Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI I

Rektifikasi Foto dengan Aplikasi XYRectify dan Georeferencing Peta


Yogyakarta dengan Aplikasi QGIS

Oleh:
Labisa Wafdan (18/431137/TK47730)

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019

A. MATA ACARA
Kalibrasi kamera menggunakan aplikasi Photomodeler Scanner
B. WAKTU PELAKSANAAN
a. Hari/Tanggal : Rabu, 21 Agustus 2019
b. Tempat : Laboratorium Fotogrametri Waktu
c. Pukul : 13.00-15.40 WIB
C. LANDASAN TEORI
Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari suatu
sistem grid menggunakan transformasi geometrik. Rektifikasi juga diartikan
sebagai pemberian koordinat pada citra berdasarkan koordinat yang ada pada
suatu peta atau citra yang mencakup area yang sama. Rektifikasi dapat
dilakukan dengan dua cara yakni:
a. Rektifikasi Image to Image
Pada rektifikasi image to image pemberian koordinat citra yang baru
menggunakan sistem koordinat atau referensi citra yang lain yang telah
dianggap benar.
b. Rektifikasi Image to Map
Pada rektifikasi image to map ini pemberian koordinat citra yang baru
menggunakan sistem koordinat atau sistem referensi citra yang lain yang telah
dibenarkan, sehingga memiliki referensi yang jelas seperti datum, sistem
proyeksi yang digunakan, dll.
Rektifikasi juga diartikan sebagai suatu proses pekerjaan untuk
memproyeksikan citra ke bidang datar dan menjadikan bentuk conform
(sebangun) dengan system proyeksi peta yang digunakan, juga terkadang
mengorientasikan citra sehingga mempunyai arah yang benar (Erdas, 1991).
Untuk keperluan Rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa
koordinat titik kontrol lapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik
kontrol lapangan ini dapat diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan
dengan GPS atau interpolasi dari peta dasar yang sudah ada. Banyaknya titik
kontrol yang dibuat tergantung pada kompleksitas dari bentuk transformasi
Polynom atau Triangulasiyang digunakan untuk mengubah data raster ke
koordinat peta atau koordinat ground. Untuk hasil rektifikasi yang baik, harus
dilakukan persebaran titik kontrol secara merata dibandingkan dengan hanya
memusatkan dalam satu area.
Ada beberapa alasan untuk melakukan rektifikasi antara lain :
1. Untuk perbandingan sebuah pixel dalam beberapa aplikasi seperti
perubahan yang terjadi atau pemetaan kelembaman panas (perbandingan
citra yang diambil pada siang hari dan malam hari)
2. Untuk membangun basis data sebuah pemodelan SIG
3. Untuk identifikasi sampel yang mengacu pada koordinat peta
4. Untuk membuat peta foto yang berskala tepat
5. Untuk keperluan tumpang susun (overlay) sebuah citra dengan data vector
6. Untuk membandingan citra dengan berbagai skala
7. Untuk meningkatkan ketepatan hitungan jarak dan luas pada citra
8. Untuk membuat mosaik citra serta berbagai aplikasi lain yang
membutuhkan identifikasi sebuah lokasi geografis secara teliti.
Untuk melakukan rektifikasi dapat digunakan beberapa software yakni
ER Mapper, ENVI, XYRectify, dll yang memiliki spesifikasi berbeda-beda.

D. LANGKAH KERJA
a. Rektifikasi Foto
1. Buka aplikasi XYRectify.

2. Buka foto suatu objek yang sama yang akan direktifikasi. Adapun
prosesnya sebagai berikut: File → Import Images → tampilan Image
Browser → letak folder → pilih foto hingga letak foto yang terpilih pada
halaman Project Image(s) → tekan OK.
3. Buka titik kontrol koordinat yang akan digunakan untuk rektifikasi dengan
proses sebagai berikut: File → Import Control → tampilan Import Control
Points → pilih 2D → tekan Select File → tampilan Open → pilih File
tersebut yang dimana file tersebut berekstensi txt.
4. Klik dua kali pada foto yang akan direktifikasi dan dilanjutkan dengan
mengklik file titik kontrol tersebut.

