Anda di halaman 1dari 7

SISTEM KOMUNIKASI TERESTRIAL

PROPAGASI

KELOMPOK 3 :

1. REZA PITRIYANTO 41.18.0076


2. ULUL ALBAB SARDJAKA D K 41.18.0082
3. VIGINIA MILHAN R 41.18.0085

INSTRUMENTASI 7C

PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI-MKG


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
2021
PROPAGASI

1. PROPAGASI
Propagasi adalah metoda /cara perambatan gelombang elektromagnetik dari pemancar
(TX)hingga dapat di terima oleh Penerima (RX) dalam komunikasi Radio.
a. Model Propagasi

 Ground-Wave Propagation
Gelombang permukaan merupakan gelombang yang merampat pada permukaan
bumi mengikuti kelengkungan yang ada.
 Sky-Wave Propagation
Gelombang ionosferik atau gelombang langit merupakan gelombang yang
mengarah ke atas langit meninggalkan pemancar kemudian bengkok karena ada
lapisan konduksi dari lapisan pada atmosfir yang lebih tinggi, setelah itu kembali ke
permukaan bumi.
 Line-Of-Sight Propagation
Gelombang terarah antara dua titik. Propagasi gelombang yang demikian biasa
disebut dengan propagasi segaris pandang (line of sight).
b. Perambatan Gelombang

Sebuah antena yang memancarkan gelombang radio, pancaran gelombang radio


ini menyebar ke segala penjuru secara merata. Untuk antena vertical sebagian gelombang
yang bergerak pada permukaan bumi disebut gelombang bumi (ground wave) , selain
dari pada itu disebut gelombang angkasa (skywave).

c. Faktor yang Mempengaruhi Propagasi


 Redaman
 Refleksi
 Refraksi atmosfer
 Fading
 Difraksi sepanjang permukaan bumi

2. GROUND-WAVE PROPAGATION
Gelombang tanah (ground wave) adalah gelombang radio yang berpropagasi di 
sepanjang permukaan bumi/tanah. Gelombang ini sering disebut dengan gelombang 
permukaan  (surface wave).

Karakteristik ground-wave propagation :


 Frekuensinya dibawah 2MHz
 Propagasi mengikuti kontur bumi
 Sinyal dapat dipropagasikan untuk jarak yang jauh
 Contoh – AM radio

Pemanfaatan gelombang bumi dalam teknik komunikasi, kuat medan di stasiun penerima
akan ditentukan oleh :
 Daya pancar dari pemancar
 Karakteristik antena pancar
 Frekuensi operasinya
 Pemantulan yang terjadi pada permukaan bumi
 Kondisi meteorologi (suhu, humiditas, cuaca, dll)
 Karakteristik dari medan penghantar

Keuntungan:
 Power yang diberikan secukupnya dapat berjalan mengikuti curva bumi
 Relatif tidak terpengaruh dengan kondisi atmosferik

Kerugian:
 Membutuhkan power transmisi yang tinggi
 Membutuhkan antena yang panjang/besar karena frekwensinya rendah
 Ground losses bervariasi terhadap terrain

3. SKY-WAVE PROPAGATION
Gelombang langit(sky wave) diradiasikan oleh antenna ke lapisan ionosfir yang terletak
di atmosfir bagian atas dan dibelokkan kembali ke bumi. Ada beberapa lapisan ionosfir
yakni lapisan D , E, F1 dan F2, dimana keberadaannya di langit berubah-ubah menurut
waktu, dan sangat mempengaruhi perambatan sinyal.
Lapisan D dan E adalah lapisan yang paling jauh dari matahari sehingga kadar
ionisasinya rendah. Lapisan ini hanya ada pada siang hari, dan cenderung menyerap sinyal
pada daerah frekuensi 300 kHz – 3 MHz.

Lapisan F terdiri dari lapisan F1 dan F2, mempunyai kadar ionisasi yang paling tinggi
karena dekat dengan matahari, sehingga ada pada baik pada siang maupun malam hari.
Lapisan ini yang paling mempengaruhi sinyal radio, dimana pada daerah frekuensi 3 – 30
MHz, sinyal yang sampai ke lapisan ini pada sudut tertentu, akan dibelokkan kembali ke
bumi, ke tempat yang sangat jauh dari antenna pemancarnya dengan redaman yang kecil,
sehingga sangat bermanfaat untuk transmisi sinyal. Sinyal yang sampai ke lapisan tersebut
pada sudut yang besar terhadap bumi, akan dilewatkan ke ruang angkasa.
a. Tahap Propagasi Sky-Wave
 Sinyal dipantulkan dari layer ionosphere Kembali ke bumi
 Sinyal dapat dipantulkan di ionosphere maupun di permukaan bumi lebih dari satu
kali.
 Pemantulan(Refleksi disebabkan oleh efek refraksi)
 Setiap pantulan dari ionosphere disebut dengan hop
 Penerimaan sky wave propagation disebut skip
 Skip Zone adalah region antara jarak maksimal ground wave dan jarak minimal sky
wave dimana tidak akan ada sinyal yang didapatkan disana.

4. LINE-OF-SIGHT PROPAGATION

Line of Sight (LoS) adalah suatu teknik pentransmisian sinyal dimana antara dua
terminal yang saling berhubungan benar-benar tidak ada obstacle yang menghalanginya
(bebas pandang) sehingga sinyal dari pengirim dapat langsung mengarah dan diterima di sisi
penerima.

Ada dua jenis LOS yang harus diperhatikan dalam instalasi


 Optical LOS , berhubungan dengan kemampuan masing-masing antenna transceiver
untuk dapat melihat satu sama lain.
 Radio LOS , berhubungan dengan kemampuan penerima radio untuk “melihat” sinyal
dari pemancar radio.
a. Faktor yang Mempengaruhi LOS
 Panjang lintasan : panjang lintasan antara Tx dan Rx
 Faktor K : Faktor pengali jari-jari bumi. Untuk indonesia k: 1.33 atau 4/3
 Kontur bumi : adalah kondisi permukaan dari bumi yang bisa berupa bukit, lembah
dan lainnya.
 Daerah Fresnel : adalah daerah berupa lintasan elips dalam lintasan propagasi
gelombang radio dimana daerah tersebut dibatasi oleh gelombang tak langsung
(indirect signal) dan mempunyai beda panjang lintasan dengan sinyal langsung
sebesar kelipatan ½λ atau 2 kali ½λ.
 Tinggi penghalang : tinggi penghalang atau obstacle, yang bisa berupa pohon,
gedung atau bangunan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai