Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMK N 2 SIGLI


Mata Pelajaran : DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
Kelas / Semester : X / 1 (Gasal)
Program Keahlian : T. ELEKTRONIKA
Materi Pokok : Alat-alat ukur listrik dan elektronika
Alokasi Waktu : 2 x 6 JP

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Pengetahuan
a. Produk
1) Setelah pelajaran ini berakhir, peserta didik secara mandiri dapat Memahami
pemakaian alat-alat ukur listrik dan elektronika dengan menjawab soal pada
lembar penilaian (LP) 3, criteria minimal nilai sama dengan KKM.
2) Setelah pelajaran ini berakhir, peserta didik secara mandiri dapat
Mengientifikasikan pemakaian alat-alat ukur listrik dan elektronika
b. Proses
Sebelum penerapan, peserta didik dapat Mengimplementasikan penggunaan alat-alat
ukur listrik dan elektronika
2. Keterampilan
Peserta didik dapat Menerapkan penggunaan alat-alat ukur listrik dan elektronika
sesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal total nilai kinerja sama dengan KKM.

B. KOMPETENSI DASAR
a. KD pada KI pengetahuan (KI-3)
3.4 Menjelaskan pemakaian alat-alat ukur listrik dan elektronika
b. KD pada KI keterampilan (KI-4)
4.4 Menggunakan alat-alat ukur listrik dan elektronika

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Pengetahuan
a. Produk (Penggalan Materi 1)
3.4.1 Memahami pemakaian alat-alat ukur listrik dan elektronika
3.4.2 Mengidentifikasikan penggunaan alat-alat ukur listrik dan elektronika
b. Proses (Penggalan Materi 2)
1.4.1 Mengimplementasikan penggunaan alat-alat ukur listrik dan elektronika
2. Keterampilan (Penggalan Materi 3)
1.4.2 Menerapkan penggunaan alat-alat ukur listrik dan elektronika

D. URAIAN MATERI AJAR


Penggalan Materi 1
uraian materi berkaitan dengan IPK Produk yang berisikan pengetahuan faktual dan
konseptual
a. Pengertian Dasar
Proses pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan
salah satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh
besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol
maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user. Kepentingan alat-alat ukur dalam
kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi. Hampir semua alat ukur berdasarkan energi
elektrik, karena setiap kuantitas fisis mudah dapat diubah kedalam kuantitas elektrik, seperti
tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan lain-lainnya. Misalnya : temperatur yang dulu
diukur dengan sebuah termometer air- raksa sekarang dapat diukur dengan thermocople.
Sifat dari pengukuran itu dibagi dalam :
1. Indication, menyatakan, menunjukkan, alat semacam ini tidak tergantung pada waktu;
2. Recording, mencatat, menyimpan, merekam, alat ini dipergunakan bila
pengukuran berubah dengan perubahan waktu;
3. Integrating, menjumlahkan, alat ini dipakai bila konsumsi energi elektrik selama
beberapa waktu waktu diperlukan.
Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat sesuatu zat/
benda ke dalam bentuk angka atau herga yang lazim disebut sebagai hasil pengukuran.
Pemberian angka-angka tersebut dalam praktek dapat dicapai dengan :
1. Membandingkan dengan alat tertentu yang dianggap sebagai standar.
2. Membandingkan besaran yang akan diukur dengan suatu sekala yang telah ditera atau
dikalibrasikan.
Jelaslah bahwa pengukuran sebagai suatu proses yang hasilnya sangat tergantung dari unsur-
unsurnya. Unsur-unsur terpenting dalam proses pengukuran itu antara lain :
1. Alat yang dipergunakan sebagai pembanding/ penunjuk.
2. Orang yang melaksanakan pengukuran.
3. Cara melaksanakan pengukuran.
b. Berikut adalah macam-macam alat ukur listrik :
1) Ampere meter
2) Voltmeter
3) Ohm-meter
4) Wattmeter
5) Multimeter Analog/Digital
6) Oscilloscope
7) Generator fungsi
8) Digital Signal Analyzer / Spectrum meter
9) Frekuensi generator

Penggalan Materi 2
Berikut beberapa contoh pengukuran menggunakan alat ukur listrik
a. Multimeter digunakan untuk mengukur resistansi
Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi saklar pemilih multimeter diatur
pada kedudukan W dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling
dihubungkan dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur
kedudukan jarum pada posisi nol pada skala W. Jika jarum penunjuk meter tidak
dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan
baterai yang baru. Langkah selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada
ujung-ujung resistor yang akan diukur resistansinya. Cara membaca penunjukan
jarum meter sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan
tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan jarum
penunjuk meter berada pada bagian tengah daerah tahanan. Jika jarum penunjuk
meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka batas ukurnya diubah
dengan memutar saklar pemilih pada posisi x 10. Selanjutnya dilakukan lagi
pengaturan jarum penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan lagi
pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil pengukurannya adalah penunjukan
jarum meter dikalikan 10 W.
Apabila dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk meter masih berada di bagian kiri
daerah tahanan, maka batas ukurnya diubah lagi menjadi KW dan dilakukan proses
yang sama seperti waktu mengganti batas ukur x 10. Pembacaan hasilnya pada skala
KW, yaitu angka penunjukan jarum meter dikalikan dengan 1 KW.

b. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DC


Untuk mengukur tegangan DC (misal dari baterai atau power supply DC), saklar
pemilih multimeter diatur pada kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar
dari tegangan yang akan diukur. Test lead merah pada kutub (+) multimeter
dihubungkan ke kutub positip sumber tegangan DC yang akan diukur, dan test lead
hitam pada kutub (-) multimeter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari sumber
tegangan yang akan diukur. Hubungan semacam ini disebut hubungan paralel. Untuk
mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk meter berada
pada kedudukan paling maksimum, caranya dengan memperkecil batas ukurnya
secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250 V dan seterusnya. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal jangan
sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan multimeter.
c. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC
Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih
multimeter diputar pada kedudukan ACV dengan batas ukur yang paling besar misal
1000 V. Kedua test lead multimeter dihubungkan ke kedua kutub sumber listrik AC
tanpa memandang kutub positif atau negatif. Selanjutnya caranya sama dengan cara
mengukur tegangan DC di atas.
d. gunakan Multimeter untuk mengukur arus DC pada suatu rangkaian listrik..

Penggalan Materi 3
Peserta didik mempraktekkan langkah-langkah keterampilan sesuai dengan pengetahuan
prosedural yang terdapat pada penggalan materi 2.
Langkah pengukuran Arus DC
Untuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada multimeter
diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA. Kedua test lead multimeter
dihubungkan secara seri pada rangkaian sumber DC (perhatikan gambar di bawah
ini)

Gambar 9. Multimeter untuk Mengukur Arus DC


Ketelitian paling tinggi akan didapatkan bila jarum penunjuk multimeter pada
kedudukan maksimum. Untuk mendapatkan kedudukan maksimum, saklar pilih
diputar setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya dari 500 mA; 250 mA;
dan 0, 25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan
kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat
merusakkan multimeter.

E. RUJUKAN/ KEPUSTAKAAN
https://www.abihamid.com/2011/03/generator-frekuensi-audio.html
https://abumaimunah.files.wordpress.com/2010/08/et-plts-s01-3-pengukuran-elektro.doc
Kemmerly, Jack E.. Jr, William H. Hayt. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga.
Waluyanti, Sri . 2008. ALAT UKUR DAN TEKNIK PENGUKURAN JILID 1. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
LembarKerja Peserta Didik (LKPD)
Menggunakan alat-alat ukur listrik dan elektronika Untuk Pemecahan Masalah
Nama Kelompok : .........................................................................................................
Nama Siswa : .........................................................................................................
Kelas : .........................................................................................................

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Pengetahuan
a. Produk
1) Setelah pelajaran ini berakhir, peserta didik secara mandiri dapat Memahami
pemakaian alat-alat ukur listrik dan elektronika dengan menjawab soal pada
lembar penilaian (LP) 3, criteria minimal nilai sama dengan KKM.
2) Setelah pelajaran ini berakhir, peserta didik secara mandiri dapat
Mengientifikasikan pemakaian alat-alat ukur listrik dan elektronika
b. Proses
Sebelum penerapan, peserta didik dapat Mengimplementasikan penggunaan alat-alat
ukur listrik dan elektronika
2. Keterampilan
Peserta didik dapat Menerapkan penggunaan alat-alat ukur listrik dan elektronika sesuai
rincian tugas kinerja di LP 5 minimal total nilai kinerja sama dengan KKM.

B. KOMPETENSI DASAR
a. KD pada KI pengetahuan (KI-3)
3.4 Menjelaskan pemakaian alat-alat ukur listrik dan elektronika
b. KD pada KI keterampilan (KI-4)
4.4 Menggunakan alat-alat ukur listrik dan elektronika

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3. Indicator KD pada KI Pengetahuan (KI-3)
a. Produk
3.4.1 Memahami pemakaian alat-alat ukur listrik dan elektronika
3.4.2 Mengidentifikasikan penggunaan alat-alat ukur listrik dan elektronikan
b. Proses
4.4.1 Mengimplementasikan penggunaan alat-alat ukur listrik dan elektronika
4. Indicator KD pada KI Keterampilan (KI-4)
4.4.2 Menerapkan penggunaan alat-alat ukur listrik dan elektronika

D. LANGKAH PEMBELAJARAN
Tuliskan langkah-langkah pengukuran tenganga listrik DC, AC, dan Arus DC

E. DISKUSI
Buatlah kelompok sejumlah 4-5 orang dalam satu kelompok, lalu lakukan diskusi bersama
untuk melakukan pengukuran hambatan listrik. Buatlah laporan dari hasil diskusi yang telah
dilakukan dan akan dipresentasikan di depan kelas.

F. PETA KONSEP

Memahami pemakaian alat-alat ukur listrik


dan elektronika (IPK Faktual)

Menggunakan alat-alat ukur Mengidentifikasikan penggunaan alat-alat


listrik dan elektronika ukur listrik dan elektronika (IPK Konseptual)

Menerapkan penggunaan alat-alat ukur


listrik dan elektronika (IPK Keterampilan)

G. DAFTAR PUSTAKA
https://www.abihamid.com/2011/03/generator-frekuensi-audio.html
https://abumaimunah.files.wordpress.com/2010/08/et-plts-s01-3-pengukuran-elektro.doc
Kemmerly, Jack E.. Jr, William H. Hayt. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga.
Waluyanti, Sri . 2008. ALAT UKUR DAN TEKNIK PENGUKURAN JILID 1. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai