Anda di halaman 1dari 37

Konsep dan Manajemen

Interferensi Seluler
21 Oktober 2019

2019 Course
- (TT6414703) Sistem Komunikasi Seluler-

Khoirun Ni’amah, S.T., M.T.


Email: irun@ittelkom-pwt.ac.id

Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Jl. D.I Panjaitan No 128 Purwokerto, 53147, Jawa Tengah, Indonesia

1
Outline

Konsep Interferensi
Interferensi Co-Channel
Interferensi Adjacent-Channel
Teknik Manajemen Interferensi

2
Konsep Interferensi
 Kinerja sistem radio seluler sangat dipengaruhi
oleh faktor interferensi
 Sumber-sumber interferensi dapat berasal dari
ponsel lainnya di dalam sel yang sama, dari
percakapan yang sedang berlangsung
disebelahnya, atau dari eNodeB yang bekerja pada
pita frekuensi yang sama.
 Interferensi pada pita percakapan menyebabkan
crosstalk, yakni pelanggan mendengar nada-nada
percakapan orang lain, yang menginterferensi
dalam latar belakang percakapannya disebabkan
transmisi yang tidak diinginkan
3
Interferensi Co-Channel (1/4)

 Co-Channel Interference adalah interferensi


yang disebabkan karena penggunaan frekuensi
yang sama oleh cell carrier dan juga cell yang
lain.
 Setiap frekuensi ARFCN pada GSM mempunyai
bandwidth 200 kHz.

4
Interferensi Co-Channel (2/4)
 Untuk daerah cakupan yang luas dan padat akan
terdapat beberapa cluster atau kelompok frekuensi sel
untuk meliputi daerah tersebut.
 Jika satu sel menggunakan frekuensi yang sama, sel
pada kelompok frekuensi acuan akan mendapat
gangguan dari sel-sel pengganggu yang mengelilinginya.

D D 6 Interfering
cells
D D

D D
5
Interferensi Co-Channel (3/4)

 Pada sistem seluler dengan ukuran sel tetap,


interferensi co-channel tidak bergantung pada daya
yang dipancarkan.
 Interferensi kanal bersama menjadi fungsi jari-jari sel
(R), dan jarak antara pusat sel co-channel (D).
 Dengan meningkatkan rasio q, jarak antara sel
kanal-bersama meningkat. Interferensi antar kanal
adalah fungsi dari parameter q yang didefinisikan
sebagai : q = D/R
 Parameter q adalah faktor reduksi interferensi kanal
bersama (co-channel interfernce reduction factor).
Ketika q meningkat interferensi antar kanal menurun.

6
Interferensi Co-Channel (4/4)
 Interferensi kanal bersama dapat dialami di stasiun pangkalan
radio maupun pada stasiun mobile. Perbandingan sinyal
dengan interferensi C/I (Carier to interference ratio) pada
stasiun mobile (down link) yang disebabkan oleh 6 sel
penginterferensi, sama dengan yang diterima oleh stasiun
pangkalan radio (uplink) yang disebabkan oleh stasiun mobile
sebagai penginterferensi yang terletak pada enam sel yang
mengelilingi sel acuan.
 Nilai C/I dapat ditulis sebagai berikut : f2
f2 Sel Co-channel

Cj Cj f2
 6 f2
f3
f1
I
 Ii
i 1
f2
f2 7
Interferensi GSM

8
Perhitungan C/I
Pada contoh perhitungan berikut ini, anggap menggunakan desain sistem
antenna omnidirectional.

 Dari persamaan : q = D/R ; q : faktor pengurangan interferensi


• q naik maka memperkecil tingkat interferensi (karena D besar )
• q turun maka memperbesar tingkat interferensi (karena D kecil)
 D fungsi KI dan C/I : D = f(KI, C/I)
KI = jumlah sel co-channel lapis pertama
C/I = nilai C/I yang disyaratkan pada BS atau MS dimaksud

C Cj C
  6

I
I
I k
k 1
k

 R  R  1
  
6 6
6 q j
  Dk
k 1
D
k 1

k
9
(C/I) Co-Channel Tanpa Sektorisasi

BTS ditempatkan ditengah-tengah sel dengan menggunakan antenna yang memancar


kesegala arah.
Terjadi apabila penyebab dan yang kena interferensi berada di pusat sel.
Maka C/I dihitung dengan persamaan di atas sbb. (asumsi  = 4) :

C R j 1 SistemGSM : K  4 maka q  3 K  3,46 : C / I  13,78 dB


 
6
6 q j
D
I j
k SistemAMPS : K  7 maka q  3 K  4,58 : C / I  18,67 dB
k 1

D2
Bagaimana jika K = 9 dan
D1 K= 12?
D3
D6
D4
D5

10
C/I Keadaan Buruk
Terjadi apabila MS menerima sinyal terlemah dari sel tempat dia berada tetapi menerima
interferensi yang kuat dari sel penyebab interferensi (C1=C2=D-R; C3=C6=D; C4=C5=D+R)

C R j

I 2( D  R )  j  2( D  R )  j  2 D  j
1

2( q  1)  j  2( q  1)  j  2( q )  j

C3
Maka C/I dihitung dengan persamaan (asumsi  = 4) :
C 1 C4 C2
K  4 maka q  3,46 : 
I 2 ( q 1)  4  2 (q  1)  4  2 (q )  4 D
 11,36 dB D+R
D-R
C 1
K  7 maka q  4,58 : 
I 2 (q 1)  4  2 (q  1)  4  2 (q )  4 D-R C1
D+R
 17,30 dB C5
D
Bagaimana jika K = 9 dan K= 12?
C6
11
Mengatasi Interferensi Co-Channel

Untuk menanggulangi pengaruh interferensi


langkah berikut biasa dilakukan, antara lain:
 Perencanaan sistem antena berarah (sektorisasi)
 Menurunkan tinggi antena BS
 Pemakaian antena pola-payung

12
Perencanaan Sistem Antena Berarah
(1/2)

Kasus Tiga Sektor (1200)


Pemakaian antena 3 sektor, sumber interferensi hanya berasal dari 2 sel saja
(misal, sel heksagonal).
Situasi terburuk terjadi bila mobil unit berada di posisi A.

C R 4 1 1
  6 4
I ( D  0,7 R)  4  D  4 (q  0,7)  j  q  j 10 5 A 6
5
Sistem dg K  4 maka q  3K  3,46  19,86 dB D+0,7R 2 5
7
Sistem dg K  7 maka q  3K  4,58  24,5 dB 4 D 7
6 4
5 2 6
5
10 2
11
K=7
13
Perencanaan Sistem Antena Berarah
(2/2)
• Kasus Enam Sektor (600)
Sumber interferensi pada pemakaian antena 6 sektor hanya satu sel.
Situasi terburuk terlihat seperti pada gambar.

C R j 1
  1
I ( D  R)  j (q  1)  j
C
6 4
Sistem dg K  4 (q  3,46) : maka  26 dB 10 6
I 5
C 3 2
Sistem dg K  7 (q  4,58) : maka  29,86 dB 5
I 6 D+R 3
4 1 7
• Kelemahan penggunaan antena sektor : 6 4
5 2 6
5
• Lebih banyak antena 10 2
11
• Sering terjadi hand-off K=7

• Mengurangi efisiensi trunking

14
Interferensi Adjacent Channel

 Adjacent-Channel Interference adalah interferensi yang


disebabkan karena penggunaan frekuensi yang
berdekatan
 Setiap frekuensi yang adjacent tidak diperbolehkan
memiliki sinyal yang terlalu kuat juga. Meskipun berbeda
frekuensi beberapa sinyal yang berhimpitan frekuensinya
dapat mempengaruhi kualitas.

Buku 4G Handbook Versi Bahasa Indonesia 40-46

15
Pengaruh Interferensi

Interferensi antar sel merupakan masalah


serius yang harus diminimalisasi, karena nilai
interferensi yang besar akan menurunkan
performansi user pada khususnya (kualitas
sinyal terima (SINR, throughput) dan kapasitas
sel pada umumnya.

16
Teknik Manajemen Interferensi

Interferensi Averaging atau Randomization


Interferensi Cancellation
Interferensi Coordination

17
Interferensi Averaging atau
Randomization

 Skema interferensi averanging atau randomization


adalah menjaga nilai rata-rata interferensi secara
konstan pada domain frekuensi dan domain waktu.
 Dengan cara ini konsentrasi interferensi yang
mengganggu user pada interval waktu tertentu dapat
diminimalisasi.
 Beberapa contoh teknik interferensi averaging
atau randomization adalah interlaving, frekuensi
hopping dan scrambling.

18
Interferensi Cancellation

 Skema Interferensi Cancellation adalah


menghilangkan atau mengurangi interferensi
(setidaknya komponen penginterferensi yang
paling dominan).
 Beberapa contoh teknik interferensi
cancellation adalah penggunaan beberapa
antena (antenna diversity) dan antena MIMO.

19
Interferensi Coordination

 Skema interferensi koordinasi adalah teknik


mengurangi interferensi berdasarkan pengaturan
sumber radio (daya pancar dan frekuensi) baik
pada arah downlink (eNodeB ke UE) dan arah
uplink (UE ke eNodeB) pada seluruh jaringan
sehingga gangguan yang di alami oleh
pengguna dapat berkurang dan akibatnya SINR
yang dialami pengguna meningkat (khususnya
pengguna yang berada di perbatasan sel).
 Contoh dari skema interferensi koordinasi yaitu
frekuensi reuse.
20
Frekuensi Reuse
 Frekuensi reuse faktor adalah faktor
pengulangan frekuensi yang sama pada sel lain.
Semakin besar reuse faktor maka performansi
jaringan akan semakin bagus (interferensi yang
terjadi kecil) tetapi kapasitas sel yang dapat
dilayani dalam satu eNodeB sangat kecil.
 Secara umum skema frekuensi reuse dapat
dituliskan dengan format A X B X C. Dimana : A
(pola pengulangan frekuensi antar site), B
(menunjukan jumlah sektor), C (pola
pengulangan frekuensi dalam satu site).
21
Frekuensi Reuse Faktor Pada
Sel Omni-directional

22
Frekuensi Reuse Factor Pada Sel
Sektoral

23
Frekuensi Reuse Pada OFDMA

24
Frekuensi Reuse 1

 Frekuensi reuse 1 adalah setiap sel (sektor)


menggunakan frekuensi yang sama dari band
frekuensi yang di sediakan.
 Frekuensi reuse 1 dapat ditulis sebagai 1x1x1
jika tipe sel omnidirectional dan 1x3x1 jika
tipe sel sektoral (3 sektor)

25
Kelebihan dan Kekurangan Freq
Reuse 1
Kelebihan :
 Efisiensi spectrum frekuensi yang tinggi.
 Frekuensi reuse planning tidak rumit.
 Kapasitas sel besar

Kekurangan :
 Interferensi di cell edge besar
 Performansi jaringan di cell edge buruk

26
Frekuensi Reuse 3 (1/2)
 Frekuensi reuse 3 adalah setiap sel (sektor)
menggunakan 1/3 bandwidth dari total
bandwidth frekuensi yang dialokasikan.
 Dalam skema frekuensi reuse 3 setiap sel
(sektor) menggunakan bandwidth frekuensi
yang berbeda.
 Secara umum frekuensi reuse 3 dapat
ditulisakan sebagai 3x1x1 jika tipe sel yang
digunakan omnidirectional dan 1x3x3 untuk sel
sektoral.

27
Frekuensi Reuse 3 (2/2)

28
Kelebihan dan Kekurangan
Frekuensi Reuse 3
Kelebihan:
 Inter cell interference yang kecil
 Performansi di cell edge bagus.
 Kualitas sinyal terima bagus

Kekurangan
 Kapasitas sel kecil (karena tiap sel hanya di
alokasikan 1/3 bandwidth total).
 BW yang tersedia banyak yang tidak terpakai
pada setiap sektor
29
Fractional Frequency Reuse (1/2)
 Fractional Frequency Reuse adalah skema frekuensi
reuse dimana area cakupan dibagi menjadi dua area
yaitu cell centre dan cell edge.
 Cell centre adalah area cakupan sel dengan jari – jari
sel Ro, menggunakan frekuensi reuse 1 dan
menggunakan daya pancar Po.
 Cell edge adalah area cakupan sel dengan jari-jari sel R,
menggunakan skema frekuensi reuse lebih besar dari
satu dan menggunakan daya pancar P, dimana P lebih
besar dari Po.
 Keuntungan skema FFR yaitu mampu memberikan
performansi yang bagus pada user yang berada pada
cell edge.
30
Fractional Frequency Reuse (2/2)

31
Kelebihan dan Kekurangan
Fractional Frequency Reuse

Kelebihan
Intercell interference rendah
Performansi yang bagus pada user di
pinggir sel.

Kekurangan
Ada sebagian BW yang tidak terpakai pada
setiap sektor.
Maksimum kapasitas per sektornya
32
kecil
FFR pada OFDMA

33
Soft Frequency Reuse (1/2)

 Soft Frequency Reuse adalah skema frekuensi reuse


dimana area cakupan dibagi menjadi dua area yaitu cell
centre dan cell edge.
 Cell centre adalah area cakupan sel dengan jari – jari sel
Ro, menggunakan sebagian subband bandwidth dengan
menggunakan daya pancar Po.
 Cell edge adalah area cakupan sel dengan jari-jari sel R,
menggunakan skema frekuensi reuse lebih besar dari satu
dan menggunakan daya pancar P, dimana P lebih besar
dari Po.
 Dalam skema soft frequency reuse sangat dibutuhkan
frequency planning dan power planning untuk
mendapatkan performansi yang bagus
34
Soft Frequency Reuse

35
Kelebihan dan Kekurangan Soft
Frequency Reuse
Kelebihan
 Intercell interference rendah
 Performansi yang bagus pada user di pinggir sel.
 Setiap sektor dapat memakai semua bandwidth
yang tersedia.
 Kapasitas per sel (sektor) besar.

Kekurangan
 Perencanaan frekuensi komplek
 Membutuhkan frequency scheduling untuk
mengurangi interferensi antar sektor.

36
37

Anda mungkin juga menyukai