NOISE ( LANJUTAN )

SIGNAL TO NOISE RATIO

(SNR atau S/N)

SNR adalah Perbandingan antara daya sinyal

dengan daya noise.
Parameter Performasi Sistem Telkomunikasi
yang di pakai untuk mengevaluasi
mengantisipasi pengaruh dari noise Pada
sistem
 NOISE ( LANJUTAN )
Umumnya diukur pada sisi penerima dari
suatu system komunikasi

Pengirim Si/Ni) Penerima (So/No)

transceiver
 P2
Dinyatakan dalam dB
Power ( dB ) 10 log
P1 dB menyatakan suatu
perbandingan (dipakai
untuk membandingkan
dua parameter yang
P1 = level daya yang lebih
berbeda)
rendah
P2 = level daya yang lebih
tinggi
 daya sinyal
SNR 10 log dB
daya noise
Jika diasumsikan sinyal gabungan (sinyal informasi
dan noise) diukur melalui tahanan (tahanan peralatan)
yang sama (R1=R2), maka:

tegangan sinyal
SNR 20 log dB
tegangan noise
 NOISE FAKTOR dan NOISE FIGURE

Menyatakan besarnya noise yang dihasilkan

oleh suatu peralatan (parameter yang dipakai
mengukur besarnya internal noise)

Si/Ni So/No
peralatan
 NOISE FACTOR(F)=[(Si/Ni)/(So/No)]

Bila : F=1 ideal

Dalam prakteknya network pasti memberikan kontribusi
internal noise,jadi: 1 F < berarti
SNRi > SNRo

Noise factor dalam decibel (dB) disebut sebagai Noise

Figure (NF) adalah:

NF = 10 log Noise Factor(F)

NF = 10 log Noise Factor(F)

SNRi
NF 10 log dB
SNRo
(Vsi/Vni)
NF 20 log dB
(Vso/Vno)
1. The input signal to a telecommunication
receiver consist of 100 W of signal power
and 1 W of noise power. The receiver
contributes an additional 80 W of noise, NR,
and has a power gain of 20 dB. Compute the
input SNR, the output SNR and the receivers
noise figure.
2. A log amplifier is specified as having a noise
figure of 3.9 dB. For an input signal of 65 W ,
the amplifier produces an output power of 20
mW. If the noise out of the amplifier is
measured to be 1 mW, compute the following:
a. The power gain (Ap)
b. The power gain in decibels, Ap (dB)
c. The noise factor, F
d. The input noise to the log amplifier, Ni
e. The noise contributed by the log amplifier, Na