ditunjukkan pada gambar B.2.
Koma desimal digunakan untuk memisahkan bagian bilangan bulat dan pecahan atau
pangkat positif dan negatif dari 10.
Contoh B.2 : 234,5610 = 2 x 10+2 + 3 x 10+1 + 4 x 100 + 5 x 10-1 + 6 x 10-2.

Gambar B.2 Nilai Posisi Desimal Sebagai Pangkat dari 10

B. 2. 1 Konversi Bilangan Desimal ke Biner


Suatu bilangan desimal dapat dikonversikan ke bilangan biner ekivalennya, yaitu membagi
berulang-ulang dengan 2 pada bagian bilangan bulat dan menuliskan sisanya setelah tiap-tiap
pembagian sampai hasil baginya sama dengan nol, sedangkan pada bagian bilangan pecahan
dikalikan berulang-ulang dengan 2 sampai menghasilkan 1,00.

Contoh : 25,375(10) = 1 1 0 0 1, 0 1 1(2)

10 |T E K N I K D I G I T A L
B. 3 Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, artinya mempunyai delapan digit
kemungkinan, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Posisi tiap digit dari bilangan oktal merupakan
pangkat dari 8, seperti ditunjukkan pada Gambar B.3

Gambar B.3 Nilai Posisi Oktal Sebagai Pangkat dari 8.


Suatu bilangan oktal dapat dikonversikan ke desimal ekivalennya dengan mengalikan
masing-masing digit oktal dengan bobot posisinya.
Contoh :
1. Bilangan pecahan desimal dari (0,75)8 ?

11 |T E K N I K D I G I T A L
2. Bilangan pecahan desimal dari (0,625)8 ?

B. 4 Sistem Bilangan Heksadesimal


Sistem bilangan heksadesimal adalah bilangan berbasis 16, artinya menggunakan 16
kemungkinan digit simbol, yaitu 0 sampai 9 ditambah huruh A, B, C, D, E, F. Posisi tiap
digit dari bilangan heksadesimal merupakan pangkat dari 16, seperti ditunjukkan pada
gambar B.4

Gambar B.4 Nilai Posisi Heksadesimal Sebagai Pangkat dari 16


Suatu bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke desimal ekivalennya dengan
mengalikan masing-masing digit oktal dengan bobot posisinya.

Contoh :
1. Bilangan desimal dari (70)16 ?

2. Bilangan desimal dari (2A5)16 ?

12 |T E K N I K D I G I T A L
TABEL
Konversi Biner, Desimal, Oktal, dan Heksadesimal

Biner Desimal Oktal Heksadesimal


0 = 000 = 0000 0 0 0
1 = 001 = 0001 1 1 1
10 = 010 = 0010 2 2 2
11 = 011 = 0011 3 3 3
100 = 0100 4 4 4
101 = 0101 5 5 5
110 = 0110 6 6 6
111 = 0111 7 7 7
1000 = 001000 8 10 8
1001 = 001001 9 11 9
1010 = 001010 10 12 A
1011 = 001011 11 13 B
1100 = 001100 12 14 C
1101 = 001110 13 15 D
1110 = 001110 14 16 E
1111 = 001111 15 17 F
10000 = 010000 = 16 20 10
00010000
10001 = 010001 = 17 21 11
00010001
10010 = 010010 = 18 22 12
00010010
10011 = 010011 = 19 23 13
00010011
10100 = 010100 = 20 24 14
00010100
10101 = 010101 = 21 25 15
00010101
10110 = 010110 = 22 26 16
00010110

13 |T E K N I K D I G I T A L
10111 = 010111 = 23 27 17
00010111
11000 = 011000 = 24 30 18
00011000
11001 = 011001 = 25 31 19
00011001
11010 = 011010 = 26 32 1A
00011010
11011 = 011011 = 27 33 1B
00011011
11100 = 01100 = 28 34 1C
00011100
11101 = 011101 = 29 35 1D
00011101
11110 = 011110 = 30 36 1E
00011110
11111 = 011111 = 31 37 1F
00011111
100000 = 00100000 32 40 20

