Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA 1
REKTIFIKASI DATA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis yang
diampu oleh :
Dr. Iwan Setiawan S.Pd., M.Sc.
Shafira Himayah, S.Pd., M.Sc.

Oleh :
Farah Nadhilah
1708053

JURUSAN SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
1) Mahasiswa dapat melakukan registrasi peta analog menggunakan peta lain yang
memiliki referensi geografis yang benar.
2) Mahasiswa dapat mengetahui tingkat akurasi hasil dari proses rektifikasi

B. Alat dan Bahan


1) Laptop/Komputer + Software ArcMAP
2) Peta Analog/Digital format raster : RTRW_BDG_2011-2031.jpg
3) Data spasial format vektor : Adm_Kec_Bdg_25K.shp.
4) Akses Data http://bit.ly/SIG_SPIG_2019

C. Dasar Teori
Input data spasial berupa peta analog, citra satelit, atau foto udara yang tidak memiliki
informasi/referensi geografi yang benar belum dapat digunakan sebagai masukan dalam
analisis data spasial maupun sebagai masukan dalam membangun basis data spasial. Oleh
karena itu data tersebut perlu dikoreksi kesesuaian geometriknya antara koodinat suatu
titik pada peta/citra (x,y) dengan koodinat titik pada permukaan bumi (x’,y’).
Salah satu tahapan dalam koreksi geometrik adalah rektifikasi, yaitu proses
memproyeksikan peta/citra menjadi bentuk conform/sebangun dengan system proyeksi
peta yang digunakan. Dalam tahap ini diperlukan titik control (gcp) yang memberikan
informasi koordinat dipermukaan bumi (x,y) dari suatu objek pada peta/citra. Selain itu
pada peta analog hasil scan, biasanya terdapat grid dengan informasi koordinat yang
dapat digunakan sebagai referensi.
BAB II
TAHAPAN KEGIATAN

A. Tahapan Kegiatan
1. Jalankan program ArcMap dan aktifkan tools Georeferencing

2. Tambahkan layer peta analog dalam format *.jpg/*.png : RTRW_BDG_2011-


2031.jpg

Maka hasilnya akan seperti ini :


3. Tambahkan layer data spasial/vector : Adm_Kec_Bdg_25K.shp sebagai referensi.
Untuk data polygon sebaiknya dibuat transparan/hollow

4. Zoom tampilan peta sesuai dengan extent data spasial/vector, Klik Kanan pada Layer
data vector (Adm_Kec_Bdg_25K.shp) lalu pilih Zoom to Layer

5. Pada tool Georefencing klik georeferencing, lalu pilih fit to display.


Makanya hasilnya akan seperti ini :

6. Klik tools add control point, lalu pada bagian peta klik suatu titik pada peta analog
(RTRW_BDG_2011-2031.jpg), cari lah kemungkinan titik tersebut pada layer data
spasial/vector yang digunakan sebagai referensi (Adm_Kec_Bdg_25K.shp). Buatlah
titik control yang tersebar merata pada sisi luar peta analog.

Contoh titik control :

Maka hasilnya akan seperti ini :


7. Pada tool georeferencing klik view link table, yang akan memperlihatkan informasi
koordinat peta analog dan koordinat peta sebenarnya (referensi). Perhatikan total
RMS Error semakin kecil < 0, semakin baik.

Jumlah total RMS Error :

8. Pada tool georeferencing, klik georeferencing, lalu pilih rectify.


9. Buatlah file peta analog yang baru dengan menambahkan (_rec_nim) dan (*.tif), agar
file raster tersimpan dalam format *.tif.

10. Tambahkan layer peta analog hasil rectifikasi. Sekarang peta tersebut siap digunakan.

Maka hasilnya akan seperti ini :

11. Save data GCP yang telah anda buat dengan membuka kembali view link table yang
menampilkan data GCP, kemudian klik Save (ikon gambar disket), pilih tempat
penyimpanan dan beri nama “GCP_Nama_nim”
12. Upload data GCP yang anda buat pada saat praktikum kedalam folder Output > Acara
1, pada Google Drive : http://bit.ly/SIG_SPIG_2018. Buat folder sendiri dengan nama
: “Nama_NIM”

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Printscreen View Link Table yang menampilkan GCP. (Contoh di bawah ini)
2. Printscreen layer properties hasil rektifikasi. (Contoh di bawah ini)
3. Printscreen hasil rektifikasi yang sudah berformat tiff. Contoh :
Pembahasan

Kesimpulan


Tugas Praktikum SIG 1
1. Cari Definisi dan Jenis-Jenis Koreksi Geometrik, Jelaskan!
2. Jelaskan Definisi GCP dan Bagaimana menentukan GCP yang baik!

Jawab
1. Koreksi Geometrik adalah transformasi citra hasil penginderaan jauh salah satu caranya
dengan menarik/membetulkan posisi objek dalam citra ke objek yang sudah memiliki koreksi
geometrik nya. Koreksi geometrik adalah mencocokkan posisi citra dengan citra lain yang
sudah terkoreksi agar citra tersebut mempunyai sifat-sifat peta dalam bentuk, skala dan
proyeksi sehingga citra tersebut memiliki koordinat geografis sesuai dengan posisi lintang
dan bujur yang sebenarnya. Koreksi geometrik dapat dilakukan dengan:
a. Menggunakan titik kontrol (Ground Control Point) yang dicari pada citra lain yang sudah
memiliki georeferensi
b. Menggunakan titik (Ground Control Point) yang dapat dicari pada peta yang sudah
memiliki georeferensi
c. Memakai titik pengukuran yang diambil menggunakan GPS (Global Positioning System)
pada lokasi-lokasi tertentu yang mudah dikenali pada citra. Hal yang perlu
dipertimbangkan dalam melakukan koreksi geometris antara lain adalah tingkat resolusi
dan proyeksi yang digunakan data itu.Dalam koreksi geometrik, dikenal ada 2 jenis
metode koreksi, yaitu:
Jenis jenis koreksi geometrik :
Koreksi geometrik yang biasa dilakukan adalah koreksi geometrik sistematik dan koreksi
geometric presisi. Masing-masing sebagai berikut.
a. Koreksi geometrik sistematik melakukan koreksi geometrik dengan menggunakan
informasi karakteristik sensor yaitu orientasi internal (internal orientation) berisi
informasi panjang focus system optiknya dan koordinat titik utama (primary point)
dalam bidang citra (image space) sedangkan distorsi lensa dan difraksi atmosfer
dianggap kecil pada sensor inderaja satelit, serta orientasi eksternal (external orientation)
berisi koordinat titik utama pada bidang bumi (ground space) serta tiga sudut relative
antara bidang citra dan bidang bumi.
b. Koreksi geometrik presisi pada dasarnya adalah meningkatkan ketelitian geometric
dengan menggunakan titik kendali / control tanah (Ground Control Point biasa disingkat
GCP). GCP dimaksud adalah titik yang diketahui koordinatnya secara tepat dan dapat
terlihat pada citra inderaja satelit seperti perempatan jalan dan lain-lain.
2. Gcp (Ground Control Point ) adalah titik acuan atau titik kontrol tanah atau titik titik yang
diketahui koordinatnya di permukaan bumi. Dan ketinggian dari setiap GCP diukur dengan
menggunakan GPS geodetik berketelitian sub-meter. GCP biasanya digunakan untuk
mengontrol dan mengikat sehingga peta tersebut mempunyai koordinat yang ketelitian nya
tinggi. Karena jika GCP nya teliti, maka semuanya akan teliti.GCP digunakan di daerah yang
datar. Semakin banyak GCP maka semakin baik karena GCP berfungsi untuk meningkatkan
akurasi.
Menentukan GCP yang baik yaitu dengan cara menentukan objek yang mempunyai sudut
90° dan ditempat terbuka. Lokasi ideal saat pengambilan GCP adalah perempatan jalan, sudut
jalan, perpotongan jalan pedestrian, kawasan yang memiliki warna menyolok, persimpangan
rel dengan jalan dan benda/ monumen/ bangunan yang mudah diidentifikasi atau dikenal.
Perlu dihindari pohon, bangunan, dan tiang listrik selain sulit diidentifikasi, karena
kesamaannya yang tinggi. Untuk keperluan wilayah yang lebih luas, sebaiknya menggunakan
GCP lebih dari satu untuk menghindarkan kesalahan pembacaan, dan simpangan yang besar
selain sebagai kontrol.

Sumber :
Danoedoro Projo. 1996. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta. Fakultas Geografi Universitas
Gadjah Mada.
Soni Darmawan, (2008), “Perkembangan Teknologi GeoInformasi di Indonesia: Global
Positioning Sistem (GPS), Remote Sensing (RS) dan Sistem Informasi Geografis (SIG)”,
Pusat Penginderaan Jauh, ITB.

Anda mungkin juga menyukai