Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DASAR TELEKOMUNIKASI

“PROPAGASI GELOMBANG RADIO”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar telekomunikasi

Disusun oleh :

Nama : Haris Riyanto Pramudyo

NIM : 2022210005

Dosen :

URI PRABOWO, ST, MM

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DARMA PERSADA


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semakin meningkatnya kondisi kebutuhan terhadap komunikasi membuat
perkembangan teknologi selular terus mengalami perkembangan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Dalam melakukan komunikasi baik data maupun suara
dibutuhkan jaringan yang stabil dan juga cepat guna menunjang proses komunikasi
yang berlangsung. Keadaan ini tentu memberikan dampak positif dari segi teknologi
karena dapat memicu perkembangan-perkembangan sebuah generasi baru dibidang
telekomunikasi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kebutuhan
pelanggan (user) akan jaringan yang saling terhubung satu sama lain kian meningkat.
Dibutuhkan media transmisi untuk menghubungkan perangkat satu dengan yang
lainnya, dalam teknologi telekomunikasi media transmisi terbagi menjadi dua yaitu
kabel dan nirkabel, namun penggunaan media kabel masih sulit dikembangkan,
karena berbagai macam faktor seperti keadaan geografis yang sulit, serta tidak
tersedianya infrastuktur yang menunjang untuk jaringan yang menggunakan media
kabel di beberapa wilayang Indonesia.
Keunggulan yang dimiliki oleh jaringan transmini gelombang mikro bila
dibandingkan dengan transmisi melalui kabel adalah tidak diperlukannya kabel untuk
mengikuti jarak yang telah ditentukan, pembangunan cepat, biaya instalasi yang
murah dan mudah, yaitu dengan melakukan pemasanagan atena pada masing-masing
menara dibandingkan dengan menggunakan kabel serat oprik yang harus memasang
tiang atau melakukan penggalian untuk jalur kabel serat optik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian propagasi gelombang?
2. Apa saja jenis-jenis propagasi gelombang?
3. Apa karakteristik propagasi gelombang?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari propagasi gelombang?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian propagasi gelombang.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis propagasi gelombang.
3. Untuk mengetahui karakteristik propagasi gelombang.
4. Untuk mengetahui dan kekurangan propagasi gelombang.

D. KEGUNAAN MAKALAH
Hasil pembahasan dari makalah ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi untuk
mahasiswa Teknik Elektro dan pembaca pada umumnya.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian propagasi gelombang

Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang


eleketromagnetik dengan media ruang hampa. Antena pemancar memang
didesain untuk memancarkan sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik ke
ruang hampa, sedangan antena penerima hanya mempunyai kemampuan
menangkap sebanyak mungkin energi elektromagnetik dengan efektif yang
kecepatan perambatannya sekitar 300.000 km/detik.
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik pada
umumnya diperngaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat
kompleks. Di antara sekian banyak pengaruh adalah kondisi yang sangat
bergantung pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang tidak
menentu. Dengan melihat kondisi yang demikian, maka sangat sulit
diperkirakan sebaran radiasi elektromagnetik secara pasti dari suatu jarak
terhadap kedudukan suatu pemancar. Namun, hal itu masih memungkinkan
untuk mempropagasikan gelombang tetapi kita harus memperhatikan setiap
pengamatan cuaca yang disampaikan oleh lembaga meteorologi dan geofisika.
Makna inti dari propagasi suatu gelombang adalah menyebarkan
(transmisi) gelombang elektromagnetik di udara bebas. Oleh karena itu
kualitas hasil penerimaan sinyal sedikit maupun banyak juga dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian di luar angkasa. Cuaca yang sangat baik tentu akan sangat
membantu dalam menaikkan kualitas sinyal yang dapat ditangkap oleh antena
penerima.

2. Jenis-jenis propagasi gelombang


a. Propagasi Gelombang tanah (Ground Wave)
Gelombang tanah adalah gelombang radio yang berpropagasi di sepanjang
permukaan bumi/tanah. Gelombang ini sering disebut dengan gelombang
permukaan (surface wave). Untuk berkomunikasi dengan menggunakan media
gelombang tanah, maka gelombang harus terpolarisasi secara vertikal, karena
bumi akan menghubung-singkatkan medan listriknya bila berpolarisasi horizontal.
Perubahan kadar aur mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap tanah.
Redaman gelombang tanah berbanding lurus terhadapap impedansi permukaan
tanah. Impedansi ini merupakan fungsi dari konsuktivitas dan frekuensi. Jika bumi
mempunyai konduktivitas yang tinggi, maka redaman (penyerapan energi
gelombang) akan berkurang. Dengan demikian, propagansi gelombang tanah di
atas air, terutama air garam (laut) jauh lebih baik daripada tanah kering
(berkonduktivitas rendah), seperti padang pasir. Redaman tanah akan meningkat
dengan cepat dengan semakin besarnya frekuensi. Karena alasan tersebut,
gelombang tanah akan sangat efektif pada frekuensi diatas 2 MHz. Namun
demikian, gelombang tanah sangat handal bagi hubungan komunikasi. Penerimaan
gelombang tidak terpengaruh oleh perubahan harian maupun musiman,
sebagaimana yang terjadi pada gelombang langit (gelombang ionosfir).
Propagasi gelombang tanah merupakan satu-satunya cara untuk
berkomunikasi di dalam laut, maka digunakan frekuensi sangat rendah, yaitu band
ELF (Extremely Low Frequency), yaitu antara 30 hingga 300 Hz. Dalam
pemakaian tertentu dengan frekuensi 100 Hz, redaman hanya sekitar 0,3 dB per
meter. Redaman ini akan meningkat drastis bila frekuensi nya makin tinggi,
misalnya pada 1 GHz redamannya menjadi 100 dB per meter.

b. Propagasi Gelombang ionosfir/Gelombang langit (Sky wave)


Pada frekuensi tinggi atau daerah HF,yang mempunyai range frekuensi 3-30
MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari
pembiasan dan pemantulan lintasa pada lapisan ionosfir. Gelombang yang
berpropagasi melalui lapisan ioosfir ini disebut sebagai gelombang ionosfir
(ionospheric wave) atau juga disebut gelombang langit (sky wave). Gelombang
ionosfir terpancar dari antena pemancar dengan satu arah yang menghasilkan
sudut tertentu dengan acuan permukaan bumi. Dalam perjalanannya, bisa melalui
beberapa pantulan lapisan ionosfir dan permukaan bumi, sehingga jangkauannya
bisa mencapai antar pulau, bahkan antar benua. Aksi pembiasan pada lapisan
ionosfir dan permukaan bumi tersebut disebut dengan skipping.

c. Propagasi troposfir (Troposphere scatter)


Propagasi troposfir bisa dianggap sebagai kasus dari propagasi gelombang
langit. Gelombang tidak ditujukan ke ionosfir, tetapi ditujukan ke troposfir. Batas
troposfir hanya sekitar 6,5 mil atau 11 Km dari permukaan bumi. Frekuensi yang
biasa digunakan adalah sekitar 35 MHz sampaI 10 GHz dengan jarak jangkau
mencapai 400 Km.
Proses penghaburan (scattering) seperti dua antena pengarah diarahkan
sedemikian rupa sehingga tembakan keduanya bertemu di troposfir. Sebagian
besar energinya merambat lurus ke ruang angkasa. Namun demikian, dengan
proses yang sulit dimengerti, sebagian energinya juga dihamburkan ke arah depan.
Sebagian energi dihamburkan ke arah depan yang tidak dikehendaki.
d. Propagasi gelombang garis pandang (Line of Sight)
Sesuai dengan namanya, propagasi Line of Sight mempunyai keterbatasan
pada jarak pandang. Dengan demikian, ketinggian antena dan kelengkungan
permukaan bumi merupakan faktor pembatas yang utama propagasi ini. Jarak
jangkauannya sangat terbatas, kira-kira 30-50 mil per link, tergantung topologi
daripada permukaan buminya. Jarak jangkaunya sebernarnya adalah 4/3 dari LoS,
karena adanya faktor pembiasan oleh atmosfir bumi bagian bawah.
Band frekuensi yang digunakan pada jenis propagasi ini sangat lebar, yaitu
meliputi band VHF (30-300 MHz), UHF (0,3-3 GHz), SHF (3-30 GHz) dan EHF
(30-300 GHz), yang sering dikenal dengan band gelombang mikro (microwave).

3. Karakteristik propagasi gelombang


a. Gelombang tanah (Ground wave)
- Gelombang tanah sangat efektif di frekuensi 2 MHz
- Untuk berkomunikasi menggunakan media gelombang tanah, maka
gelombang harus terpolararisasi secara vertikal, karena bumi akan
menghubung-singkatkan medan listriknya bila berpolarisasi horizontal.
- Tidak terpengaruh oleh perubahan harian maupun musiman, sebagaimana
gelombang ionosfir.
- Perubahan kadar air sangat memengaruhi gelombang tanah.
- Air garam (laut) yang berkonduktivitas tinggi jadi lebih baik untuk
penggunaan gelombang tanah daripada padang pasir.
b. Gelombang langit (Sky wave)
- Sky wave biasanya berada di daerah HF, atau sekitar frekuensi 3-30 MHz.
- Gelombang ini dapat terpengaruh oleh harian atau musiman.
- Gelombang ionosfir dapat melakukan perjalanan sampai berbeda pulau,
bahkan berbeda benua.
- Sky wave ini memakai pembiasan dalam perambatannya.
c. Gelombang troposfir
- Frekuensi gelombang troposfir sekitar 35 MHz – 10 GHz.
- Cara perambatannya melalu scattering yaitu dua antena pengarah diarahkan
sedemikian rupa sehingga tembakan keduanya bertemu di lapisan troposfir.
d. Gelombang line of sight
- Frekuensi yang digunakan meliputi VHF, UHF, SHF, dan EHF.
- Ketinggian antena dan kelengkungan bumi sangat berpengaruh pada propagasi
line of sight.

4. Kelebihan dan kekurangan propagasi gelombang


a. Gelombang tanah (Ground wave)
- Kelebihan
 Tidak terpengaruh perubahan harian maupun musiman.
 Cocok untuk berkomunikasi di dalam laut.
 Polarisasi vertikal kesemua arah.
 Gelombang dapat melengkung mengikuti lapisan bumi secara efisien.
- Kekurangan
 Membutuhkan daya pemancar yang besar.
 Membutuhkan antena yang besar.
 Range frekuensi yang amat terbatas.
 Tidak bisa bekerja pada frekuensi tinggi.
 Berpengaruh terhadap kadar air di dalam tanah.
 Tidak cocok digunakan di area padang pasir yang konduktivitas nya
rendah.
b. Gelombang ionosfir (Sky wave)
- Kelebihan
 Dapat digunakan untuk komunikasi antar pulau maupun benua.
 Dapat bekerja pada frekuensi tinggi.
- Kekurangan
 Makin tinggi frekuensi gelombang radio, maka makin sulit dipantulkan
oleh ionosfer.
 Terpengaruh oleh perubahan harian maupun musiman.
c. Gelombang troposfer
- Kelebihan
 Dapat bekerja pada frekuensi VHF.
 Jarak rambatnya mencapai 400 Km.
- Kekurangan
 Membutuhkan daya pancar yang sangat besar.
 Energi yang tidak terdeteksi pemancar dihamburkan secara lurus, dengan
tidak dikendaki.
d. Gelombang line of sight
- Kelebihan
 Dapat bekerja pada frekuensi VHF, UHF, SHF, dan EHF.
 Propagasi yang hampir tidak ada obstacle.
- Kekurangan
 Terpengaruh pada tinggi antena dan kelengkungan bumi.
 Harus benar-benar tidak ada penghalang dalam perambatan nya, sehingga
menggunakan repeater untuk membelokan sinyal nya ketika ada
penghalang.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Setiap propagasi gelombang radio memiliki karakteristik yang unik, sehingga
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga kita dapat
menggunakan berbagai jenis propagasi gelombang radio sesuai dengan kebutuhan
kita.

Anda mungkin juga menyukai