Anda di halaman 1dari 22

Contoh perhitungan 10 parameter

telekomunikasi
OLEH :
MUHAMMAD DONI ARDIANSYAH / 205060301111024
1. Gain
 Dalam perhitungan Desibel, penguatan atau Gain suatu sinyal akan ditandai dengan tanda
“+” (positif). Dengan demikian, jika sinyal Output +6dB dari sinyal Input maka hal ini
menandakan terjadinya penguatan Output sebanyak 6dB dari sinyal Input.

Rumus Gain/Penguatan :
>Rumus Penguatan Arus
Penguatan arus [dB] : 20 log10 (Iout /Iin)
>Rumus Penguatan Daya
Penguatan tegangan [dB] : 10 log10 (Pout / Pin)
>Rumus Penguatan Tegangan
Penguatan tegangan [dB] : 20 log10 (Vout / Vin)
Contoh soal
 Satu rangkaian mempunyai input AC sebesar 2 volt serta output AC sebesar 14 volt.
Lalu, berapakan penguatan dalam desibel?
Penyelesaian :
Rumus:
Penguatan tegangan [dB]: 20 log10 (Vout / Vin)
Hitung dulu rasio tegangan output serta tegangan input, yakni:
(Vout/Vin) = (14 / 2) = 7
Sesudah itu, pakai kalkulator untuk memperoleh hasil alogaritma dari 7
Log10 7: 0,845098
Sesudah itu, kalikan dengan 20 seperti di rumusnya:
Penguatan (dB) = 20 x 0,845098
Penguatan (dB) = 16,9019 (atau dibulatkan menjadi 16,9 dB)
Contoh soal
 Satu amplifier diberi input sebesar 5 watt, sementara output yang dihasilkan adalah
150 watt. Lalu, berapa penguatannya dalam desibel?.
Penyelesaian:
Rumus:
Penguatan Daya (dB) = 10 log10 (Pout / Pin)
Pertama, silahkan hitung hasil rasio daya output serta input, yakni:
(Pout / Pin) = 150 / 5 = 30
Setelah itu, pakai kalkulator untuk memperoleh hasil logaritma dari 30.
Log10 30 = 1,47712
Sesudah itu, kalikan dengan 10 seperti yang ada di rumus:
Penguatan (dB) = 10 x 1,47712
Penguatan (dB) = 14,7712 (atau dibulatkan menjadi 14,8 dB).
2. Loss
 pelemahan atau Loss merupakan kebalikan dari gain atau penguatan. LOSS adalah
merupakan hasil dari suatu hambatan daya yang diakibatkan oleh media transmisi
( Attenuation Distortion) atau hasil dari operasi Attenuator. Loss akan ditandai dengan
tanda “-“ (negatif). Loss atau redaman dalam satuan desibel mempunyai nilai bilangan
negatif yang merupakan ekivalent dengan pembagian atau perbandingan dengan
pembagi yang lebih besar nilainya.misalnya jika sinyal Output -2dB dari sinyal Input
yang artinya adalah telah terjadi pelemahan sinyal Output sebanyak 2dB terhadap sinyal
Input.
Contoh
 suatu sinyal informasi ditransmisikan dengan daya kirim sebesar 1 watt, pada
penerima daya tersebut diukur menjadi sebesar 1 milliwatt. Berarti telah terjadi
kehilangan daya sebesar 1 watt – 0,001 watt = 0,999 watt, atau terjadi redaman daya
sebesar = 1 / 1.000 x
Bila dinyatakan dengan desibel adalah sebagai berikut ;
GAIN / LOSS= 10 x log(10) (Poutput / Pinput ).
LOSS = 10 x log ( 0,001 Watt / 1 Watt ) dB
LOSS = 10 x log 10-3 dB
LOSS = 10 x (- 3) dB
LOSS = - 30 dB
3. DAYA ATAU POWER
 Bila nilai suatu daya listrik yang mempunyai satuan unit watt dikonversi ke satuan
desibel watt (dbW), maka dgunakan referensi daya input = 1, dan daya output = 1
watt.