5. Pilih titik koordinat pada foto yang digunakan untuk rektifikasi sesuai tab
Control Points di atas dengan menekan tanda plus merah terlebih dahulu
pada atribut Label hingga berwarna hijau dan dilanjutkan dengan memilih
satu titik yang selanjutnya hal tersebut dilakukan pula pada titik lainnya.
6. Dapatkan foto hasil rektifikasi dengan proses sebagai berikut: tekan Create
Image → tunggu hingga proses Progress selesai → simpan file foto hasil
rektifikasi.
7. Untuk melihat foto hasil rektifikasi, tekan dua kali pada foto sdangkan
untuk menampilkan perhitungan hasil rektifikasi dilakukan dengan
mengklik kanan pada foto yang terletak pada galeri foto dan pilih
Measurment.
b. Georeferencing Peta
1. Buka aplikasi QGIS Desktop.

2. Pastikan plugin Georeference sudah terinstal. Adapun prosesnya


sebagai berikut: tekan Plugin → Manage and Install Plugin → pada
pilihan Semua, cari kata kunci Georeference untuk mengecek → tekan
close jika sudah selesai.

3. Buka jendela Georeference dengan prosxes sebagai berikut: Rater →


Georeferencer
4. Buka file yang akan dibuka dengan proses beikut: Berkas → Open
Raster → muncul tampilan Open Raster dan pilih file tersebut.
Hasil akhir dari proses tersebut sebagai berikut.
5. Pilih sistem koordinat WGS 84/UTM zone 49s dengan memasukan
32749 pada Saring.

.
6. Pilih titik yang akan ditransformasi pada peta yang terletak di keempat
pojok grid koordinat dengan menekan Edit dan Tambah Poin pada tab
Enter Map Coordinates. Setelah itu, tekan Transformation Settings dan
atur sedemikian rupa seperti gambar dibawah ini. Untuk menjalankan
proses tekan OK. Lakuakan tiga trasnformasi yang berbeda
menggunakan titik yang sama .
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil foto yang telah direktifikasi dengan lima titik koordinat
sebagai berikut.

Adapun hasil foto yang telah direktifikasi dengan delapan titik koordinat
sebagai berikut.
Adapun gambar perbedaan RMS antara foto lima dengan delapan titik
koordinat adalah sebagai berikut.
Dari ketiga hasil rektifikasi dapat diidentifikasi bahwa hasil yang
ditampilkan memiliki perbedaan. Hasil yang ditampilkan dari penginputan
lima dan delapan titik koordinat memilki overlap yang berbeda. Nilai RMS
terbesar terdapat pada image dengan input delapan koordinat, yakni 0.023.
Nilai RMS terkecil terdapat pada image dengan input lima titik koordinat yakni
0.027.
Hasil georeferencing pada peta Yogyakarta diatas menhasilkan data
RMS dan data koordinat hasil rektifikasi sebagai berikut:
1. Transformasi liner dengan metode contoh ulang nearest neigbour

2. Transformasi Helmert dengan metode contoh ulang linear


3. Transformasi polinomial dengan metode contoh ulang kubik

Koordinat dari hasil pengikatan titik tersebut berupa 2 bentuk, koordinat


real hasil kontrol lapangan, seperti halnya dari scan grid peta, maupun survey
menggunakan GPS di lapangan sehingga tingkat keakuratan data baik. Namun
pada dasarnya penentuan titik kontrol, yaitu didasarkan pada tingkat
kompleksitas bentuk transformasi polinomial atau hal yang diperlukan dalam
analisis tersebut. Hal ini dikarenakan transfer tersebut diperlukan dalam rangka
pengubahan dataset raster kedalam sistem koordinat peta.
Parameter tingkat keakuratan dari proses georeferensi ini adalah nilai
yang dipresentasikan oleh selisih antara koordinat titik hasil transformasi
dengan koordinattitik kontrol, yang dikenal dengan nama RMS (Root Mean
Square). Nilai kesalahan RMS yang rendah adalah indikasi bahwa hasil
georeferensi akurat. Rektifikasi image tergantung kepada image itu sendiri.
Beberapa kemungkinangeoreferensi sebagai berikut:
1. Image memiliki grid sistem koordinat geografis atau terproyeksi.
2. Image tidak memiliki grid sistem koordinat tetapi fitur-fitur spasial
pembandingsesuai peta dasar yang dimiliki cukup lengkap.
3. Image memiliki grid sistem koordinat lokal.
4. Image tidak memiliki grid sistem koordinat, fitur-fitur spasial tidak ada
atau kurangatau image memiliki distorsi signifikan.

F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai