Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STANDART INSTALASI KELISTRIKAN

Dosen pengampu:
Diah Septi Yanarati, S.ST.,MT

Disusun Oleh:
Dwi Rahmat Dani
NRP: 2322600030

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2022/2023
Tugas:

Tulislah standart- standart tentang instalasi listrik dari berbagai dari standart yang
sudah disebutkan pada slide ke- 2 yang mengatur tentang:

1. Penentuan flux cahaya untuk setiao ruangan.


2. Standart pemakaian kabel:
a. Standart warna kabel dan penggunaannya .
b. Standart jenis dan ukuran kabel sesuia penggunaannya.
3. Standart jarak pemasangan peralatan instalasi listrik yang aman sesuia K3.
Jawaban:
1. Penentuan flux cahaya untuk setiap ruangan

Flux cahaya atau arus cahaya ( Luminous Flux ) adalah banyak cahaya
yang dipancarkan ke segala arah oleh sebuah sumber cahaya per satuan waktu,
diukur dengan Lumen.

Kesatuan Simbol Satuan Simbol satuan


Intensitas Cahaya I Lilin (Candela) Cd
Jumlah Cahaya Φ Lumen Im
Arus Cahaya datang E Lux Ix
Arus Cahaya Pergi IL Cd/m2 Cd/m2

Menurut satwiko (2004) :

a. Arus cahaya (luminous flux) adalah banyak cahaya yang dipancarkan ke


segala arah oleh sebuah sumber cahaya per satuan waktu (biasanya per
detik), diukur dengan Lumen.
b. Intensitas cahaya (luminous intensity) adalah kuat cahaya yang dikeluarkan
oleh sebuah sumber cahaya ke arah tertentu, diukur dengan Candela.
c. Iluminan (illuminance) adalah banyak arus cahaya yang datang pada satu
unit bidang, diukur dengan Lux atau Lumen/m², sedangkan prosesnya
disebut iluminasi (illumination) yaitu datangnya cahaya ke suatu objek.
d. Luminan (luminance) adalah intensitas cahaya yang dipancarkan,
dipantulkan dan diteruskan oleh satu unit bidang yang diterangi, diukur
dengan Candela/m², sedangkan prosesnya disebut luminasi (lumination)
yaitu perginya cahaya dari suatu objek

factor penyebab yang memengaruhi penentuan flux cahaya pada ruangan


 Kontras
Semakin besarnya kontras, semakin muda kita melihat atau mengenali
benda

Rasio Cahaya Layae- Ruangan Catatan Rekomendasi


1:1 Sampai dengan 10:1 Rasio untuk layar ruangan publik
10:1 Sampai dengan 100:1 Rasio untuk presentase multi media
100:1 Sampai dengan 1000:1 Pandangan terfokus layar display
Lebih dari 1000:1 Kontras yang baik untuk movie
theater
 Silau (flare)
kecerahan dari suatu bagian dari interior jauh melebihi kecerahan dari
interior tersebut pada umumnya.

 Refleksi dan reflektansi (reflection and reflectation)


pantulan cahaya dari berbagai permukaan yang ada pada ruangan
tersebut.

No Permukaan refleksi Reflektansi Min- Max (%)


(%)
1 Langit - langit 70 60-90
2 Dinding 50 30-80
3 Bidang kerja 60 20-60
4 Lantai 30 10-50

 Kualitas warna ruangan


Mempengaruhi penampilan objek yang diberikan cahaya lampu

TEMPERATUR WARNA (K) TAMPAK WARNA


>5300 DINGIN
3300~ 5300 SEDANG
<3300 HANGAT
Rekomendasi tingkat pencahayaan rata- rata pada ruangan:
2. Standard pemakaian kabel :
A.
Kabel listrik adalah media untuk mengantarkan arus listrik ataupun informasi.
Penghantar atau kabel yang sering digunakan untuk instalasi listrik penerangan
umumnya terbuat dari tembaga.

Penghantar tembaga setengah keras (BCC ½ H = Bare Copper Conductor Half


Hard) memiliki nilai tahanan jenis 0,0185 ohm mm²/m dengan tegangan tarik
putus kurang dari 41 kg/mm².

sedangkan penghantar tambaga keras (BCCH =Bare Copper Conductor Hard),


kekuatan tegangan tariknya 41 kg/mm²

Identifikasi Kabel Dengan Warna :


a. Penggunaanwarna loreng hijau-kuning
Warna hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar
pembumian.

b. Penggunaan warna biru


Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat
tengah, pada instalasi listrik dengan penghantar netral.

c. Penggunaanwarnamerahdanhitam
Untuk pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan hanya
mengunakan kabel dengan satu warna., khususnya warna hitam. Jika
diperlukan warna lain untuk penandaan disarankan mengunakan warna
merah.

Untuk instalasi listrik Untuk perlengkapan listrik


Fasa R merah U/X merah
Fasa S kuning V/Y kuning
Fasa T kuning W/Z hitam
Netral biru Arde loreng hijau- kuning

Warna selebung ditentukan sebagai berikut:


- Kabel berisolaasi tegangan pengenal (500 V ) Warna PUTIH
- Kabel udara berisolasi PE,PVC, XLPLPE( 600~ 1000 V ) Warna HITAM
- Kabel tanah berselubung PE dan PVC ( 600~ 1000 V ) Warna HITAM
B. Standart jenis dan ukuran kabel sesuai penggunaanya

1. Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar atau kabel udara. Kode warna isolasi ada warna: merah, kuning, biru
dan hitam sesuia dengan peraturan PUIL.
Keterangan gambar:
 Penghantar tembaga
 Isolasi PVC

2. Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abuabu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan
isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel
NYA.

3. Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar
tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel
yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.
4. Kabel NYY
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar
tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel
yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.

3. Standard jarak pemasangan peralatan instalasi listrik yang aman sesuai K3


→ keselamatan dari semua atau bagian instalasi tersendiri dengan memisahkan instalasi atau bagian
instalasi itu dari setiap sumber energi listrik.
Jarak pemasangan antar tiang listrik :
Patokan yang sering dipakai adalah 40 meter untuk tiang listrik dengan tegangan `` rendah. Sementara
itu, tiang listrik dengan jaringan tegangan menengah harus ` ` berjarak antara 40 meter sampai dengan
50 meter
a. Jarak bebas Jarak antara dua bagian konduktif yang sama dengan rentangan tali terpendek antara
bagian konduktif tersebut. Clearance IEV 441-17-31
b. Jarak udara Jarak terpendek antara dua bagian aktif diukur melintasi udara. PUIL 2000
c. Jarak sutet ke rumah Berdasarkan peraturan dari kementerian ESDM, jarak aman untuk
membangun hunian dari SUTET dengan tegangan 257 hingga 500 KV minimal 9 meter. 1. Ruang
Bebas (Right Of Way) dan Jarak Aman (Safety Distance) Khusus terhadap jaringan
telekomunikasi, jarak aman minimal adalah 1 m baik vertikal atau horizontal. Bila dibawah JTM
terdapat JTR, jarak minimal antara JTM dengan kabel JTR dibawahnya minimal 120 cm

1. Ruang Bebas (Right Of Way) dan Jarak Aman (Safety Distance) Khusus terhadap jaringan
telekomunikasi, jarak aman minimal adalah 1 m baik vertikal atau horizontal. Bila dibawah
JTM terdapat JTR, jarak minimal antara JTM dengan kabel JTR dibawahnya minimal 120 cm
2. Lokasi titik tiang

3. Jarak aman konstruksi SKTM


Referensi :
1. Cuttle, Christopher (2008) Lighting By Design. New Zealand : Routletge
2. Satwiko, Prasasto (2004:83) Fisika Bangunan. Yogyakarta : Andi
3. SNI 03-6197-2000
4. Frick, Heinz (2008) Ilmu FIsika Bangunan
5. Neufert (2003)
6. Journal UNY (2013) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1, Istilah dan Satuan Cahaya
7. Journal UNY (2011) Penghantar Listrik
8. PUIL (2000)
9. Keselamatan dan Pemsangan Instalasi Listrik Voltase Rendah Untuk Rumah Tangga, Edisi
2016 PUIL (2011) + Amandemen 1 (2011)
10. Clearance IEV 441-17-31
11. PLN Buku 5 Standard Kontruksi Jaringan Tegangan
12. SNI 04-0225-2000

Anda mungkin juga menyukai