Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gustina Gultom

Nim : 1207121336
Tugas : 1

Aplikasi Pengindraan Jauh Pada Bidang Teknik Sipil


Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkan informasi
mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh dengan
menggunakan sensor. Data yang digunakan dalam penginderaan jauh dapat berbentuk hasil dari
variasi daya gelombang bunyi dan atau energi elektromagnetik. Citra yang diperoleh melalui
penginderaan jauh merupakan data dasar atau input yang selanjutnya diolah dan disajikan.
Salah satu pemanfaatan penginderaan jauh tersebut adalah pada bidang teknik sipil.
1. Penerapan Teknologi Inderaja di Bidang Teknik Sipil
Penginderaan jauh menghasilkan data yang ringkas tentang lingkungan yang berkenaan
dengan bumi. Salah satu aplikasi yang nyata dari pemanfaatan hasil pengeinderaan jauh dalam
bidang teknik sipil untuk mengetahui topografi bumi, siklus hidrologi dan lain-lain.
2. Pemanfaatan Inderaja Di BidangTeknik Sipil
2.1 Pemotretan udara saat ini digunakan untuk identifikasi dan pemetaan muka bumi,

Pengindraan jauh dapat digunakan untuuk menghasilkan peta-peta topografi sehingga


sangat berguna pada saat pembangunan suatu kontruksi bangunan. Sebuah peta topografi
biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta.
Karakteristik peta topografi adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di
samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain

2.2 Pola drainase,


Jenis sistem drainase yang umum pada suatu permukaan dataran dikontrol oleh jenis
tanah atau endapan surfial, lereng. Beberapa pola drainase yang umum adalah: pola dendritik,
pola trelis, pola rektangular, pola paralel, pola radial, pola anular, pola dikotomik, pola memita
atau mengelabang (braided), pola anastomotik, pola deranged (kacau atau menggila),
pola sinkhole, pola pinnate.
Pola drainase dapat lebih jauh diklasifikasikan menurut variasi densitas kanal per unit
luas (ditentukan secara subjektif), yang disebut dengan tekstur drainase dan dibagi dalam 3
kategori:
a) Drainase bertekstur halus, memiliki densitas drainase yang tinggi dan terbentuk pada formasi
yang mudah mengalami erosi sehingga runoff permukaan tinggi. Tekstur ini dapat berasosiasi
dengan srata sedimentasi lemah atau tanah berpermeabilitas kecil.
b) Drainase bertekstur sedang, memiliki densitas drainase sedang dan terbentuk di tanah
atau bedrock yang memiliki permeabilitas sedang.
c) Drainase bertekstur kasar, memiliki densitas drainase rendah dan terbentuk pada formasi
batuan yang keras dan resistan (misalnya granit, gneiss, dan kuarsit) serta pada material yang
sangat permeabel (misalnya pasir dan kerikil) sehingga hanya sedikit air yang dapat
menjadi runoff permukaan.

Gambar 1. Sketsa dari 12 pola drainase yang umum (diambil dari von Bandat [1962] dan
Strandberg [1967])
2.3. Kenampakan struktur seperti patahan dan lipatan,
Identifikasi kenampakan tempat-tempat yang membahayakan seperti patahan gempa bumi
yang aktif dan tempat yang mudah mengalami kelongsoran dapat menjadi pertimbangan ketika
akan membangun sutu kontruksi di suatu daerah. Bahkan jenis dataran , vegetasi serta tahapan
siklus erosi juga dapat dihasilkkan dari pengindraan jauh.
2.4 Penerapan Teknologi Inderaja Di Bidang Meteorologi dan Klimatologi
Pemanfaatan aplikasi penginderaan jauh untuk bidang meteorologi dan klimatologi
memiliki acuan yang sangat luas. Data yang dihasilkan oleh inderaja penting untuk diterapkan
guna mengetahui keadaan lingkungan atmosfer. Guna memperoleh data lingkungan tentang
atmosfer melalui inderaja, wahana yang diperlukan adalah satelit. Di antara satelit-satelit yang
digunakan untuk informasi lingkungan atmosfer misalnya Synchronous Meteoroligical Satellite
(SMS) yang diluncurkan pada tanggal 17 Mei 1974. Generasi ke-tiga dari satelit tersebut diganti
namanya menjadi Geosyncronous Operational Environment Satellite (GOES) yang diluncurkan
pada 16 Oktober 1975.
Aplikasi penginderaan jauh untuk bidang meteorologi dan klimatologi antara lain sebagai
berikut :
a) Melakukan perekaman terhadap pola awan guna mengetahui bidang pergerakan tekanan udara.
b) Melakukan perekaman terhadap tingkat per-awanan dan kandungan air di udara untuk
mengetahui keadaaan cuaca dan iklim.
Hal ini menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam pembangunan kontruksi bangunan.
Dengan pengindraan jauh, cuaca dapat diperkirakan.

2.5 Bidang Rekayasa


Pada bidang rekayasa pengindraan jauh dapat digunakan pada hal-hal sebagai berikut:
a) Survei-survei material konstruksi.
b) Pemilihan rute-rute lokasi untuk system transportasi.
c) Penyelidikan polusi air.
d) Penyelidikan longsoran.

Anda mungkin juga menyukai