Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Antena & Propagas

“Praktikum Pengaruh Jaringan Terhadap Obstacle”

OLEH :

ACHMAD SHOFYAN (4103191108)

D3 PSDKU-LA Teknologi Multimedia Broadcasting

Lecturer :
Citra Devi Murdaningtyas
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
PSDKU LAMONGAN
I. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini antara lain;
a. Mengetahui tentang line of sight (LOS).
b. Mengetahui redaman jaringan terhadap obstacle/hambatan.
c. Mengetahui cara menghitung redaman terhadap obstacle/hambatan.

II. Dasar Teori


A. Parameter Sistem LOS
Line of sight adalah suatu teknik pentransmisian sinyal dimana antara dua
terminal yang saling berhubungan benar-benar tidak ada obstacle yang menghalanginya
(bebas pandang) sehingga sinyal dari pengirim dapat langsung mengarah dan diterima
di sisi penerima. Sistem LOS biasanya digunakan pada sistem transmisi gelombang
mikro, yaitu sistem radio yang mentransmisikan informasi dalam kapasitas kanal yang
cukup besar. Sebelum dikirimkan sinyal biasanya diubah dulu ke frekuensi tinggi
melalui proses modulasi. Dalam proses pentransmisian sinyal, faktor-faktor yang
mempengaruhi propagasi sinyal dalam sistem LOS ini adalah : redaman, refleksi,
refraksi atmosfer, fading, dan difraksi sepanjang permukaan bumi. Sistem modulasi
pada sistem radio gelombang mikro ini dilakukan dengan cara mengubah sinyal
informasi menjadi bentuk sinyal RF dengan memperhatikan parameter BER (bit error
rate).

B. Parameter-parameter pada komunikasi LOS adalah:


❖ Parameter lintasan
• Daerah Fresnell (Fresnell zone)
Pada daerah fresnell pertama dan ketiga gelombang akan saling
menguatkan dan pada daerah fresnell kedua gelombang akan saling
melemahkan. Gambar daerah fresnell dapat dilihat pada gambar 9.1.

ho

d1 d2
d

Gambar 9.1 Daerah Fresnell

Nilai ho dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 9.1.


d xd
ho = 17,3 1 2 .........................(9.1)
fxd
dimana:
d = jarak antara kedua titik yang saling berkomunikasi
f = frekuensi kerja yang digunakan dalam pentransmisian
d1 = Jarak titik kesatu ke obstacle tertinggi
d2 = Jarak titik kedua ke obstacle tertinggi

• Kelengkungan bumi
Nilai kelengkungan bumi (h) dapat dihitung dengan persamaan 9.2.
0,078 xd1 xd 2
h= ................................(9.2)
k
dengan k untuk daerah khatulistiwa k = 4/3, sedangkan untuk daerah
lainnya k = 2/3.

• Clearance
Tinggi clearance dapat dihitung dengan persamaan 9.3.
d
hc = h1 − 1 (h1 − h2 ) − h − hs ....................(9.3)
d
dimana :
h1 dan h2 = tinggi antena dari permukaan laut
hs = tinggi obstacle

• Tinggi antenna
Tinggi antena dapat dihitung dengan persamaan 9.4.
d
B = hc + h + hs − ( 1 (hRx − hTx ) − hTx
d
h1 = hTx + B
h2 = hRx + B.................................................(9.4)

❖ Parameter propagasi
• Free space loss
Nilai dari free space loss tergantung pada panjang lintasan (jarak)
antara kebua titik (d dalam km) dan frekuensi pembawa yang
digunakan dalam proses transmisi ( f dalam GHz atau MHz).
Besarnya loss jenis ini dapat dihitung dengan persamaan 9.5 dan
persamaan 9.6.

Lfs = 92,4 + 20 log d (km) + 20 log f (GHz) …….(9.5)

atau,

Lfs = 32,4 + 20 log d (km) + 20 log f (MHz) …….(9.6)

• Feeder loss
Dinyatakan dalam spesifikasi peralatan, panjangnya dapat
diperkirakan dengan mengalikan tinggi antena di masing-masing
sisi dengan 1,5.
• Branching loss
Besar redaman jenis ini berkisar antara 2 dB – 8 dB
• Adaptor dan connection loss
Loss jenis ini terjadi pada perpindahan bumbung gelombang,
adaptor dan konektor yang termasuk bagian dari sistem feeder.
Besarnya loss jenis ini adalah berkisar antara 0,5 dB – 1 dB.
• Loss-loss lainnya
Loss-loss lainnya yang cukup berpengaruh pada sistem komunikasi
ini adalah loss atmosfer, loss difraksi, dan loss hujan.
• Penguatan antenna
Besarnya penguatan antena ditentukan oleh diameter (dimensi)
antenna dan frekuensi kerja yang diguanakan untuk transmisi.
Nilainya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 9.7.

Gant = 17,8 + 20 log f (GHz) + 20 log D(m)………….(9.7)

❖ Sistem diversitas dan cadangan


Sistem diversitas digunakan untuk mengurangi fading dan
mempertinggi keandalan sistem operasi. Sistem ini bekerja
berdasarkan sinyal datang dengan pemancaran yang berbeda-beda
sehingga tingkat peredaan pun akan berbeda-beda. Sistem diversitas
yang banyak digunakan ada dua teknik, yaitu:

• Teknik diversitas ruang


Pada sistem ini penerimaan menggunakan dua atau lebih antena
penerima yang dipasang sedemikian rupa sehingga antena yang satu
posisinya di atas antena yang lainnya pada suatu bidang vertikal
secara terpisah
• Teknik diversitas frekuensi
Pada sistem ini biasanya menggunakan dua pasang perangkat
pemancar dan penerima yang mana setiap pasangan di tala pada
frekuensi kerja yang berbeda satu sama lainnya sekitar 2-3 %
darifrekuensi kerja pasangannya yang lain.

Selain sistem yang beroperasi, ada peralatan cadangan yang juga


perlu dipersiapkan dalam sistem komunikasi LOS ini. Sistem
cadangan ini disebut sebagai sistem stand by, dimana peralatan
cadangan ini akan mengambil alih fungsi peralatan yang beroperasi
jika sistem mengalami gangguan atau terjadi kerusakan.

❖ Sistem Antena
Antena yang umum digunakan pada sistem ini adalah jenis horn
dengan reflektor pendek. Sinyal yang melalui antena akan mengalami
proses penguatan. Besarnya penguatan dapat dihitung berdasarkan
persamaan 9.7.
III. Langkah Percobaan

A. Peralatan
Sebelum menghitung redaman jaringan terhadap dari kuat sinyal saya menyiapkan
peralatan yang pertama yaitu acces point disini saya menggunakan Hotspot
handphone. Lalu mempersiapkan tempat dengan jarak 2m dan penghalang berupa,
kain, kertas, triplek, dan juga siapkan penerima untuk mengukur kekuatan jaringan
saya untuk mengukur jaringan menggunakan aplikasi wifi analyzer pada laptop saya.
Dan rumus untuk menghitung redaman terhadap obstacle dari kekuatan jaringan
adalah
A = A0 - A1
A0 : kekuatan sinyal kondisi 0cm
A1 : kekuatan sinyal tiap 25cm
B. Analisis kekuatan jaringan
Saya menggunakan aplikasi WiFi Analyzer untuk mengukur kekuatan jaringan dan
kecepatan dari acces point dengan jarak 0m sampai 2m dan saya meletakkan obstacle
di antara penerima dan pemancar yaitu di jarak 1m. Sebelumya saya mengukur
Kekuatan sinyal tanpa obstacle dan hasilnya -47dBm.

Ada 3 Scenario yaitu, diantaranya;

• Skenario 1, Menggunakan 1 Obstacle/benda penghambat hasilnya dapat


dilihat dari Tabel berikut;

Kekuatan Nilai
Foto Percobaan Obstacle Hasil Analisa
Sinyal (dBm) Redaman

(-47) - (-47)
Kertas -47
=0
(-47) - (-61)
Triple -61
= 14

(-47) - (-51)
Kain -51
=4

Jarak setiap 1 Obstacle terhadap penerima dapat dilihat dari gambar berikut;

Analisa Data Percobaan Skenario 1


Dapat dianalisa, pada skenario pertama, 1 obstacle seperti triplek tebal
didapatkan kuat sinyal -61 dBm, memiliki nilai redaman sebesar 14 dBm, untuk kain
mendapatkan kuat sinyal senilai -51dBm, lalu memiliki nilai redaman 4dBm. Dan
untuk kertas mendapatkan nilai -47 dBm seperti awal tanpa obstacle.

• Skenario 2, Menggunakan 2 Obstacle/benda penghambat dan hasilnya dapat


dilihat dari Tabel berikut;
Kekuatan Nilai
Foto Percobaan Obstacle Hasil Analisa
Sinyal (dBm) Redaman

Kertas, (-47) – (-58)


-58
Triplek = 11

Kertas, (-47) - (-55)


-55
Triplek =8

Kain, (-47) – (-59)


-59
Triplek = 12

Kain, (-47) – (-58)


-58
Kertas = 11

Triplek, (-47) - (-55)


-55
Kertas =8
Triplek, (-47) – (-59)
-59
Kain = 12

Jarak setiap antara Obstacle ada 50cm, dapat dilhat illustrasinya seperti
gambar berikut;

Analisa Data Percobaan Skenario 2


Skenario Kedua, 2 Obstcale seperti Kain-triplek, dan triplek-kain mendapatkan
kuat sinyal -59, dan mendapatkan redaman sebesar 12 dBm. Untuk obstacle kertas dan
triplek dan sebaliknya mendapatkan kuat sinyal -58, sinyal redaman yang didapat
sebesar 11. Dan untuk kayu dengan kertas, mendapattkan kuat sinyal sebesar -55 dBm,
nilai redamannya adalah 8 dBm.

• Skenario 3, Menggunakan 3 Obstacle/benda penghambat dan hasilnya dapat


dilihat dari Tabel berikut;
Kekuatan
Foto Percobaan Obstacle Hasil Analisa Sinyal Nilai Redaman
(dBm)

Triplek,
(-47) - (-63) =
Kertas, -63
16
Kain

Triplek,
(-47) - (-63) =
Kain, -63
16
Kertas

Kertas,
Kain, -55 (-47) - (-55) = 8
Triplek

Kertas,
(-47) – (-58) =
Triplek, -58
11
Kain

Kain,
(-47) - (-63) =
Kertas, -63
16
Triplek
Kain,
(-47) - (-63) =
Triplek, -63
16
Kertas

Jarak setiap antara Obstacle ada 50cm, dapat dilihat illustrasinya seperti
gambar berikut;

Analisa Data Percobaan Skenario 3


Skenario 3 merupakan sebuah percobaan yang benar benar mendapatkan sinyal
redaman yang besar yaitu 16 dBm dari kuat sinyal -63dBm. Dalam percobaan ini
mendapatkan kuat sinyal 58 dBm, dan redaman yang diterima 11 dBm.

IV. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa;
• Kertas : Sedikit berpengaruh terhadap gelombang jaringan.
• Kain : Sangat berpengruh terhadap kuat sinyal sebelum ada obstacle.
• Triplek : Pengaruh redaman yang dihasilkan cukup banyak, tapi tidak seperti
redamana yang dihasilkan kain.

V. Refrensi
http://download1911.mediafire.com/n7xi08tad9wg/gaoa21xp06w7ls5/BAB+IX+Sist
em+Komunikasi+LOS.doc

Anda mungkin juga menyukai