Anda di halaman 1dari 6

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.

Hadi Susilo MM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
i %
Sal
i %
Sal Sal
i % i %
Sal
Sal
Sal Sal
Tanah sulit diresapi
Drainase jalan raya di perkotaan, elevasi sisi atas saluran selalu lebih tinggi dari sisi
atas muka jalan. Air masuk ke saluran melalui inlet. Inlet yang ada dapat berupa
inlet tegak ataupun inlet horizontal.
a. Tata Letak Saluran
Untuk jalan raya yang lurus , kemungkinan letak saluran pada sisi kiri dan sisi
kanan jalan. Untuk jalan raya yang lebar di mana selain terdapat trotoar atau
bahu jalan, juga terdapat pembatas di tengah-tengah jalan sebagai pemisah
juga antara dua jalur jalan. Pembatas ditengah ini disebut juga sebagai median.
Jika jalan kearah lebar miring kearah tepi, maka saluran akan terdapat pada sisi
tepi jalan atau pada bahu jalan, sedangkan jika kemiringan arah lebar jalan
kearah median jalan, maka saluran akan terdapat pada median jalan tersebut.
Jika jalan tidak lurus, menikung, maka kemiringan jalan satu arah, tidak dua arah
seperti jalan yang lurus. Kemiringan satu arah pada jalan menikung ini
menyebabkan saluran hanya pada satu sisi jalan, yaitu sisi yang rendah. Untuk
menyalurkan air dari saluran ini pada jarak tertentu, direncanakan adanya pipa
roil yang diposisikan di bawah badan jalan untuk mengalirkan air dari saluran.
Bahu jalan
Median
Median
Bahu jalan Bahu jalan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Sal
Tanah sulit diresapi
Inlet tegak
Pavement
Inlet datar
Gambar 4.8. Tampang melintang jalan raya lurus memanjang
Gambar 4.9. Potongan tegak inlet tegak drainase jalan raya
Gambar 4.10. Potongan tegak inlet datar drainase jalan raya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Sal
Pipa riol
Pada umumnya untuk drainase jalan raya di dalam kota, untuk mengalirkan air
dari jalan raya akibat hujan, ke dalam saluran dipergunakan inlet. Inlet tegak
umumnya berbentuk empat persegi panjang dan inlet datar berbentuk empat
persegi panjang, bujur sangkar atau lingkaran. Inlet hasil produksi pabrik
umumnya mempunyai nilai efisiensi. Pada pendimensien inlet, terlebih dahulu
dianalisis luas lobang berdasarkan debit inlet rencana. Dari luas lobang tersebut
akan didapatkan luas inlet yang relatif selalu lebih luas dari luas lobang. Luas
lobang besar sama dengan jumlah luas lobang kecil dari inlet, luas menjadi lebih
besar dari luas lobang karena adanya tebal kisi-kisi inlet, sehingga luas inlet
yang ada merupakan luas lobang ditambah dengan luas tebal kisi-kisi inlet.
Jarak antar dari inlet biasanya direncanakan sekitar 10 meter sampai 30 meter.
Gambar 4.11. Drainase pada jalan raya menikung
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
b. Analisis Dimensi Inlet
Analisis dimensi inlet mempergunakan formula untuk menentukan kapasitas
debit hujan untuk drainase muka tanah. Ke arah melintang hampir semua
parameter dipergunakan untuk analisis, tetapi untuk arah memanjang jarak inlet
merupakan parameter penentu untuk menentukan luas area (Ai) yang akan di
drain oleh inlet.
L
1
= setengah lebar jalan
Li = Jarak inlet
Ai = L
1
. Li < 4 km
2
= 1
Pavement jalan raya,
Koefisien run off inlet
= 0,95 (tabel)
Gambar 4.12. Denah area drainase untuk inlet
Hitung waktu konsentrasi inlet :
tc = to + td (1)
= Z detik = (Z/3600) jam
Hitung intensitas hujan untuk inlet :
Iti = {R (mm / jam / 24)} {(24 / tc (jam)}
2/3
.(2)
= X mm / jam = X . 10
-3
m / jam
Debit akibat hujan untuk inlet :
Qi = i . I . Iti (m / jam) . Ai (m
2
) ..(3)
= Y m
3
/ jam = (Y / 3600) m
3
detik.
L1 L1
Li
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Debit akibat hujan harus dialirkan melalui inlet, sehingga debit hujan akan
menjadi debit inlet untuk menganalisis luas inlet. Sebelum menganalisis luas
inlet terlebih dahulu dianalisis luas lobang :
Qi = Flbg . vi .(4)
keterangan :
Qi = debit inlet
Flbg = luas lobang
vi = kecepatan aliran berdasarkan luas kemiringan arah lebar jalan, juga
dapat ditentukan dengan formula Manning atau Chezy.
Menentukan vi jika berdasarkan tabel i / v, adalah sesuai dengan kemiringan
saluran arah memanjang. Setelah luas lobang didapatkan, luas inlet dapat
dihitung :
Finlet = Fi / .(5)
keterangan :
Fi = luas lobang
= efisien inlet, 0,70-0,90
Perhatikan gambar inlet.
Luas inlet : Fi = B . H ..(6)
Keliling basah inlet : Pi = 2B + 2 H (7)
Radius hidrolik inlet : Ri = Fi / Pi (8)
Kecepatan aliran inlet dapat dianalisis berdasarkan formula Manning dan Chezy,
berdasarkan Radius Hidrolik inlet (Ri) dan kemiringan saluran (li).
H
B
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
4.4.7 Drainase Pelabuhan Udara
Drainase pelabuhan udara, pembahasan difokuskan pada drainase area run way
dan shoulder. Run way pelabuhan udara digunakan untuk take off dan landing
pesawat terbang, merupakan konstruksi perkerasan dari aspal atau beton. Shoulder
yang berada pada sisi kiri dan kanan run way, merupakan area tanah yang sulit
diresapi yang ditanami dengan rumput, sehingga air mengalir lebih banyak
dipermukaan tanah dan sedikit infiltrasi.
Shoulder merupakan area untuk pesawat udara yang mengalami kesulitan saat
mendarat atau mengudara. Lebar shoulder lebih besar dari runway. Pada area
shoulder yang umumnya terdiri dari dua kemiringan, pada pertemuan perbedaan
kemiringan tersebut pada jarak tertentu direncanakan inlet, sesuai dengan analisis
perencanaan.
Karena run way dan shoulder merupakan area yang sulit diresapi, maka analisis
kapasitas / debit hujan mempergunakan formula drainase muka tanah atau surface
drainage.
Gambar 4.13. Dua tipe tampang melintang pelabuhan udara
Kemiringan ke arah melintang untuk run way umumnya lebih kecil atau sama
dengan 1,50 persen, kemiringan shoulder ditentukan antara 2,50 persen sampai 5
persen. Kemiringan ke arah memanjang ditentukan sebesar lebih kecil atau sama
dengan 0,10 persen.
Shoulder Run Way Shoulder

Anda mungkin juga menyukai