Anda di halaman 1dari 17

jg

7. Desain Long-distance Links

7.1 PENDAHULUAN
- Network/jaringan  grup node-node penyambungan yang diinterkoneksikan oleh
link
- Link  transmission highway antar switch-switch yang membawa satu atau lebih
hubungan trafik.

7.2. BEARER

- “Bearer”  sesuatu yang membawa sinyal informasi


- Pada bab ini bearer diasumsikan membawa beberapa macam konfigurasi
multipleksing, mungkin dalam format digital
- Link long distance modern menggunakan radio atau fiber optic sebagai pilihan
medium transmisinya

7.3 PENGANTAR TRANSMISI RADIO

Beberapa factor yang menguntungkan dari transmisi radio dibandingkan kabel atau
FO adalah:

Sistem kabel FO merupakan competitor paling kuat untuk line-of-sight (LOS)


microwave, tetapi LOS microwave telah mempunyai tempat dan pasar yang bagus.
Komunikasi satelit merupakan pengembangan dari LOS, tetapi mempunyai
kelemahan pada bandwidth yang terbatas dan delay yang terlalu besar.
Aplikasi satelit yang berkembang kuat adalah penggunaan system very small
aperture terminal (VSAT), yang banyak digunakan untuk jaringan data privat
(enterprise network seperti yang dimiliki oleh perbankan). Sistem VSAT saat ini
beroperasi dengan geostationary orbit satellites (GEO)
Tipe satelit bumi yang lain adalah konstelasi satelit pada satelit low earth orbit
(LEO). Konstelasi terdiri dari 66 satelit.
Satelit LEO menghilangkan delay yang dialami satelit GEO

7.4 DESAIN SISTEM LINE-OF-SIGHT MICROWAVE SYSTEM


- LOS menyediakan layanan broadband bearer connectivity melalui link atau
deretan link dalam tandem
- LOS pada frekuensi 150 MHz sampai spectrum millimeter
- Mencapai jarak 46 km atau lebih tergantung topologi permukaan bumi
- Gambar 7.1 menunjukkan deretan link microwave LOS
- LOS  antena pada satu ujung dapat ”melihat” antena ujung lainnya

Anggap permukaan butmi rata, artinya tidak ada pegunungan, perbukitan, bangunan
dan sebagainya. Maka jarak LOS dibatasi horizon. Jika tinggi antenna h ft atau hm’ di
atas permukaan, jarak dmi atau dkm ke horizon dimana berkas akan sampai ke
horizon permukaan bumi dapat dihitung menggunakan formula berikut;
Jarak radio horizon bervariasi dengan indeks pembiasan ruang.
Beberapa desainer menggunakan 4/3 jarak ke radio horizon, dengan gelombang
mikro dibelokkan menuju bumi.

7.4.2 Setting Performance Requirement


- Persyaratan kinerja untuk system analog  berdasarkan spesifikasi derau dalam
kanal voice
- Video  signal to noise ratio
- Digital bit stream  bit error rate, errored second (ES), errored second ratio
(ESR), severely errored second ratio (SESR)
- Syarat BER pada single link 10-12 pada kondisi tanpa fading
- Untuk banyak link digital, threshold floor diatur tidak lebih dari 10 -3

7.4.3 Site Selection and Preparation of a Path Profile


SITE SELECTION
- Site dipilih menggunakan map topografik
- Untuk system jarak jauh sampai ratusan km, jumlah site yang ada diminimalkan
- Ada dua terminal site, dimana sistem berawal dan berakhir. Sepanjang jalan
terdapat repeater site, dengan beberapa repeater site dapat men-drop atau
meng-insert trafik, dan yang lain hanya sebagai repeater
- Gambar 7.3 menunjukkan drop dan insert trafik pada sentral telepon
-
-

PERHITUNGAN TINGGI MENARA


- Tujuan: menetapkan tinggi menara serendah mungkin dan tetap dapat menjaga
komunikasi yang efektif. Menara harus cukup tinggi untuk mengatasi
obstacle/penghalang pada jalurnya, penghalang berupa gunung, bukit-bukit
kelengkungan bumi, bangunan dsb.
- Semua penghalang sepanjang jalur harus diskala dalam kertas grafik yang
disebut path profiling.
Sehingga

- Jika faktor K > 1, berkas gelombang dibelokkan menuju bumi dan radio horizon
menjadi lebih besar daripada optical horizon.
- Jika K< 1, radio horizon < optical horizon
- Untuk tujuan planning secara umum digunakan K = 4/3
- Harga h atau earth curvature corrected for K dari persamaan 7.3 harus
ditambahkan pada tinggi obstacle dalam path profile
- Faktor Fresnel zone clearance, yang diturunkan dari teori GEM bahwa
gelombang permukaan, mempunyai sifat meluas bila berjalan pada ruang
bebas, yang mengakibatkan pemantulan dan transisi fase bila gelombang
melewati obstacle.
- Sejumlah clearance ditambahkan di atas obstacle untuk menghindari problem
fenomena Fresnel disebut Fresnel zone, formula Fresnel zone pertama:

- Semua yang diperhitungkan digambarkan pada chart path profile


- Garis lurus ditarik dari kanan ke kiri, dan garis yang lain dari kiri ke kanan seperti
pada gambar 7.4
- Keseimbangan dapat diperoleh dengan menara yang sangat tinggi pada ekstrim
yang satu dan sangat rendah pada ekstrim yang lain, kecuali bila ada titik
pemantulan pada sepanjang jalur
REFLECTION POINT
- Titik-titik pemantulan dapat diperoleh dari path profile
- Tujuan : untuk meng-adjust tinggi menara sehingga titik pemantulan diatur jatuh
pada area daratan dimana energi yang dipantulkan akan dipisahkan dan
dihamburkan.
- Air dan permukaan yang rata lainnya menyebabkan pemantulan yang tidak
diinginkan
- Gambar 7.5 dapat membantu perhitungan untuk adjustment titik pemantulan
- Rasio tinggi menara h1/h2 dengan h1 selalu sebagai tinggi menara yang lebih
rendah
- Area pemantulan berada antara harga K = 1 sampai tak berhingga.

