DISUSUN OLEH:
KELOMPOK B
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Rekayasa Ide ini untuk memenuhi
tugas rekayasa ide pada mata kuliah Pengukuran Listrik dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga rekayasa ide ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga rekayasa ide ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi tugas
ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Rekayasa ide ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh Karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Rekayasa Ide ini.
Kelompok B
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................1
C. Manfaat...............................................................................................1
A. Analisis Pembahasan............................................................................4
B. Solusi Pembahasan...............................................................................4
C. Metode Penelitian................................................................................6
Bab IV Penutup..............................................................................................7
A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Saran..................................................................................................7
Daftar Pustaka................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata listrik (electricity) berasal dari kata Yunani electron yang berarti “amber‟. Amber adalah
damar pohon yang membatu dan orang zaman dahulu mengetahui bahwa jika anda menggosok
batang amber dengan kain maka amber tersebut akan menarik daun-daun kecil atau debu. Efek
amber ini kita sebut sekarang dengan nama listrik statis. Hal tersebut karena proses penggosokan
dan dikatakan memiliki muatan listrik total. Berawal dari itu semua, pengembangan peradabab
manuasiapun mulai berkembang.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari rekayasa ide ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik
Elektro yaitu permasalahan dalam Hukum Kirchhoff. Untuk itulah tugas ini dibuat dengan tujuan
untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengukuran listrik serta membantu
pembaca dalam pemahaman pengukuran listrik.
C. MANFAAT
Bagi Penulis
Rekayasa ide ini diharapkan dapat melatih penulis dalam mengeluarkan ide-ide dan
sisi kreatifnya sehingga menyumbang suatu manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam pembahasan pengukuran listrik.
Bagi Pembaca
1
Rekayasa ide ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pembaca,
khususnya demi mengetahui masalah dalam pengukuran listrik dan dapat dimengerti
dengan baik
2
BAB II
URAIAN PERMASALAHAN
Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain yang
sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standart. Dalam penukuran
listrik terjadi perbandingan, dalam perbandingan ini digunakan suatu alat bantu (alat ukur). Alat
ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga dalam pengukuran listrik pun telah terjadi perbandingan.
Sebagai contoh pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan yang
akan diukur diperbandingkan dengan penunujukan Voltmeter. Pada pengukuran listrik dapat
dibedakan menjadi dua hal : a.) Pengukuran besaran listrik, seperti arus (ampere), tegangan
(volt), daya listrik (watt), dll ; b.) Pengukuran besaran non listrik, seperti suhu, kuat cahaya,
tekanan, dll. Dalam penggunaan dan pemahaman mengenai pengukuran listrik masih banyak
mahasiswa elektro yang kurang memahami bagaimana pemahaman mengenai materi ini.
Untuk itu dalam pembahasan ini kami akan memberikan pembahasan mengenai pengukuran
listrik sebaik mungkin agar siswa dan mahasiswa yang membacanya dapat lebih mudah dan
memahami dengan baik mengenai pengukuran listrik.
3
BAB III
PEMBAHASAN
A. ANALISIS PEMBAHASAN
Topik ini diambil karena memang banyak permasalahan di dalamnya yang sangat
mengkhawatirkan dan harus diberikan solusi dan jalan keluar secepatnya. Memang topik ini
sepertinya dianggap mudah, namun kenyataannya banyak masalah di dalamnya maka harus
diberikan solusi untuk setiap masalah. Untuk masalah utama dalam topik kita adalah banyak
siswa dan mahasiswa yang kesulitan dalam pembahasan pengukuran listrik.
B. SOLUSI PERMASALAHAN
Alat ukur dasar adalah alat untuk mengukur atau menentukan besaran atau variabel.Untuk
mendapatkan pengukuran yang teliti perlu mempunyai standar sistem alat ukur dan tetap,yang
digunakan secara mudah internasional (SI). Dalam pengukuran pada umumnya terdapat
kesalahan, makin kecil kesalahan, maka makin kecil tinggi ketelitiannya (sensitifitasnya).
