Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAAN TOOLS CLIP, UNION, MERGE, ERASE,

INTERSECT DAN IDENTITY PADA ARCGIS

USE OF CLIP, UNION, MERGE, ERESE, INTERSECT AND


IDENTITY TOOLS IN ARCGIS
Kamal Hasan I
Kelompok 4
Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramaga kampus IPB
Dramaga, Bogor, 16680
Email : kamalhasan20298@gmail.com

Abstrak: Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang berbasiskan komputer (CBIS) yang
digunakan untuk menyimpan dan memanupulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografis
merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Terdapat beberapa aplikasi komputer
yang menggunakan Sistem Informasi Geospasial (SIG). Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah
ArcGis. ArcGis adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sistem informasi
geografis (SIG) yang berbasis desktop. Telah dilakukan praktikum penggunaan tools clip, union, merge,
erase, intersect dan identity pada Software Arcgis pada tanggal 5 September 2019 pada jam 9.00 s.d
12.00 WIB. Alat yang digunakan pada praktikum adalah leptop/PC, Microsoft Excel, Google Earth, dan
Aplikasi ArcGis. Extract dan overlay merupakan bagian dari spatial analyst. Contoh extract adalah
Clip yang berfungsi untuk membuat Theme baru yang dihasilkan dari proses pemotongan oleh Clip
Theme terhadap sebuah Theme Input. Sedangkan yang termasuk Overlay adalah Erase untuk membuat
sebuah feature baru dengan cara memotongkan sebuah feature dengan feature pemotong, Identity untuk
mengambil data atribut dari feature lain yang berpotongan, Intersect digunakan untuk menggabungkan
dua set data spasial yang saling berpotongan, dan Union digunakan untuk membuat theme baru hasil
penggabungan dari dua theme.
Kata kunci: Analisis spasial, ArcGis, SIG

Abstract: Geographic Information System (GIS) is a computer-based system (CBIS) that is used to store
and manipulate geographical information. GIS is designed to collect, store and analyze objects and
phenomena where geographical location is an important or critical characteristic to be analyzed. There
are several computer applications that use Geospatial Information Systems (GIS). The most widely used
application is ArcGis. ArcGis is one of the software used to create a desktop-based geographic
information system (GIS). The clip, union, merge, erase, intersect and identity tools practicum have been
done on Arcgis Software on September 5, 2019 at 9.00 to 12.00 WIB. The tools used in the lab are leptop
/ PC, Microsoft Excel, Google Earth, and the ArcGis Application. Extracts and overlays are part of the
spatial analyst. An example of an extract is the Clip which functions to create a new Theme that results
from the cutting process by the Clip Theme on a Theme Input. While that includes Overlay is Erase to
create a new feature by cutting a feature with a feature cutter, Identity to retrieve attribute data from
other intersecting features, Intersect is used to combine two intersecting spatial data sets, and Union is
used to create a new theme the result of the merger of two themes.
Keywords: Spatial Analyst, ArcGis, GIS

PENDAHULUAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang berbasiskan komputer (CBIS)
yang digunakan untuk menyimpan dan memanupulasi informasi-informasi geografis.
SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan
fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis
untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki

1
empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografis seperti
masukan, manajemen data, analisis dan manipulasi data, keluaran (Aronoff 1989).
Sedangkan menurut Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat
keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi-informasi mengenai daerah-daerah dipermukaan bumi. Demers (1997) juga
memberikan defenisikan SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan dan menganalisis informasi-informasi
yang berhubungan dengan permukaan bumi. Dapat diambil kesimpulan bahwa SIG
terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management, data
manipulasi dan analysis (Prahasta 2005).
Terdapat beberapa aplikasi komputer yang menggunakan Sistem Informasi
Geospasial (SIG). Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah ArcGis. ArcGis
adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sistem informasi
geografis (SIG) yang berbasis dekstop. Software ini memiliki beberapa fungsi
extension yang telah tersedia didalamnya serta juga mengimplementasikan konsep
berbasis data spasial (Wijaya & Ayundha 2014). Sistem Informasi Geografis dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan
tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada
dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan
data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat
membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang
handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital
sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk
konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang
diperlukan (Barus dan Wiradisastra 2000).

