Anda di halaman 1dari 20

REDUKSI PENGUKURAN KE BIDANG

PROYEKSI

SISTEM TRANSFORMASI & PROYEKSI PETA


RM-184306

IRA MUTIARA ANJASMARA, PhD

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN, DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
PROYEKSI UTM DI INDONESIA

¡ Merupakan sistem koordinat dua dimensi dengan satuan meter


dimana sumbu ! (Easting) adalah Ekuator dan sumbu " (Northing)
adalah Meridian sentral dari tiap zona
¡ Lebar Zona adalah 6° dengan overlap sebesar 0,5°
¡ Faktor skala pada Meridian sentral, #$ =0,9996
¡ Elipsoida Referensi yang digunakan adalah WGS84
¡ False origin untuk zona di utara Ekuator:
¡ False Easting = 500.000 mE
¡ False Northing = 0 mN
¡ False origin untuk zona di selatan Ekuator:
¡ False Easting = 500.000 mE
¡ False Northing = 10.000.000 mN

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 2 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


PROYEKSI UTM DI INDONESIA

¡ Penomeran zona dimulai dari ! = 46 %& = 93° sampai


! = 54 %& = 141°

/012&
¡ ! = int +1 untuk −180° ≤ % < 180°
3

¡ %& = 6! − 183

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 3 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


ZONA UTM UNTUK INDONESIA

46 47 48 49 50 51 52 53 54

N N

M M

L L

46 47 48 49 50 51 52 53 54
IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 4 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


PERHITUNGAN PADA BIDANG PROYEKSI

¡ Sistem koordinat pada bidang proyeksi merupakan sistem


koordinat kartesian 2D sehingga pada bidang proyeksi dapat
diaplikasikan perhitungan-perhitungan sudut dan jarak pada
bidang datar.
¡ Tetapi, sudut dan jarak pada kenyataannya diukur pada
permukaan Bumi yang merupakan bidang lengkung. Secara
matematis, bidang lengkung Bumi dimodelkan dengan
elipsoid.
¡ Maka untuk keperluan perhitungan di atas bidang proyeksi,
sudut dan jarak yang diukur perlu direduksi dari bidang elipsoid
ke bidang datar.

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 5 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


PERHITUNGAN PADA BIDANG PROYEKSI

¡ Jarak AB di atas elipsoid diproyeksikan menjadi jarak A’B’


¡ Azimuth ! pada elipsoid akan ditransformasikan menjadi sudut
jurusan "
IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 6 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


TRANSFORMASI SUDUT

Transformasi sudut dari bidang elipsoid ke bidang datar dilakukan


melalui dua tahap:
1. Mengubah azimuth, !, menjadi sudut jurusan pada elipsoid
(grid bearing), ", menggunakan konvergensi grid (#).
2. Mengubah sudut jurusan pada elipsoid (grid bearing), ",
menjadi sudut jurusan pada bidang proyeksi (plane bearing),
$

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 7 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


TRANSFORMASI SUDUT

1. Azimuth to Grid Bearing

Konvergensi grid adalah selisih


sudut antara utara geodetik
dengan utara peta pada suatu
titik.

Sehingga, berdasarkan diagram


disamping:

! =#+%

Southern Hemisphere

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 8 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


TRANSFORMASI SUDUT

2. Grid Bearing to Plane Bearing

Untuk mengubah sudut


jurusan pada bidang
lengkung ke bidang datar
dilakukan koreksi jarak
lengkung ke jarak busur
(arc-to-chord correction), !:
" =$+!

Sehingga
" =&+'+!
Southern Hemisphere
IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 9 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


ARC-TO-CHORD CORRECTION

Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan


arc-to-chord correction:
¡ Besarnya tergantung posisi koordinat ( di kanan atau kiri
meridian sentral dan di utara atau di selatan ekuator);
¡ arc-to-chord correction untuk sudut jurusan A’B’ tidak sama
dengan arc-to-chord correction untuk sudut jurusan B’A’

Hal ini menyebabkan perhitungan koordinat di atas bidang


proyeksi perlu dilakukan dengan hati-hati.

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 10 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


ARC-TO-CHORD CORRECTION

Rumus dasar untuk menghitung arc-to-chord correction:

dimana

dihitung pada lintang rata-rata antara titik 1 dan titik 2 !" =


$
!$ + !%
%
Rumus di atas mempunyai akurasi ±0.02′′
IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 11 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


ARC-TO-CHORD CORRECTION

Rumus yang lebih sederhana untuk menghitung arc-to-chord


correction:

dengan akurasi ±0.06′′

Nilai arc-to-chord correction pada kedua ujung arah sudut jurusan


besarnya sama dan tidak memperhatikan tanda positif atau
negatif.
Perhatikan bahwa arah sudut adalah positif searah jarum jam.
Arah koreksi adalah dari arch ke cord (arc-to-cord).

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 12 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


ARC-TO-CHORD CORRECTION

Latihan: Tentukan tanda (positif atau negatif) untuk masing-masing arc-to-


cord correction pada titik segitiga di bawah ini

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 13 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


TRANSFORMASI JARAK

¡ Pada sepanjang garis di bidang proyeksi besarnya faktor skala


titik pada dasarnya berubah-ubah.
¡ Meskipun pada proyeksi konform ! tidak tergantung arah tetapi
tetap tergantung posisi titik.
¡ Sehingga untuk memudahkan, perhitungan faktor skala titik
tidak dihitung pada tiap interval tertentu pada panjang busur,
melainkan digunakan nilai faktor skala pendekatan yang
berlaku pada sepanjang garis yang disebut faktor skala
garis.

dimana " adalah jarak busur (cord) dan # adalah jarak lengkung
elipsoid (arc)

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 14 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


TRANSFORMASI JARAK

Rumus dasar untuk menghitung faktor skala garis

Untuk baseline pendek (< 16 km), faktor skala garis dapat


dihitung sebagai rata-rata dari faktor skala titik di kedua ujung
baseline.

persamaan di atas mempunyai akurasi 1 ppm (1mm/km) dan


tidak tergantung zona proyeksi.

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 15 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


REDUKSI JARAK

¡ Reduksi jarak dilakukan untuk mereduksi jarak ukuran pada


permukaan topografi menjadi jarak pada bidang proyeksi
(bidang datar).
¡ Jarak lengkung pada permukaan topografi (!1) adalah jarak
sepanjang lintasan gelombang (jarak diukur menggunakan
electronic distance measurement [EDM]) yang telah terkoreksi.
¡ Jarak miring (!2) adalah jarak antara dua titik pada permukaan
topografi. Jarak ini yang digunakan sebagai jarak ukuran pada
permukaan topografi (!)
¡ Jarak elipsoid (%) adalah jarak antara dua titik pada bidang
ellipsoid. Karena elipsoid merupakan bidang lengkung, maka
jarak elipsoid juga berupa jarak lengkung.

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 16 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


REDUKSI JARAK

A Jarak l
engkun
g (( 1)
Jarak m
iring ((
2)
B
Topografi

$" ℎ"
Jarak geoid (&’) ℎ% $%

Geoid #" #%
Jarak elipsoid (&)

Elipsoid Jarak busur elipsoid ((3)

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 17 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


REDUKSI JARAK

Berdasarkan gambar:
Untuk mereduksi jarak AB pada permukaan topografi menjadi
jarak ellipsoid dapat digunakan rumus sederhana berikut:
#
!= '
#+ℎ %
Dimana:
# adalah jari-jari rata-rata Gauss yang dihitung pada lintang rata-
rata antara titik A dan titik B
# = ()
ℎ% adalah tinggi ellipsoid rata-rata antara titik A dan titik B.
Rumus di atas hanya berlaku sampai jarak maksimum 50 km,
dimana sampai jarak tersebut diasumsikan *+ = *, = 0

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 18 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


REDUKSI JARAK

Secara sederhana

" !

% ! "
=
#
ℎ % % + ℎ#

Terdapat rumus yang lebih detail untuk mereduksi jarak ukuran ke jarak
proyeksi dan belum dibahas pada bagian ini.
IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 19 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta


LATIHAN

Hitung jarak elipsoid antara titik A dan B sebagai berikut:


!" = −32° 43) 52,51″ ; ." = 200 m; 0" = 15 m
!" = −32° 47) 10,15″ ; ." = 197 m; 0" = 13 m
3"4 = 34.587,375 m

IM Anjasmara, 2018

Datum dan Elipsoida Referensi 20 Sistem Transformasi dan Proyeksi Peta

Anda mungkin juga menyukai