Anda di halaman 1dari 19

GAIN

Bel digunakan untuk menyatakan Gain

• Sebuah amplifier’s gain merupakan perbandingan antara output dan input.


• Tetapi ada sebuah satuan yang digunakan untuk menyatakan gain yaitu bel.
• Sebagai sebuah satuan, bel ditemukan sebagai sebuah cara untuk menyatakan power
loss pada telephone system wiring daripada gain pada penguat.
• Pada awalnya, bel menyatakan banyaknya signal power loss karena resistance pada
kabel listrik dengan panjang standar.
• Sekarang, didefinisikan dalam notasi the common (basis 10) logarithm dari sebuah
perbandingan daya (daya output dibagi daya input):

P out Pout
A P ( ratio ) = A P ( Bel )=log
P¿ P¿
GAIN

Bel tak linier

Karena bel merupakan


sebuah unit logaritma, maka
bersifat tak linier.
Perhatikan table disamping,
yang membandingkan power
losses dan gain dalam bel vs
perbandingan sederhana :
GAIN
Memindah dari Bel menjadi
Decibel

Didepan Bel dapat ditambah metric


prefix deci (artinya 1/10) menjadi
decibels, atau dB. Tabel disamping
mengkontraskan power gain/loss ratio
dengan decibel :

Loss = 3 dB  gain = - 3 dB.


GAIN
Menggunakan unit Bel untuk Gain dan Loss pada system

Perhatikan sistem pada gambar berikut, dua penguat dihubungkan langsung untuk
meguatkan sebuah sinyal.
GAIN

Menggunakan unit Bel untuk Gain dan Loss pada sistem

• Gain setiap penguat dinyatakan dalam bentuk perbandingan, gain keseluruhan sistem
adalah perkalian dari dua perbandingan tersebut.

Overall gain = (3)(5) = 15

• Jika gambar tersebut menyatakan power gains, maka dapat diterapkan langsung unit
bel untuk menyatakan gain tiap penguat dan gain keseluruhan sistem.
• Ratio gain menyatakan perkalian dari tahapan penguat, sedang gain menyatakan
bentuk penjumlahan.
• Penguat pertama memiliki power gain of 0.477 B dijumlahkan dengan power gain
penguat kedua sebesar 0.699 B menghasilkan power gain keseluruhan = 1.176 B.
GAIN

Gain dengan menggunakan Decibel


Menghitung dengan decibel dapat digunakan fenomena yang sama. (gambar bawah)

Gain penguat keseluruhan = 4.77 dB + 6.99 dB = 11.76 dB.


GAIN
Mengubah Decibel dan unit Ratio

Untuk mengubah sebuah power gain dari satuan bel atau decibel ke unit ratio
(perbandingan) diterapkan inverse function dari common logarithms : pangkat 10, atau e
antilog.

J ika : A P ( Bel )=log A P (ratio )

A p( Bel )
M aka : A P ( ratio ) =10
GAIN

Mengubah decibel ke satuan ratio untuk power gain caranya sama, hanya dimasukkan
faktor pembagi 10 pada bagian exponent.

J ika: A P ( dB )=10 log A P ( ratio)


A p ( dB)

M aka : A P ( ratio ) =10 10


GAIN

Contoh : Daya ke sebuah penguat sebesar 1 Watt, daya output = 10 Watt. Berapa
power gain dalam dB.

A P ( dB) =10 log ( 𝑃 𝑜𝑢𝑡 / 𝑃 𝑖𝑛 )=10 log 10 10=10 ×1=10dB.

Contoh : berapa power gain ratio AP(ratio) = (Pout/ Pin) untuk Power gain = 20 dB.

A P ( dB) =20=10 log 10 ( A P ( ratio) )

20 /10=2=log 10 ( A P ( ratio ) ) ⇒ A P ( ratio )=10 2=100


GAIN
Jika mengubah sebuah gain ratio tegangan atau arus menjadi sebuah gain dalam
satuan bel, harus memasukkan pangkat pada persamaan.

tegangan :
arus :

Cara yang sama berlaku untuk satuan decibel.

tegangan :
arus :
GAIN
GAIN

Mengubah gain tegangan dan arus dari satuan bel atau decibel menjadi ratio
dilakukan seperti berikut,

J ika : A V ( Bel )=2 log AV (ratio ) J ika: A I ( Bel )=2 log A I (ratio )
AV ( Bel ) A I ( Bel )
M aka : AV (ratio ) =10 2
M aka : A I ( ratio ) =10 2
GAIN

Untuk satuan decibel menjadi ratio :


GAIN
GAIN

Contoh :
Tegangan input yang masuk ke sebuah audio amplifier 600 Ω, sebesar 10 mV dan
tegangan pada resistor tersebut terbaca sebesar 1 V, berapa power gain dalam dB.
GAIN
Contoh :
1. Daya input sebuah sistem sebesar 0,2 Watt, daya output yang dihasilkan sebesar 8
Watt, berapa power gain dalam dB.

2. Daya input sebuah sistem sebesar 200 mW, daya output yang dihasilkan sebesar 40
mWatt, berapa power gain dalam dB.

tanda – mengartikan sistem tidk menguatkan tapi meredam, atau terdapat power loss .
GAIN
Contoh :

3. Hitung daya input Pin untuk sistem diatas Pout = 25 mW.


Pertama, hitung daya input P2 seperti berikut, gain = 13 dB = 10 log (Pout/P2)

log (Pout/P2) = 13/10 = 1,3

P2 = Pout/20 = 25 mW/20 = 1,25 mW


GAIN
Contoh :

Kedua, hitung daya input Pin seperti berikut, loss = 5 dB atau gain – 5 dB = 10 log (P2/Pin)

log (P2/Pin) = - 5/10 = - 0,5

Pin = P2/0,3 = 1,25 mW/0,3 = 4,167 mW


Latihan

1. Jika kuat sinyal yang datang sebesar 80 microvolt, sedangkan noise level, sebesar 4 microvolt,
berapa SNR dalam dB ?
2. Pada sistem dibawah hitung daya P2, dan Pout. bila diketahui Pin = 10 mWatt.
3. Bila diketahui P2 = 20 mWatt, berapa Pin dan Pout.

Pin P2 Pout
A1 A2

Gain 10 Loss 4
dB dB

4. Bila diketahui V2 = 80 mV, berapa Vin dan Vout.

Vin V2 Vout
A1 A2

Gain 10 Loss 4
dB dB

Anda mungkin juga menyukai