Anda di halaman 1dari 65

Transmisi data

Komunikasi Data
agungsap2002@yahoo.com
Keberhasilan Transmisi Data

 Kualitas signal yang ditransmisikan


 Karakteristik media transmisi
Jenis-jenis media Transmisi

 Kawat terbuka / open wire


 Kabel jalin ganda / twisted pair cable
 Kabel coaxial
 Fiber optik / serat optik
 Mikrowave / gelombang mikro
 Transmisi satelit
 Infra red / sinyal infra merah
 Gelombang radio
Kawat terbuka / open wire
Kabel jalin ganda / twisted pair cable

 Kabel pasangan berpilin/berbelit (bahasa Inggris: twisted pair cable) adalah


sebuah bentuk kabel yang dua konduktornya digabungkan dengan tujuan
untuk mengurangi atau meniadakan gangguan elektromagnetik dari luar
seperti radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan berbelit tak terlindung
(UTP cables), dan wicara silang (crosstalk) di antara pasangan kabel yang
berdekatan.

Unshielded twisted-pair
Kabel Coaxial/sepaksi

 Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang


mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal, kedua
konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Digunakan untuk
transmisi telephone dan televisi jarak jauh, television
distribution (TV kabel), local area networks, short-run
system links.
 Lebih mahal daripada twisted pair. Tidak mudah terkena
noise bila dibandingan dengan twisted pair sehingga dapat
digunakan secara efektif pada frekuensi-frekuensi tinggi
dan data rate yang tinggi, untuk transmisi analog yang
jauh, dibutuhkan amplifier setiap beberapa kilometer
sedangkan untuk transmisi digital, diperlukan repeater
setiap kilometer.
Fiber optik / serat optik

 Adalah suatu medium fleksibel tipis yang mampu menghantarkan sinar ray.
Berbagai kaca dan plastik dipakai untuk membuatnya. Bandwidth yang lebih
besar jika dibandingkan kabel koaksial atau twisted pair, attenuation yang
lebih rendah, digunakan untuk local loops, local area networks. Paling kuat /
tahan terhadap keadaan alam.
Mikrowave / gelombang mikro

 Untuk memperoleh transmisi dengan jarak yang jauh, digunakan gedung-


gedung relay microwave yang diseri dan point to point microwave yang
dirangkai bersama sesuai dengan jarak yang diinginkan, digunakan antena
parabolik, digunakan untuk telekomunikasi jarak jauh, transmisi suara dan
televisi, local networks, local data distribution. Dibandingkan dengan kabel
koaksial, jarak antar amplifier atau repeater lebih jauh.
 Super High Frequency, SHF , di atas 3 GHz (3x109 Hz)
Transmisi satelit

 Adalah stasiun relay microwave yang digunakan


untuk merangkai dua atau lebih transmitter /
receiver dari ground-based microwave yang
dikenal sebagai stasiun bumi, setiap satelit yang
mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band
frekuensi yang disebut channel transponder atau
transponder saja. Digunakan untuk television
distribusion, paling luas digunakan diseluruh dunia;
memakai teknologi DBS (Direct Broadcast
Sattelite) dimana sinyal video dari satelit
ditransmisikan langsung ke rumah-rumah, transmisi
telepon jarak jauh, private business networks,
digunakan sistim VSAT (Very Small Aperture
Terminal) untuk menekan biaya.
Infra red / sinyal infra merah

 Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih


panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"),
merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang.
Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang
gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak
sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang
mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optis yang akan digunakan
untuk mengurangi kecerahan gambar matahari pada teleskop tata surya

 Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm


 Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm
 Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm
Gelombang radio

 Perbedaan dengan microwave


bahwa radio adalah segala arah
sedangkan microwave adalah
terfokus. Dengan demikian tidak
diperlukan antena berbentuk
parabola dan tidak perlu
diletakkan pada jurusan yang
tepat, digunakan pada band VHF
dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz
termasuk radio FM dan UHF dan
VHF televisi, untuk komunikasi
data digital digunakan packet
radio. Paling terpengaruh oleh
hujan, petir dan keadaan alam.
Terminologi Transmisi Data :
Mode Transmisi :

 Transmisi Serial, Data dikirimkan 1 bit demi 1 bit lewat kanal komunikasi yang
telah dipilih.
 Transmisi Paralel, Data dikirim sekaligus misalnya 8 bit bersamaan melalui 8
kanal komunikasi, sehingga kecepatan penyaluran data tinggi, tetapi
karakteristik kanal harus baik dan mengatasi masalah “Skew” yaitu efek yang
terjasi pada sejumlah pengiriman bit secara serempak dan tiba pada tempat
yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan.

Dalam transmisi serial harus ada sinkronisasi / penyesuaian antara Tx dan Rx, yang
berfungsi sebagai :
a. Sinkronisasi bit
Supaya penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal yang diterimanya
merupakan bit dari suatu data.
b. Sinkronisasi karakter
Supaya penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal yang diterimanya
merupakan bit data yang membentuk sebuah karakter.
c. Sinkronisasi blok
Supaya penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal yang diterimanya
merupakan bit data yang membentuk sebuah blok data.
Mode Transmisi berdasarkan cara sinkronisasi
Metode Transmisi, menurut definisi ANSI :
Karakteristik transmisi terdiri dari dua
macam arus :

 DC (Direct Current)
 Jarang digunakan
 Untuk jarak dekat
 Kecepatan dibawah 300 bps
 AC (Alternating Current)
 Sering digunakan
 Untuk jarak jauh
 Untuk kecepatan tinggi
Kecepatan transmisi tergantung pada lebar
frekuensi / bandwidth. Yang terdiri dari :

 Kecepatan transmisi serial


Satuannya adalah bps (bit per-second), tetapi data yang diterima belum
mempunyai arti sebelum mencapai jumlah bit tertentu.
 Kecepatan transmisi paralel
Satuannya adalah kps (karakter per-second), karena jalur komunikasi =
banyaknya jumlah bit per karakter.
 Baud per-second (bps) dimana 2 bit = 1 baud
Variasinya 110, 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600 bps
Berdasarkan bandwidth, kanal digolongkan
menjadi :

 Broadband Channel
 Untuk sinyal berfrekuensi tinggi
 Digunakan untuk gelombang mikro, kabel koaksial dan serat optik
 Voice Grade Channel
 Dial up
 Private line
 Menggunakan frekuensi 300 – 3000 Hz
 Subvoice channel
 Menggunakan kecepatan transmisi dibawah 600 bps
 Telegraph channel
 Menggunakan kecepatan transmisi 45 - 75 bps
Sifat terpenting dalam sinyal periodik :
Sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi waktu ataupun
sebagai fungsi frekuensi.
Gelombang Sinusoida
• Gelombang sinusoida – fundamental sinyal analog
• Parameter umum gelombang sinus:
• Amplitudo (A)  nilai maksimum atau kekuatan sinyal dari waktu ke waktu, satuan Volt
• Frekuensi (f)  jumlah siklus gelombang yang dihasilkan dalam satu detik, satuan Hertz (Hz)
• Phase ()  besaran sudut dalam satu periode sinyal
• Parameter gelombang sinusoida lainnya:
• Periode (T)  jumlah waktu yang dibutuhkan untuk satu pengulangan sinyal. T= 1/f
• Panjang gelombang ()  jarak yang diukur dari satu titik sebuah gelombang ke titik yang
sama di gelombang selanjutnya
Gelombang Sinusoida (lanj.)
• Diketahui persamaan:
s(t ) = A sin(2ft + )
• Bagaimana bentuk gelombang sinusoida jika diketahui beberapa parameter sebagai berikut:
a. A = 1, f = 1 Hz,  = 0
b. A = 0,5
c. f=2
d.  = /4 radians
Catatan: 2 radians = 360°= 1 periode
Gelombang Sinusoida (lanj.)
Sinyal merupakan fungsi dari :
 Spektrum
Suatu range yang berisikan frekuensi atau daerah frekuensi yang dapat dimuati.

 Lebar Pita / Bandwidth Absolute


Lebar dari spektrumnya

 DC component
Jika suatu sinyal termasuk suatu komponen frekuensi nol, dimana komponen
tersebut adalah dc (arus searah) atau komponen konstan.
Kekuatan Sinyal / signal strength

 Sinyal ditransmisikan sepanjang medium, maka sinyal tersebut akan


kehilangan attenuation (pelemahan) kekuatan sinyal. Cara mengatasinya
dengan meletakkan amplifier di beberapa titik untuk memperbesar kekuatan
sinyal (gain).