CONTOH 1 Contoh ke 2
Misal berapa dBw bila suatu daya 1 watt Misal berapa dBm bila suatu daya 1 milliwatt
dilakukan konversi . dilakukan konversi .
1 Watt = 10 log ( 1 Watt / 1) dB 1 milliWatt = 10 log ( 1 milliWatt / 1) dB
1 Watt = 10 log ( 1/1 ) dBW 1 milliwatt = 10 log ( 1/1 ) dBm
1 Watt = 10 log 1 dBW 1 milliWatt = 10 log 1 dBm
1 Watt = 10 x 0 dBW 1 milliWatt = 10 x 0 dBm
1 Watt = 0 dBW. 1 milliWatt = 0 dBm.
CONTOH SOAL
 Contoh soal ; bila suatu Optical Line Terminal Equipment memancarkan daya sinar
laser sebesar 1 mW. Gain pada pre-Optical Amplifier adalah 20 dB. Berapa miliwatt
daya sinar laser yang diteruskan pada kabel Fiber Optik. JAWAB :

Step-1
Konversi power output ke dBm
1 mW = 10 log (1 mw / 1) dBm
= 0 dBm
Step-2
Power yang masuk ke kabel fiber optik
= Power OLTE (dBm) + Gain Pre OP-AMP (dB)
= 0 dBm + 20 dB
= 20 dBm
Step–3
Konversi power yang masuk ke kabel fiber optik dengan satuan milliwatt
30 dBm = 10 log ( Power mW /1 )
Power output Pre OP-AMP yang masuk ke Kabel Fiber Optik
= antilog 2 mW
= 100 mW
4. VSWR
 VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) VSWR adalah rasio perbandingan antara
gelombang datang dan gelombang pantul dimana kedua gelombang tersebut membentuk
gelombang berdiri. Gelombang berdiri (Standing Wave) merupakan gabungan antara
refleksi dan interferensi yaitu geombang pantul menginterferensi gelombang datang
sehingga fasa gelombang datang terganggu oleh gelomabang pantul yang mengakibatkan
gelombang datang mengalami kerusakan. Semakin tinggi nilai VSWR berarti performansi
dari antena tersebut semakin tidak baik atau gelombang yang terinterferensi semakin besar
5. Bandwidth
 Bandwidth adalah ukuran banyak data yang dapat ditransfer dalam satuan waktu tertentu pada medium tertentu
antar 2 titik lokasi. Semakin BESAR Bandwidth sebuah koneksi, semakin CEPAT koneksi Internet Satuan
Bandwidth adalah bits per second (bps). Contoh: bandwidth sebuah koneksi Internet adalah 60 Mbps artinya
koneksi Internet tersebut mampu untuk memindahkan maksimal sebanyak 60 juta bit data tiap detiknya.. Cara
menghitung Kebutuhan bandwidth berbeda-beda untuk jaringan komputer yang berbeda. Mirip kaya’ jaringan
pipa air di rumah kos, makin banyak kamar kos yang membutuhkan air dengan debit sama (makin banyak
kran), makin Besar pipa jaringan air yang dibutuhkan. Dalam konteks koneksi Internet, makin banyak
Pengguna yang membutuhkan Kecepatan Koneksi Internet yang sama, makin Besar Bandwidth yang
dibutuhkan kantor tersebut

Rumus :
Bandwidth yang dibutuhkan = jumlah Perangkat (User) x batas bandwidth satu perangkat
contoh
 Contoh Kasus: Misal di kantor terdapat 20 pengguna Internet terdiri dari 5 orang
Pengguna BERAT (misal staf monitor CCTV, staf pengiriman file Video dan
Gambar), 5 orang pengguna MENENGAH (misal asisten Admin Sistem), dan 10
orang pengguna RINGAN (misal staf kantor yang hanya butuh Internet untuk
akses email atau fle text lainnya). Kantor! Maka kebutuhan Bandwidth Kantor
adalah:
• 5 pengguna BERAT x 120 Kbps = 600Kbps
• 5 pengguna MENENGAH x 80 Kbps = 400Kbps
• 10 pengguna RINGAN x 50 Kbps = 500Kbps
• Total Kebutuhan Bandwidth = 1500 Kbps atau 1,5 Mbps
6. Signal noise to ratio ( SNR )
 bagaimana menganalisa suatu kualitas sinyal SNR pada telkom. dalam
pembahasan ini saya akan memaparkan beberapa hal yang mesti kita ketahui
tentang kualitas SNR itu sendiri, antara lain :
 1. 29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali)
 2. 20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) Koneksi stabil.
 3. 11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) Sinkronisasi sinyal ADSL dapat
berlangsung lancar.
 4. 07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) Rentan terhadap variasi perubahan kondisi
pada jaringan.
 5. 00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar
(ter-putus²).
 Pembahasan cara menghitung snr
1. Masukan Input sinyal
2. Proses Rumus SNR = 10 Log 10 (S/N) dB
3. Jika range sinyal SNR 0,0 dB ~ 06,9 dB maka kualitas sinyal E (buruk)
4. Jika range sinyal SNR 07,0 dB ~ 10,9 dB maka kualitas D (cukup)
5. Jika range sinyal SNR 11,0 dB ~ 19,9 dB maka kualitas C (baik)
6. Jika range sinyal SNR 20,0 dB ~ 28,9 dB maka kualitas B (bagus)
7. Jika range sinyal SNR 29,0 dB ~ ke atas maka kualitas A (bagus sekali
7. Troughtput
 Throughput adalah kecepatan rata-rata data yang diterima oleh suatu suatu node dalam selang waktu
pengamatan tertentu. Throughput merupakan bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang melakukan
koneksi. Satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu bps.
Rumus untuk menghitung nilai througput adalah

throughput = Jumlah data yang dikirim


Waktu pengiriman data
Contoh kasus untuk mendapatkan nilai throughput dengan menggunakan aplikasi wireshark yaitu pada saat saya
mengimplementasikan VoIP ( Voice Over Interent Protocol ) menggunakan Briker, Berikut langkah langkahnya :
a. Jalankan Voip Server yang sudah di setting di PC Server
b. Jalankan Aplikasi Wireshark pada PC Server
c. Setiap Client saling melakukan tes call
Pada aplikasi wireshark akan terlihat protocol yang sedang bekerja selama proses percakapan berlangsung dan
untuk mendapatkan nilai througputnya kita harus stop dahulu proses capture aplikasi wireshak kemudian pilih
statistic kemudian pilih summary maka akan muncul gambar dibawah ini :

pada gambar disamping terlihat nilai dari Througput


yang didapatkan adalah 0.272 MBit/sec, maka jika kita
kembali hitung dengan menggunakan rumus :

throughput = Jumlah data yang dikirim


Waktu pengiriman data

Throughput = 2769572 ( Bytes )


81.59 ( Between First and last packet )

= 0.272 MBit/sec
8. Packet Loss
Packet Loss adalah banyaknya paket yang hilang pada suatu jaringan paket yang disebabkan oleh
tabrakan (collision), penuhnya kapasitas jaringan, dan penurunan paket yang disebabkan oleh
habisnya TTL (Time To Live) paket.

Rumus untuk menghitung Packet Loss :

Untuk melihat nilai dari packetloss pertama buka Aplikasi Wireshark kemudian dipilih Telephony
--> RTP --> Show All Stream --> Stream Analysis --> Pilih Ip client --> Pilih Analyze, maka
akan muncul gambar berikut ini untuk mendapatkan nilai dari packet loss.
Dari gambar disamping nilai dari packet loss yang
didapatkan adalah 1.45 %, jika kita hitung dengan
menggunakan rumus maka,

Paket Yang diterima = Paket yang dikirim – Paket Yang


Hilang
= 3103 – 45
= 3058

Packet Loss = ( 3103-3058 / 3013 ) x 100 %


= 1.45 %
9. Delay
Delay adalah waktu tunda saat paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik menuju titik lain yang
menjadi tujuannya. Delay diperoleh dari selisih waktu kirim antara satu paket TCP dengan paket lainnya yang
direpresentasikan dalam satuan seconds.

Rumus untuk menghitung nilai delay adalah :

Rata Rata Delay = Total Delay / Total Paket Yang DiTerima

Buka Aplikasi Wireshark kemudian dipilih Telephony --> RTP --> Show All Stream -->
Stream Analysis --> Pilih Ip client --> Pilih Analyze,
maka akan muncul gambar berikut ini.

Pada gambar disamping total


delay nya 62.03 second, dan
total paket yang diterima
adalah 3103, sehingga jika
hitung sesuai dengan rumus
didapatkan

Rata Rata Delay = 62.03 / 3103


= 0.019990 Detik
10. Intensitas Trafik
Dalam teori trafik biasanya kata trafik digunakan untuk menyatakan intensitas trafik yaitu trafik persatuan
waktu pengamatan (T). “Intensitas trafik didefinisikan sebagai jumlah waktu pendudukan per satuan waktu
pengamatan (T)”
Suatu trafik dikatakan 1 Erlang bila ada satu saluran diduduki secara terus-menerus selama periode
pengamatan. (Biasanya periode pengamatan diambil 1 jam yaitu pada jam sibuk) 1 Erlang : satu sirkit
diduduki selama 1 jam

Rumus : A= v/t A= (c x h)/t

Contoh :
Sebuah sirkit dipakai selama 30 menit dalam pengamatan 2 jam. Hitung trafik yang dibawa oleh sirkit
tersebut?
A= v/t
A=-0,5/2
A=0,25
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai