komunikasi yang dapat diandalkan kecepatan tinggi. Tidak hanya rentan terhadap
noise, interferensi, blockage dan multipath, tapi hambatan saluran ini berubah dari
sementara sistem satelit biasanya beroperasi di band SHF, karena sinyal-sinyal ini
untuk sistem terrestrial dalam band UHF harus memperhitungkan refleksi dan
atmosfer. Karena ukuran antena yang optimal berbanding lurus dengan panjang
1
2
pandang. Transmisi ini terjadi jika antena pemancar dan penerima dapat
“saling melihat” yaitu jika di antara keduanya dapat ditarik garis lurus
bumi.
3
Rugi-rugi Gambar
lintasan2. Lintasan
yang menyatakan penyusutanbumi
LOS dibatasi kelengkungan sinyal sebagai
dengan :
PL : rugi-rugi lintasan (dB) Gr : perolehan antena penerima
rugi-rugi lintasan yang rendah. Jika antara pemancar dan penerima tersedia
lintasan semacam ini, maka dapat diketahui dengan pasti tentang kualitas
Jika kondisi ini tidak terpenuhi maka akan membuat kegagalan dalam
2. Lintasan Pantulan
Dengan lintasan ini, jangkauan radio dapat mencapai jarak yang lebih jauh
juga terjadi di atas permukaan bumi, yaitu oleh permukaan bumi itu
terpantul oleh permukaan bumi ini membentuk apa yang ground reflection
1.3 Difraksi
1.4 Hamburan
rambu lalu lintas dan tiang-tiang lampu jalan. Efisiensi yang kecil
diterima sering lebih daripada yang diperkirakan oleh sinyal terpantul dan
penerimaan sinyal.
1.5 Pemudaran
amplitude dan fase yang berbeda satu sama lain. Kondisi lingkungan yang
Nilai rugi-rugi lintasan yang terjadi sangat tergantung pada lokasi stasiun
pengirim dan penerima. Gambar 5 merupakan ilustrasi letak stasiun pemancar dan
penerima. Di lokasi (1), komunikasi yang terjadi adalah line of sight (mengikuti
8
garis pandang), tidak ada halangan diantara stasiun pemancar dan penerima
sehingga pemodelan free space loss sudah dapat memberikan nilai rugi-rugi
lintasan yang terjadi secara akurat. Di lokasi (2) dan (3), komunikasi line of sight
masih dapat dilakukan namun karena jarak yang cukup jauh (23km), terjadi
signifikan, maka pemodelan free space loss seperti lokasi (1) tentu tidak tepat,
pemodelan yang sesuai untuk lokasi (2) dan (3) adalah pemodelan plane earth
loss. Di lokasi (4), pemodelan free space loss perlu dikoreksi karena terjadi
prediksi nilai rugi-rugi lintasan pada lokasi (5),(6) dan (7) lebih susah
dibandingkan lokasi lainnya karena selain jarak yang sangat jauh (40km) juga
lingkungan antara antena, nilai rugi-rugi lintasan sangat penting untuk diketahui
sepanjang feeder, sehingga redaman feeder identik dengan panjang dari feeder
Path loss pada antenna feeder nilainya berkisar antara 0-4 dB. Sementara
rugi-rugi transmit filter berkisar antara 0-3 dB, rugi-rugi ini biasanya terjadi pada
membandingkan nilai EIRP (effective isotropic radiated power) dari sisi pengirim
dengan nilai effective isotropic received power dari sisi penerima, persamaan
𝑃 𝑃𝑡 𝐺𝑡 𝑃𝑟 𝐿𝑟
matematisnya sebagai berikut : L= 𝑃 𝑡𝑖 ; dengan nilai Pti(EIRP) = dan Pri = .
𝑟𝑖 𝐿𝑡 𝐺𝑟
ruang bebas, redaman gas (atmosfer), redaman hujan dan redaman akibat gedung.
10
akibat dari media udara yang dilalui oleh gelombang radio antara
berikut:
Dimana:
pengaruh penyerapan gelombang radio oleh gas-gas seperti CO, NO, N2O,
NO2, SO3, O3 dan gas lainnya dapat diabaikan. Untuk sistem transmisi
3. Redaman hujan
Redaman hujan tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi ditentukan secara
1. Redaman Spesifik
dimana:
2. Redaman Efektif
dimana:
a. Pemodelan Okumura-Hata
1. Open area
2. Suburban area
padat.
3. Urban area
refleksi dan scattering yang disebabkan oleh struktur kota. Model Okumura-Hata
Model ini cocok untuk range frekuensi antara 150MHz hingga 1500MHz,
mobile station berkisar 1m hingga 10m dan jarak keduanya sejauh 1 km hingga
10km.
memberlakukan faktor koreksi. Perhitungan nilai path loss adalah sebagai berikut:
disempurnakan agar dapat digunakan pada frekuensi 1500 MHz hingga 2000 MHz.
Model redaman lintasan yang diajukan oleh COST-231 ini memiliki bentuk
persamaan:
Model COST 231-Hatta pada masa sekarang ini telah dituangkan dalam bentuk
membuat layout 2 dimensi dari daerah yang akan diteliti (bisa menggunakan foto satelit
atau sekedar pengukuran biasa) kemudian menentukan nilai-nilai parameter yang ada.
Setelah terkumpul, nilai-nilai dan data tersebut dimasukkan dalam program maka
keluarlah output dari program. Pada gambar 9 ditunjukkan tampilan dari sebuah
Lithuani dan Brazil. Pengukuran di Lithuania dilakukan pada frekuensi 160, 450,
bahkan lebih
3. COST 231-Walfisch-Ikegami
mengambil karakteristik dari sebuah kota antara lain : tinggi bangunan (hRoof) ,
lebar jalan (w), jarak antar bangunan (b) dan sudut antara orientasi jalan dengan
arah lintasan gelombang radio (Φ). Hal itu menyebabkan peningkatan tingkat
3. Tinggi Rx (hm) : 1m – 3m
19
Pada pemodelan ini, perhitungan path loss dibagi menjadi dua yaitu :
1. LOS
2. NLOS
Perhitungan path loss pada kasus NLOS lebih rumit karena merupakan
penjumlahan dari free space loss, difraksi diatas atap bagunan dan pantulan dari
gelombang terdiri atas dua jalur propagasi yaitu : direct path (lintasan langsung)
e. Pemodelan Ikegami
bangunan tinggi, bentuk dan posisinya untuk menentukan jalur sinar. Hanya satu
22
aproksimasi tepi tunggal dan pantulan dari tembok diasumsikan bernilai konstan.
Dua sinar, sinar pantul dan difraksi dijumlahkan sehingga path loss :
Pemodelan ini lahir karena pemodelan path loss “simple power law” tidak
cukup akurat. Terdapat dua nilai eksponen path loss untuk menggambarkan
propagasi.
dengan :
23
rb = jarak breakpoint
Pemodelan ini berlaku untuk komunikasi Line of sight, tidak ada halangan
sinar, 1 sinar jalur langsung dan 1 sinar pantul yang dominan (biasanya dari
tanah).
24
Selain fenomena diatas, terdapat fenomena lain (pada gambar 17) dimana
sinar datang dari belakang mobile station secara LOS yang terdiri 2 sinar langsung
luar ruangan, perbedaan yang paling mendasar adalah lintasan yang lebih pendek,
daripada luar ruangan karena terdapat gangguan propagasi tambahan, antara lain:
partisi
shadowing
26
2. Koridor memiliki kerugian yang lebih kecil dari free space loss karena ada
40log(d)
a. Pemodelan Motley-Keenan
Pemodelan ini menghitung path loss menggunakan free space loss dengan
tambahan faktor-faktor kerugian yang berkaitan dengan jumlah lantai dan dinding
dengan :
sistem komunikasi radio dan jaringan area lokal radio pada frekuensi kisaran 900
dengan :
Tabel 2. Harga N
dengan :
Le = path loss ketika melewati tembok luar saat normal incidence (θ = 0°)
Lg = path loss ketika melewati tembok luar saat grazing incidence (θ= 90°)
KESIMPULAN
5. Pemodelan Ikegami
7. Pemodelan Two-ray
8. Pemodelan Motley-Keenan
lintasan di luar ruangan karena terdapat lebih banyak variabel yang harus
diperhitungkan.
DAFTAR PUSTAKA