PERCOBAAN 6
IMPLEMENTASI TEKNIK SPACE DIVERSITY MENGGUNAKAN
PATHLOS V-4.0
Pembimbing :
Ir. Hudiono, M.T.
Disusun Oleh :
KELAS 3F
PERCOBAAN 6
IMPLEMENTASI TEKNIK SPACE DIVERSITY MENGGUNAKAN PATHLOS V-4.0
1. Tujuan Percobaan :
1.1 Menentukan tingkat kebutuhan metode space diversity berdasarkan nilai time
avaibility dan ketidak stabilan receive signal level pada sistem komunikasi radio LOS.
1.2 Menentukan nilai estimasi spasi antena diversity terhadap posisi antena utama
(main antennas)
1.3 Menguji pengaruh spasi antena diversity terhadap perubahan nilai time avaibility
3. Landasan Teori
3.1 Diversity antenna : Metode Space diversity
Penerima dari radio gelombang mikro menerima sinyal dari dua atau lebih antena yang
terpisah secara vertikal atau menggunakan beberapa receiver yang umumnya dua sistem dengan
antenanya yang diletakkan terpisah secara vertikal dalam jarak beberapa panjanggelombang (ℷ)
satu sama lain. Oleh karena dimensinya adalah jarak, maka dikatakan sebagai jenis teknik space
Diversity atau peragaman ruang, Setelah sinyal diterima oleh masing-masing antena kemudian
secara simultan akan dihubungkan ke Diversity combiner untuk menggabungkan sinyal yang
diterima oleh antena penerima, Konfigurasi space Diversity ditunjukkan gambar 6.1
Hudiono - 2023
3
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Dengan,
ℷ = panjang gelombang (m)
𝑐 = kecepatan rambat cahaya (3 x 108 𝑚𝑠–1 )
𝑓 = frekeunsi antenna (GHz)
Kenyataanya adalah untuk menerima sebuah sinyal informasi digunakan 2 atau lebih
antenna, yang dipasang secara vertical atau horizontal dimana di antenna utama dan antenna
Diversity berjarak 100ℷ - 200ℷ.
Sistem transmisi menggunakan teknik Space Diversity untuk mengatasi fading akan
diperoleh factor perbaikan dengan persamaan 2.7 sebagai berikut.
c A
𝐼SD = 1,2 x 10–3 x x 𝑠2x 𝑣2x 10
ƒ 10
Dengan,
𝐼SD = factor perbaikan (dB)
𝑠 = jarak antar antenna (m)
𝑣 = selisih RSL (mV)
𝐷 = panjang lintasan (km)
𝑓 = frekuensi (GHz)
𝐴 = Effective Fading Margin (dB)
Sinyal RF yang dipancarkan, mungkin dipantulkan oleh obstacle atau kondisi dari lapisan
atmosfer bumi dalam radio hop. Hal ini dapat berarti bahwa sebagian sinyal mencapai antena
penerima secara langsung, dan sebagian yang lain secara tidak langsung, yaitu melalui sebuah
pantulan dalam hop radio. Jika fase dari kedua sinyal sesampainya di penerima berlawanan
disebabkan oleh beda panjang lintasan (multipath propagation) maka hal ini akan menyebabkan
terjadinya fading.
Hudiono - 2023
4
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Terdapat dua pilihan dalam pemrosesan sinyal yaitu, secara teknik ada yang
menggunakan switch dan combiner, tujuan dari menggunakan switch adalah untuk
mendapatkan sinyal yang paling baik dayanya. Sedangkan tujuan dari penggunaan combiner
adalah menggabungkan kedua sinyal untuk meminimalkan distorsi.
3.2 Pengaruh Teknik Diversity terhadap nilai Receive Level Signal (RSL)
Penerapan teknik diversity akan mempengaruhi besarnya cadangan daya (fading margin).
Contoh; untuk memperoleh BER 10-6, receiver signal level (RSLBER) rata-rata yang harus dimiliki
sistem hasil perencanaan adalah di kisaran –70 dBm. Sedemikian hingga untuk improvement
factor untuk space diversity (ISD) adalah 5,5 dB, maka received signal level (RSL)Space Diversity =
RSLBER + ISD = - 64.5 dBm.
Maka pada kondisi cuaca cerah BER sistem hasil perencanaan akan kurang dari BER :
10 , tetapi pada kondisi fade depth, BER 10-6 tetap terpenuhi, berarti path availability
-6
tercapai.
Hudiono - 2023
5
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Sehingga,
Keterangan :
𝑈𝑛𝐴𝑣path : Ketidakhandalan system (Unavailability)
𝐴𝑣path : Kehandalan system (Availability)
Hudiono - 2023
6
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
3.3 Simulasi pemakaian Space Diversity Pada Sistem Komunikasi Radio Line of Sight
Pada bagian ini akan dilakukan simulasi untuk menentukan nilai avaibility sistem
komunikasi radio line of sight pada jaringan seluler, di mana yang pertama dilakukan tanpa
menggunakan Space Diversity dengan pemodelan bersifat MIMO 2x2, selanjutnya simulasi
dengan menggunakan Space Diversity.
Dalam melakukan simulasi dengan dan tanpa Space Diversity, parameter yang digunakan
adalah tetap sama, dan frekuensi yang digunakan adalah 23 Ghz, sehingga menimbulkan nilai
panjang gelombang = 0,013043478 meter, tinggi antena utama (main antennas) adalah 30
m(AGL).
Dalam melakukan simulasi dengan Space Diversity, parameter yang diperlukan adalah
ketinggian antena diversity. Untuk mendapatkan performansi yang optimal, nilai selisih tinggi
(spasi) di antara antena utama (main) dengan antena diversity, menggunakan rumus (Kizer,
2013):
………………… (B)
Keterangan :
P adalah spasi di antara antena (meter)
λ adalah panjang gelombang
R adalah jari-jari bumi (6.370 km)
D adalah jarak lintasan (km).
Hudiono - 2023
7
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Pada contoh ini dilakukan simulasi dengan menggunakan nilai spasi di antara 100 - 200 ,
dengan step kenaikan sebesar 25λ. diperoleh;
Tabel 6.2 Parameter Space Diversity
Nilai p Δh = (pλ) h2= h1- λh
Nilai avaibility dapat ditentukan menggunakan persamaan (5-6), dan pada bagian ini
simulasi dilakukan dengan bantuan software aplikasi Pathloss 4.0, sedemikian nilai avaibility
dapat diperoleh, seperti berikut ini.
Untuk lintasan tanpa diversity, yaitu dengan nilai Δh = 0λ, nilai availability yang diperoleh
adalah 99,99975%. Sedangkan untuk lintasan dengan Space Diversity, nilai avaibility-nya adalah
seperti yang ditunjukkan pada tabel 6.2 di bawah ini.
100λ 99,99989 %
125λ 99,99989 %
150λ 99,99989 %
175λ 99,99990 %
200λ 99,99990 %
Sedangkan nilai receive signal level (RSL) yang diperoleh adalah; untuk spasi antena
diversity 100λ, nilai receive signal (RSL) adalah -84,41 dBm, dan untuk 125λ diperoleh RSL adalah
-84,29 dBm, untuk spasi 150λ, RSL adalah -84,17 dBm, untuk spasi 175λ, nilai RSL adalah -84,05
dBm, dan untuk spasi 200λ, nilai RSL-nya adalah -83,94 dBm.
Hudiono - 2023
8
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
4. Langkah Percobaan
1. Persiapkan software aplikasi pathlos V-4.0 beserta kelengkapannya terutama peta digital
yang compatibel, dengan format “ .geo”.
2. Buka peta google aktif untuk merancang sistem komunikasi radio LOS di atas permukaan
air laut (dalam kasus ini dipilih komunikasi radio : di lintasan selat madura)
3. Buat dua titik site di atas peta google aktif untuk sistem komunikasi melewati selat
madura dan catat koordinatnya
4. Masukkan nilai koordinat tersebut (hasil poin 3) pada software aplikasi pathlos V-4.0,
lengkapi data nama site, tinggi antena dan isikan frekuensi 13 GHz
5. Pastikan software aplikasi Pathlos V-4.0 telah menggunakan peta yang sesuai dengan
lintasan komunikasi radio di poin 4 di atas
6. Atur tinggi antena minimal sedemikian hingga clearance terhadap obstacle, melalui
pengaturan dengan memanfaatkan menu print profile dan catat hasilnya
7. Isikan komponen perangkat yang digunakan melalui menu worksheet, sehingga
dihasilkan nilai receive signal level di kisaran -30 dBm
8. Atur parameter-parameter lain termasuk faktor geoclimatic seperti gambar 6.3 di
bawah ini
9. Periksa nilai time avaibility pada link budget yang dihasilkan dan catat serta isikan pada
tabel hasil percobaan
10. Atur konfigurasi antena ke pemakaian teknik diversity melalui pengaturan menu
“antenna configuration” pilih TRDR-TRDR
11. Tentukan terlebih dahulu nilai spasi diantara kedua antena p menggunakan persamaan
B tersebut di atas.
Hudiono - 2023
9
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
12. Lakukan simulasi untuk menentukan posisi antena diversity di site 2 terhadap antena utama
(poin 6) dengan menggunakan selisih tinggi (spasi) sebesar p (di kisaran nilai yang
dihasilkan di poin 11 – lakukan untuk 6 nilai spasi dengan kenaikan setiap 25 ).
13. Setiap perubahan spasi antena pada poin 12, lakukan dengan memeriksa nilai time
availability yang dihasilkan, dan catat hasilnya serta isikan di tabel hasil percobaan
14. Periksa nilai relative receive signal level melalui menu “module-multipath → methode-
constant gradient → tombol grafik (calculate height-gain)”
15. Print hasil percobaan poin 14 di atas, berupa grafik relative receive signal level terhadap
perubahan tinggian antena dari permukaan bumi (AGL) yang tetap.
[Untuk komunikasi di atas permukaan air laut → Masalah poin 15 di atas bisa diartikan sama :
saat permukaan bumi di bawah lintasan berubah (karena pasang dan surutnya airlaut)
terhadap tinggi antena yang konstan (tetap)]
16. Ukurlah berapa jarak di antara sinyal peak maksimum (menunjukkan spasi di antara dua
antena, yaitu; spasi diantara main antena dengan antena diversity. Catat hasilnya dan isi ke
form isian di halaman laporan sementara di bawah ini.
17. Hitung tinggi antena diversity, berdasarkan tinggi main antena dan spasi yang dihasilkan pada
percobaan poin 16.
18. Periksa nilai availability (% - sec) dan catat serta isikan di form isian di laporan sementara
19. Ulangi percobaan di atas di poin 14 s/d 18, untuk menentukan space diversity di site 1,
yang diawali dengan pilih menu “module-multipath → operation-reverse profile → tombol
grafik (calculate height-gain)”
20. Ubahlah frekuensi menjadi 18 GHz, dan ulangi langkah 11 s/d 19 dan bandingkan
hasilnya
21. Lakukan analisa hasil percobaan dan buatlah kesimpulannya
Hudiono - 2023
10
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Print Profile
Hudiono - 2023
11
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Hudiono - 2023
12
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Hudiono - 2023
13
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Hudiono - 2023
14
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Hudiono - 2023
15
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO
Hudiono - 2023