0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan11 halaman
Transformasi koordinat diperlukan untuk menyesuaikan citra satelit atau udara dengan peta acuan dengan menggunakan titik kontrol di lapangan. Ada dua pilihan utama untuk transformasi koordinat, yaitu memilih rumus transformasi dan memilih titik kontrol tanah. Metode kuadrat terkecil berguna untuk menyesuaikan citra digital dengan sistem koordinat acuan dengan menggunakan empat titik acuan.
Transformasi koordinat diperlukan untuk menyesuaikan citra satelit atau udara dengan peta acuan dengan menggunakan titik kontrol di lapangan. Ada dua pilihan utama untuk transformasi koordinat, yaitu memilih rumus transformasi dan memilih titik kontrol tanah. Metode kuadrat terkecil berguna untuk menyesuaikan citra digital dengan sistem koordinat acuan dengan menggunakan empat titik acuan.
Transformasi koordinat diperlukan untuk menyesuaikan citra satelit atau udara dengan peta acuan dengan menggunakan titik kontrol di lapangan. Ada dua pilihan utama untuk transformasi koordinat, yaitu memilih rumus transformasi dan memilih titik kontrol tanah. Metode kuadrat terkecil berguna untuk menyesuaikan citra digital dengan sistem koordinat acuan dengan menggunakan empat titik acuan.
(Coordinate Transformation) Riadika Mastra 20 Mei 2021
Transformasi Koordinat (Coordinate
1 Transformation) Transformasi Koordinat • Di dalam pengideraan jarak jauh (Inderaja) Transformasi koordinat diperlukan dengan meng-korelasikan citra rekaman satelit, foto udara atau citra lainnya dengan peta referensi yang dianggap relative benar, juga referensi titik-titik control yang ada di lapangan yang diukur dengan GPS atau teknik pengukuran perolehan koordinat lainnya.
Transformasi Koordinat (Coordinate
2 Transformation) Teknik transformasi koordinat • Teknik transformasi koordinat berguna untuk koreksi geometrik dengan titik kontrol tanah (GCP=Ground Control Point). • Ada dua pilihan dalam menunjang transformasi koordinat: • a.Pemilihan Rumus Transformasi • b. Pemilihan titik kontrol tanah
Transformasi Koordinat (Coordinate
3 Transformation) a. Rumus Transformasi
Pemilihan Rumus Transformasi
Bergantung pada distorsi geometrisnya serta tingkat orde polinomial yang akan ditentukan. Biasanya maksimum polinomial orde ketiga akan cukup untuk citra penginderaan jauh yang ada Transformasi Koordinat (Coordinate 4 Transformation) b. Pemilihan Titik Kontrol Tanah • Jumlah dan distribusi titik kontrol tanah (GCP) akan mempengaruhi akurasi koreksi geometriknya. • Jumlah GCP harus lebih dari jumlah parameter yang tidak diketahui seperti yang ditunjukkan pada Tabel slide sebelumnya, karena kesalahan akan diratakan (adjusted) dengan metode kuadrat terkecil). • Distribusi GCP harus acak, tetapi memiliki jarak yang hampir sama atas GCP nya serta termasuk area sudutnya. • Sekitar sepuluh hingga dua puluh titik yang diidentifikasi dengan jelas baik pada citra maupun pada peta dan harus dipilih tergantung pada urutan formula yang dipilih atau jumlah parameter yang tidak diketahuinya.
Transformasi Koordinat (Coordinate
5 Transformation) Contoh akurasi terkait dengan jumlah dan distribusi GCP
Transformasi Koordinat (Coordinate
6 Transformation) Metode Kuadrat Terkecil • Sebagai contoh, ketika “on screen digitizer” digunakan untuk mendigitalkan data peta analog pada lembar peta kertas dalam sistem koordinat layar seperti yang ditunjuk kan pada gambar a), dengan menggunakan empat titik koordinat di pojok pada peta, pengguna ingin mengubahnya menjadi sistem koordinat peta (proyeksi atau geografis yang berbasis bumi) seperti yang ditunjukkan pada gambar b). (LIHAT SLIDE BERIKUT) • Rotasi, perubahan skala dan translasi dapat dihasilkan hanya dengan dua titik koordinat secara matematis, sangat disarankan karena untuk menghindari adanya kesalahan pengukuran maka sebaiknya dua titik kontrol tambahan lebih baik/perlu. (jadi 4 titik) • Dalam kasus seperti itu metode kuadrat terkecil yang paling bagus. Transformasi Koordinat (Coordinate 7 Transformation) Metode Kuadrat Terkecil Gambar a), dengan menggunakan empat titik koordinat, Gambar b) diubah menjadi sistem koordinat peta (proyeksi atau geografis yang berbasis bumi) Gambar a. Gambar b.
Transformasi Koordinat (Coordinate
8 Transformation) Interpolasi Data Citra (Interpolation of Image Data) • Jika suatu citra akan ditranformasikan ke sistem koordinat dengan referensi “geocode”, maka data citra tersebut harus di resampling dari data dijitalnya. • Proses resampling dan interpolasi diperlukan untuk dapat dilakukan koreksi geometrik dari data citra satelit (dalam penginderaan jarak jauh) dan demikian juga dalam pembuatan citra ortofoto digital (dalam fotogrametri). • Gambar dibawah, menunjukkan proses koreksi geometrik di mana data citra asli (termasuk distorsi) resampling menjadi citra yang ber georeferensi (geocode) melalui resampling dan interpolasi.
Transformasi Koordinat (Coordinate
9 Transformation) Tiga macam metoda Interpolasi untuk Citra • Nearest Neighbor • Bi-Linier • Cubic Convolution
• Tugas Transformasi Koordinat dengan QGIS
minggu depan setelah memahami teori diatas (Transformasi Koordinat), • Tugas selanjutnya dalam 3 kelompok: (max. 10 orang anggota-bebas milih) Paper mencari apa yang dimaksud dengan Tiga macam metoda Interpolasi untuk Citra diatas Transformasi Koordinat (Coordinate 10 Transformation) TERIMA KASIH SAMPAI MINGGU DEPAN