TELEKOMUNIKASI SELULER
“Model Hatta, Sealtering, Dimension dan Multipath”
Oleh :
B. LANDASAN TEORI
1. Model Hatta
Model Hatta merupakan bentuk persamaan empirik dari kurva redaman lintasan
yang dibuat oleh Okumura, karena itu model ini lebih sering disebut sebagai model
Okumura-Hatta. Model ini valid untuk daerah range frekuensi antara 150-1500 MHz.
Hatta membuat persamaan standard untuk menghitung redaman lintasan di daerah
urban, sedangkan untuk menghitung redaman lintasan di tipe daerah lain (suburban,
open area, dll), Hatta memberikan persamaan koreksinya. Persamaan prediksi Hatta
untuk daerah urban adalah
L(urban)(dB) = 69,55 + 26,16 logfc – 13,82 loghte – a(hre) + (44,9–6,55 loghre) logd
(2.25 )
Keterangan:
fc adalah frekuensi kerja antara 150-1500 MHz,
he adalah tinggi effektif antena transmitter (BS), 30-200 m ,
hre adalah tinggi efektif antena receiver (MS), 1-10 m,
d adalah jarak antara Tx-Rx (km),
dan a(hre) adalah faktor koreksi untuk tinggi efektif antena MS
Keterangan:
Lp : rugi-rugi lintasan (dB),
fc : frekuensi pembawa (900 Mhz),
Hb : Tinggi antena BTS(m),
a(Hm): faktor koreksi untuk tinggi antena MS dalam beberapa tipe daerah
Gambar : Model prediksi Hatta
Untuk kota kecil sampai sedang, faktor koreksi a(hre) atau a(hms) diberikan oleh
persamaan:
a(hre) = (1,1logfc – 0,7) hre – (1,56logfc – 0,8) dB
sedangkan untuk kota besar:
a(hre) = 8,29 (log1,54hre)2 – 1,1 db untuk fc 300 MHz
a(hre) = 3,2 (log11,75hre)2 – 4,97 dB untuk fc 300 MHz
c. Daerah sub urben dengan lingkungan area rural dengan pemantulan (skater)
rumah dan perpohonan.
d. Daerah rural daerah ini tidak terdapat pohon-pohon dan bangunan- bangunan
tinggi sepanjang lintasan dan tidak ada halangan, seperti k awasan persawahan,
ladang tau lapangan terbuka.
2. Sealtering
Gelombang Elektromagnetik dapat melewati beberapa objek, namun juga dapat
dipantulkan oleh suatu objek. Pemantulan ini sering disebut dengan baunching atau
scattering. Baunching dapat menurunkan unjuk kerja suatu sistem dan dapat pula
meningkatkan unjuk kerja lainnya. Tidak semua yang didapat dari akibat bounching
baik, salah satunya disebut dengan multipath scattering pada komunikasi bergerak.
Multipath Scattering adalah sinyal yang mencapai penerima dari beberapa jalur yang
merupakan hasil dari bounching. Jika sinyal diterima diluar fase, maka sinyal dibatalkan.
Jika sinyal diterima pada fase namun tidak tersinkronisasi, akan diterima echo sinyal.
3. Dimension
Tujuan dimensi GSM untuk membagi sumber radio yang terbatas agar mendapatkan
kombinasi sinyal (CCCH dan SDCCH) dan traffic (TCH dan PDTCH) canel yang
menyediakan performansi yang optimal. Secara konsep dapat dilihat pada gambar 2.12
keseimbangan antara jumlah sinyal dan traffic ditemukan antara kepadatan ketika yang
lain tetap dibawah penggunaan.
4. Multipath
Multipath adalah suatu bentuk gangguan atau interferensi yang muncul
ketika sinyal memiliki lebih dari satu jalur pada saaat di transmisikan. Propagasi
pada multipath akan menyebabkan efek yang disebut dengan ISI (intersimbol
interference) yang nantinya akan menyebabkan informasi yang diterima menjadi
cacat.
Gambar 2.5. Ilustrasi penggunaan antena MIMO dalam mengatasi Multipath fading
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dari sisi transmitter dan receiver
digunakan banyak antenna dengan tujuan untuk membuat sinyal pantulan dapat
menguatkan sinyal utama sehingga tidak saling menggagalkan. Dengan
menggunakan sistem seperti ini, maka tidak hanya data yang dikirim dapat lebih
banyak dan cepat bahkan jarak juga dapat diperluas. Karena sinyal yang
membawa data dengan MIMO tidak akan saling mediadakan, sebaliknya sinyal
pantulan akan menguatkan sinyal utama. Dengan MIMO, kelemahan ini dijadikan
alat untuk menduplikasikan bandwidth. Oleh sebab itu, secara teori, bila
digunakan jaringan nirkabel dengan standar 802.11g dengan kecepatan efektif 54
Mbps,maka dengan adanya tambahan router MIMO, kecepatan dapat kecepatan
dapat mencapai 108 Mbps
Lintasan jamak yang terjadi disebabkan oleh adanya refleksi, difraksi dan
scattering pada propagasi gelombang.Dari gambar diatas dapat kita amati bahwa
dengan adanya lintasan jamak tersebut akan mengakibatkan sinyal informasi yang
dikirim dari Tx ke Rx akan diterima berulang kali dengan level daya yang
berbeda dan dengan jeda waktu yang berbeda pula. Dengan adanya multipath,
maka komponen sinyal yang diterima pada sisi Rx dapat berupa sinyal yang
datangnya secara direct path yaitu sinyal yang perambatannya langsung ke arah
penerima dan ada juga berupa sinyal indirect path yaitu sinyal yang datang ke Rx
tidak secara langsung melainkan melewati pantulan, pembiasan, ataupun
penghamburan.
JURNAL
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/7675811/Jenis_Fading_dalam_proses_transmisi
http://wireless.agilent.com/wireless/helpfiles/n5106a/about_fading.htm
http://www.slideshare.net/nitin_jain_india/introduction-to-wireless-fading-channels