Anda di halaman 1dari 193

Tujuan Pembahasan

• Menjelaskan kinerja teknologi wireless LANs,


termasuk RF dan Spread Spectrum
• Menggambarkan peraturan dan standart wireless
LAN
• Susunan, instal, dan masalah hardware wireless
LAN
• Menganalisa dan menghindari masalah dengan
implementasi wireless LAN
• Bentuk keamanan wireless LAN
• Melakukan dasar penelitian
Persyaratan
 Pengetahuan jaringan level dasar
dibuktikan dengan jaringan +, CCNA,
CNE, atau sertifikasi MSCE atau
pengetahuan yang setara
Sumber Informasi
 CWNA Study Guide – Planet3 Wireless
 Websites – listed at cwne.com
 Hands on training
 CWNA Practice Exam
 Web-based at cwne.com
 Windows software download at
boson.com
Garis besar pembahasan
 Bab 1: Pengenalan Wireless LANs
 Bab 2: Dasar Radio Frequency(RF)
 Bab 3: Teknologi Spread Spectrum
 Bab 4: Infrastruktur peralatan Wireless
LAN
 Bab 5: Antennas dan aksesoris
 Bab 6: Organisasi dan standard wireless
LAN
 Bab 7 : Arsitektur jaringan 802.11
 Bab 8 : Layer MAC dan Physical
 Bab 9 : Teknologi instalasi Wireless LAN
 Bab 10: Keamanan
 Bab 11: Dasar penelitian
 Bab 12: Lab pengadaan
Tujuan
 Menggambarkan pemasaran Wireless
LAN dan standar aturan pemasaran
 Menggambarkan penyediaan aplikasi
wireless LAN dan bagaimana wireless
LAN digunakan lebih baik
 Batasan besar organisasi wireless LAN
dan perputaran permainan organisasi
Pemasaran Wireless LAN
secara luas
 Wireless LANs pada saat lampau,
sekarang, dan yang akan datang
 Mengenalkan beberapa standard:

IEEE 802.11

IEEE 802.11b

IEEE 802.11a

IEEE 802.11g
Aplikasi wireless LAN
• Dikembangkan dalam akses atau aturan distribusi
• Pengembangan jaringan untuk mengontrol area didalam
dan diluar gedung
• Low-cost untuk building to building conectivity
• Metode kecepatan akses
• Memberikan flexibility untuk pengguna mobile(roaming)
• Penggunaan SOHO
• CoS dan QoS memungkinkan hanya dengan hardware
yang khusus
• Moveable network (mobile office, hostpital,classroom)
• Metropolitan Area Wireless Networks
FCC
• Membuat peraturan penggunaan frekuensi RF
dan daya output limit untuk united state
• Mendisain penggunaan parameter ISM dan
UNI band, seperti:
 Penggunaan band frekuensi
 Power output limit
 Penggunaan lisence-free band frekuensi
 Tipe transmisi RF(teknologi kecepatan spektrum)
• www.fcc.com
IEEE
 Membuat standard industri WLAN pada
United State
 Membuat 802.11 dan subsequent
standard WLAN
 Membuat standard dalam batas-batas
aturan FCC
• www.ieee.com
WLIF
 Ditemukan unuk membantu pengetesan
interopeability
 Membuat sertifikat “OpenAir”
 Member funded
 Cara lama
Wi-Fi Alliance
 Pembuat sertifikat Wi-FiTM untuk hardware
wireless LAN interoperability
 Sertifikasi Wi-Fi untuk 802.11b dan
802.11a
• www.wi-fi.com
 WPA(Wi-Fi Protected Access)
WLANA
 Mempromosikan pendidikan dan
kesejahteraan industri wirelees LAN
 Organisasi sosial bertugas menyampaikan
pada anggota untuk mendukung hal
tersebut dan mengendalikan kemajuan
industri
• www.wlana.com
Tujuan
Pada bab ini diharapkan anda mampu:
• Menggambarkan kebiasaan dari RF
• Menjelaskan variabel involved
dengan antenna dan RF
• Operasi matematis untuk
membangun sistem FCC compliant
Radio Frekuensi
 Apa itu RF?
 Kebiasaan RF
Refleksi (Pencerminan )
Refraksi (Pembiasan )
Difraksi (Pembauran )
Scaterring (Pembelokan )
Absorption (Penyerapan )
 Gain dan Loss
Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)

• Apa VSWR itu?


• Sebab-sebab dari VSWR
• Efek of VSWR
– Pengurangan signal amplitude –
Pemancar dan kerusakan amplifier
Antenna
Perhitungan RF
Hubungan antara 10’s dan 3’s
Hubungan antara10’s & 3’s
Nilai Referensi RF Math
• -3 dB = half the power in mW
• +3 dB = double the power in mW
• -10 dB = one tenth the power in mW
• +10 dB = ten times the power in mW
Hubungan antara mWatt dan dB
dB dapat ditunjukkan dengan nilai yang kecil
Daya memerlukan nilai miliwatt yang besar
Permasalahan 1 perhitungan RF
Permasalahan 2 Perhitungan RF
Permasalahan 3 Perhitungan RF
Permasalahan 4 Perhitungan RF
Permasalahan 5 Perhitungan RF
Tujuan
Diharapkan mahasiswa mampu :
 Mendefinisikan spread spektrum dan bagaimana
penggunaannya
 Menggambarkan modulasi dan perbedaan data
rate
 Menerangkan dan membandingkan FHSS dan
DSSS
 Mendaftar faktor-faktor yang mempengaruhi
sinyal yang lewat dan range
Spread Spectrum
Coding Dan Modulation 802.11 &
802.11b
Coding Dan Modulation 802.11a
Frequency Hopping Spread Spectrum
 Contoh pada sistem frekuensi hopping Co-
located.
Urutan Langsung Spread Spectrum
 Interferensi pada narrowband
 Biaya
 Nilai Bandwidth
Perbandingan Co-location
Tujuan
Penyelesaian pada Bab ini adalah :
 Menggambarkan, menginstall dan mengatur alat
infrastruktur wireless.
 Menggambarkan, menginstall dan mengatur alat
wireless pelanggan.
 Menggambarkan, menginstall dan mengatur tipe
yang berbeda pada gateway wireless.
Menggunakan Access Points
Access Points di “Mode
Root”
Access Points di “Mode
Repeater”
Access Points di “Mode
Bridge”
Access Point Mount
Wireless Bridge
Menggunakan Wireless Bridge
Wireless Workgroup Bridges
Menggunakan Wireless Workgroup
Bridges
PCMCIA Cards dan Converters

Ethernet dan Serial Converter


Wireless Adapters
Menggunakan Alat Client
Wireless Gateway Area
Menggunakan Wireless Gateway Area
Wireless Gateway Perusahaan
Menggunakan Wireless Gateway
Perusahaan
Tujuan
 Penyelesaian pada Bab ini adalah :
 Menjelaskan tipe pada antenna wireless
LAN dan bagaimana atau kapan
menggunakannya.
 Menggambarkan jenis accesoris Wireless
LAN dan dimana menggunakannya.
Dipole/Omni Antenna
Hubungan Point-to-Multipoint
Pola Antena radiasi Omni-
directional
Pola Antena radiasi High-Gain Omni-
directional
Antena Semi-directional
Hubungan Point-to-Point Wireless
Bridge
Pola antena Radiasi Semi-
directional
Antena Highly-directional Dish
Pola Radiasi antena Highly-
directional Dish
Antena Highly-directional Grid
Pola Radiasi antena Highly-
directional Grid
Efek comparative pada Polarisasi
Beamwidth antena directional
 Panjang dan lebar antena pada Main
Lobe
Antenna Mounts
 Ceiling ( Langit-langit )
 Wall ( Dinding )
 Pillar ( Tiang )
 Ground plane
 Mast ( Tiang antena )
 Articulating ( Sendi )
 Chimney mount
 Tripod-mast
Antenna Mounts
Instalasi / Konfigurasi antena RF
 Orientasi sesuai
 Ukuran tepat ( kelurusan )
 Keamanan Pemasangan
 Menjaga area Konduktif
 Menjaga kelembaban
 Menghindari penghalang
 Cakupan yang Baik
Keamanan antena RF
 Pabrik Manual
 menjaga jarak dari transmisi
 Hindari gangguan logam
 Pertimbangkan Installer yang Profesional
 Hindari saluran Listrik
 Menggunakan tangkai ground
Power over Ethernet Devices
(PoE)
Menggunakan alat PoE
RF Amplifiers
Sistem Sertifikasi Penandaan FCC
Menggunakan RF Amplifiers

Access Point Amplifier


Menggunakan RF Attenuators

Access Point Attenuator


Lightning Arrestors
Menggunakan Lightning Arrestors

Earth Ground
RF Splitters
Menggunakan RF Splitters

RF Splitter

Main Signal Path


Common RF Connectors
LMR Coaxial Cable Attenuation Ratings
Nominal Attenuation In dB/100 Feet At (MHz)
RF “Pigtail” Adapter Cable
Frequency Converter
Menggunakan Frequency Converters
Bandwidth Control Unit
BCU Manager
Test Kit
Tujuan
Pada bab ini anda diharapkan mampu untuk:
 Mendefinisikan apakah regulation the FFC
creates itu
 Menjelaskan apakah lebar LSM dan UNII itu
serta bagaimana keduannya digunakan
 Medefinisikan perbedaan standar 802.11 dan
bagian selanjutnya dari IEEE
 Mendiskripsikan persaingan teknologi pada
wireless LANs
Regulasi FCC
Regulasi digunakan untuk:
– RF frekuensi
– Associated output power limitations
ISM dan UNII Spectra
Radiated Power Limits
For a Point-to-Multipoint Link
Radiated Power Limits
For a Point-to-Point Link
IEEE and 802.11
Standards and Drafts
 802.11b Standard
 802.11a Standard
 802.11g Draft
 802.11i Draft
 802.11f Draft
 802.11e Draft
 802.11h Draft
OFDM and 802.11a
Standard IEEE Wireless LAN
HomeRF 2.0
 ~50 hops per detik
 menggubakan ISM band 2.4 GHz
 Menemukan regulasi FCC untuk teknologi spread spectrum
 Menggunakan Wide Band Frequency Hopping
 Memiliki data rate10 Mbps dengan fallback 5 Mbps, 1.6 Mbps and 0.8 Mbps
 Backwards compatible dengan OpenAir standard
 Biaya rendah, power rendah (125mW max)
 Range antara 150 feet – 300 feet
 Menggunakan SWAP – Shared Wireless Access Protocol (CSMA + TDMA)
 Menggunakan topologi yang serentak antara host/client dan peer/peer
 Dilengkapi keamanan untuk melawan eavesdropping dan layanan denial
 Mendukung prioritas sesi aliran media dan kualitas yang baik untuk
komunikasi suara 2 arah
 Menambah kemampuan roaming
 www.homerf.org
Bluetooth
 Teknologi FHSS 2.4 GHz dengan hop rate hingga 1600 hps
 Menemukan regulsi FCC untuk teknologi spread spectrum
 Membuat semua band interferensi dalam band 2.4 GHz
 3 kelas power (1mW, 2.5mW, 100mW), range maksimum 10
meters (at 2.5mW)
 Bisa diimplementasikan untuk range yang lebar dengan power yang
tinggi dan antena
 Pertama kali digunakan untuk mobile devices
 www.bluetooth.com
Infrared Data Association (IrDA)
 IrDA adalh sebuah organisasi, bukan sebuah standart
 Tidak ada organisasi yang menyaingi
 Menangani pembuatan komunikasi wireless
mengunakan infrared dengan:
– Light based medium
– Low throughput
– Secure
– Stable
European Telecommunications
Standards Institute (ETSI)
 ETSI adalah IEEE milik eropa
 Mempublikasikan standart HiperLAN dan
HiperLAN/2
 Yang berusaha menggabungkan antara
802.11a dan HiperLAN/2 dengan sebutan
"5UP"
Tujuan
Pada bab ini anda diharapkan mampu untuk:
 Mendiskripsikan authentication dan association
serta bagaimana mereka mengijinkan user
untuk mengakses wireless LAN
 Mendefinisikan perbedaan tipe-tipe servis set
yang bisa dikonfigurasi
 Menjelaskan apa beacons itu dan informasi apa
melengkapinya
 Mendefinisikan kegunaan fitur-fitur power
management pada wireless LANs
 Menjelaskan Dynamic Rate Shifting
Authentication & Association
 Authentication: proses pembuktian
identitas sebuah node
 Association: sebuah tahap untuk
mengijinkan sebuah node melewati trafik
yang menembus access point
 Keadaan klien
 AAA support
Open System Authentication
Shared Key Authentication
Basic Service Set
Extended Service Set
Independent Basic Service
Set
Beacons
 Digunakan untuk sinkronisasi waktu
 Melewati channel informasi pilihan
 Digunakan pada FHSS & DSSS
Power Management Modes
 Power save polling mode (PSP)
– Daya yang disimpan di mode didefinisikan
oleh standart 802.11, mengikuti station untuk
menyimpan daya dari daya down (sleeping)
ketika jaringan tidak aktif pada waktu yang
sama untuk membangun paket tujuan
 Continuous aware mode (CAM)
– Mode yang tidak menyimpan fitur daya yang
tidak mampu
Infrastructure Power Management
Ad Hoc Power Management
Dynamic Rate Shifting
 Adaptive (or Automatic) Rate Selection
(ARS)& Dynamic Rate Shifting (DRS)
keduanya adalah istilah yang digunakan
untuk menjaga sebuah metode speed
fallback klien wireless LAN untuk
menambah jarak acces point
Tujuan

