Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM PENGUKURAN FISIKA

ALAT UKUR LISTRIK KUMPARAN PUTAR

DOSEN PENGAMPU : Drs. Alimufi Arief, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Nisrina Nur Ramadhani (17030184007)
Cindy Adelia Wardani (17030184031)

PFA 2017 | S1 PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
Alat Ukur Listrik Kumparan Putar

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Pengukuran
Fisika, dengan judul Alat Ukur Listrik Kumparan Putar.

Makalah mengenai alat ukur listrik kumparan putar ini telah kami susun
dengan sungguh-sungguh dan juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini sehingga ke depannya akan lebih baik.

Akhir kata, Kami berharap semoga makalah tentang alat ukur listrik
kumparan putar dan prinsip kerjanya ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca.

Surabaya, 28 Oktober 2017

Penyusun

Sistem Pengukuran Fisika | i


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
D. Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 3
BAB III ................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
BAB IV ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 13
B. SARAN .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

Sistem Pengukuran Fisika | ii


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika sering disebut sebagai ilmu yang paling mendasar karena
setiap ilmu alam lainnya seperti biologi, kimia, geologi, dan lain-lain
mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Para
ilmuan fisika tentunya banyak melakukan pengamatan atau penelitian
terhadap materi tertentu, dan untuk mendapatkan suatu data yang benar
dalam fisika banyak melakukan pengukuran. Mengukur pada hakekatnya
membandingkan suatu besaran yang belum diketahui besarannya dengan
besaran lain yang diketahui besarnya. Oleh karena itu, untuk keperluan
tersebut diperlukan sebuah alat ukur. Dalam ilmu fisika dan dalam
kehidupan banyak sekali ditemukan berbagai macam alat ukur sesuai dengan
kebutuhannya, khususnya alat ukur pada pengukuran listrik. Proses
pengukuran listrik merupakan prosedur yang selalu menyertai kehidupan
sehari-hari pada zaman yang sudah modern ini. Dalam melakukan
pengukuran listrik sangat diperlukan piranti untuk membantu kegiatan
tersebut. Piranti untuk membantu kegiatan pengukuran listrik disebut alat
ukur listrik. Alat ukur listrik memiliki banyak jenis, dan diantaranya
memiiki perbedaan prinsip kerja, bagian-bagian penyusun dan kegunaannya,
salah satunya adalah alat ukur sistem kumparan putar. Oleh karena itu, maka
makalah Alat Ukur Listrik Kumparan Putar ini dibuat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud alat ukur listrik kumparan putar?
2. Apa kegunaan alat ukur listrik kumparan putar?
3. Bagaimana konsep dasar alat ukur listrik kumparan putar?
4. Bagaimana prinsip kerja alat ukur listrik kumparan putar?

Sistem Pengukuran Fisika | 1


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
5. Bagaimana cara menentukan besar skala alat ukur listrik kumparan putar?

6. Apa sajakah macam-macam cara peredaman alat ukur listrik kumparan

putar ?

7. Apa sajakah yang menyebabkan kesalahan dari alat ukur listrik kumparan
putar?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dari makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian alat ukur listrik kumparan putar.
2. Mengetahui kegunaan alat ukur listrik kumparan putar.
3. Mengetahui konsep dasar alat ukur listrik kumparan putar.
4. Mengetahui prinsip kerja alat ukur listrik kumparan putar.
5. Mengetahui cara menentukan besar skala alat ukur listrik kumparan
putar
6. Mengetahui macam peredaman alat ukur listrik kumparan putar
7. Mengetahui sebab-sebab kesalahan dari alat ukur listrik kumparan putar.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari makalah ini, yaitu :
1. Dapat memahami dan menjelaskan definisi, kegunaan, konsep dasar
serta prinsip kerja dari alat ukur listrik kumparan putar.
2. Dapat menentukan besar skala alat ukur listrik kumparan putar serta
macam-macam cara peredamannya.
3. Dapat mengidentifikasi dan menjelaskan sebab-sebab terjadinya
kesalahan dari alat ukur listrik kumparan putar.

Sistem Pengukuran Fisika | 2


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Alat ukur, adalah perangkat untuk menentu kan nilai atau besaran dari kuantitas
atau variabel. Secara umum alat ukur ada 2 type yaitu absolute instruments dan
secondary instruments. Absolute instruments merupakan alat ukur standar yang
sering digunakan di laboratorium-laboratorium dan jarang dijumpai dalam
pemakaian di pasaran lagi pula alat ini tidak memerlukan pengkalibrasian dan
digunakan sebagai standar.Sedangkan secondary instruments merupakan alat ukur
dimana harga yang ditunjukkan karena adanya penyimpangan dari alat
penunjuknya dan ternyata dalam penunjukan ada penyimpangan maka alat ini harus
lebih dulu disesuaikan/dikalibrasi dengan membandingkan dengan absolute
instruments atau alat ukur yang telah lebih dulu disesuaikan. Alat ukur
dikelompokkan menjadi 2 yaitu alat ukur analog (jarum) dan alat ukur digital
(angka elektronik).
Besaran listrik adalah termasuk besaran mendasar dalam fisika, karena
kuat arus listrik (A) termasuk besaran pokok. Namun, besaran kuat arus listrik
bukan satu-satunya besaran listrik. Ada banyak besaran yang masuk dalam
kelompok besaran listrik, misalnya beda potensial (tegangan listrik), daya listrik,
hambatan listrik, energi listrik, dan semua besaran itu ada alat ukurnya. Karena
termasuk besaran, tentunya listrik dapat juga diukur nilainya. Alat ukur listrik
terdiri atas beberapa macam bergantung pada jenis besaran listrik yang akan
diukur.
Ada beberapa istilah dan definisi pengukuran listrik yang harus dipahami,
diantaranya :
1. Akurasi
Akurasi adalah kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari
variabel yang diukur.
2. Presisi
Presisi adalah hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau
derajat untuk membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
3. Kepekaan
Kepekaan adalah ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan
input atau variabel yang diukur.
4. Resolusi
Resolusi adalah perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu
ditanggapi oleh alat ukur.
5. Kesalahan
Kesalahan adalah angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel yang
diukur.
Menurut prinsip kerja dan konstruksi dari pada alat ukur listrik dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

Sistem Pengukuran Fisika | 3


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
1. Alat Ukur Kumparan Putar Magnet Permanen (PMMC)
Alat ukur ini konstruksinya terdiri dari sebuah kumparan (coil) yang dapat
bergerak atau berputar bebas yang ditempatkan dalam medan magnet
permanen. Jarum penunjuk diletakkan pada kumparan putarnya.
2. Alat Ukur Besi Putar
Konstruksi dari alat ukur ini terdiri dari kumparan tetap dan sepasang besi
lunak mudah mengalami demagnetisasi, besi lunak tersebut ditempatkan
dalam ruang antara kumparan tetap dimana besi lunak yang satu ditempatkan
menempel dengan kumparan.
3. Alat Ukur Elektro Dinamis
Konstruksi terdiri dari kumparan putar dan kumparan tetap, medan magnet
dibangkitkan oleh kumparan tetap yang mempunyai bagian dua gulungan yang
dipasang pararel satu sama lain sedang rangkaian elektrisnya dari kedua
kumparan tersebut terhubung seri atau pararel.
4. Alat Ukur Elektro Statis
Alat ukur ini bekerja atas dasar gaya elektrostatis sebagai akibat interaksi
antara dua elektroda yang mempunyai beda potensial.
5. Alat ukur induksi
Alat ukur ini terdiri dari piringan logam yang dapat berputar pada porosnya dan
dua buah kumparan tetap.

Pada bab selanjutnya akan dibahas mengenai salah satu dari enam
konstruksi alat ukur listrik yaitu alat ukur listrik kumparan putar.

Sistem Pengukuran Fisika | 4


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
BAB III

PEMBAHASAN

Alat ukur kumparan putar ialah alat pengukur yang berkerja atas dasar
prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnit,
yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang di alirkan melalui kumparan
akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah
alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus. Tidak hanya untuk arus
searah tapi dengan pertolongan alat-alat lainnya dapat digunakan untuk mengukur
arus bolak-balik. Alat ukur kumparan putar terdiri dari bagian-bagian seperti ditunjukkan
pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Kumparan Putar

Gambar 3.2 Bagian-bagian Kumparan Putar

Sistem Pengukuran Fisika | 5


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
Keterangan gambar:
1. Magnet tetap 5. Pegas spiral
2. Kutub sepatu 6. Jarum penunjuk
3. Inti besi lunak 7. Rangka kumparan putar
4. Kumparan putar 8. Tiang poros
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk
bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tapi dengan pertolongan alat-
alat lainnya dapat digunakan untuk mengukur arus bolak-balik (AC). Alat ukur
kumparan putar dapat pula dipakai untuk arus AC. Pengukuran arus AC dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan meter DC dan yang
khusus untuk pengukuran AC. Pembacaan arus dengan meter DC tidak akan
bekerja dengan benar jika langsung digunakan untuk mengukur arus AC, sebab
arah dari pergerakan jarum akan berubah sesuai setengah siklus dari arus AC.
Pada prinsipnya alat ukur magnet tetap bergerak seperti kumparan pada motor
listrik, yaitu tergantung polaritas voltase yang digunakan.
Jika kita ingin menggunakan meter DC untuk mengukur arus AC, maka
arus AC harus diubah terlebih dahulu ke bentuk DC. Kita dapat mengubahnya
dengan menggunakan alat yang disebut dioda. Kita lihat dioda yang digunakan
dalam suatu sirkit dapat menyelaraskan suatu frekuensi, yang berasal dari
penyimpangan gelombang sinus. Mengapa dan bagaimana dioda dapat bekerja
seperti itu? Ingat, dioda memiliki kanal satu arah tempat elektron mengalir,
sehingga menjadi penyearah. Yang cukup mengherankan, arah yang ditunjukkan
pada simbol dioda berlawanan dengan arah aliran elektron pada kenyataannya.
Dalam bentuk jembatan, empat dioda akan melayani arah aliran arus AC yang
melewati meter sehingga arah aliran arus AC konstan.
Konsep dasar alat ukur sistem kumparan putar adalah sebuah kumparan
(coil) kawat halus digantung dalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah
magnit permanen. Menurut hukum dasar gaya elektromagnetik; kumparan
tersebut akan berputar di dalam medan magnet bila dialiri arus listrik. Fungsi
kawat halus (serabut) sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan, keelastisan
serabut halus tersebut membangkitkan suatu torsi (gaya rotasional) yang melawan

Sistem Pengukuran Fisika | 6


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
perputaran kumparan. Kumparan akan terus berdefleksi (penyimpangan) sampai
gaya elektromagnetiknya menyeimbangi torsi mekanis lawan gantungan. Dengan
demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa oleh
kumparan tersebut.
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang bekerja berdasarkan
prinsip kerja kumparan listrik yang digunakan ditempat medan magnet yang
berasal dari magnet permanen. Alat ukur kumparan putar sudah tidak terpengaruh
oleh medan magnet dari luar karena telah memiliki medan magnet yang kuat
terbuat dari logam alniko yang berbentuk U. Prinsip kerja alat ukur kumparan
putar menggunakan dasar berdasarkan percobaan Hukum Lorentz yang dimana,
jika sebatang penghantar dialiri arus listrik berada dalam medan magnet, maka
pada kawat penghantar tersebut menghasilkan suatu gaya, gaya yang dihasilkan
adalah gaya lorentz. Arah nya ditentukan dengan kaidah tangan kanan.

Gambar 3.3 Kaidah Tangan Kanan


Hukum tangan kanan menjelaskan bahwa magnet permanen yang
berbentuk tapal kuda yang dilengkapi sepatu kutub. Di antara sepatu kutub
ditempatkan sebuah inti dengan lilitan kawat yang dapat bergerak (berputar pada
poros). Pada saat melakukan pengukuran, arus listrik yang mengalir pada
kumparan dan menyebabkan adanya magnet. magnet tersebut ditolak oleh medan
magnet tetap. Berdasarkan hukum tangan kanan fleming, kumparan tersebut akan
berputar sehingga jarum penunjuk akan bergerak atau menyimpang dari angka
nol. Semakin besar arus yang mengalir dalam kumparan, maka akan semakin
besar pula arus yang mengenai kumparan dan menyebabkan penyimpangan jarum
bergerak semakin jauh.

Sistem Pengukuran Fisika | 7


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar

Gambar 3.4 Gerakan

Jarum Penunjuk

Bila pemutus arus K ditutup yang memungkinkan arus searah yang


konstan melalui alat ukur ampermeter maka jarum penunjuk akan bergerak
melalui posisi 1, 2, 3, dan berhenti pada 4.persamaan untuk :
Tp = Bnab I

Dengan,
B = Medan magnet I = arus yang mengalir (A)
a = Panjang kumparan b = Lebar kumparan
n = Banyak lilitan Tp = Momen putar (N-m)
Karena B, A dan N adalah tetap maka torsi yang dibangkitkan merupakan
indikasi langsung (linier/proporsional) dari arus ( I ) yang mengaliri kumparan.
Torsi ini yang menyebabkan defleksi (penyimpangan) jarum ke keadaan mantap
(steady state) pada arus besar tertentu yang diimbangi oleh torsi pegas pengontrol.
Bila n di nyatakan banyaknya lilitan dari kumparan putar. Pada setiap
ujung dari pada sumbu, di tempatkan pegas yang salah satu ujungnya melekat
padanya, sedangkan ujung yang lain pada dasar yang tetap. Setiap pegas akan
memberikan gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari
sumbu, dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi dengan kata lain pegas
memberikan pada sumbu moment Tc yang berlawanan arahnya dengan arah Tp.
Bila konstanta pegas dinyatakan sebagai , maka besar Tc dapat dinyatakan
sebagai :
Tc =

Bila sumbu dan kumparan kumpar, berputar melalui sudut akhir sebesar
, maka dalam keadaan seimbang ini Tp = Tc, sehingga terdapat persamaan
sebagai berikut: = Bnab I

Sistem Pengukuran Fisika | 8


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
dan dari sini


= I

Dengan demikian sudut akhir dari putaran sumbu yang menjadi tempat
melekat penunjuk, di tentukan oleh persamaan di atas. Kebesaran-kebesaran
(Bnab/ ) disebut sebagai konstanta alat ukur. Pada umumnya, momen seperti Tp,
disebut momen penggerak, dan alat yang menyebabkan dikenal sebagai alat
penggerak. Sedangkan momen Tc disebut momen pengontrol. Dengan berpegang
kepada pengertian-pengertian ini, maka harga sudut rotasi akhir dari penunjuk,
pada alat pengukur kumparan putar, di tentukan oleh hubungan antara momen
penggerak dan momen pengontrol, dan dinyatakan dalam persamaan di atas.
Alat ukur kumparan putar dapat ditentukan skalanya.Cara penentuan skala
dari alat ukur kumparan putar dijelaskan melalui grafik yang menghubungkan
persamaan antara sudut putar dan momen penggerak T. Sumbu horizontal
menyatakan sudut putar , dan sumbu vertikal momen.

Gambar 3.6 Skala Dari Alat Ukur


Jenis Kumparan Putar

Gambar 3.5 Penentuan Dari


Penunjukkan Alat Ukur Jenis Kumparan Putar

Misalkan suatu alat pengukur kumparan putar berputar melalui sudut


sebesar 1,2 radial bila arus searah yang melaluinya adalah sebesar 1, 2, 3, 4 dan 5
mA dinyatakan sebagai Tp1, Tp2, Tp3, Tp4 dan Tp5, maka momen-momen tersebut

Sistem Pengukuran Fisika | 9


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
dapat digambarkan sebagai garis-garis dan berjarak sama satu dan lainnya. Ingat
bahwa momen penggerak tersebut hanya ditentukan oleh besarnya arus, dan tidak
tergantung dari sudut putar dari penunjuk. Momen pengontrol berbanding lurus
dengan besar sudut putar, dan digambarkan dalam grafik sebagai garis lurus yang
menghubungkan titik mula dengan A. Bila sudut perputaran dari penunjuk dalam
keadaan keseimbangan antara momen penggerak dan momen pengontrol, pada
masing-masing momen penggerak dinyatakan sebagai 1, 2, 3, 4, 5, maka di
dapat 2 = 21, 3 = 31, 4 = 41 dan 5 = 51. Dengan demikian jika skala
dibentuk dengan membagi busur lingkaran sebesar 1,2 rad ke dalam lima bagian-
bagian yang sama, dan memberikan angka-angka pada lima bagian dari skala
tersebut 0, 1, 2, 3, 4 dan 5, maka arus yang melalui alat ukur ini dapat segera
dinyatakan pada harga skala dimana penunjuk berhenti.
Peredaman pada alat ukur kumparan putar. Dalam alat ukur kumparan
putar, pada umumnya kumparan putarnya dibentuk kerangka berbahan
aluminium. Secara listrik kerangka tersebut merupakan jaringan hubung pendek,
dan memberikan pada kumparan momen peredam. Bila kumparan putar berputar
yang disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan
timbul arus induksi. Ini disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi
dalam medan magnet pada celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus
pada kecepatan perputaran akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari
tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan Fleming. Tegangan ini
yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam kerangka kumparan.
Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet dalam celah udara
bila kumaran berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding lurus
dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan
dengan arah perputaran, menyebabkan perputaran terhambat. Dengan demikian,
terjadilah redaman yang berusaha melawan perputaran.
Bila sesuatu keadaan dihadapi dimana penampang dari pada kerangka
adalah kecil sedangkan tahanannya (secara listrik) besar, maka Id yang terjadi
akan kecil. Dalam hal ini maka momen redam yang dihasilkan akan lemah dan
penunjuk akan berosilasi disekitar 0 , dan secara gradual akan menunjukan ke
titik akhir tersebut, seperti diperlihatkan pada gambar 3.7 (a). Bila tahanan listrik
pada kerangka kecil maka Id akan dapat besar, yang menghasilkan momen
peredam yang kuat pula. Dalam hal ini maka perlawanan terhadap perputaran

Sistem Pengukuran Fisika | 10


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
akan besar , dan pergerakan penunjuk tidak lagi bebas. Penunjuk akan mendekati
harga akhir secara monotonis lambat, seperti dinyatakan pada gambar 3.7 (b).

Gambar 3.7 Gerakan Jarum Penunjuk Dari Suatu Alat Ukur

Aksi peredaman yang mempergunakan prinsip-prinsip elektromaknetis ini


dikenal sebagai redaman elektromagnetis. Kurva A menyatakan peredaman
kurang (under damp), sedangkan kurva B menyatakan peredaman lebih (over
damp). Waktu untuk sampai pada harga akhir untuk kedua keadaan tersebut
adalah lama. Suatu keadaan khusus terdapat di antara keduanya, seperti
dinyatakan oleh kurva C (critical damp), keadaan ini dinyatakan sebagai peredam
kritis.
Waktu yang diperlukan untuk satu perioda dalam keadaan peredaman
kurang disebut perioda dari osilasi. Untuk alat-alat ukur yang biasanya
dipergunakan, diperlukan untuk sampai pada harga akhir yang hendak dibaca
dalam batas-batas yang secepat mungkin. Sehingga pengukuran yang benar dapat
diperoleh dengan cepat. Oleh sebab itu, alat-alat ukur yang lazim dipergunakan
dibuat dengan peredaman sedikit kurang, seperti dinyatakan pada kurva D.
Setiap alat ukur dari tipe kumparan putar yang dipergunakan untuk alat ukur
ampere maupun alat ukur volt yang terdapat di pasaran telah direncanakan,
sehingga batas kesalahan terdapat batas-batas yang diperkenankan sesuai dengan
kelas alat ukur tersebut. Akan tetapi, dalam pemakaian ada banyak hal yang perlu
diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan, seperti hal-hal di bawah ini:

Sistem Pengukuran Fisika | 11


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar
1. Medan magnet luar
Bila suatu alat ukur dipergunakan di sekitar suatu pengantar yang dialiri arus
besar atau di sekitar suatu magnet yang sangat kuat maka medan magnet yang
terdapat dalam celah udara pada sirkuit magnet daripada alat ukur bisa
terpengaruh.
2. Temperatur keliling
Suatu alat ukur telah dibuat untuk tidak terpengaruh oleh keadaan temperatur
keliling. Akan tetapi, bila keadaan temperatur keliling tersebut adalah jauh
berbeda dari pada temperatur 20oC, maka kesalahan-kesalahannya mungkin
tidak dapat lagi diabaikan.
3. Pemanasan sendiri
Bila satu arus mengalir ke dalam alat ukur, maka pada permulaan temperatur
dari pada komponen alat ukur tersebut akan menaik, dan menyebabkan
penunjukkan berubah. Jadi, penunjukkan tidak akan menjadi stabil sebelum
temperatur dari alat ukur tersebut menjadi konstan.
4. Pergeseran dari titik nol
Posisi dari pada alat penunjuk dari alat ukur tanpa kebesaran listrik yang
masuk, disebut titik nol. Setelah digunakan untuk beberapa lama,
kemungkinan titik nol tersebut berubah dan bergerak yang disebabkan oleh
fatik dari pada pegas-pegas pengontrol
5. Gesekan-gesekan
Pada alat ukur yang dibuat dengan konstruksi sumbu dan bantalan, bila
gesekan antara sumbu dan bantalan besar., maka pengukuran yang
pengukurannya dilakukan berulang kali mungkin menyebabkan harga-harga
yang berbeda, meskipun arus yang diukurnya adalah tetap.
6. Umur alat ukur
Setelah jangka waktu dari mulai alat ukur ini dibuat berlalu, maka berbagai
komponen dan elemen alat ukur ini mungkin berubah dan akan menghasilkan
kesalahan penunjukan dari alat ukur. Agar alat ukur ini tetap teliti, maka
sebaiknya dilakukan kalibrasi secara berkala, dalam interval waktu setengah
tahun sampai dengan setahun.

Sistem Pengukuran Fisika | 12


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar

BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diambil setelah membuat makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur yang bekerja atas dasar
prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada
medan magnit, yang berasal dari suatu magnet permanen. Bagian-bagian
alat ukur kumparan putar, yaitu magnit tetap, kutub sepatu, inti besi
lunak, kumparan putar, pegas spiral, jarum penunjuk, rangka kumparan
putar, tiang poros.
2. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk
bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tapi dengan
pertolongan alat-alat lainnya dapat digunakan untuk mengukur arus
bolak-balik (AC).
3. Konsep dasar alat ukur sistem kumparan putar adalah sebuah kumparan
(coil) kawat halus digantung dalam medan magnet yang dihasilkan oleh
sebuah magnet permanen.
4. Prinsip kerja alat ukur kumparan putar menggunakan dasar percobaan
Lorentz, jika sebatang penghantar dialiri arus listrik berada dalam
medan magnet, maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul gaya.
5. Momen penggerak hanya ditentukan oleh besarnya arus, dan tidak
tergantung dari sudut putar dari penunjuk. Momen penggerak dan
momen pengontrol pada alat ukur kumparan putar mempunyai
kesamaannya dengan gravitas yang bekerja pada pada pemberat dan
gaya tarik dari pegas.
6. Macam-macam redaman, yaitu under damp, over damp, dan critical
damp.

Sistem Pengukuran Fisika | 13


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar

7. Sebab-sebab kesalahan dari alat ukur, yaitu medan magnet luar,


temperatur keliling, pemanasan sendiri, pergeseran dari titik nol,
gesekan-gesekan, dan umur alat ukur.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, untuk
kedepannya penulis akan lebih fokus dan lebih rinci dalam menjelaskan
materi yang ada di dalam makalah dengan berbagai sumber yang lebih
variatif, mudah dipahami dan dapat dipertangungjawabkan. Untuk materi
yang telah dijelaskan di dalam makalah, sebaiknya mahasiswa juga mencri
tahu langsung bagaimana bentuk asli dari alat ukur listrik kumparan putar.
Sehingga tidak hanya memahami ilustrasi yang disajikan, namun juga bisa
benar-benar memahami prinsip kerja dari alat ukur listrik kumparan putar
dan mampu mengaplikasikannya.

Sistem Pengukuran Fisika | 14


Alat Ukur Listrik Kumparan Putar

DAFTAR PUSTAKA

Elektronika Dasar. 2012. Alat Ukur Faktor Daya. [Online]. Tersedia :


http://elektronika-dasar.web.id/faktor-daya-dan-alat-ukur-faktor-daya/
yang direkam pada 14 September 2012. Diakses pada 25 Oktober 2017.
Info Elektro. 2013. Prinsip Kerja Alat Ukur Kumparan Putar.[Online]. Tersedia :
http://www.info-elektro.com/2013/03/prinsip-kerja-alat-ukur-kumparan-
putar.html yan direkam pada Maret 2013. Diakses pada 26 Oktober 2017.
Rista. 2011. Alat Ukur Kumparan Putar. [Online]. Tersedia:
http://itsmerista.blogspot.co.id/2011/05/alat-ukur-kumparan-putar.html
yang direkam pada 18 Mei 2011. Diakses pada 25 Oktober 2017.
Sapiie, Soedjana dan Osamu Nishino. 1979. Pengukuran Dan Alat-Alat Ukur
Listrik. Jakarta:P.T Pradnya Paramita.

Sistem Pengukuran Fisika | 15

Anda mungkin juga menyukai