14 |T E K N I K D I G I T A L
C. KODE SANDI
C. 1 Sandi BCD (Biner Coded Decimal)
Proses komputasi dalam mesin digital dalam bentuk biner. Jika hasil komputasi
tetap ditampilkan dalam bentuk biner, kita mengalami hambatan atau bahkan sulit
memahaminya, karena kita tidak biasa dengan bilangan yang tampil dalam bentuk biner.
Jadi tampilan desimal lebih mudah difahami dari pada tampilan biner. Oleh karena itu
diperlukan suatu cara penyandian dari biner ke desimal dan sebaliknya.
Sekelompok 0 dan 1 dalam bentuk biner dapat dipikirkan sebagai penggambaran
sandi suatu bilangan desimal.Salah satu sistem sandi adalah BCD atau desimal yang
disandikan biner. Karena digit desimal yang terbesar 9, maka diperlukan 4 bit biner untuk
menyandi setiap digit. Susunan 4 bit biner tersebut menghasilkan 16 kombinasi yang
berbeda, tetapi hanya diperlukan 10 kombinasi di antaranya.
Untuk bilangan bulat, kelompok 4 bit yang pertama (paling kanan) menyatakan
satuan, kelompok 4 bit ke dua adalah puluhan, kelompok 4 bit ke tiga merupakan ratusan,
dan seterusnya.Dalam BCD tidak digunakan sandi-sandi 1010, 1011, 1100, 1101, 1110,
dan 1111. Jika sembarang bilangan 4 bit yang terlarang itu terjadi pada mesin yang
menggunakan sandi BCD, maka biasanya akan terjadi indikasi terjadinya kesalahan.
Contoh : Ubahlah 2510 menjadi bilangan BCD !
210 = 0010 dan
510 = 0101
Sehingga, 2510 = 0010 0101 BCD

C. 2 Sandi Warna
Color-hex memberikan informasi tentang warna termasuk model warna (RGB, HSL,
HSV dan CMYK), warna Triadic, warna monokromatik dan warna analog dihitung dalam
halaman warna.
Dalam mewakili setiap warna dibutuhkan 24-bit atau juga dikenal sebagai tiga byte. Itu
memberikan 256 tingkat kecerahan untuk masing-masing dari 3 merah, hijau dan biru.
Seringkali ada byte ke-4, untuk mewakili transparansi. (0 menjadi transparan, 255 menjadi
buram). Ini tidak relevan dalam hal terakhir yang Anda lihat, tetapi relevan saat menyusun
sesuatu (seperti menampilkan gambar "di atas" dari gambar lain atau warna latar belakang
atau sejenisnya). Ada kalanya lebih dari 24 bit digunakan, ketika diperlukan lebih presisi
(terutama ketika Anda ingin mengedit gambar tanpa menunjukkan "artefak"). Dulu umum
untuk memiliki bit per piksel yang lebih rendah, tetapi sekarang orang mengharapkannya
terlihat cukup realistis. Tetapi sebagian besar gambar yang Anda lihat di web dan
semacamnya: 24 bit per piksel.
Namun ada berapa banyak warna berbeda yang dipresentasikan?
Dengan 256 kemungkinan nilai yang berbeda untuk jumlah setiap warna primer, ini
berarti 8 bit akan diperlukan untuk mewakili nomor tersebut.
28=2×2×2×2×2×2×2×2=256

15 |T E K N I K D I G I T A L
Bilangan terkecil yang dapat direpresentasikan dengan 8 bit adalah 00000000 – yaitu
0. Dan bilangan terbesar yang dapat direpresentasikan dengan 8 bit adalah 11111111 –
yaitu 255.
Karena ada tiga warna primer, yang masing-masing membutuhkan 8 bit untuk mewakili
masing-masing dari 256 kemungkinan nilai yang berbeda, kita membutuhkan total 24 bit
untuk mewakili sebuah warna.
3×8=24
Jadi, ada berapa warna total dengan 24 bit? Kita tahu bahwa ada 256 kemungkinan nilai
yang dapat diambil setiap warna, jadi cara termudah untuk menghitungnya adalah:
256×256×256=16,777,216 224
Karena 24 bit diperlukan, representasi ini disebut warna 24 bit. Warna 24 bit kadang-
kadang disebut dalam pengaturan sebagai "Warna Sejati" (karena lebih akurat daripada
yang bisa dilihat mata manusia). Pada sistem Apple, ini disebut "Millions of colours".

C. 3 Sandi Grey
Kode gray merupakan kode 4 bit tanpa bobot dan tidak sesuai untuk operasi
aritmatika. Kode gray memiliki keunikan, yaitu hanya satu bit yang berubah dalam
setiap dua kata berurutan. Atau dengan kata lain, hanya satu bit yang berubah bila dicacah
dari atas ke bawah. Kode gray biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan
posisi dari suatu poros mesin yang berputar. Tabel C.1 menunjukkan kode gray yang
merepresentasikan digit desimal 0 s.d. 9

Tabel C.1 Kode Gray

16 |T E K N I K D I G I T A L
C. 4 Sandi ASCII
Untuk memperoleh informasi yang keluar dan masuk pada computer, kita perlu
menggunakan semacam kode alfanumerik (bilangan, huruf, dan symbol-simbol
lainnya) untuk unit I/O dari computer yang bersangkutan. Dulu pernah terjadi bahwa setiap
pabrik menggunakan kode yang berbeda dan menimbulkan segala macam kerancuan.
Akhirnya industri-industri computer sepakat untuk menciptakan system kode untuk unit
I/O tersebut yang dikenal sebagai ASCII. Dengan system kode ini setiap pabrik dapat
membakukan perangkat keras I/O seperti keyboard, printer, monitor, dan lain-lain.
Kode ASCII adalah kode 7-bit dengan format susunan : a6a5a4a3a2a1a0 Setiap
a disusun dalam digit 0 dan 1. Kode 7-bit menghasilkan 128 karakter yang berbeda.

Tabel C.2 Kode ASCII

Pada prakteknya, masing-masing karakter direpresentasikan dengan menggunakan


2 digit heksadesimal. Beberapa contohnya dapat dilihat pada tabel C.3, sedangkan Tabel C.4
menampilkan representasi karakter ke dalam heksadesimal secara lengkap.
Tabel C.3 Contoh Representasi Kode ASCII dalam Kata Heksadesimal untuk “Digital”

17 |T E K N I K D I G I T A L
Tabel C.4 Kode ASCII dalam Heksadesimal

Data informasi dibawa dengan menggunakan karakter control (control character).


Contoh : STX (start of text) dan ETX (end of text) digunakan untuk menentukan batas/limit
suatu data/text. Karakterkarakter kontrol dapat dilihat pada tabel C.5 berikut :
Tabel C.5 Karakter ASCII untuk Kontrol Informasi

Komputer modern menggunakan kode ASCII 8bit (extended ASCII) yang merupakan
perluasan dari ASCII 7bit dengan tambahan 128 karakter lagi yang umumnya digunakan
mewakili karakter grafik.

18 |T E K N I K D I G I T A L
DAFTAR PUSTAKA

Aisiyah, Putri. (????). BAB I Teknik Digital. Diakses pada 15 Septembar 2022 melalui
https://www.academia.edu/6427608/BAB_I_TEKNIK_DIGITAL
Color-hex. (????). Color Hex Color Codes. Diakses pada 15 September 2022 melalui
https://www.color-hex.com/
CSFG. (????). Data Representation 5.5. Images and Colours. Diakses pada 15
September 2022 melalui https://www.csfieldguide.org.nz/en/chapters/data-
representation/images-and-
colours/#:~:text=With%20256%20possible%20values%20for,the%20human%2
0eye%20can%20detect!&text=Think%20back%20to%20the%20binary,is%20th
e%20maximum%20colour%20value%3F
Eka, Novita. (????). Konsep Digital. Diakses pada 15 September 2022 melalui
https://www.academia.edu/23716997/Konsep_Digital
Fathudin, Ade. (2017). Representasi Analog VS Digital. Diakses pada 15 September
2022 melalui https://www.febrianaspost.com/2017/12/representasi-analog-vs-
digital.html
Kurnia, Veronika. (2017). BAB II Sistem Bilangan dan Kode Bilangan. Diakses pada
15 September 2022 melalu https://docplayer.info/34472445-Bab-ii-sistem-
bilangan-dan-kode-bilangan.html
Mustafa, Mahmud & Rahma, Ummiati. (2018). Pengantar Elektronika Digital.
Diakses pada 16 September 2022 melalui https://osf.io/2f3dw
Pranoto, Hendra. (2017). SISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan
bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder
(penyandi). Diakses pada 15 September 2022 melalui
https://docplayer.info/34350991-Sistem-sandi-kode-suatu-rangkaian-pengubah-
pesan-bermakna-misal-desimal-menjadi-sandi-tertentu-misal-biner-disebut-
enkoder-penyandi.html
Quora. (2021). How many bits do you need to represent a color pixel?. Diakses pada
15 September 2022 melalui https://www.quora.com/How-many-bits-do-you-
need-to-represent-a-color-pixel
Tim Fakultas Teknik UNY. (2003). Dasar Elektronika Analog dan Digital. Diakses
pada 15 September 2022 melalui
http://mirror.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-
kejuruan/elektro/transmisi/dasar_elektronika_analog_dan_digital.pdf
Tim Fakultas Teknik UNY. (2013). Teknik Digital Teori dan Aplikasi. Diakses pada
15 September 2022 melalui
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131755729/pendidikan/Pengenalan+Konsep+D
igital.pdf

19 |T E K N I K D I G I T A L

Anda mungkin juga menyukai