Anda di halaman 1dari 12

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Fakultas Teknik Universitas YUPPENTEK Indonesia

Disusun oleh :
Rendra Mahesa 202202001 TE
Transmisi dan Propagasi
Zaharudin Zahari 202202026 TE
Sinyal
PENGERTIAN

Propagasi sinyal didefinisikan sebagai perambatan gelombang radio di suatu


medium (umumnya udara)

Line of Sight (LoS) Non Line of Sight (NLoS) adalah


merupakan perambatan perambatan gelombang radio
gelombang radio dari merambat dari antena pemancar ke
antena pemancar ke antena penerima melaui banyak jalur
antena penerima tanpa (multipath).
adanya halangan
(obstacle) karena proses
perambatan sinyalnya
terjadi secara langsung
(direct path) dan satu
lintasan ( single path)
PROPAGASI SINYAL

Berdasarkan lokasinya, propagasi sinyal dapat dikelompokkan menjadi :

Berdasarkan lokasi nya : - Propagasi luar ruang (Outdoor)


- Propagasi dalam ruang (Indoor)

Berdasarkan perambatannya dalam - Ground wave


ruang : - Sky wave
Propagasi pada bidang datar ( permukaan Bumi )

Surface wave
adalah gelombang yang menjalar sepanjang permukaan bumi

Space wave

adalah gelombang yang menjalar di atas permukaan bumi


Surface wave
Gelombang permukaan mencapai bagian penerima dengan cara menjalar
sepanjang permukaan tanah. Gelombang permukaan dapat mengikuti kontur (liku-liku)
permukaan tanah di atas bumi karena mengalami proses difraksi (penyebaran). Pada saat
gelombang permukaan menemukan obyek penghalang yang ukurannya lebih besar besar
dari panjang gelombang, maka gelombang tersebut cenderung akan melengkung atau
berbelok ke arah obyek. Untuk obyek yang lebih kecil, penjalaran gelombang tidak menjadi
masalah karena akan mengalami difraksi.
Gelombang permukaan yang menjalar di atas tanah akan menyebabkan
berkurangnya energi atau daya pancar sebagai akibat adanya pelemahan. Akibat ini tentu
sinyal penerimaa menjadi lebih lemah atau kecil. Untuk menghindari hal ini, maka
penghalang harus dihilangkani atau dengan membuat gelombang terpolarisasi vertikal untuk
mengurangi gelombang bersinggungan dengan permukaan bumi.
Gelombang permukaan biasanya dialami oleh gelombang dengan frekuensi di bawah 500
KHz. Gelombang ini akan mengalami perubahan propagasi sebab dipengaruhi oleh
ketidaksempurnaan konduktivitas atau daya hantar di permukaan bumi.
Propagasi dengan Diffraksi

 Defraksi adalah kemampuan gelombang sinyal untuk berputar pada sudut


yang tajam dan membelok disekitar penghalangnya. Perhatikan gambar
berikut ini, defraksi menghasilkan perubahan arah dari energi gelombang
sinyal di sekitar tepi penghalang. Gelombang sinyal dengan panjang
gelombang panjang dibandingkan dengan diameter suatu penghalang, maka
dengan mudah dipropagsikan disekitar penghalang itu. Namun demikian,
bila panjang gelombang turun akan terjadilah pelemahan, hingga frekuensi-
frekuensi sangat tinggi membentuk daerah bayangan (Shadow zone).
Daerah bayangan pada dasarnya adalah daerah kosong dari sisi berlawanan
datangnya gelombang dalam arah segaris pandang dari pemancar terhadap
penerima.
Propagasi dengan Hamburan (Scattering)

Proses penghaburan (scattering) oleh lapisan troposfir, dilukiskan seperti


gambar. Seperti ditunjukkan oleh gambar tersebut, dua antena pengarah
diarahkan sedemikian rupa sehingga tembakan keduanya bertemu di troposfir.
Sebagian besar energinya merambat lurus ke ruang angkasa. Namun demikian,
dengan proses yang sulit dimengerti, sebagian energinya juga dihamburkan ke
arah depan. Seperti juga ditunjukkan dalam gambar tersebut, sebagian energi
juga dihamburkan ke arah depan yang tidak dikehendaki.
Propagasi dengan Pemantulan (Refleksi)

Mekanisme pantulan terdiri atas dua jenis, yaitu: mekanisme pantulan pada
atmosfer bumi dan pada permukaan bumi. Permukaan bumi dan lapisan ionosfer
secara bersama-sama dapat membentuk pantulan gelombang yang berulang-ulang
sehingga diperoleh jangkauan sinyal yang sangat jauh.
Mekanisme pantulan pada atmosfer bumi menghasilkan lintasan terpantul lapisan
ionosfer. Lapisan ionosfer merupakan lapisan atmosfer bumi yang memiliki sifat
dapat memantulkan gelombang elektromagnetik. Dengan lintasan ini, jangkauan
sinyal dapat mencapai jarak yang lebih jauh daripada menggunakan lintasan
hamburan tropo. Pada siang hari, lapisan ionosfer kurang stabil oleh karena
proses ionisasi, sehingga mengakibatkan efektivitasnya sebagai pemantul menjadi
kurang baik. Lapisan ionosfer menjadi lebih stabil pada waktu malam hari
sehingga semakin efektif sebagai pemantul gelombang sinyal.
Mekanisme pantulan juga terjadi di atas permukaan bumi, yaitu

oleh permukaan bumi itu sendiri. Bersama-sama dengan lintasan LOS,

lintasan terpantul oleh permukaan bumi ini membentuk ground

reflection (2 ray) model.


Kesimpulan

Propagansi gelombang sinyal atau gelombang elektromagnetik pada


umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks.
Diantara sekian banyak pengaruh adalah adanya kondisi yang sangat bergantung
pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang tidak menentu. Dengan
melihat kondisi yang demikian, maka sangat sulit diperkirakan sebaran radiasi
medan elektromagnetik secara pasti dari suatu jarak terhadap kedudukan suatu
pemancar. Namun, hal itu masih memungkinkan untuk mempropagasikan
gelombang tetapi harus diperhatikan setiap pengamatan cuaca yang disampaikan
oleh lembaga meteorologi dan geofisika.
Demikian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai