Anda di halaman 1dari 8

Daftar Simbol Telekomunikasi

α : Roll of Factor (0 s/d 1)


η : Effisiensi Antena
λ : Panjang Gelombang (m)
Φ : Saturated Flux Density (dBW)
a h; a v : Koefisien redaman hujan untuk polarisasi horizontal atau vertical
b h; b v : Koefisien redaman hujan untuk polarisasi horizontal atau vertical
A e : Bidang Efektif Antena Penerima
A0 ,01 : Redaman Spesifik (0,01%)
BER : Bit error Rate
BOi : Input Back Off (dB)
BOo : Output Back Off (dB)
BR : Bit Rate (Bps)
BW : Bandwidth (Hz)
C : Kecepatan Cahaya ( 3 x 108 m/s)
(C/N) : Carrier to Noise Ratio (dB)
(C/N)Total : Carrier to Noise Ratio Total (dB)
(C/N)UP : Carrier to Noise Ratio Uplink (dB)
(C/N)DW : Carrier to Noise Ratio Downlink (dB)
(C/IM) : Carrier to Noise Intermodulation Ratio (dB)
(C/N)X-POLL : Carrier to Noise Ratio karena polarisasi (dB)
(C/I) : Carrier to Noise Ratio yang dibutuhkan sistem (dB)
d : Jarak antara antena pemancar dengan antena penerima
Dmeter : Diameter Antena (m)
El : Sudut Elevasi
EIRP : Equivalent Isotropic Radiated Power (dBW)
EIRPSAT : Equivalent Isotropic Radiated Power Satelit (dBW)
EIRPSB : Equivalent Isotropic Radiated Power Stasiun bumi (dBW)
EIRPSAT Saturasi : Equivalent Isotropic Radiated Power yang menyebabkan TWTA satelit

saturasi (dBW)
EIRPSAT Linier : Equivalent Isotropic Radiated Power yang dioperasikan oleh satelit
(dBW)
Erfc : Error Function Complement
(Eb/No) : Rasio energi sinyal per bit terhadap kerapatan daya noise thermal
(dB)
(Eb/No)Req : Energi per bit yang dibutuhkan (dB)
FEC : Forward Error Correction
FSL : Free Space Loss (dB)
f : Frekuensi Operasi (Hz)
F : Noise Figure
GTX : Gain antena transmit (dB)
GRX : Gain antena penerima (dB)
GSAT : Penguatan antena satelit (dB)
GSB : Penguatan antena stasiun bumi (dB)
(G/T)SB : Figure of Merit stasiun bumi
(G/T)SAT : Figure of Merit satelit
h : Tinggi satelit dari permukaan bumi (Km)
k : Konstanta Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K)
LG : Proyeksi panjang lintasan hujan pada arah vertikal
LUP : Rugi-rugi uplink (selain Free Space Loss) (dB)
LDW : Rugu-rugi downlink (selain Free Space Loss) (dB)
L : Panjang lintasan hujan (Km)
m : Jumlah bit dalam 1 simbol untuk modulasi digital
M : Jumlah phasa yang terkunci dalam modulasi digital
PAD : Redaman transponder satelit (dB)
PTX : Daya transmit antena pemancar (dBW)
Pr : Daya terima (dBW)
Pt : Daya kirim (dBW)
PB(e) : Probabilitas of Error
Rt : Kecepatan transmisi (Bps)
R0,01 : Curah hujan spesifik (0,01%)
r0,01 : Factor koreksi redaman hujan
R : Laju curah hujan (mm/jam)
Rinfo : Bit/information rate (Bps)
SFD : Saturated Flux Density
T : Total noise temperature (0K)
W : Rapat Daya (w/m2)
DAFTAR ISTILAH DUNIA TELEKOMUNIKASI

Band : Pita
Bit Error Rate : Perbandingan antara banyaknya data salah yang diterima dengan
jumlah data yang diterima seluruhnya.
Bit Rate : Besarnya ukuran kecepatan dari data digital.
Bit Stream : Aliran bit informasi
Coding Gain : Ukuran performance FEC coding – decoding yang akan
menghasilkan besaran BER yang setara dengan sistem tanpa
FEC coding-decoding tetapi dinaikkan C/N-nya sebesar coding
gain tersebut.
C/N : Perbandingan antara daya carrier dan daya noise. Besaran ini
menunjukkan kualitas dari sinyal RF/IF yang diterima oleh Modem.
Downlink : Hubungan komunikasi satelit arah turun dari satelit ke stasiun bumi
Efisiensi Bandwidth : Merupakan perbandingan antara kecepatan transmisi dengan
bandwidth
minimum yang dibutuhkan dalam proses modulasi digital yang
digunakan.
Eb/No : Perbandingan antara energi per bit dengan rapat daya noise.
Feed : Suatu pencatu pada antenna yang menyalurkan daya dari penguat
daya ke antenna.
FEC rate / Code rate : Perbandingan antara jumlah bit informasi dengan jumlah bit
yang ditransmisikan.
Guard Band : Jarak atau spasi antar kanal frekuensi supaya tidak terjadi
interferensi dengan kanal frekuensi tetangganya.
Information rate : banyaknya bit informasi yang ditransmisikan dalam satu detik.
Interferensi : Gangguan yang terjadi pada sistem komunikasi satelit.
Intermodulasi :Gangguan yang terjadi akibat pemakaian carrier transponder
secara bersamaan oleh beberapa user.
Multiple Access : Sistem akses jamak yang dilakukan pada transmisi satelit
MultipleCarrier :Sejumlah sinyal carrier yang digunakan pada trans
ponder satelit
NoiseFigure : Nilai yang menyatakan noise yang ditimbulkan oleh
suatu receiver.
Role off Factor : Bilangan yang menyatakan unjuk kerja modulator.
Single Carrier : Sebuah sinyal carrier yang digunakan pada transponder satelit
Symbol Rate : Banyaknya simbol keluaran modulator per detik.
Transmission Rate : Banyaknya bity yang ditransmisikan dalam satu detik.
Transponder : Bagian dari satelit yang berfungsi sebagai penguat
sinyal dari stasiun bumi serta memancarkannya kembali ke stasiun
bumi tujuan.
Uplink : Hubungan komunikasi satelit arah naik dari stasiun
bumi ke satelit.
Availability : Kemampuan sistem untuk memberikan pelayanan sesuai standar
yang diinginkan.
Altitude : Ketinggian
Attenuator : Redaman
Baseband : Pita dasar
Bit Error Rate : Laju Kesalahan Bit
Bit Rate : Banyaknya Bit tiap satuan waktu
Clearance : Tinggi lintasan bebas hambatan
Error : Kesalahan
Fading : Variasi sinyal terima setiap saat
Fading margin : Cadangan Daya
Feeder : Saluran
Free Space Loss : Redaman ruang bebas ( Kehilangan energi akibat perambatan
gelombang di ruang bebas )
Fresnel Zone : Tempat kedudukan titik sinyal langsung yang berbentuk ellips
dalam lintasan propagasi gelombang radio
Gain : Penguatan
Line Of Sight : Garis lurus yang tidak terhalang, merupakan syarat bagi
perambatan gelombang radio point to point.
Link : Hubungan antar terminal ke terminal lain.
Loss : Berkurannya daya yang dialami sinyal ketika dipancarkan dari
suatu tempat ke tempat lain ( dB )
Mikrosel : BTS dengan cakupan area yang tidak terlalu besar
( ± 500 m )
Multipath Fading : Gangguan terhadap gelombang radio di udara yang disebabkan
perubahan kondisi atmosfer secara tiba-tiba.
Noise Figure : Gambaran noise yang ada pada suatu perangkat.
Obstacle : Pengahalang.
Power Link Budget : Kebutuahan Daya suatu sistem komunikasi radio
Rain Rate : Curah hujan.
Tools Yang di Gunakan Oleh RNP/TNP engineer

Tools RNP/TNP:
1. GPS
2. Compass
3. Altimeter
4. Binocular
5. Camera Digital
6. Notebook
7. Map Source & Map Info
8. Path LOSS TNP
• Tugas RNP adalah interface antara BTS dan MS (Um/Air Interface) dan desain BTS.
• Tugas TNP adalah mengurusi link transmisi antara BTS dan BSC (Abis Interface).
GPS (Global Positioning System)
Fungsi-fungsi dari GPS:
1. Waypoint
2. Tracking
3. Route
Saat pertama kali di-ON kan, maka di GPS akan muncul tulisan “Acquiring Satellite”
u/ mengetahui berapa satelit yg dpt ditangkap o/ GPS.
Terdapat 30 satelit yg dapat ditangkap oleh GPS. Data di GPS dikatakan valid bila
pada layer GPS ada tulisan “3D Navigation” atau min. sinyal yg ditangkap 4 bar/ terdpt 4
satelit yg ditangkap oleh GPS. Setelah itu baru kita boleh bergerak u/ menggunakan GPS.
EPE (Estimation Position Error)/Accuracy 6 m.
I. Waypoint (Mark) u/ mengambil koordinat pada suatu lokasi.
Langkah-langkah:
tekan menu 2x (Main Menu)
tekan Enter pada Mark menu u/ mengambil koordinat posisi kita berdiri. Pada layer
“Mark
Waypoint” terdapat:
- logo
- nama lokasi
- location Latitude dan Longitude (S 06o 15’ 05.3” & E 106o 49’ 38.8”)
- elevation (----------- m)
- ada tombol-tombol: Delete, GoTo, Map, OK
u/ mengganti Logo, Nama Lokasi, & Lokasi Koordinat arahkan cursor ke “----------
---------“
(yang ingin diganti). Jangan sekali-kali mengganti “Elevation” krn sdh terkondisikan
akan berubah sendiri saat kita tracking.
Cara lain u/ mengetahui koordinat posisi kita berdiri:
a. tekan tombol Page pada GPS beberapa kali sampai muncul “angka-angka” di
display.
Tekan Menu pilih “Average Location”.
b. Dg cara otomatis, tekan tombol Page sampai muncul gb. Satelit-satelit. Muncul
tulisan
“Accuracy”, ambil sampai Accuracy = < 6 m (5 – 4), lalu tekan Enter dan hold.
II. Tracking u/ menentukan nominal point dg cara men-track semua jalan yg ada shg
menambah
informasi2 (gedung, mall, pusat perbelanjaan, residence, public state, dll) pada peta dan
membentuk jalan2 baru.
GPS V bisa merekam elevation (tinggi tanah dr permk. Laut)
GPS III tidak bisa
Langkah-langkah:
Tekan menu 2x, pilih Track muncul “Tracks” display.
Terdapat:
- Track Log (dalam % persentase storage pada GPS)
- Tombol ON/OFF
- Tombol Clear menghapus storage tracking di GPS
- Tombol Save
Tekan Menu pilih Setup Log arahkan cursor ke Resolution (High, Medium,
Low, Lowest).
Low = lebih rapat trackingnya. Sebaiknya pilih “Low”.
“Wrap when full” jika di ceklist, maka tdk ada pemberitahuan lbh dulu oleh GPS jika
memory full.
III. Route
Langkah-langkah:
Tekan Menu 2x pilih Route Enter. Tekan New pilih Manual pilih “-------------“ Enter
pilih Waypoint Enter. Nearest = mencari waypoint terdekat, By Name = mencari waypoint
berdasarkan nama.
Cari nama (e.g. Fortuna1) pilih Use
Lalu masukkan waypoint2 lainnya dg “Nearest” u/ memudahkan GPS dlm menavigasi kita,
misal scr berurutan Fortuna1, Fortuna2, ------------
Lalu arahkan cursor ke “Navigate” Enter, ada “Follow Roads?” pilih “No”. Karena “Yes”
berlaku di Amerika.

MAP SOURCE
software u/ mendukung GPS. Untuk mendownload peta pd GPS.
Kegunaan:
1. Menentukan titik nominal.
2. Menentukan arah sectorize
3. Menentukan titik keramaian
4. Menentukan route yang di cover
Langkah download:
• Check interface apakah GPS dan Notebook terkoneksi dg baik.
• Buka Map Source
• Klik Tab Utilities
• Guide Unit ID
• Maka pada Find Device akan muncul pada Device GPS 5 (COM1)
• Klik Receive from Device klik Receive klik OK
mengeblok peta u/ upload ke GPS
memindahkan waypoint ke GPS. Klik salah satu titik.
Membuka / membuat map dari hasil lapangan
• Klik pada Tab Waypoint
• File yg ada di blok, lalu klik kanan ke ….
• Klik Show Selected Waypoint on Map.
Root Tools = membuat route ke GPS
Distance/Bearing Tools
klik satu point geser ke titik yg lain.

MAP INFO
• Memindahkan Map Source ke Excel Microsoft:
• Klik File pada Map Source
• Klik Export dg File type .txt
• Buka Ms.Excel open dengan .txt
• Rapikan, yg diperlukan adalah: Site_ID, Site_Name, Bsc, Type, BTS_types, Phase, Status,
Latitude, Longitude, Site_Lat, Site_Long, Sec_Lat, Sec_Long, Cell_ID, Azimuth, LAC, BSIC,
BCCH, Carriers_Allocated, HOPMODE, HSN, Sec, TRX.
• Pada Excel, ganti koordinat DMS (Degeree Minute Second) ke DDD (Desimal).
e.g. S 03o 41’ 20.48” -3.68889 (Latitude)
E 128o 11’ 3.84” 128.184 (Longitude)
Caranya bisa dilihat di file Conversion di folder C:\RNP

Agar berubah menjadi tanda minus (-) pada Latitude, blok kolom Latitude (decimal)
kemudian Replace with (Ctrl F) S diganti dg (-) dan N diganti dg isi kosong aja.

Mengubah Koordinat dari DMS ke Desimal


• Buka Map Info Profesional klik Tools Mapping Wizard Tool Run Mapping Wizard
Tool…
• Klik 1.Data pilih Ms Excel (*.xls) Open pilih filenya Open Named Range: pilih Other
ganti A1 dg A2
OK
klik Use Row Above Selected Range for Colomn Titles OK Exit
• Ke menu Table Create Points… menu create point for table pilih Pilih map ganti Get X
Coordinates….dg Longitude ganti Get Y Coordinates…dg Latitude klik Projection…
pilih Category Members : Longitude / Latitude (WGS 84) OK OK
• Klik menu Table Maintenance Table Structure… klik semua Indexed (ceklis semua)
OK
• Klik menu Window New Browser Window F2, maka akan muncul window data yg sdh
diubah dr format Excel ke Map Info.

Pada window [filename Map] klik kanan klik Layer Control ceklis label di filename-nya
klik Label… ganti Label with: Name

OK
MAPS

Skala
1:25.000 1 cm = 250 m (Jarak Sebenarnya)
1’ = 7.4 cm
30” = 3.7 cm
1” = 0.123 cm
1:50.000
1 cm = 500 m (Jarak Sebenarnya)
1’ = 3.7 cm
1” = 0.057 cm
1:250.000 1 cm = 2.5 Km (Jarak Sebenarnya)
1’ = 0.74 cm
1” = 0.0123 cm
e.g:
Untuk Skala 1:25.000 1 selang kontur = 25 m
Garis Tebal pada kontur menunjukkan ketinggian kelipatan 100 m.
Garis Tipis pada kontur menunjukkan ketinggian kelipatan 12.5 m.

PATH PROFILE
Pada Path Profile usahakan jarak clearance dari Freznell Zone 1 minimal 5m.

Anda mungkin juga menyukai