Anda di halaman 1dari 5

ANTENA OMNI

I. Omni Directional Antenna

a. Rubber Ducky AntennaBanyak ditemukan diperalatan 2.4GHz 802.11 wireless


network, seperti access point dan router wireless.Penambahan gain rata-rata untuk
antenna seperti ini sekitar 2-2.2dbi (www.martybugs.net)Salah satu cara untuk
menambahkan kekuatan daya dari wireless omni directional antenna / rubber ducky
antenna ini adalah dengan menambahkan semacam parabola tepat di belakang antena,
sehingga antena yang tadinya menyebar luas dapat diarahkan ke dalam salah satu area
tertentu. Gain yang didapat sekitar 10 to 12 dB.b. 360 Degree OmniGain yang didapat
adalah 5-6 dbi.2. Directional Antennaa. Directional YagiGain yang didapat +- 15 dbi.b.
Directional SectorBanyak digunakan di menara-menara telekomunikasi. Lebar
penyebaran berkisar 90-180 derajat. Antena ini baik digunakan untuk mengjangkau 360
derajat area, namun tidak mengingingkan semuanya mengarah ke satu antena.c.
Directional PatchGain yang didapat sekitar 18dbi.Penyebaran jangkauan lebih sempit
daripada antena yagi.Mudah disembunyikan d. Directional ParabolicDapat menjangkau
daerah yang jauh.Dapat mencapai 16 Km dengan gain 22 dbi
(www.seattlewireless.com).e. Directional DishGain yang didapat 16-24 dbi.digunakan di
kantor saya . Dengan menggunakan standard 802.11b 11Mbps, antena Directional Dish
18dbi, bridge PoE jarak dibawah 500 meter dan LoS. Speed yang didapat berkisar 2-3
Mbps bisa jadi referensi bagi kawan-kawan sekalian.

Antena-antena diatas merupakan antena standard yang sering digunakan banyak orang,
tidak tertutup kemungkinan masih banyak jenis-jenis antena yang ada dengan melakukan
penggabungan ataupun modifikasi dari bentuk-bentuk antena diatas.
Pengertian dbi, jarak jangkauan, dan luas jangkauan dapat dicari di Om Google, karena
saya sendiri masih memahaminya. (bagi yang mau berbagi ilmu ke saya boleh :p).
Gambar-gambar diatas didapat dari website www.seattlewireless.net dan
www.martybugs.net segala hak cipta ada di tangan mereka.6 Responses to “Tipe-tipe
antenna wireless yang perlu diketahui! (part 1)”
1. informasinya.
2. artikel ini juga akan berlanjut lagi kok
3. gue tambahin dikit ya untuk semua : Dalam sistem wireless, antena digunakan untuk
meng-konversi
gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnit. Besar enerji antena dapat
memperbesar sinyal terima dan kirim, yang disebut sebagai Antenna Gain yang diukur
dalam : dBi : relatif terhadap isotropic radiatordBd: relatif terhadap dipole radiator
dimana 0 dBd = 2,15 dBi

RADIATED POWER
Pengaturan yang dilakukan oleh FCC harus memenuhi ketentuan dari besarnya daya yang
keluar dari antena. Daya ini diukur berdasarkan dua cara :

1. Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) diukur dalam dBm = daya di input antena
[dBm] + relatif antena gain [dBi]
2. Effective Radiated Power (ERP) diukur dalam dBm = daya di input antena [dBm] +
relatif antena gain [dBd]

KEHILANGAN DAYA
Pada sistem wireless, ada banyak faktor yang menyebabkan kehilangan kekuatan sinyal,
seperti kabel, konektor,
penangkal petir dan lainnya yang akan menyebabkan turunnya unjuk kerja dari radio jika
dipasang sembaranganPada radio yang daya-nya rendah seperti 802.11b, setiap dB adalah
sangat berarti, dan harus diingat “3 dB Rule”.Setiap kenaikan atau kehilangan 3 dB, kita
akan mendapatkan dua kali lipat daya atau kehilangan setengahnya .

-3 dB = 1/2 daya-6 dB = 1/4 daya+3 dB = 2x daya+6 dB = 4x daya


Sumber yang menyebabkan kehilangan daya dalam sistem wireless : free space, kabel,
konektor, jumper, hal-hal yang tidak terlihat.
3dB Rule bisa diterapkan secara prak-tis dengan bantuan antenaAccess Point dengan
standar 802.11b mempunyai penguatan 13dB untuk jarak 300 meter, maka kalau kita
menggunakan antena 15dB (total 28dB) rumusannya menjadi :

13 + 3 dB – jaraknya menjadi 600 meter16 + 3 dB – jaraknya menjadi 1,2 KM19 + 3 dB


– jaraknya menjadi 2,4 KM21 + 3 dB – jaraknya menjadi 4,8 KM24 + 3 dB – jaraknya
menjadi 9,6 KM1dB dianggap loss ….

MENGENAI KEKUATAN SINYAL :

Signal PropagationSinyal yang meninggalkan antena, maka akan merambat dan


menghilang di udara. Pemilihan antena akan menentukan bagaimana jenis rambatan yang
akan terjadi. Pada 2,4 GHz sangat penting jika kita memasang kedua perangkat pada jalur
yang bebas dari halangan. Jika rambatan sinyal terganggu, maka penurunan kwalitas
sinyal akan terjadi dan mengganggu komunikasinya.

Pohon, gedung, tanki air, dan tower adalah perangkat yang sering mengganggu rambatan
sinyal Kehilangan daya terbesar dalam sistem wireless adalah Free Space Propagation
Loss. Free Space Loss dihitung dengan rumus :

FSL(dB) = 32.45 + 20 Log10 F(MHz) + 20 Log10 D(km)Jadi Free Space Loss pada
jarak 1 km yang menggunakan frekwensi 2.4 GHz :FSL(dB) = 32.45 + 20 Log10 (2400)
+ 20 Log10 (1)= 32.45 + 67.6 + 0= 100.05 dB

MENGENAI ANTENA :
Pola Radiasi AntenaParameter umum : main lobe (boresight) half-power beamwidth
(HPBW) front-back ratio (F/B) pattern nulls Biasanya, diukur pada dua keadaan : Vector
electric field yang mengacu pada E-fieldVector magnetic field yang mengacu pada H-
field
POLARISASI Polarisasi antena relatif terhadap E-field dari antena.Jika E-field-nya
horisontal, maka antenanya Horizontally Polarized.Jika E-field vertikal, maka antenanya
Vertically Polarized.Polarisasi apapun yang dipilih, antena pada satu jaringan RF harus
memiliki polarisasi yang samaPolarisasi dapat dimanfaatkan untuk :-
Meningkatkan isolasi dari sinyal yang tidak diinginkan (Cross Polarization
Discrimination (x-pol) biasanya sekitar 25 dB)- Mengurangi interferensi- Membantu
menentukan satu daerah pelayanan tertentu

IMPEDENSI ANTENA : Impedansi yang cocok akan menghasilkan pemindahan daya


yang maksimum. Antena juga berfungsi sebagai matching load-nya transmitter (50
Ohms) Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) adalah satuan yang menunjukan sampai
dimana antena sesuai (match) dengan jalur transmisi yang dikirimnya.

RETURN LOSS : Return Loss berhubungan dengan VSWR, yaitu mengukur daya dari
sinyal yang dipantulkan oleh antena dengan daya yang dikirim ke antena.Semakin besar
nilainya (dalam satuan dB), semakin baik. Angka 13.9dB sama dengan VSWR 1,5:1.
Return Loss 20dB adalah nilai yang cukup bagus, dan setara dengan VSWR of 1,2:1
Perhitungan Untuk Membuat Antenna Sendiri

Rumus yang digunakan oleh Jason Hecker (jason@air.net.au) banyak di ambil dari Bab19
dari ARRL Antenna Handbook (http://www.arrl.org) di mana kita akan melihat
cukupbanyak contoh disain antenna helical, termasuk cara mengukur kinerjanya.Rumus
antenna helical di ambil dari halaman 19-23 ARRL Antenna Handbook tertera dibawah
ini.Ccircumference of windingSaxial length of one turnG = 0.8 to 1.1diameter of ground
plane / reflector Ccircumference is pi times the diameter Diameter dari lilitan biasanya
tetap, dengan pipa pralon 40 mm maka diameter lilitan adalah :42 mm. Jika frekuensi
yang kita gunakan adalah (2.425GHz) maka panjang gelombang = 0.123711 meter.C=
0.13195m= 1.066 Jika kita ukur, ternyata S30 Cout of range. Tapi tampaknya bukan
masalah yang fatal.________________________________________Page 21SDiameter
ground plane G = 1.05 = 0.130mGain dari antenna dalam dBi di definisikan sebagai:
Gain = 11.8 + 10log10(C* n * Sdimana n
adalah jumlah lilitan.Gain = 11.8 + 10log10(1.066 * 1.066 * 13 *0.31830)= 18.5dBi
Pada tabel di bawah terlihat dengan jelas bahwa gainan tenna akan bertambah dengan
menambahkan jumlah lilitan. Kira-kira kenaikan 3dB akan di peroleh dengan men-dobel
jumlah lilitan. Kira-kira 13 lilitan pas untuk panjang pipa 0.55 meter & merupakan
kompromi yang baik antara panjang vs. gain.Pada card 801.11 yang banyak dipasaran
umumnya kita bisa menset frekuensi yang digunakan sebanyak 11 channel (FCC US).
Oleh karena itu anda mungkin inginmengubah Cuntuk frekuensi tempat kita bekerja.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam antenna adalah lebar beam.
Lebar beambiasanya di hitung menggunakan pada saat daya 50%

Anda mungkin juga menyukai