Disusun oleh :
Nisrina Nur Ramadhani (17030184007)
Cindy Adelia Wardani (17030184031)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Pengukuran
Fisika, dengan judul Alat Ukur Listrik Kumparan Putar.
Makalah mengenai alat ukur listrik kumparan putar ini telah kami susun
dengan sungguh-sungguh dan juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini sehingga ke depannya akan lebih baik.
Akhir kata, Kami berharap semoga makalah tentang alat ukur listrik
kumparan putar dan prinsip kerjanya ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika sering disebut sebagai ilmu yang paling mendasar karena
setiap ilmu alam lainnya seperti biologi, kimia, geologi, dan lain-lain
mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Para
ilmuan fisika tentunya banyak melakukan pengamatan atau penelitian
terhadap materi tertentu, dan untuk mendapatkan suatu data yang benar
dalam fisika banyak melakukan pengukuran. Mengukur pada hakekatnya
membandingkan suatu besaran yang belum diketahui besarannya dengan
besaran lain yang diketahui besarnya. Oleh karena itu, untuk keperluan
tersebut diperlukan sebuah alat ukur. Dalam ilmu fisika dan dalam
kehidupan banyak sekali ditemukan berbagai macam alat ukur sesuai dengan
kebutuhannya, khususnya alat ukur pada pengukuran listrik. Proses
pengukuran listrik merupakan prosedur yang selalu menyertai kehidupan
sehari-hari pada zaman yang sudah modern ini. Dalam melakukan
pengukuran listrik sangat diperlukan piranti untuk membantu kegiatan
tersebut. Piranti untuk membantu kegiatan pengukuran listrik disebut alat
ukur listrik. Alat ukur listrik memiliki banyak jenis, dan diantaranya
memiiki perbedaan prinsip kerja, bagian-bagian penyusun dan kegunaannya,
salah satunya adalah alat ukur sistem kumparan putar. Oleh karena itu, maka
makalah Alat Ukur Listrik Kumparan Putar ini dibuat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud alat ukur listrik kumparan putar?
2. Apa kegunaan alat ukur listrik kumparan putar?
3. Bagaimana konsep dasar alat ukur listrik kumparan putar?
4. Bagaimana prinsip kerja alat ukur listrik kumparan putar?
putar ?
7. Apa sajakah yang menyebabkan kesalahan dari alat ukur listrik kumparan
putar?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dari makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian alat ukur listrik kumparan putar.
2. Mengetahui kegunaan alat ukur listrik kumparan putar.
3. Mengetahui konsep dasar alat ukur listrik kumparan putar.
4. Mengetahui prinsip kerja alat ukur listrik kumparan putar.
5. Mengetahui cara menentukan besar skala alat ukur listrik kumparan
putar
6. Mengetahui macam peredaman alat ukur listrik kumparan putar
7. Mengetahui sebab-sebab kesalahan dari alat ukur listrik kumparan putar.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari makalah ini, yaitu :
1. Dapat memahami dan menjelaskan definisi, kegunaan, konsep dasar
serta prinsip kerja dari alat ukur listrik kumparan putar.
2. Dapat menentukan besar skala alat ukur listrik kumparan putar serta
macam-macam cara peredamannya.
3. Dapat mengidentifikasi dan menjelaskan sebab-sebab terjadinya
kesalahan dari alat ukur listrik kumparan putar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Alat ukur, adalah perangkat untuk menentu kan nilai atau besaran dari kuantitas
atau variabel. Secara umum alat ukur ada 2 type yaitu absolute instruments dan
secondary instruments. Absolute instruments merupakan alat ukur standar yang
sering digunakan di laboratorium-laboratorium dan jarang dijumpai dalam
pemakaian di pasaran lagi pula alat ini tidak memerlukan pengkalibrasian dan
digunakan sebagai standar.Sedangkan secondary instruments merupakan alat ukur
dimana harga yang ditunjukkan karena adanya penyimpangan dari alat
penunjuknya dan ternyata dalam penunjukan ada penyimpangan maka alat ini harus
lebih dulu disesuaikan/dikalibrasi dengan membandingkan dengan absolute
instruments atau alat ukur yang telah lebih dulu disesuaikan. Alat ukur
dikelompokkan menjadi 2 yaitu alat ukur analog (jarum) dan alat ukur digital
(angka elektronik).
Besaran listrik adalah termasuk besaran mendasar dalam fisika, karena
kuat arus listrik (A) termasuk besaran pokok. Namun, besaran kuat arus listrik
bukan satu-satunya besaran listrik. Ada banyak besaran yang masuk dalam
kelompok besaran listrik, misalnya beda potensial (tegangan listrik), daya listrik,
hambatan listrik, energi listrik, dan semua besaran itu ada alat ukurnya. Karena
termasuk besaran, tentunya listrik dapat juga diukur nilainya. Alat ukur listrik
terdiri atas beberapa macam bergantung pada jenis besaran listrik yang akan
diukur.
Ada beberapa istilah dan definisi pengukuran listrik yang harus dipahami,
diantaranya :
1. Akurasi
Akurasi adalah kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari
variabel yang diukur.
2. Presisi
Presisi adalah hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau
derajat untuk membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
3. Kepekaan
Kepekaan adalah ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan
input atau variabel yang diukur.
4. Resolusi
Resolusi adalah perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu
ditanggapi oleh alat ukur.
5. Kesalahan
Kesalahan adalah angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel yang
diukur.
Menurut prinsip kerja dan konstruksi dari pada alat ukur listrik dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Pada bab selanjutnya akan dibahas mengenai salah satu dari enam
konstruksi alat ukur listrik yaitu alat ukur listrik kumparan putar.
PEMBAHASAN
Alat ukur kumparan putar ialah alat pengukur yang berkerja atas dasar
prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnit,
yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang di alirkan melalui kumparan
akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah
alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus. Tidak hanya untuk arus
searah tapi dengan pertolongan alat-alat lainnya dapat digunakan untuk mengukur
arus bolak-balik. Alat ukur kumparan putar terdiri dari bagian-bagian seperti ditunjukkan
pada gambar di bawah ini :
Jarum Penunjuk
Dengan,
B = Medan magnet I = arus yang mengalir (A)
a = Panjang kumparan b = Lebar kumparan
n = Banyak lilitan Tp = Momen putar (N-m)
Karena B, A dan N adalah tetap maka torsi yang dibangkitkan merupakan
indikasi langsung (linier/proporsional) dari arus ( I ) yang mengaliri kumparan.
Torsi ini yang menyebabkan defleksi (penyimpangan) jarum ke keadaan mantap
(steady state) pada arus besar tertentu yang diimbangi oleh torsi pegas pengontrol.
Bila n di nyatakan banyaknya lilitan dari kumparan putar. Pada setiap
ujung dari pada sumbu, di tempatkan pegas yang salah satu ujungnya melekat
padanya, sedangkan ujung yang lain pada dasar yang tetap. Setiap pegas akan
memberikan gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari
sumbu, dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi dengan kata lain pegas
memberikan pada sumbu moment Tc yang berlawanan arahnya dengan arah Tp.
Bila konstanta pegas dinyatakan sebagai , maka besar Tc dapat dinyatakan
sebagai :
Tc =
Bila sumbu dan kumparan kumpar, berputar melalui sudut akhir sebesar
, maka dalam keadaan seimbang ini Tp = Tc, sehingga terdapat persamaan
sebagai berikut: = Bnab I
= I
Dengan demikian sudut akhir dari putaran sumbu yang menjadi tempat
melekat penunjuk, di tentukan oleh persamaan di atas. Kebesaran-kebesaran
(Bnab/ ) disebut sebagai konstanta alat ukur. Pada umumnya, momen seperti Tp,
disebut momen penggerak, dan alat yang menyebabkan dikenal sebagai alat
penggerak. Sedangkan momen Tc disebut momen pengontrol. Dengan berpegang
kepada pengertian-pengertian ini, maka harga sudut rotasi akhir dari penunjuk,
pada alat pengukur kumparan putar, di tentukan oleh hubungan antara momen
penggerak dan momen pengontrol, dan dinyatakan dalam persamaan di atas.
Alat ukur kumparan putar dapat ditentukan skalanya.Cara penentuan skala
dari alat ukur kumparan putar dijelaskan melalui grafik yang menghubungkan
persamaan antara sudut putar dan momen penggerak T. Sumbu horizontal
menyatakan sudut putar , dan sumbu vertikal momen.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diambil setelah membuat makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur yang bekerja atas dasar
prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada
medan magnit, yang berasal dari suatu magnet permanen. Bagian-bagian
alat ukur kumparan putar, yaitu magnit tetap, kutub sepatu, inti besi
lunak, kumparan putar, pegas spiral, jarum penunjuk, rangka kumparan
putar, tiang poros.
2. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk
bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tapi dengan
pertolongan alat-alat lainnya dapat digunakan untuk mengukur arus
bolak-balik (AC).
3. Konsep dasar alat ukur sistem kumparan putar adalah sebuah kumparan
(coil) kawat halus digantung dalam medan magnet yang dihasilkan oleh
sebuah magnet permanen.
4. Prinsip kerja alat ukur kumparan putar menggunakan dasar percobaan
Lorentz, jika sebatang penghantar dialiri arus listrik berada dalam
medan magnet, maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul gaya.
5. Momen penggerak hanya ditentukan oleh besarnya arus, dan tidak
tergantung dari sudut putar dari penunjuk. Momen penggerak dan
momen pengontrol pada alat ukur kumparan putar mempunyai
kesamaannya dengan gravitas yang bekerja pada pada pemberat dan
gaya tarik dari pegas.
6. Macam-macam redaman, yaitu under damp, over damp, dan critical
damp.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, untuk
kedepannya penulis akan lebih fokus dan lebih rinci dalam menjelaskan
materi yang ada di dalam makalah dengan berbagai sumber yang lebih
variatif, mudah dipahami dan dapat dipertangungjawabkan. Untuk materi
yang telah dijelaskan di dalam makalah, sebaiknya mahasiswa juga mencri
tahu langsung bagaimana bentuk asli dari alat ukur listrik kumparan putar.
Sehingga tidak hanya memahami ilustrasi yang disajikan, namun juga bisa
benar-benar memahami prinsip kerja dari alat ukur listrik kumparan putar
dan mampu mengaplikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA