Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PARAMETER TRANSFORMASI DAN MODEL TRANSFORMASI

DISUSUN OLEH :

FADILA FITRI

(2019510032)

DOSEN PENGAMPU :

SAIYIDINAL FIKRI, M.T

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

(Mei,2021)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Transformasi koordinat merupakan kegiatan menghitung nilai koordinat dari satu system
koordinat ke sistem koordinat lainnya. Dalam proses transformasi koordinat ini diperlukan nilai
-nilai parameter yang menghubungkan antara kedua sistem referensi tersebut. Nilai-nilai
parameter transformasi tersebut didapatkan dari titik-titik sekutu, dimana titik-titik sekutu ini
merupakan titik-titik stasiun referensi yang memiliki nilai pada kedua sistem koordinat yang
terlibat dalam proses transformasi koordinat. Dalam proses transformasi koordinat DGN95 ke
SRGI2013 ini yang dilakukan adalah murni transformasi antar datum, belum menyentuh
transformasi antar epoch (waktu) datum. Perlu menjadi catatan disini, bahwa keduanya baik
DGN95 ataupun SRGI2013 merupakan sistem koordinat kartesian geosentris (pusat sumbu
koordinat diletakan di pusat massa bumi). Sehingga model transformasi koordinat yang
dilakukan adalah transformasi koordinat kartesian 3 Dimensi (3D).

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Parameter Transformasi, Translasi, Rotasi, dan Skala?

2. Apa itu Model Transformasi Konform Bursa-Wolf?

3. Apa itu Model Transformasi Konform Moledensky-Badekas?

C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui apa itu Parameter Transformasi, Translasi, Rotasi, dan Skala
2. Untuk mengetahui apa itu Model Transformasi Konform Bursa-Wolf
3. Untuk mengetahui apa itu Model Transformasi Konform Moledensky-Badekas
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

1. Parameter Transformasi, Translasi, Rotasi, dan Skala

Hubungan antara satu sistem koordinat dengan sistem lainnya di formulasikan dalam
bentuk rumus atau persamaan yang disebut sebagai persamaan transformasi. Dalam
persamaan transformasi tersebut, terdapat besaran-besaran yang menggambarkan
hubungan geometrik antara dua sistem koordinat. Besaran-besaran tersebut disebut
sebagai parameter transformasi. Parameter transformasi terdiri dari :

1. Translasi
2. Rotasi
3. Skala

Nilai-nilai parameter transformasi dapat ditentukan apabila terdapat sejumlah titik


yang diketahui koordinatnya dalam kedua sistem. Titik tersebut disebut sebagai titik
sekutu(common point).

1. Translasi

Translasi merupakan pergeseran atau pemindahan semua titik pada bidang


geometri jarak dan arah yang sama. Penulisan atau notasi translasi sama
dengan notasi vektor. Jika titik B ditranslasi sampai titik   maka dapat

dinotasikan:

Sebagai Contoh :
Titik A, B, dan C, masing-masing ditranslasikan ke titik AI, BI, dan CI dengan
jarak dan arah yang sama.

Suatu translasi dapat ditinjau terhadap sumbu x dan sumbu y. Pergeseran


sejauh a sejajar sumbu x (bergeser ke kanan a>0, ke kiri a<0) dan pergeseran
sejauh b sejajar sumbu y (bergeser ke atas b>0, ke bawah b<0) dinyatakan
sebagai: a dan b adalah komponen translasi.

2. Rotasi
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa pergeseran
atau pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang busur lingkaran
yang memiliki titik pusat lingkaran sebagai titik rotasi. Rotasi dinyatakan
positif jika arahnya berlawanan jarum jam, dan bernilai negatif jika searah
jarum jam. Sebagai contoh pada gambar dibawah ini titik A berotasi  90o
berlawanan arah jarum jam.

3. Skala

Skala merupakan perbandingan antara jarak pada sistem yang kedua dengan
sistem yang pertama. Hal ini dapat dirumuskan :

λ = Dt/Ds =  ((XB’- XA’) 2 + (YB’- YA’)2) /  ((XB’- XA’)2 + (XB’-


XA’)2)

keterangan :

 λ adalah skala
 Dt adalah jarak setelah ditransformasikan
 Ds adalah jarak sebelum ditransformasikan

Persamaan tranformasi untuk translasi, rotasi, dan perbesaran adalah :

X’ = a + X λ cos ω – Y λ sin ω

Y’ = b + X λ sin ω – Y λ cos ω

Persamaan tranformasi untuk translasi, rotasi, dan perbesaran ini disebut juga
dengan persamaan transformasi sebangun (conform) 2 dimensi, dalam arti
bahwa bentuk dari bangun yangditransformasikan akan tetap atau
dipertahankan, sedangkan ukurannya dapat mengalami perubahan.

2. Model Transformasi Konform Bursa-Wolf

Transformasi datum model Bursa-Wolf didasarkan atas beberapa asumsi. Pusat salib
sumbu koordinat kedua sistem diasumsikan relatif berdekatan, berarti translasi kecil.
Sumbu-sumbu koordinat antara kedua sistem diasumsikan sejajar, sehingga rotasi kedua
sistem kecil (mengacu ke sumbu rotasi Bumi epok tertentu). Kedua sistem koordinat
memiliki skala yang berlainan dengan perbedaan skala yang kecil. Pusat-pusat sistem
koordinat dan sumbu-sumbu dari kedua sistem dihimpitkan dengan unsur-unsur translasi
dan rotasi. Koordinat dalam skala sistem yang kedua dapat dinyatakan dalam skala yang
pertama dengan mengalikan faktor skala terhadap koordinat sistem kedua

Dalam hal ini :


Gambar 1. Transformasi datum model Bursa-Wolf
(modifikasi dari R.E. Deakin, 2006)

3. Model Transformasi Konform Moledensky-Badekas

Model transformasi datum Molodensky-Badekas menggunakan asumsi yang sama


dengan model Bursa-Wolf. Pusat-pusat sistem dan sumbu-sumbu koordinat dari kedua
sistem dihimpitkan dengan unsur-unsur translasi dan rotasi. Koordinat dalam skala sistem
yang kedua dapat dinyatakan dalam skala sistem yang pertama dengan mengalikan faktor
skala (ds) terhadap koordinat sistem yang kedua. Model Molodensky-Badekas
menggunakan bantuan koordinat titik berat (Xo, Yo, Zo) dari titik-titik sekutu pada
sistem koordinat yang kedua yaitu:
Matriks rotasi pada model Molodensky-Badekas sama dengan matriks rotasi pada model
Bursa-Wolf. Model matematik Molodensky-Badekas dapat ditulis sebagai persamaan
II.11

Atau dengan R(θx, θy, θz) = I + K, serta ds.K ≈ 0, maka persamaan II.11 menjadi
persamaan II.12
Gambar 2. Transformasi datum model Molodensky-Badekas

(modifikasi dari R.E. Deakin, 2006)


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hubungan antara satu sistem koordinat dengan sistem lainnya di formulasikan dalam
bentuk rumus atau persamaan yang disebut sebagai persamaan transformasi. Dalam persamaan
transformasi tersebut, terdapat besaran-besaran yang menggambarkan hubungan geometrik
antara dua sistem koordinat.

Anda mungkin juga menyukai