7.4.4 Path Analysis atau Link Budget


Untuk dimensioning link, yaitu menentukan parameter-parameter operasi seperti:
- daya pemancar
- parabolic antenna aperture (diameter)
- Noise figure pada penerima
- Dll.

Tabel 7.1 menunjukkan parameter-parameter dasar dalam dua kolom, ”normal” yang
paling ekonomis dan ”special” memberikan perbaikan kinerja tetapi peningkatan
cost.

Perhitungan-perhitungan:
- Receive Signal Level (RSL)first active stage pada far end receiver
- Effective Isotropically Radiated Power (EIRP) level pada antenna pemancar
(Tx)
- Isotropic Receive Level (IRL) level pada masukan antenna penerima
- Path Loss  Loss/redaman sepanjang jalur antara Tx dan Rx

PATH LOSS
- Path loss sampai 10 GHz dapat dianggap hanya sebagai ”free space loss”.
- Isotropic antenna diumpani oleh daya pancar P t, akan memancarkan Pt/4d2
(W/m2) pada jarak d, dan jika pemancar mempunyai gain G t, daya dapat
ditingkatkan dengan factor Gt
- Pada penerima, antenna penerima secara efektif menerima pancaran pada area
A (berkaitan dengan gain Gr = 4A/2 ) dan daya terima adalah Pt Gt Gr (/4d)2
- (/4d)2 dikenal sebagai free space loss, atau sering dinyatakan dalam formula:
MODULASI DIGITAL PADA LOS MICROWAVE RADIO
Sistem digital dengan standard PCM lebih memboroskan bandwidth dibandingkan
analog voice, analog hanya membutuhkan 4 kHz, sedangkan PCM dengan bit rate
64 kbps memerlukan bandwidth 64 kHz jika diasumsikan satu bit per hertz. Untuk
menghemat bandwidth digunakan teknik modulasi yang dapat melakukan bit packing
(beberapa bit dalam 1 Hz pita), misalnya Quadrature amplitude modulation (QAM)
dengan minimum 64-QAM level (6 bit/Hz), 128-QAM (7 bit/Hz) dan 256-QAM (8
bit/Hz).

Contoh:
Link digital beroperasi pada 7GHz dengan jarak 37 km. Bit rate 155 Mbps dan
modulasi 64-QAM. BER yang ditentukan pada link adalah 10 -7 dan rugi-rugi
implementasi modulasi adalah 2 dB. Noise figure receiver adalah 8 dB. Antena
mempunyai gain 35 dB pada setiap ujung dan rugi-rugi saluran transmisi adalah 1.8
dB pada setiap ujung. Berapa margin yang diharapkan?
Dari gambar 7.10 dapat ditentukan Eb/No berdasarkan BER yang diinginkan, yaitu
19.5 dB, ditambahkan dengan rugi-rugi modulasi 2 dB sehingga Eb/No yang
dipersyaratkan adalah 21.5 dB. Dan juga berarti Eb harus di atas No sebesar 21.5
dB. Karena noise figure sudah diketahui maka No

Pada sisi pengirim dapat dihitung EIRP, dengan asumsi daya keluaran 1 watt, maka

Menghitung path loss/free space loss


7.4.5 Running a Path/Site Survey
7.4.6 System Test Prior to Cutover
7.4.7 Fades, Fading, Fade Margin
Bila path sudah dibangun, RSL terukur bisa bervariasi di sekitar median. Level sinyal
dapat tepat pada median bisa juga tiba-tiba drop dan kembali ke nilai median. Dalam
periode lain dan/atau pada link-link lainnya, variasi level ini bisa kontinyu untuk
periode-periode waktu. Drop level bisa sebesar 30 dB atau lebih. Fenomena ini
disebut fading, yang harus diperhitungkan dalam sizing/dimensioning sistem/link.
Bila RSL menurun, Eb/No juga ikut turun sehingga menurunkan kinerja BER (BER
meningkat). Fading bervariasi dalam kedalaman, durasi dan frekuensi. Fading tidak
bisa dihilangkan tetapi efeknya bisa diminimalkan dengan meningkatkan margin.
Link margin  nilai dB yang harus ditambahkan pada desain link
Dapat ditentukan persentase waktu link memenuhi persyaratan BER, yang disebut
time availability. Jika link memenuhi 99% waktu, maka link tidak memenuhi 1%
waktu.
Untuk meningkatkan time availability, link margin harus ditingkatkan yang disebut
sebagai fade margin. Seberapa besar nilai dB yang diperlukan, ada beberapa
pendekatan. Pendekatan paling langsung adalah asumsi bahwa fading mengikuti
distribusi Rayleigh, sehingga fade nargin berikut dapat digunakan

Anda mungkin juga menyukai