22
3.1.
besar, yaitu large-scale fading dan small-scale fading. Fading sendiri memiliki
arti fenomena terjadinya variasi amplituda dan/atau fasa relatif pada satu atau
lebih komponen frekuensi sinyal yang diterima. Fading disebabkan oleh
perubahan karakteristik jalur propagasi terhadap waktu. Large-scale fading adalah
daya sinyal rata-rata sebagai fungsi dari jarak antara pengirim dan penerima,
sedangkan small-scale fading adalah fluktuasi sinyal dalam periode waktu yang
sangat singkat di sekitar nilai rata-ratanya (large-scale).
Reflection
Terdapat sinyal tak langsung datang ke penerima setelah mengalami
pantulan terhadap objek. Mungkin terdapat banyak pantulan yang
berkontribusi terhadap besarnya delay.
Diffraction
23
Scattering
Propagasi
melewati
objek
yang
kecil
dan/atau
kasar
yang
Propagasi multipath
Adanya objek pemantul dan scatterer akan menyebabkan hilangnya
energi sinyal pada amplituda, fasa, dan waktu. Ini akan menyebabkan
penerima menerima banyak versi dari sinyal yang dikirimkan.
Kecepatan pengguna
Pergerakan
relatif
antara
base
station
dan
pengguna
akan
24
Bandwidth sinyal
jika bandwidth sinyal yang ditansmisikan lebih besar daripada
bandwidth kanal multipath, sinyal yang terima akan terdistorsi tetapi
kekuatan sinyal tidak akan berkurang banyak.
3.1.2.1.Delay Spread
Time spreading sinyal menyebabkan sinyal datang dengan delay yang
berbeda-beda atau disebut dengan delay spread.
Delay spread biasanya digambarkan dengan delay profile, dimana sinyal
utama dan sinyal delay digambarkan dengan beberapa sinyal pulsa dengan delay
dan daya yang berbeda-beda.
25
a
=
a
2
k
2
k
P( )
=
P( )
k
(3.1)
= 2 - ( )2
Dimana,
(3.2)
a
=
a
2 2
k k
2
k
P( )
=
P( )
2
k
(3.3)
Wo =
Wo =
1
, untuk korelasi frekuensi 90%
50
1
5
(3.4)
(3.5)
Flat fading
Jika kanal memiliki gain yang konstan dan respon fasa yang linier
terhadap bandwidth yang lebih besar daripada bandwidth sinyal
transmisi atau nilai maksimum excess delay lebih kecil dibandingkan
26
3.1.2.2.Doppler Spread
f v cos v
=
Dimana,
(3.6)
f = frekuensi carrier
v = kecepatan pengguna
fm =
fv
c
(3.7)
27
Tc =
Tc =
9
16 f m
9
16 f m2
(3.8)
(3.9)
f
f o 1
, fo =
fm
f o >1
(3.10)
S( f ) =
fm
1 f
f
m
(3.11)
28
Slow fading
Kecepatan perubahan respon impuls kanal lebih lambat daripada durasi
simbol sinyal yang ditransmisikan. Hal ini diakibatkan karena time
coherence channel jauh lebih besar dibandingkan dengan periode
simbol atau bandwidth Doppler lebih kecil dibandingkan bandwidth
sinyal ( Ts << Tc atau Bs >> B D ). Dalam kasus ini kanal diasumsikan
statis. Jenis fading ini mengakibatkan berkurangnya daya sinyal dan
dapat diatasi dengan teknik diversitas, error control, dan power
control.
Fast Fading
Respon impuls kanal berubah dengan cepat dalam satu durasi simbol.
Hal ini diakibatkan karena coherence time lebih kecil daripada periode
simbol sinyal yang ditransmisikan atau bandwidth Doppler lebih besar
dibandingkan bandwidth sinyal ( Ts > Tc atau Bs < BD ). Jenis fading
ini mengakibatkan berkurangnya daya sinyal, distorsi sinyal dan
29
3.1.2.3.Model Fading
Fading Rayleigh
Pada lingkungan NLOS, distribusi Rayleigh sering digunakan untuk
mengambarkan statistik variasi sinyal pada kanal flat fading atau pada
masing-masing komponen path pada lingkungan multipath. Kecepatan
variasi sinyal bergantung pada Doppler spread. Amplitudo dari setiap
komponen multipath digambarkan dalam komponen in-phase dan
quadrature. Karena pergerakan yang acak, kedua komponen tersebut
terdistribusi Gaussian dengan rata-rata nol. Sebagai contoh
r
a = a I ,i + j.aQ ,i adalah suatu distribusi kompleks Gaussian. Amplituda
ri = a I2,i + aQ2 ,i
(3.12)
r
r2
2
exp
p(r ) = 2
2
0
untuk r 0
lainnya
30
(3.13)
Fading Rician
Ketika ada satu dominan komponen, seperti komponen sinyal LOS,
distribusi variasi sinyal dapat berubah menjadi terdistribusi Rician.
Sama seperti pada contoh Rayleigh dengan ditambah komponen LOS
dengan rata-rata tidak nol. Sinyal yang diterima adalah superposisi dari
komponen LOS dan komponen kompleks Gaussian dari komponen
NLOS. Amplituda sinyal yang diterima mempunyai distribusi Rician
yang diperoleh melalui persamaan :
p (r ) =
(K + 1)r 2 I 2 K (K + 1) r
2(K + 1)r
exp K
(3.14)
r 0, K 0, 0
[ ]
3.2.
31
Model empirik
Model yang diturunkan dari hasil pengukuran lapangan di lokasi-lokasi
yang dianggap mewakili sampel lingkungan wireless.
Model Deterministik
Model
yang
dikembangkan
dari
teori
propagasi
gelombang
Model stokastik
Model yang menyertakan peubah acak sebagai representasi kondisi
lingkungan yang berubah dari waktu ke waktu dan dari satu lokasi ke
lokasi lain.
Dari ketiga model kanal propagasi di atas, model kanal propagasi empirik
merupakan model yang sangat diminati kalangan peneliti maupun industri karena
kemudahan penggunaan serta toleransi terhadap ketidaktersediaan informasi
terrain. Yang termasuk dalam model kanal propagasi empirik adalah model ECC33, COST Hatta, dan SUI. Dari ketiga model tersebut, model kanal SUI
menyediakan informasi yang terkait dengan karakteirstik dispersif kanal.
32
ini didefinisikan untuk pita frekuensi 2.52.7 GHz, yakni pita frekuensi untuk
MMDS (Multipoint Microwave Distribution System) di Amerika.
Berdasarkan terrain, model SUI membagi 3 jenis, yaitu :
Tipe A
Tipe B
Tipe C
jarang.
Persamaan umum model empirik SUI :
d
PL = A + 10 log 10
d0
+ X f + X h + s , untuk d>d0
(3.15)
Keterangan :
- d : jarak antara antenna dan CPE dalam meter
- d0 : 100 meter
- s : peubah acak yang terdistribusi secara lognormal sebagai
4d 0
A = 20 log10
= a bhb +
(3.16)
c
hb
(3.17)
hb
a,b,c
jenis terrain
Tabel 3.1. Parameter Terrain [11]
Model Parameter
Terrain A
Terrain B
Terrain C
4.6
4.0
3.6
b (m-1)
0.0075
0.0065
0.005
c (m)
12.6
17.1
20
33
atas 2 GHz.
f
X f = 6 log10
2000
(3.18)
(3.19)
h
X h = 10.8 log10 r untuk terrain tipe C
2000
(3.20)
34
35
Dari ketiga tabel di atas, dapat terlihat bahwa pada model path loss SUI
tidak memprediksi sebaik ECC-33 dan COST-231. Namun, ECC-33 tidak dapat
digunakan untuk suburban area, sementara COST-231 memerlukan perhitungan
yang jauh lebih kompleks. Sehingga untuk mendapatkan hasil yang masih cukup
akurat untuk segala tipe topografi dengan perhitungan yang tidak terlalu
kompleks, maka SUI adalah model yang tepat.
36
Tipe Topografi
Kanal SUI
SUI-1 , SUI-2
SUI-3, SUI-4
SUI-5, SUI-6
Faktor-K : Rendah
Doppler
Low
Low delay
Moderate
High
spread
delay spread
spread
SUI-3
SUI-5
SUI-4
SUI-6
Low delay
Moderate
High
spread
delay spread
spread
High
delay
Faktor-K: Tinggi
Doppler
Low
SUI-1,2
High
37
delay