4
mengukur bagian luar benda seperti panjang, lebar, tebal, dan diameter. Alat ukur ini juga
digunakan untuk mengukur bagian dalam benda seperti dalamnya lubang, diameter, dan lebar
lubang. Jangka sorong memiliki ketelitian 0,1 sampai 0,02 mm.Multimeter analog bisa berupa
tipe pasif ataupun tipe-elektronik. Sistem peraga untukkeduanya adalah tipe gerakan penunjuk
yang biasanya tipe kumparan putar magnet permanen. Alat ukur yang mudah dibawa-bawa ini
mempunyai baterai kering sendiri untuk sumber tegangan ohmmeter. Arus dan tegangan balik
DC dan juga tahanan dapat diukur dengan alat ini. Multimeter elektronik analog mempunyai
kemampuan yang mirip dengan VOM analog pasif dan bedanya yaitu tipe elektronik dilengkapi
dengan daerah ukur tegangan rendah. Alat-alat inidibuat agar mudah dibawa-bawa dengan
menggunakan catu daya baterai untuk ohmeter danrangkaian elektroniknya (Lister, 1993).
Untuk Voltmeter, batas ukur dapat diperbesar dengan memberi tahanan depan (tahananseri)
terhadap tekanan dalam voltmeter. Umumnya, tahanan depan dari voltmeter ini sudah dipasang
dalam alat itu sendiri. Kita tinggal mengatur tombol atau kutub negatifnya, sesuai dengan batas
ukur yang tertulis. Untuk pengukuran tegangan pada arus bolak balik, maka prinsipnya adalah
sama seperti pada pengukuran arus bolak balik. Jadi, pada arus bolak balikyang kita ukur adalah
tegangan efektifnya (Sears dan Zemansky, 1994). Osiloskop merupakan salah satu alat yang
dominan dalam melakukan prosedur reparasi, terutama untuk jenis-jenis pesawat yang terdiri
dari susunan sirkuit dalam bentuk yang komplek seperti pesawat televisi warna, komputer,
pesawat-pesawat dengan sistem digital dan lain-lain. Karena itu dalam setiap bengkel elektronika
yang lengkap, osiloskop harus selalu disediakan. Memang kalau dilihat secara umum, tidak
semua bengkel elektronika menyediakan alat yang satu ini. Sebab padaumumnya, osiloskop
digunakan pada laboratorium-laboratorium elektronika. Tetapi dari keakuratan serta kegunaan
osiloskop, rasanya juga amat janggal kalau dalam sebuah bengkel elektronika tidak tersedia
peralatan ukur yang satu ini. Karena pada waktu melakukan pekerjaan- pekerjaan yang rumit,
terutama dalam menangani kasus-kasus gangguan yang terjadi pada pesawat-pesawat elektronika
jenis komplek seperti televisi warna, komputer, pesawat-pesawatdengan sistem digital, akan
lebih sempurna bila prosedur reparasinya juga ditangani dengan alatyang satu ini. Sebab
osiloskop merupakan suatu alat yang mampu melihat dan menganalisagejala-gejala
listrik(Anonim1, 2010).
5
Suatu amperemeter yang baik adalah mempunyai tahanan dalam yang kecil terhadap tahanan-
tahanan lain pada rangkaian yang akan diukur arusnya. Sedang tahanan paralel yang akan
dipasang harus kecil terhadap tahanan dalam amperemeter, atau juga tahanan paraleltersebut
bergantung pada tahanan dalam amperemeter. Jadi jika ingin menentukan batas ukur yang
tertentu, kita harus mendapatkan tahanan paralel yang sesuai. Hal ini tidaklah mudah.Untuk
mengatasi ini, maka suatu metode lain dapat dilakukan. Metode ini dikenal dengan AyrtonShunt.
C. METODE PENELITIAN
Akan dilakukan sebuah metode penelitian pengukuran listrik dengan menggunakan salah satu
alat ukur listrik yaitu multimeter untuk mengukur arus dan tegangan pada suatu rangkaian.
6
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Amperemeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Sedangkan Ohm meter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu
menahan aliran listrik pada konduktor. Multimeter untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan
satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besar
tahanan listrik (R) dengan satuan ohm.
B. SARAN
Dalam karya tulis ini, penulis mengharapkan pembaca dapat mengerti serta memahami
tentang pengukuran listrik, dan penulis mengharapkan pembaca dapat serta mengerti cara
pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/Alat_ukur_listrik
http://makalah-beta.blogspot.com/2016/02/pengukuran-listrik.html