 Mempresentasikan gain, losses dan level relatif dalam decibel, karena :


Kekuatan sinyal sering ditulis dalam logaritma, sehingga loss sangat mudah
diekspresikan dalam decibel yang mempunyai satuan logaritmit
Gain dan loss dalam aliran lintasa transmisi dapat dihitung, dijumlahkan dan
dikurangkan dengan mudah.
dB / Desibel :
dBW / Desibel Watt :
dBmV / Desibel milliVolt :
Transmisi data analog dan digital
Sinyal listrik
Jenis Sinyal Listrik
Data dan Sinyal
Transmisi :

 Transmisi analog adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog tanpa


memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau
data digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah
kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas, tetapi akan
menikkan noise / gangguan.
 Transmisi digital, berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk mencapai
jarak yang jauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai '1' atau '0'
sehingga tidak terjadi distorsi.
Transmisi Impairment
Attenuasi dan distorsi attenuasi
Transmisi Impairment
Delay distorsi / kelambatan distorsi
Transmisi Impairment
Noise
Tambahan sinyal yang tidak diinginkan dan merupakan faktor pembatas
utama dalam sistem komunikasi data. Terbagi dalam 4 kategori, yaitu :
Macam-macam gangguan saluran transmisi :

 Random
Tidak dapat diramalkan
terjadinya, misalnya : thermal
noise, impulse noise, cross talk,
echo, perubahan pasa,
intermodulasi noise, phase
jitter, dll
 Tak random
Terjadinya dapat diramalkan /
diperhintungkan, misalnya
redaman dan tundaan.
Data Rate Maksimum
dari Sebuah Kanal
Transmisi
Symbol Rate (Baud Rate) dan
Bandwidth
 Komunikasi membutuhkan bandwidth transmisi yang memadai untuk
mengakomodasi adanya spektrum sinyal; kalau tidak,

akan terjadi distorsi

43
 Kenyataan:
 Setiap kanal komunikasi memiliki bandwidth yang terbatas
 Semakin tinggi data rate, durasi pulsa digital yang digunakan akan semakin
pendek
 Semakin pendek durasi pulsa, semakin lebar bandwidth yang digunakan
 Ketika sebuah sinyal berubah-rubah dengan cepat (dari sisi waktu),
spektrumnya akan melebar sehingga kita katakan bahwa sinyal itu
memiliki bandwidth yang lebar

44
Ilustrasi
 Misalnya kita masukan sebuah pulsa digital
berdurasi T (T = 1ms) ke dalam suatu kanal
yang memiliki sifat seperti lowpass filter ideal
dengan bandwidth B
Pulsa keluaran yang diharapkan
Pulsa keluaran Jika B=2*1/T
Pulsa keluaran Jika B=1*1/T

Pulsa keluaran Jika B=(1/2)*1/T


Pulsa keluaran Jika B=(1/4)*1/T

Kanal Transmisi
dengan Bandwidth B

45
Esensi dari ilustrasi

 Pulsa keluaran akan semakin terdistorsi bila bandwidth kanal transmisi


semakin kecil

46
Ilustrasi lain
 Andaikan kita kirim beberapa pulsa digital untuk kasus yang paling buruk
(bandwidth terkecil) dari yang sudah ditunjukkan pada ilustrasi sebelumnya

Kanal Transmisi
dengan Bandwidth
B = (1/4)*1/T

intersymbol interference (ISI)

• ISI akan menyebabkan kesalahan pendeteksian sinyal di penerima


– Bit ‘0’ bisa disangka bit ‘1’ dan sebaliknya

47
Esensi ilustrasi
 Pengiriman sinyal dengan data rate tinggi harus
menggunakan kanal transmisi yang bandwidthnya lebar
 Supaya efek ISI tidak terasa
 Bandingkan ilustrasi berikut dengan ilustrasi
sebelumnya

Kanal Transmisi
dengan Bandwidth
B = 2*1/T

• ISI yang terjadi tidak akan menyebabkan kesalahan deteksi

48
 Pada transmisi baseband, suatu sinyal digital yang
terdiri dari r symbols per detik memerlukan bandwidth
transmisi, B (dalam satuan Hertz), sebesar :
B  r/2
 Istilah symbol mengacu pada satu sinyal pulsa yang digunakan
untuk mentransmisikan data digital
 Satu symbol belum tentu merepresentasikan 1 bit data
 Contoh: Pada modulasi QPSK, satu symbol merepresentasikan 2 bit
data digital
 Oleh karena itu jumlah symbol yang dikirimkan per detik
dinyatakan di dalam baud (bukan bit rate)
 Jadi transmisi data dengan kecepatan 1000 baud (symbol/detik)
sama dengan bit rate 2000 bit per detik bila menggunakan
modulasi QPSK
 Dengan demikian, bandwidth yang tersedia (dalam
satuan hertz) menentukan maximum symbol rate dalam
satuan bauds
 Catatan: B merupakan bandwidth teoritis
49
 Hubungan antara bandwidth dengan baud rate (yang sudah kita lihat sebelumnya) diturunkan menggunakan
sifat-sifat pulsa sinc
 Pulsa sinc memiliki zero crossing pada interval 1/(2W)
 Dengan analisa Fourier kita dapat menunjukkan bahwa pulsa sinc tidak memiliki komponen frekuensi yang
lebih tinggi daripada W

Zero crossings

• Jika kanal transmisi merupakan lowpass filter ideal dengan


bandwidth lebih tinggi dari W, maka kanal tersebut akan
cocok digunakan bagi pengiriman pulsa sinc yang memiliki
zero crossing pertama pada t = 1/2W tanpa mengalami
distorsi
– Bentuk pulsa di keluaran akan tetap karena seluruh komponen
frekuensi di keluaran akan tetap sama seperti di masukan
50
 Sifat pulsa sinc yang memiliki zero crossing secara periodik setiap
1/2W (untuk pulsa sinc dengan komponen frekuensi maksimum W)
dapat dimanfaatkan untuk mengirimkan pulsa berikutnya tepat
pada t = 1/2W

• Pulsa sebelumnya (previous pulse) tidak akan berpengaruh kepada pulsa


berikutnya (next pulse) karena nilai previous pulse tepat sedang nol pada
saat t = 1/2W
• Di penerima, penentuan nilai pulsa dilakukan setiap n.1/(2W), dimana n =
1, 2, 3, ...
51
 Dengan skema pengiriman pulsa sinc seperti yang sudah
disampaikan sebelumnya, selang waktu antar pulsa
adalah T = 1/2W, dengan demikian data rate r = 1/T =
2W
 Bila data rate kita naikkan sedemikian hingga W  B,
maka selang waktu antar pulsa T  1/2B, sehingga r 
1/T = 2B
 Nilai ini memberikan rate maximum teoritis untuk transmisi
symbol sehingga kita dapat katakan bahwa symbol rate dan
bandwidth memiliki hubungan r ≤ 2B atau B ≥ r/2 52
 Dalam kenyataan, tidak ada yang namanya pulsa sinc itu, sehingga analisa
kita menghasilkan symbol rate maksimum pada suatu kanal lowpass
 Di dalam kenyataan digunakan pulsa yang mirip dengan pulsa sinc
 bandwidthnya biasanya 1,5 sampai 2 kali lebih lebar daripada pulsa sinc

53
Symbol Rate dan Bit Rate

 Dalam komunikasi digital, digunakan symbol-symbol (berbentuk pulsa) sebagai


representasi informasi
 Bila kita dapat membuat beberapa symbol dengan amplituda yang berbeda
(masing-masing merepresentasikan bit-bit yang dibawanya), maka kita dapat
menaikkan data rate dengan tetap mempertahankan symbol rate

54
(a) (b)
 Gambar (a) di atas memperlihatkan empat buah simbol yang masing-masing
digunakan untuk merepresentasikan 2 bit informasi
 Gambar (b) memperlihatkan penggunaan symbol di dalam mengirimkan
deretan bit 011011000110

55
 Secara umum, jumlah simbol (M) ditentukan oleh
jumlah bit informasi (k) yang diwakilinya, yaitu:
M = 2k
 Hubungan antara bit rate dengan jumlah simbol adalah
sbb:
Bit rate = rb = r log2 M [bps]
 Pada contoh sebelumnya jumlah simbol ada sebanyak M
= 2k = 22 = 4, maka bit rate = rb = r log2 M = r log2 4 = 2
bps. Maka bila baud rate adalah 1 kbaud, maka bit rate
sama dengan 2 kbps.
 Ingat log2 2n = n
 Nilai baud rate bisa lebih kecil daripada bit rate

 Jadi dengan baud rate tertentu kita bisa terus


menaikkan bit rate dengan cara menambah jumlah
simbol (dengan kata lain: memperbanyak jumlah bit
yang dibawa oleh satu simbol) 56
Kalau gitu....
Naikin aja terus jumlah bit per simbol agar bit rate
transmisi sebesar mungkin....

Kalau hanya bandwidth batasannya memang demikian...


Tetapi ada faktor pembatas lain yaitu: Noise.......

57
Level sinyal maksimum
selalu terbatas

Empat level simbol Delapan level simbol

noise

Semakin banyak jumlah simbol, deteksi simbol semakin sulit dilakukan


dan pengaruh noise akan semakin signifikan
(bisa menyebabkan perubahan level simbol)
58
Kapasitas Maksimum Kanal Transmisi

 Noise menurunkan kualitas komunikasi analog


dan memunculkan error pada komunikasi digital
 Ukuran noise relatif terhadap sinyal dinyatakan
oleh S/N
 S/N biasanya dinyatakan dalam decibel:
(S/N)dB = 10 log (S/N) [dB]

59
Pada tahun 1948,
Claude Shannon
mempublikasikan suatu
kajian mengenai data
rate maksimum teoritis
pada kanal komunikasi
yang terganggu noise

60
 Dengan mempertimbangkan sekaligus bandwidth dan
noise, Shannon menyatakan bahwa error-free bit rate
(bit rate yang tidak mengakibatkan error) pada suatu
kanal transmisi tidak dapat melebihi kapasitas
maksimum C
 Secara matematis, C dinyatakan oleh:
C = B log2(1+S/N)
 Dimana:
 C = Data rate informasi maksimum dalam satuan bit per detik
 B = bandwidth dalam satuan Hertz
 S = daya sinyal
 N = daya noise
 S/N = Signal-to-noise ratio, dinyatakan dalam perbandingan daya
(bukan dalam dB)
61
Kapasitas Kanal
• Gangguan seperti noise dapat menurunkan kualitas sinyal dan membatasi data rate
• Kapasitas kanal merupakan rate maksimum di mana data dapat ditransmisikan melalui jalur
komunikasi atau kanal dalam kondisi tertentu
• Beberapa konsep yang berhubungan dengan kapasitas kanal:
• Data rate : jumlah data yang dikomunikasikan (bps)
• Bandwidth : lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam media transmisi (Hz),
dalam hal ini bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan dibatasi oleh transmitter
• Noise : tingkat noise rata-rata di jalur komunikasi
• Error rate : tingkat error terjadi
• Error  transmit 1 receive 0, transmit 0 receive 1
Nyquist Bandwidth
• Frekuensi cuplik minimal harus 2 (dua) kali lipat frekuensi maksimum yang dikandung sinyal yang
bersangkutan
• Disebabkan distorsi delay
• Untuk sinyal biner (level dua tegangan)
• C= 2B
• Multilevel sinyal
• C= 2B log2 M
M  jumlah sinyal diskrit dan level tegangan
Signal to Noise Ratio (SNR)
• Perbandingan (ratio) antara kekuatan sinyal (signal power) dengan kekuatan noise (noise power)
pada titik tertentu dalam transmisi
• Biasanya diukur pada receiver

signal power
( SNR) dB  10 log10
noise power
• Semakin tinggi SNR, maka semakin tinggi kualitas sinyalnya.
• Jika SNR rendah, dapat menimbulkan koneksi sering terputus, lambat, atau sulit untuk terkoneksi
Rumus Shannon Capacity
• Representasi maksimum teoritis yang dapat dicapai

C  B log 2 1  SNR 
• Dalam prakteknya, hanya rate yang rendah yang dapat dicapai. Alasannya:
• Rumus  White noise (thermal noise)
• Impulse noise tidak diperhitungkan
• Distorsi delay atau distorsi pelemahan tidak diperhitungkan
Contoh Perumusan Nyquist dan Shannon
• Spektrum kanal antara 3 MHz dan 4 MHz ; SNRdB = 24 dB

B  4 MHz  3 MHz  1 MHz


SNR dB  24 dB  10 log10 SNR 
SNR  251
• Menggunakan rumus Shannon

C  10  log 2 1  251  10  8  8Mbps


6 6
Contoh Perumusan Nyquist dan Shannon (lanj.)
• Berapa banyak level sinyal yang dibutuhkan?

C  2 B log 2 M
6
 
8 10  2  10  log 2 M
6

4  log 2 M
M  16
 Contoh:
 Misalkan suatu kanal transmisi yang bebas noise memiliki bandwidth 4 kHz. Maka
symbol rate maksimum pada kanal tersebut adalah r ≤ 2B = 8 kbauds
 Artinya, kita dapat mengirimkan sampai 8000 sinyal (simbol) per detik
 Bila kanal di atas digunakan pada suatu lingkungan yang mengandung noise dengan S/N
sebesar 28 dB (bila dinyatakan dalam bentuk perbandingan S/N = 102,8 ≈ 631
 Maksimum bit rate menurut Shannon = C
 C = B log2(1 + S/N) = 4.000 log2(632) = 37.2 Kbps
 Agar batas kapasitas kanal tidak terlampaui, maka jumlah bit persimbol yang diijinkan untuk
ditransmisikan pada kanal di atas adalah 4
 Ingat rumus ini:
Bit rate = r log2 M
 Bila kita masukkan hasil perhitungan di atas:
37,2 kbps = 8 kbauds * log2 2k ; maka jumlah bit maksimum yang diperbolehkan adalah sebanyak 4
bit per simbol

68

Anda mungkin juga menyukai