Berdasarkan paparan diatas, penulis melakukan pembuatan peta digital


menggunakan aplikasi ArcGis yang menggunakan kaidah-kaidah kartografi.

METODOLOGI
Praktikum dilakukan pada tanggal 5 September 2019 pada jam 9.00 s.d 12.00
WIB. Alat yang digunakan pada praktikum adalah leptop/PC, Microsoft Excel, Google
Earth, dan Aplikasi ArcGis. Praktikum dilakukan dengan mengolah gambar digitasi
foto Fateta yang telah dibuat pada pertemuan yang lalu. Untuk lebih lengkap, proses
praktikum dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini

Mulai

l
Pengambilan gambar peta batas administrasi
l lota bogor, tutupan lahan
kabupaten bogor dan peta Hidro Geo

geol
Penggunaan ltools Clip

2
Penggunaan tools Erase

Penggunaan tools union

Penggunaan tools intersect

B
Penggunaan tools
e identity
s
B
a
e
Selesai
r
s
n
a
Gambar 1 Diagram alir proses praktikum operasi data spasial
y
r
a
n
k
HASIL DAN PEMBAHASAN y
o
Data spasial adalah data yang memuat adanya a informasi lokasi atau geografis dari
n
suatu wilayah (Wuryandhari et al. 2014). Data k spasial adalah data yang memuat
s
informasi “lokasi”,, jadi tidak hanya “apa” yang o diukur tetapi menunjukkan lokasi
e
dimana data itu berada (Banerjee 2004). Data-data n spasial dapat berupa informasi
n
mengenai lokasi geografi seperti letak garis lintang
s dan garis bujur dari masing-masing
t
wilayah dan perbatasan antar daerah. Secara sederhana data spasial dinyatakan sebagai
e
r
informasi alamat. Dalam bentuk yang lain, datanspasial dinyatakan dalam bentuk grid
koordinat seperti dalam sajian peta ataupun dalam a
t bentuk pixel seperti dalam bentuk
citra satelit (Budiyanto 2010). s
r
i
Lokasi pada data spasial harus diukur agar dapat mengetahui adanya efek spasial
a
yang terjadi. Menurut Kosfeld, informasi lokasi ddapat diketahui dari dua sumber yaitu:
1. Hubungan ketetanggaan s
(neighborhood) Hubungan ketetanggaan
u
mencerminkan lokasi relatif dari is satu unit spasial atau lokasi
ke lokasi yang lain dalam ruang tertentu.dtHubungan ketetanggaan dari unit-unit
u Ketetanggaan dari unit-unit spasial
spasial biasanya dibentuk berdasarkan peta.
f
ini diharapkan dapat mencerminkan derajat s ketergantungan spasial yang tinggi
a
jika dibandingkan dengan unit spasial yangt letaknya terpisah jauh.
l
2. Jarak (distance) Lokasi yang terletak dalam f suatu ruang tertentu dengan adanya
l
garis lintang dan garis bujur menjadi sebuah
a sumber informasi. Informasi inilah
yang digunakan untuk menghitung jaraklyantar titik yang terdapat dalam ruang.
Diharapkan kekuatan ketergantungan spasiala
l akan menurun sesuai dengan jarak
yang ada. n
y
g
a
Seringkali istilah informasi dan data agak rancu
d karena kedua istilah tersebut sering
n
digunakan secara bergantian dan saling tertukar,imeskipun kedua istilah ini sebenarnya
merujuk pada masingmasing konsep yang ghberbeda. Data merupakan bahasa
d
a
i
s
h 3
i
a
l
s
k
i
a
mathematical dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam
menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek penting
lainya., data merupakan suatu kenyataan apa adanya (raw facts). Sedangkan informasi
adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya (John
1983).

Gambar 2 Hubungan data dan informasi

Data merupakan bahan mentah, untuk menjadi informasi data harus terlebih dahulu
diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data disebut model
pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data.

Gambar 3 model pengolahan data

Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta
yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara
singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta
atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi
atribut dari kedua peta tersebut. Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan
layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang
membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Untuk ilustrasi
dapat dilihat pada Gambar 4. Selain Overlay, juga terdapat spastial analyst lainnya
yaitu extract. Extract terdiri dari Clip, select, split dan Table select. Clip adalah proses
memotong satu dataset dengan dataset lain untuk mendapatkan dataset baru dengan
bidang luasan sama dengan dataset pemotongnya. Analisis ini dilakukan misalnya
untuk mendapatkan data jalan di Kab Berau dengan mengambil data dari Provinsi
Kaltim (Hartoyo et al. 2010)

4
Gambar 4 variabel overlay dalam SIG

Clip berfungsi untuk membuat Theme baru yang dihasilkan dari proses pemotongan
oleh Clip Theme terhadap sebuah Theme Input. Syarat clip theme yaitu bertipe feature
polygon, sedangkan input theme dapat bertipe polygon, line atau point. Erase
digunakan untuk membuat sebuah feature baru dengan cara memotongkan sebuah
feature dengan feature pemotong. Feature yang terbentuk adalah bagian yang tidak
termasuk dalam feature pemotong. Perintah ini sama seperti perintah
pada Clip. Perintah Identity digunakan untuk mengambil data atribut dari feature lain
yang berpotongan. Intersect digunakan untuk menggabungkan dua set data spasial
yang saling berpotongan, hanya feature yang terdapat di dalam extent kedua theme ini
yang akan ditampilkan. Atribut yang terdapat pada kedua theme ini juga akan
digabungkan bersama shapefile yang baru. Theme input ini bisa berupa line atau
polygon, sedangkan theme untuk overlay nya harus bertipe polygon. Fungsi Union
digunakan untuk membuat theme baru hasil penggabungan dari dua
theme. Theme yang telah digabung ini berisikan feature-feature dan atribut dari dua
theme yang digabungkan tersebut (Hartoyo et al. 2010).

SIMPULAN
Extract dan overlay merupakan bagian dari spatial analyst. Contoh extract adalah
Clip yang berfungsi untuk membuat Theme baru yang dihasilkan dari proses
pemotongan oleh Clip Theme terhadap sebuah Theme Input. Sedangkan yang termasuk
Overlay adalah Erase untuk membuat sebuah feature baru dengan cara memotongkan
sebuah feature dengan feature pemotong, Identity untuk mengambil data atribut dari
feature lain yang berpotongan, Intersect digunakan untuk menggabungkan dua set data
spasial yang saling berpotongan, dan Union digunakan untuk membuat theme baru
hasil penggabungan dari dua theme.

Daftar Pustaka
Aronoff. 1989. Geographic Information Sistem: A Management Perpective. Ottawa
(CA): WDL Publication.

5
Banerjee S. 2004. Hierarchical Modeling and Analysis for Spatial Data. Boca Raton
(US): Chapman and Hall/CRC.
Budiyanto E. 2010. Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS.
Yogyakarta (ID): Andi Chrisman N. 1997. Exploring Geographic Information
System. New York (ID): John Wiley & Sons Inc.
Demers MN. 1997. Fundamentals of Geographic Information Systems. New York
(US): John Willey.
Hartoyo GME, Nugroho Y, Bhirowo A, Khalil B. 2010. Modul Pelatihan Sistem
Informasi Geografis (SIG). Bogor (ID): Tropenbos International Indonesia
Programme
Robinson et al. 1995. Elements of Cartography, 6th Edition. New York (US): John
Wiley & Sons.
Rostianingsih S, Gunadi K. 2004. Pemodelan peta topografi ke objek tiga dimensi.
Jurnal Informatika. 5(1): 14-21.
Sendow TK, Longdong J. 2012. Studi pemetaan peta kota (studi kasus Kota Manado).
Jurnal Ilmiah Media Enginering. 2(1): 35-46.
Wijaya A, Ayundha O. 2014. Sistem informasi geografis pemetaan kantor dinas
pemerintah Kota Palembang menggunakan ArcGis. Seminar Nasional
Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK); 2014 Nov 15;
Semarang. Semarang (ID): SEMANTIK. hlm 129-134.
Wuryandari T, Hoyyi A, Kusumawardhani DS, Rahmawati D. 2014. Identifikasi
autokorelasi spasial pada jumlahpengangguran di jawa tengah menggunakan
indeks moran. Jurnal Media Statistika. 7 (1): 1-10.

Anda mungkin juga menyukai