Anda di halaman 1dari 61

WIRELESS LAN Hendry Cahya Irawan

FUNDAMENTAL
PROFILE
Hendry Cahya Irawan
Pendidikan
Elektro Unjani
Elektro ITB
Sertifikasi
Edgecore Certified
CCNA (Cisco Certified Network Ascociate)
CCAI (Cisco Certified Academy Instructor)
MTCNA (Mikrotik Certified Network
Ascociate)
MTCTCE (MikroTik Certified Traffic Control )
MTCWE (MikroTik Certified Wireless
Engineer )
MTCRE (MikroTik Certified Routing Engineer )
PRASYARAT
Sudah memahami Istilah Throughput (Kecepatan Koneksi)
Sudah pernah melihat instalasi WirelessLAN
Sudah pernah menggunakan Layanan internet melalui WirelessLAN (sebagai
Pengguna)
LAN VS WLAN
APA WLAN (WIRELESS LAN)
LAN nirkabel (bahasa Inggris: Wireless LAN) adalah suatu jaringan area lokal
nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya.
STANDAR DAN KECEPATAN WLAN
Wireless LAN bisanya menggunakan standar
 IEEE 802.11a/n/ac (5GHz)
 IEEE 802.11b/g/n (2.4GHz).
IEEE 802.11B/G/N
2.4GHZ CHANNELS

13x 22MHz channels (most of the world)

3 non-overlapping channels (1, 6, 11)

3 APs can occupy the same area without interfering


IEEE 802.11a/n/ac (5GHz)
5180-5320MHz (channels 36-64)

5500-5720MHz (channels 100-144)

5745-5825MHz (channels 149-165)


5GHZ CHANNELS
KAIDAH DALAM WIRELESSLAN
Frequency dan Wavelength
TX Power
RX Sensitivity
Looses
EIRP
Free Space Loss (FSL)
Line Of Sight
Fresnel Zone
WAVELENGHT
Panjang Gelombang atau Wavelength adalah jarak diantara kedua titik yang sama
pada satu getaran. Dalam sistem wireless, biasanya diukur dalam satuan meter,
sentimeter atau milli meter
FREQUENCY DAN WAVELENGTH
Frequency dan Wavelength digambarkan dalam persamaan :

dimana :
 = wavelength dalam meters
f = frequency dalam Hertz (getaran/detik)
c = kecepatan cahaya (3X108 meter/detik)
PANJANG GELOMBANG 2,4 GHZ
Contoh perhitungan panjang gelombang (wavelength) untuk
frekwensi 2,4GHz :

Jadi panjang gelombang-nya hanya 12,5 cm


MANFAAT MENGTAHUI PANJANG GELOMBANG
TRANSMIT (TX) POWER
Radio mempunyai daya untuk menyalurkan sinyal pada frekwensi tertentu, daya
tersebut disebut Transmit (Tx) Power dan dihitung dari besar enerji yang disalurkan
melalui satu lebar frekwensi (bandwidth)

Misalnya, satu radio memiliki Tx Power +18dBm, maka jika di konversi ke Watt akan
didapat 0,064 W atau 64 mW.
TX POWER PADA DATA SHEET
PERHITUNGAN DB – MWATT
dBm adalah nilai 10 log dari sinyal untuk 1 mili Watt
dBW adalah nilau 10 log dari sinyal untuk 1 Watt
Sinyal 100 mili watt jika di jadikan dBm akan menjadi
WATT VS DBM
Setiap kenaikan atau kehilangan 3 dB, kita akan
mendapat 2 kali lipat daya atau kehilangan
setengahnya

-3 dB = 1/2 daya
-6 dB = 1/4 daya
+3 dB = 2x daya
+6 dB = 4x daya

Sumber yang menyebabkan kehilangan daya dalam sistem


wireless : free space, kabel, konektor, jumper, hal-hal yang tidak
terlihat.
RX SENSITIVITY
Semua radio memiliki point of no return, yaitu keadaan dimana radio menerima
sinyal kurang dari Rx Sensitivity yang ditentukan, dan radio tidak mampu melihat
data-nya
Misalnya, 802.11b mempunyai Received Sensitivity of –76 dBm, maka pada level ini,
Bit Error Rate (BER) dari 10-5 (99.999%) akan terlihat.
Rx Sensitivity yang sebetulnya dari radio akan bervariasi tergantung dari banyak
faktor.
RX SENSITIVITY PADA DATASHEET
LOSSES (RUGI-RUGI)
Losses kabel setiap 30 meter Losses Connectorv(pigtail)
Effective Isotropic Radiated Power (EIRP)

Adalah daya pancar total perangkat setelah diperhitungkan dengan antenna dan
gangguan lain ( rugi rugi )
EIRP = dBm Alat + dBi Antenna – Losses(Rugi – rugi)
Losses dapat di akibatkan konektor, kabel, pigtail, dll
EIRP
FREE SPACE LOSS ( RUGI-RUGI )
TABEL FSL (DB)
MENGHITUNG RX
CONTOH PERHITUNGAN
Saya ingin menghubungkan antara wilayah A dan Wilayah B dengan spesifikasi
perangkat di Gedung A dan B adalah sebagi berikut

Access Point type indoor 100mWatt


Kabel LMR400 30 Meter (Digunakan untuk menyambungkan radio
di dalam ruangan sampai ke Antenna)
Antenna Grid 24 dBi
Frekuensi Radio 2,4 GHz
Jarak Titik A dan B 10 Km
PENGUKURAN PADA PETA
CONTOH PERHITUNGAN
Grid
24dBi Grid
24dBi

LMR400
LMR400 6,8dB
6,8dB

100mw 10 km = -120,026
=20dBm
PERHITUNGAN
BAGAIMANA CARA MENGURANGI LOSSES (RUGI
RUGI)
1. Posisikan Radio Wifi dekat dengan Antenna, sehingga kabel yang di gunakan
untuk menghantar sinyal lebih pendek.
APA BEDA WIRELESS INDOOR DAN OUTDOOR
Wireless indoor : perangkat wireless yang di
design untuk penggunaan internet dengan
sekala kecil di dalam ruangan / area yang
tidak terkena cuaca langsung

Wireless utdoor : perangkat wireless yang di


khususkan di tempatkan di luar ruangan dan
dengan skala cakupan area lebih besar ,
biasanya di pang di luar ruangan
APA BEDANYA WIFI DENGAN ANTENNA
EMBEDDED DAN NON EMBEDED
WLAN antenna embedded :
wirelessLan yang sudah memiliki
antenna di dalam nya

WLAN non embedded : Wireless Lan

+
yang belum memiliki antenna di dalam
nya sehingga harus di pasang antenna
external
LATIHAN
PT. PowerNet yang berada di kota bandung Jalan Paledang ingin bisa saling berbagi data dengan kantor
cabang nya yang berada di daerah cimahi jalan Leuwigajah.
Salahsatu media yang di pilih adalah wireless dengan frekuensi 2,4 GHz
Jarak Antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang adalah 20 KM.
Team IT dari kantor pusat menyarankan menggunakan perangkat

TL-WA5210G untuk radio


TL-ANT2424B untuk antenna
TL-ANT24PT untuk pigtail penyambung radio dan antenna

Apakah perangkat tersebut memadai jika kantor pusat menginginkan throughput sebesar 54 Mbps ?
Cari di internet / Brosur untuk peralatan di bawah ini
1. Berapa dB TX Power dari radio type tplink TL-WA5210G
2. Berapa dB RX Sensitifity dari radio type tplink - TL-WA5210G
3. Berapa dB Penguatan Antenna dari type tplink - TL-ANT2424B
4. Berapa dB Losses dari pigtail type tplink - TL-ANT24PT
LINE OF SIGHT (LOS)
Aplikasi Wireless LAN di luar ruangan harus memenuhi prinsi Line Of Sight
LINE OF SIGHT (LOS)
FRESNEL ZONE
Adalah Area di sekitar garis lurus antara antenna yag di gunakansebagai media
rambat frequensi.
Secara ideal Fresnel zone harus terpenuhi
20% gangguan Fresnel zone akan sedikit mempengaruhi kualitas link, namun lebih
dari itu akan sengatmempengaruhi
Halangan Fresnel zone dapat berupa bangunan, dan pepohonan (karena air pada
daun akan menyerap signal)
FRESNEL ZONE
FRESNEL ZONE
MENGHITUNG FRESNEL ZONE
WIRELESS SETTING Mikrotik
Wireless
COUNTRY REGULATION
Regulasi / pembatasan
penggunaan frekuensi di
setiap Negara.
 Kanal yang dapat di gunakan
 Maksimum TX Power yang di
perbolehkan

*Pilih “Advanced Mode” agar bisa


muncul menu lebih detail.
RADIO NAME
Memberikan informasi
nama Radio dari interface
wireless yang di
konfigurasi.
Hanya akan terdeteksi
antar RouterOS
Radio Name akan terlihat
di “wireless Table” pada
wireless aksespoint
dimana wireless client ini
terkoneksi
INFORMASI RADIO NAME (DI AKSESPOINT)

Wireless  Registration

Akan muncul informasi wireless clinet dengan nama radio apa saja yang terkoneksi ke
aksespoint
RADIO NAME
Setting agar interface wireless pada mikrotik dengan
nama seperti berikut

NomorAbsen(XY)_Nama Anda
Contoh : 01_hendrycahya
WIRELESS CHAINS
 802.11n menggunakan konsep MIMO
 Pengiriman dan penerimaan data menggunakan multi radio secara bersamaan
 Tanpa MIMO 802.11n hanya akan mendapatkan speed 72.2Mbps
TX POWER
Pengaturan Transmit power pada interface wireless lan
Ganti menjadi “all rates fix” agar bisa di atur power nya.

Wireless –> TX Power


TX POWER – PER CHAINS PADA MODE MIMO
RX SENSITIVITY
RX Sensitifity adalah batas terrendah signal power yang dapat di deteksi oleh
interface wireless
Semakin kecil nilai RX Sensitifity berrti semakin baik kemampuan mendeteksi signal
WIRELESS NETWORK
WIRELESS STATIONS
•Wireless station is client (laptop, phone, router)
•On RouterOS wireless mode station
WIRELESS STATION
•Set interface mode=station
•Select band
•Set SSID (wireless network ID)
•Frequency is not important for
client, use scan-list
SECURITY
•Only WPA (WiFi Protected Access) or WPA2 should be used
•WPA-PSK or WPA2-PSK with AES-CCM encryption
•Trainer AP already is using WPA-PSK/WPA2-PSK
SECURITY
Both WPA and WPA2
keys can be specified
to allow connection
from devices which do
not support WPA2
• Choose strong key!
DHCP PADA MIKROTIK
B
IP DHCP Range = 192.168.221.100-200/24 Ether3 – dhcp - client
RK_01
IP DHCP Server = 192.168.221.1/24
ether4
Interface DHCP Server : ether4
Gateway = 192.168.221.1
DNS = 8.8.8.8 ether1

Netmask = 255.255.255.0 ether2 ether3

PC-A PC-B
1. Masuk Mikrotik , lakukan reset dengan menceklis “no default configuration”
2. Masuk konfigurasi DHCP Server = ip  dhcp server
 Bikin pool dengan range 100-200 : ip pool
 Masuk konfigurasi DHCP Server = ipdhcp Server
 Pilih interface yang di gnakan DHCP Server
 Masukan Lease Time max 1 jam komputer mendapatkan ip yang sama
 Pilih range ip di address pool yang sudah di buat sebelumnya

3. Menjadikan ether3 aga rmendapatkan Ip otomatis


 Pilih ipdhcp client
 Klik tombol +, pilih interface ether3 (yang terhubung ke internet) kemudian ok
REFERENSI
Ref.
1. Citraweb Nusa Infomedia (MTCNA)
2. Michael S. Suggiardi ( Workshop Wireless Lan)

Anda mungkin juga menyukai