Anda di halaman 1dari 34

ANTENNAS AND PROPAGATION

Antena
Antena adalah transduser yang mengubah
frekuensi radio arus listrik menjadi gelombang
elektromagnetik yang diradiasikan ke ruang
terbuka

Dalam komunikasi dua arah, antena yang sama


dapat digunakan untuk transmisi dan penerimaan
FUNDAMENTAL ANTENNA CONCEPTS
 Pemantulan (Reciprocity)
 Radiation Patterns (Pola Radiasi)
 Isotropic Radiator
 Gain
 Polarization
RECIPROCITY
 Secara umum, berbagai properti antena berlaku sama
terlepas apakah itu digunakan untuk transmisi atau
penerimaan
 Efisiensi transmisi / penerimaan
 Gain
 Distribusi arus dan tegangan
 Impedansi
 Pola radiasi
Representasi grafis dari sifat radiasi antena
Digambarkan sebagai penampang dua dimensi
 Pola penerimaan

Menerima antena setara dengan pola radiasi


 Beam width (or half-power beam width)
 Mengukur directivity antena
ANTENNA GAIN
 Gain antena
Output daya, dalam arah tertentu, dibandingkan dengan
yang dihasilkan ke segala arah oleh antena isotropik
 Area efektif

Terkait dengan ukuran fisik dan bentuk antena


 G = Gain (penguatan)
 π = 3,14

 D = diameter (meter)

 F = Fokus (meter)

 = panjang gelombang (meter)


POLARIZATION
Polarisasi antena adalah arah medan listrik yang
diradiasikan oleh antena.

Jenis polarisasi
 Linear
 Horisontal
 Vertikal
 Bundar (Circular)
 Antena Polarized Vertikal
 Medan listrik tegak lurus dengan permukaan Bumi
 mis., Menara siaran untuk radio AM, antena "cambuk" di
mobil
 Antena Polarized Horizontal
 Medan listrik sejajar dengan permukaan Bumi
 mis., transmisi Televisi (AS)

 Antena Polarized Bundar


 Gelombang memancarkan energi baik di bidang horizontal
maupun vertikal dan semua pesawat di antaranya
 Antena isotropik
 Diidealkan
 Menghasilkan daya yang sama di semua arah
 Omnidirectional
 Antena Dipole
 Antena dipol setengah gelombang
 Antena Hertz
 Antena vertikal seperempat gelombang
 Antena Marconi
 Antena Parabola Reflektif
DIPOLE ANTENNA

Power
Azimuth
radiated

http://www.rfcafe.com/references/electrical/antenna_patterns.htm 14
PROPAGATION MODES
 Ground-wave propagation
 Sky-wave propagation
 Line-of-sight propagation
GROUND WAVE PROPAGATION
 Mengikuti kontur bumi
 Dapat menyebarkan jarak yang cukup jauh

 Frekuensi hingga 2 MHz


 Contoh AM radio
SKY WAVE PROPAGATION
 Sinyal tercermin dari lapisan atmosfer terionisasi
kembali turun ke bumi
 Sinyal dapat melakukan perjalanan sejumlah hop, bolak-
balik antara ionosfer dan permukaan bumi
 Efek refleksi yang disebabkan oleh pembiasan

 Contoh
 Radio amatir
 CB radio
LINE-OF-SIGHT PROPAGATION
 Mengirim dan menerima antena harus saling berhadapan
 Pembiasan
 Membengkokkan gelombang mikro di atmosfer
 Kecepatan gelombang elektromagnetik adalah fungsi dari
kepadatan medium
 Saat gelombang berubah sedang, kecepatan berubah
 Gelombang membungkuk pada batas antara medium
LINE-OF-SIGHT EQUATIONS
 Optical line of sight
d  3.57 h
 Effective (or radio) line of sight

d  3.57 h
 d = distance between antenna and horizon (km)
 h = antenna height (m)
 K = adjustment factor to account for refraction, rule of thumb K =
4/3
LINE-OF-SIGHT EQUATIONS
 Maximum distance between two antennas for LOS
propagation:
d max  3.57 h1  h2 
 h1 = height of antenna one
 h2 = height of antenna two
GANGGUAN TRANSMISI NIRKABEL LOS
 Attenuation and attenuation distortion (Pelemahan)
 Free space loss

 Noise (Kebisingan)

 Atmospheric absorption (Penyerapan atmosfer)

 Multipath

 Refraction (Pembiasan)

 Thermal noise
ATTENUATION (PELEMAHAN)
 Kekuatan sinyal jatuh dengan jarak di atas medium
transmisi
 Faktor atenuasi untuk media terarah:
 Sinyal yang diterima harus memiliki kekuatan yang cukup
sehingga sirkuit di penerima dapat menafsirkan sinyal
 Sinyal harus mempertahankan level yang cukup tinggi
daripada noise agar diterima tanpa kesalahan
 Atenuasi lebih besar pada frekuensi yang lebih tinggi,
menyebabkan distorsi
FREE SPACE LOSS
 Free Space Loss (dB) = 20 Log10 (F) + 20 Log10 (D) +
36.6
Dimana D adalah jarak dalam Miles dan F adalah frekuensi
kerja dalam MHz
 Free Space Loss (dB) = 32.5 + 20log(D) + 20log(F)

Dimana D adalah jarak dalam km dan F adalah frekuensi


kerja dalam MHz
 Free Space Loss (dB) = 92.5 + 20log(D) + 20log(F)

Dimana D adalah jarak dalam km dan F adalah frekuensi


kerja dalam GHz
FREE SPACE LOSS
THERMAL NOISE
 Thermal Noise
 Intermodulation noise

 Crosstalk

 Impulse Noise
THERMAL NOISE
 Thermal noise yang di akibakan karena agitasi/adanya
electron, Thermal noise hadir di semua perangkat
elektronik dan media transmisi Tidak bisa dihilangkan
 Fungsi temperatur Sangat penting

 Thermal noise diasumsikan tidak bergantung pada


frekuensi
 Thermal noise dihitung dalam bandwidth B Hertz
(dalam watt):
THERMAL NOISE

N 0  kT  W/Hz 

 N0 = noise power density in watts per 1 Hz of


bandwidth
 k = Boltzmann's constant = 1.3803 ´ 10-23 J/oK

 T = temperature, in kelvins (absolute temperature)


THERMAL NOISE
 Thermal noise present in a bandwidth of B Hertz (in
watts):
N  kTB
 or, in decibel-watts

N  10 log k  10 log T  10 log B


 228.6 dBW  10 log T  10 log B
NOISE TERMINOLOGY

 Intermodulasi
 Terjadijika sinyal dengan frekuensi berbeda berbagi medium
yang sama
 Crosstalk
 Penggandengan yang tidak diinginkan antara jalur sinyal

http://www.cabletesting.com
NOISE TERMINOLOGY
 Noise impuls
 Noise akibat masuknya sinyal yang memiliki level tegangan
yang cukup tinggi secara tiba-tiba ke saluran komunikasi
 Durasi pendek dan amplitudo relatif tinggi
 Disebabkan oleh gangguan elektromagnetik eksternal, atau
kesalahan dan kekurangan dalam sistem komunikasi
NOISE TERMINOLOGY
 Penyerapan atmosfer
 Uap air dan oksigen berkontribusi pada atenuasi (pelemahan)
sinyal
 Multipath
 Multipath merupakan fenomena dimana sinyal dari satelit
tiba di antena antena melalui dua atau lebih lintasan yang
berbeda.
 Pembiasan
 Membengkokkan gelombang radio saat mereka menyebar
melalui atmosfer
FADING IN MOBILE ENVIRONMENT
 Perbedaan waktu dari daya sinyal yang diterima yang
disebabkan oleh perubahan media atau jalur transmisi
MULTIPATH PROPAGATION
 Refleksi
 Terjadi ketika sinyal bertemu dengan permukaan yang kasar
relatif terhadap panjang gelombang sinyal
 Difraksi
 Terjadi pada tepi benda yang tidak dapat ditembus oleh
panjang gelombang radio
 Penghamburan
 Terjadi ketika sinyal masuk mengenai benda yang ukurannya
sesuai dengan panjang gelombang sinyal atau kurang
TYPES OF FADING
 Fast fading
 Fading yang terjadi karena terdapat objek antara pengirim dan
penerima sehingga gelombang yang sampai ke penerima berasal dari
beberapa lintasan (multipath) dan fluktuasi yang terjadi bersifat cepat
 Slow fading
 Fading yang terjadi karena adanya efek terhalangnya sinyal sampai
ke penerima akibat oleh gedung bertingkat, tembok, dll dan fluktuasi
sinyal yang terjadi bersifat lambaT
 Rayleigh fading
 jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat tidak langsung
(indirect path)
 Rician fading
  jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat Line Of Sight
(direct path)

Anda mungkin juga menyukai