Pada bab ini diharapkan kita mampu untuk:


 Menjelaskan bagaimana suatu client bergabung dengan
suatu jaringan
 Menggambarkan penggunaan mode operasi wireless
LAN untuk komunikasi
 Menjelaskan bagaimana wireless LAN menghindari
collisions (tabrakan) pada jaringan
 Mendefinisikan RTS (Request-to-Send) / CTS (Clear-to-
Send) transmission protocol
 Menjelaskan akibat dari fragmentasi pada suatu jaringan
Mode Komunikasi

 Wireless LANs vs. Ethernet


 Gabungan Jaringan
 Passive scanning
 Active scanning
 Menyalurkan fungsi koordinasi
 Menunjukkan fungsi koordinasi
Interframe Spacing
 FHSS

- Slot Time = 50µs


 DSSS

- Slot Time = 20µs


 Infrared

- Slot Time = 8µs


Collision Handling

 CSMA/CA vs. CSMA/CD


 Wireless LANs menggunakan pengakuan
dan penghindaran tabrakan (collision)
RTS/CTS Handshaking
Proses RTS/CTS
Fragmentasi
Fragment Bursting
Tujuan
Pada bab ini diharapkan kita mampu untuk:
 Mendefinisikan multipath dan efeknya pada transmisi RF
 Memahami bagaimana keaneka ragaman antena
membantu memecahkan permasalahan dalam multipath
 Mengidentifikasi dan memecahkan kembali issu dari titik
tersembunyi dan dekat/jauh
 Mengerti bagaimana cara untuk memaksimalkan seluruh
sistem DSSS menggunakan co-location
 Mengidentifikasi type yang biasanya dari interferensi dan
bagaimana cara bekerja disekitarnya.
Multipath
Antenna Diversity
Jauh atau Dekat
Co-location Throughput
DSSS Spectrum According to IEEE
802.11
Channel Overlap
Channel Reuse
Interferensi

 Interferensi pada Narrowband


 Interferensi pada seleruh band
 RF signal Degradation (downfade)
 Interferensi Spread Spectrum
Tujuan
Selama mempelajari bab ini,diharapkan mahasiswa mampu:

 Mendefinisikan dan menggambarkan WEP beserta fitur-


fiturnya.
 Mendefinisikan dan menggambarkan AES dan solusi-
solusi lainnya yang mendesak.
 Mendeteksi perbedaan metode-metode dari
penyerangan sebuah jaringan wireless.
 Mendiskusikan manajemen keamanan wireless.
 Solusi-solusi contras security.
Pendahuluan tentang pengamanan
W-LAN
 Jaringan wireless LAN tidak menjadi jaminan
 Langkah harus diambil untuk menjamin wireless
LAN pada cara yang sama yang dilakukan pada
aliran sekuriti jaringan
 Itu menjadi tanggung jawab dari CWNA untuk
memastikan ketepatan sekuriti wireless LAN
pada tiap-tiap tempat dari bisnis atau rumah
Wired Equivalent Privacy (WEP)

 Definisi WEP
 Tujuan penggunaan Security
 Confidentiality
 Access Control
 Data Integrity
 Hasil security oleh WEP
Why WEP Was Chosen

 Wireless LAN yang disibukkan untuk dipasarkan oleh


pabrik-pabrik
 WEP tepat diminta oleh 802.11
 WEP menggunakan nomor pseudo-random generator
(PRNG) dan menggunakan RC4 sebagai aliran dari
sandi rahasia
 802.11 meninggalkan implementasi WEP ke penjual
Proses Enkripsi WEP
Menggunakan WEP

 Kunci-kunci rahasia WEP


 Data WEP
 Overhead
 Penggunaan kunci
Kunci perawatan WEP
Protokol integritas kunci sementara
 Dikembangkan oleh Cisco sebagai solusi untuk
kelemahan pada WEP
 Diadopsi oleh Wi-Fi Alliance sebagai sebuah solusi
cepat sampai 802.11 disahkan.
 Dimulai dengan sebuah kunci sementara 128-bit,
menambahkan ke alamat MAC dan sebuah 16-octet IV
intuk membuat kunci enkripsi.
 Kunci sementara ini berubah secara otomatis setiap
10.000 paket.
 Menggunakan RC4 untuk enlripsinya dan maka dari itu
sesuai dengan WEP.
 Mudah diimplementasikan melalui sebuah firmware
update pada perangkat keras yang sudah ada.
Advanced Encryption Standard
(AES)

 AES adalah sebuah penggantian untuk RC4


stream chiper yang digunakan dalam WEP.
 Menggunakan algoritma Rijndael
 Panjang atau lebar kunci
 Tidak dapat dipatahkan
Keamanan Access Point dan Bridge
 Beberapa manufacture tidak membutuhkan
username dan password untuk terkoneksi
dengan access point dan bridge dengan default.
 Default konfigurasi sebelah kiri, semua jaringan
dapat mengakses dan mengontrol access point
dan bridge.
 Default konfigurasi membolehkan untuk
melakukan koneksi dan mengatur untuk
menambah rapid deployment.
Service Set Identifier (SSID)
 Sebuah penanganan penamaan generik digunakan untuk
segmentasi jaringan.
 Digunakan untuk akses yang bersifat elementer – BUKAN
AMAN.
 Biasanya digunakan sebagai nama jaringan (seperti
“WORKGROUP” pada Windows)
 Siaran radio bersih pada rambu-rambu,permintaan-
permintaan probe,respon probe,gabungan
permintaan,dan penggabungan kembali permintaan.
Menggunakan filter MAC
Eavesdropping
 Casual eavesdropping
 Malicious eavesdropping
Analisa paket
Bagaimana terjadinya serangan

 Broadcast monitoring
 Jamming
 Rogue access point
 Accessing configuration interfaces
 Man-in-the middle attack
Man-in-the middle attack
Pengelolaan Keamanan Wireless

 Solusi-solusi yang tersedia.


 Latihan-latihan terbaik.
 Pengelolaan kunci WEP.
 Server-server kunci enkripsi yang
terpusat.
 Solusi wireless VPN.
 Gateway wireless enterprise.
Kebijakan keamanan perusahaan
 Menggunakan konfigurasi non-standard
 Mengurangi sensitivitas data di sisi client
 Keamanan perangkat keras yang diberi
perintah fisikal.
 Penggunaan solusi-solusi kemajuan
keamanan.
 Cell-sizing yang akurat.
Wireless DMZ
Saling membuktikan keaslian
Tujuan
Diharapkan mahasiswa mampu :
 Memahami kebutuhan tentang tempat survey
 Menentukan kebutuhan dari suatu perusahaan
untuk Wireless LAN
 Menempatkan dan menghindari interferensi RF
 Menentukan bentuk cakupan RF
 Menempatkan lokasi yang tepat untuk installasi
hardware
 Dokumen hasil survey tempat dalam kondisi
tepat
 Menetapkan dan menulis laporan tempat survey
RF
Apa Yang dimaksud dengan Site
Survei?
 Site Survei adalah suatu proses dimana pemenuhan RF di
suatu bidang yang diberi adalah dengan tujuan untuk
memastikan operasi wireless LAN yang tepat melalui
penempatan hardware wireless LAN yang sesuai.
Interviewing Network
Management
 Kategori-kategori pertanyaan yang untuk ditanyakan :
-Tujuan dari wireless LAN
-Persyaratan-persyaratan bisnis
-Persyaratan-persyaratan keamanan
-Tersedia sumber daya
-Jaringan yang ada.
Tujuan Wireless LAN
 Mengapa organisasi tersebut mempertimbangkan suatu
Wireless LAN ?
 Untuk apa itu akan digunakan?
Persyaratan-persyaratan Bisnis
 Apa persyaratan-
persyaratan yang
harus ditemui?
 Berapa banyak para
pengguna?
 Seperti apa macam
aplikasi-aplikasi?
 Apakah ada keadaan
khusus?
Persyaratan-persyaratan Bisnis
 Apakah roaming diperlukan?
Persyratan-persyaratan keamanan
Tersedia Sumber daya
 Apakah blue_print
tersedia?
 Apakah setiap site
survei yang sebelum
menyediakan
laporan?
 Apakah memerlukan
lencana?
 Apakah pemasangan
jalur pada closets
dapat diakses?
Existing Networks

 Di mana semua
pemasangan kanal
pada closets?
 Apakah di sana ada
suatu wireless LAN
 yang ada? Apakah
itu berfungsi?
Existing Networks
 Sudahkah suatu
akses
point/bridge
konvensi
penamaan di-
set?
Menempatkan RF interferensi :
 Menggunakan spectrum analyzer (Hardware atau
software)
 Tempatkan sumber yang ada dari spektrum narrowband
dan spread spectrum RF.
 Wireless LAN yang ada.
 Pemasangan-pemasangan masa depan.
 Bangunan multi-tenant.
 Microwave ovens.
 Instalasi 802.11a
Spectrum Analysis
Alat spectrum analiyzer menunjukan sumua All
Band Interferens.
Spectrum Analysis
24 GHz DSSS Phone yang ditunjukan oleh suatu Spectrum Analyzer
Multi-tenant Interferensi
 Apakah
perusahaan lain
mempunyai
Wireless LAN yang
berdekatan?
 Apakah ada
rencana untuk itu?
 Apakah ada
sumber interferens
2,4 atau 5 GHz?
Penempatan yg menyebabkan
kehilangan signal.
Menentukan peta daerah dari
pemenuhan RF
 Lipatan memerlukan Hardware
 Lokasi penggunaan memonitor software untuk mendapat
pengukuran-pengukuran untuk semua bidang dari
pemenuhan.
 Penggunaan link speed indicator untuk menemukan
zone-zone.
 Temukan & dokumentasikan lubang-lubang di
pemenuhan RF untuk bidang-bidang yang tertentu.
 Uji antena.
Lokasi Output Monitor
 Monitor Lokasi mempertunjukkan pengukuran-
pengukuran penting untuk poin-poin akses ganda.
Lokasi Output Monitor
 Monitor Lokasi mempertunjukkan pengukuran-
pengukuran penting untuk poin-poin akses ganda.
Menempatkan Poin-poin Instalasi
Hardware
 Apakah daya AC tersedia?
 Apakah grounding tersedia?
 Apakah hubunan kabel jaringan tersedia?
 Apakah ada penghalang-penghalang
secara fisik?
Menempatkan Poin-poin instalasi
Hardware
 Apakah suatu
menara diperlukan?
Menempatkan Poin-poin instalasi
Hardware
 Apakah lift-lift atau
tangga-tangga
diperlukan?
Masalah-masalah instalasi dalam
ruangan.
 Adakah penghalang-penghalang RF seperti
pintu darurat, logam tersembunyi, jendela
lubang loganm, dll?

 Adalah bidang yang kusut (terutama dengan


object yang metalik)?
Masalah-masalah instalasi di luar

 Adakah pohon-pohon, bangunan, danau-danau,


atau penghalang-penghalang lain antara lokasi-
lokasi?
 Apakah (itu) musim dingin?
 Apakah ada di sana RF line-of-sight antara
antena-antena?
 Apakah ada link (di) atas 7 mil?
 Adalah cuaca di dalam daerah tersebut mudah
menguap?
Laporan
 Aplikasi dan analisis kebutuhan
 Analisa sumber interferensi
 Analisis luas cakupan RF
 Penempatan perangkat keras &informasi
konfigurasi
 Petunjuk pelaporan
Pemeriksaan tempat

 Pemenuhan yang tepat


 Penjelajahan tanpa kelim
 Tanpa interferensi
Pelaporan Tambahan

Rekomendasi
perusahaan
Solusi-solusi
keamanan
Diagram
Implementasi
Jadwal proyek dan
biaya-biaya

Anda mungkin juga menyukai