Absen : 9
2,4M 1,458°
2.2M 1,59°
2.1M 1,67°
2M 1,75°
1,8M 1,94°
1,7M 2,05°
Lu= [47fd
Dimana:
L. = free space loss up link
d = slant range up link (m)
1. = panjang gelombang up link (m)
f = frekuensi up link (Hz)
C = kecepatan cahaya (2,997925 x 10 m/s)
Sehingga untuk menghitung Lu Purwokerto ke Telkom 2 dengan frekuensi yang digunakan 6 Ghz adalah:
4rdL
dengan:
n = daya carrier power flux density (W/m2). EIRP = Effective isotropic Radiated
Power (dBW).
d = slant range up link (m).
L = loss tracking + atmosphere attenuation (1,2 - 1,5 dB).
Untuk mencari besarnya nilai carrier power flux density digunakan asumsi pada
perhitungan mencari daya carrier up link di atas (EIRP = 56,27 dBW, slant range
= 35934,72 km, loss tracking + atmosphere = 1,5 dB), maka diperoleh nilai
sebagai
berikut:
Q = 56,27 - 10 log (4 x TX (35934, 72 x 103)2 x 1,5)
= -107,59 dBW/m.
5. Menentukan Carrier to Noise Ratio (C/N)
pan
Pa
atu
US
Carrier to Noise Ratio (C/N) up link merupakan nilai perbandingan antara carrier yang
diterima dengan sinyal noise yang dihasilkan dalam suatu link. Persamaan up link! untuk
transmisi ke satelit dapat ditulis secara langsung dengan mensubstitusi nilai-nilai
parameter sistem komunikasi satelit ke dalam persamaan dasar link: C/N.1p =
EIRP/(dBW)-2010g 476.0 GdB/ K -10log K -10log B-L-BO,dB
(T
atau jika diketahui nilai dari daya carrier power flux density: C/N
yn=_(dBW/m?) – 10 log 4 Eur (dB/K) - 10 log k – 10 log B - BO
dengan:
EIRP = Effective isotropic Radiated Power (dBW)
= carrier power flux density (dBW/m2)
f
= frekuensi up link (Hz)
= slant range up link (m)
GTk
= kecepatan cahaya (2,997925 x 108 m/s) = penguatan antena satelit
(dBi) = noise temperatur (K) = konstanta Boltzman (1.38 x 10-23 J/°K)
= noise bandwidth (Hz)
BO = back off input (dB) L = loss tracking + atmosphere attenuation (1,2-1,5 dB)
Untuk mencari besarnya nilai C/N up link digunakan asumsi EIRP sebesar 80
dBW, loss tracking + atmosphere sebesar 1.2 dB, frekuensi sebesar 6 GHz, slant
range sebesar 35934,72 km G/T sebesar 1,6 dB dan noise bandwidth 36 MHz,
maka akan diperoleh nilai sebagai berikut: CN - BO - 1,2- 20 log 4 x U (6 x 10x
(35934, 31 10 + 1,6 -
2.997925 x 10" 10 log (1,38 x10 ") - 10 log (36 x 10% = 34,32 dB.
B. Penghitungan Sisi Down Link
1. Menentukan Free Space Loss
Free space loss down link adalah redaman yang dialami sinyal yang dikirim satelit
ketika sedang mengirim sinyal kembali ke suatu Stasiun Bumi (saat di angkasa).
Besarnya nilai loss tersebut dirumuskan sebagai berikut:
dengan:
1. = free space loss down link d, = slant range down link (m)
10 = panjang gelombang down link (m)
Untuk mencari besarnya nilai noise power down lint digunakan rumus seperti demikian N. = k T.
B, dengan asumsi noise temperatur 300 K dan noise bandwidth 36 MHZ. diperoleh hasil
sebagai berikut:
Nd = (1,38 x 1023) x 300 x (36 x 106)
= 1,49 x 10-13
= 10 log 1,49 x 10-13
= -128,266 dB.
3. Menentukan Carrier to Noise Ratio (C/N)
Carrier to Noise Ratio down link merupakan perhitungan perbandingan daya carrier dengan
daya noise dari sisi antena pemancar satelit di sisi space segment, dengan user yang berada di
ground segment. Kalkulasi link down link bisa diperoleh dengan mensubtitusikan nilai-nilai
parameter ke dalam persamaan dasar link: