7.1 PENDAHULUAN
- Network/jaringan grup node-node penyambungan yang diinterkoneksikan oleh
link
- Link transmission highway antar switch-switch yang membawa satu atau lebih
hubungan trafik.
7.2. BEARER
Beberapa factor yang menguntungkan dari transmisi radio dibandingkan kabel atau
FO adalah:
Anggap permukaan butmi rata, artinya tidak ada pegunungan, perbukitan, bangunan
dan sebagainya. Maka jarak LOS dibatasi horizon. Jika tinggi antenna h ft atau hm’ di
atas permukaan, jarak dmi atau dkm ke horizon dimana berkas akan sampai ke
horizon permukaan bumi dapat dihitung menggunakan formula berikut;
Jarak radio horizon bervariasi dengan indeks pembiasan ruang.
Beberapa desainer menggunakan 4/3 jarak ke radio horizon, dengan gelombang
mikro dibelokkan menuju bumi.
- Jika faktor K > 1, berkas gelombang dibelokkan menuju bumi dan radio horizon
menjadi lebih besar daripada optical horizon.
- Jika K< 1, radio horizon < optical horizon
- Untuk tujuan planning secara umum digunakan K = 4/3
- Harga h atau earth curvature corrected for K dari persamaan 7.3 harus
ditambahkan pada tinggi obstacle dalam path profile
- Faktor Fresnel zone clearance, yang diturunkan dari teori GEM bahwa
gelombang permukaan, mempunyai sifat meluas bila berjalan pada ruang
bebas, yang mengakibatkan pemantulan dan transisi fase bila gelombang
melewati obstacle.
- Sejumlah clearance ditambahkan di atas obstacle untuk menghindari problem
fenomena Fresnel disebut Fresnel zone, formula Fresnel zone pertama:
Tabel 7.1 menunjukkan parameter-parameter dasar dalam dua kolom, ”normal” yang
paling ekonomis dan ”special” memberikan perbaikan kinerja tetapi peningkatan
cost.
Perhitungan-perhitungan:
- Receive Signal Level (RSL)first active stage pada far end receiver
- Effective Isotropically Radiated Power (EIRP) level pada antenna pemancar
(Tx)
- Isotropic Receive Level (IRL) level pada masukan antenna penerima
- Path Loss Loss/redaman sepanjang jalur antara Tx dan Rx
PATH LOSS
- Path loss sampai 10 GHz dapat dianggap hanya sebagai ”free space loss”.
- Isotropic antenna diumpani oleh daya pancar P t, akan memancarkan Pt/4d2
(W/m2) pada jarak d, dan jika pemancar mempunyai gain G t, daya dapat
ditingkatkan dengan factor Gt
- Pada penerima, antenna penerima secara efektif menerima pancaran pada area
A (berkaitan dengan gain Gr = 4A/2 ) dan daya terima adalah Pt Gt Gr (/4d)2
- (/4d)2 dikenal sebagai free space loss, atau sering dinyatakan dalam formula:
MODULASI DIGITAL PADA LOS MICROWAVE RADIO
Sistem digital dengan standard PCM lebih memboroskan bandwidth dibandingkan
analog voice, analog hanya membutuhkan 4 kHz, sedangkan PCM dengan bit rate
64 kbps memerlukan bandwidth 64 kHz jika diasumsikan satu bit per hertz. Untuk
menghemat bandwidth digunakan teknik modulasi yang dapat melakukan bit packing
(beberapa bit dalam 1 Hz pita), misalnya Quadrature amplitude modulation (QAM)
dengan minimum 64-QAM level (6 bit/Hz), 128-QAM (7 bit/Hz) dan 256-QAM (8
bit/Hz).
Contoh:
Link digital beroperasi pada 7GHz dengan jarak 37 km. Bit rate 155 Mbps dan
modulasi 64-QAM. BER yang ditentukan pada link adalah 10 -7 dan rugi-rugi
implementasi modulasi adalah 2 dB. Noise figure receiver adalah 8 dB. Antena
mempunyai gain 35 dB pada setiap ujung dan rugi-rugi saluran transmisi adalah 1.8
dB pada setiap ujung. Berapa margin yang diharapkan?
Dari gambar 7.10 dapat ditentukan Eb/No berdasarkan BER yang diinginkan, yaitu
19.5 dB, ditambahkan dengan rugi-rugi modulasi 2 dB sehingga Eb/No yang
dipersyaratkan adalah 21.5 dB. Dan juga berarti Eb harus di atas No sebesar 21.5
dB. Karena noise figure sudah diketahui maka No
Pada sisi pengirim dapat dihitung EIRP, dengan asumsi daya keluaran 1 watt, maka