Anda di halaman 1dari 2

Gangguan Tansmisi

Dalam sistem komunikasi, sinyal transmisi analog berjalan melalui media transmisi, yang
cenderung memperburuk kualitas sinyal analog. Ketidaksempurnaan menyebabkan gangguan
sinyal. Artinya sinyal yang diterima tidak sama dengan sinyal yang dikirim. Ada 3 penyebab
gangguan transmisi

1. Attenuation (Redaman)
Attenuation berarti hilangnya energi. Kekuatan sinyal yang dikirim berkurang seiring
bertambahnya jarak transmisi yang menyebabkan hilangnya energi saat mengatasi
hambatan yang terdapat pada medium. Hal ini disebut juga sebagai Attenuated Signal
(Sinyal yang dilemahkan). Untuk mengatasi permasalahan ini, kita dapat menggunakan
amplifier untuk memperkuat sinyal yang kemudian akan memberikan sinyal yang asli
kembali. Attenuation diukur dalam satuan desibel (dB). Itu mengukur kekuatan relatif
dari dua sinyal atau satu sinyal di dua titik yang berbeda.

P2
dB = 10log10 P 1

Variabel P1 dan P2 adalah kekuatan sinyal di titik 1 dan 2, masing masing tanda positif
berarti amplifikasi.

2. Distortion (Distorsi)
Distortion berarti perubahan bentuk pada sinyal. Hal ini umumnya terlihat di sinyal
komposit dengan frekuensi yang berbeda. Setiap komponen frekuensi memiliki kecepatan
rambat melalui suatu mediumnya masing masing. Tiap komponen datang di waktu yang
berbeda yang menyebabkan penundaan distorsi. Oleh karena itu mereka memiliki fasa
yang berbeda di ujung penerima dari apa yang mereka miliki di ujung pengirim.

3. Noise (Kebisingan)
Sinyal acak atau yang tidak diinginkanyang bercampur dengan sinyal yang asli disebut
dengan noise.
a. Induced Noise (Kebisingan yang Diinduksi)
Bersumber dari motor dan peralatan. Perangkat ini bertindak sebagai antena pengirim
dan media transmisi bertindak sebagaiantena penerima
b. Thermal Noise (Kebisingan Termal)
Adalah pergerakan elektron didalam kabel yang menciptakan sinyal tambahan.
c. Crosstalk Noise (Kebisingan Crosstalk)
Adalah ketika sebuah kabel mempengaruhi kabel lainnya.
d. Impulse Noise (Kebisingan Impuls)
Adalah sinyal dengan energi yang tinggi yang datang dari petir atau saluran listrik
Signal to Noise Ratio
Signal-to-noise-ratio (sinyal untuk rasio kebisingan) adalah ukuran yang digunakan
untuk membandingkan tingkat sinyal yang diinginkan dan tingkat noise di latar
belakang. SNR didefinisikan sebagai rasio kekuatan sinyal dan kekuatan noise, yang
sering dinyatakan dalam desibel

Kekuatan sinyal rata rata


SNR = Kekuatan noise rata rata

SNR adalah rasio kekuatan yang sering dideskripskan dalam satuan desibel, SNR dB,
yang didefinisikan sebagai

SNRdB = 10log10SNR

Masukan: Alangkah lebih baiknya jika video dibuat dalam bahasa internasional (Bahasa Inggris)
agar lebih mudah dipahami, baik dalam pemaparan materi maupun dalam penjelasan
materi.

Anda mungkin juga menyukai