Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN

SISTEM KERANGKA REFERENSI, BENTUK DAN UKURAN


BUMI, DINAMIKA BUMI

Disusun oleh:

Kelompok VI-B
Lanina Imaniar N. A. 21110117130037
Desi Purwanti 21110117130042
Kharisma Srinarta 21110117130045
Arsad Novandra 21110117130061
Azhari Raka Masdian 21110117130066
Mukhammad Ulinnuha 21110117130068

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
email : geodesi@undip.ac.id
2019
Sistem kerangka referensi, Bentuk dan Ukuran Bumi, Dinamika Bumi

1. Sistem Kerangka Referensi


A. Sistem Kerangka Referensi
Posisi suatu titik dapat dilihat secara kuantitatif melalui koordinat
yang ditetapkan pada suatu sistem koordinat terestris dengan titik nol pada
pusat bumi atau geosentris ataupun pada permukaan bumi yang disebut
toposentris. Agar koordinat ini konsisten dan standar diperlukan suatu
sistem yang bisa menyatakan koordinat. Sistem tersebut adalah sistem
referensi koordinat, atau sering juga disebut sistem koordinat dan
realisasinya dinamakan kerangka referensi koordinat.
Sistem referensi koordinat adalah sistem (termasuk teori, konsep,
deskripsi fisis serta standard dan parameter) yang digunakan dalam
pendefinisian koordinat dari suatu atau beberapa titik dalam
ruang (Abidin , 2001).
Kerangka referensi dimaksudkan sebagai realisasi praktis dari
sistem referensi, sehingga sistem tersebut dapat digunakan untuk
pendeskripsian secara kuantitatif posisi dan pergerakan titik-titik, baik di
permukaan bumi (kerangka terestris) ataupun di luar bumi (kerangka
selestia atau ekstra-terestris). Kerangka referensi biasanya direalisasikan
dengan melakukan pengamatan-pengamatan geodetik, dan umumnya
direpresentasikan dengan menggunakan suatu set koordinat dari
sekumpulan titik maupun obyek (seperti satelit, bintang dan quasar).
B. Datum
Berbicara tentang sistem referensi maka tidak akan lepas dari datum.
Berikut adalah beberapa pendapat mengenai pengertian datum:
1. Datum adalah bentuk kartesian bumi yang mengadopsi salah satu
referensi elipsoid.
2. Datum adalah suatu titik garis, atau bidang permukaan yang digunakan
sebagai rujukan bagi pengukuran kuantitas lain.
3. Datum adalah suatu model bumi yang digunakan untuk kalkulasi
geodesi. Datum geodetik adalah sejumlah parameter yang digunakan
untuk mendefinisikan bentuk dan ukuran elipsoid referensi yang
digunakan untuk pendefinisian koordinat geodetik, serta kedudukan
dan orientasinya dalam ruang terhadap bumi.
Terdapat dua jenis datum, yaitu datum vertical dan datum
horizontal. Datum vertikal digunakan sebagai acuan untuk arah vertikal
(ketinggian). Sedangkan datum horisontal digunakan sebagai referensi
untuk posisi arah X dan Y yang didefinisikan dengan menggunakan
ellipsoid yang mendekati harga geoid dan titik asal.
Sedangkan jenis datum berdasar areanya:
a. Datum Lokal
Datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang dipilih
sedekat mungkin (paling sesuai) dengan bentuk geoid lokal (area relatif
tidak luas) dan titik awal / origin datum (Xo, Yo, Zo).
Contoh datum local:
1. Datum genuk (Ellipsoid referensi Bessel 1841)
2. Datum makasar/celebes (Ellipsoid referensi Bessel 1841)
3. Datum ID 1974(Ellipsoid referensi GRS – 1967)
b. Datum Regional
Datum Geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang dipilih
sedekat mungkin (paling sesuai) dengan bentuk geoid untuk area yang
relatif luas.
Contoh datum regional:
1. Datum Indian → digunakan oleh 3 negara Amerika
2. North American Datum ’83 → digunakan untuk negara – negara di
Amerika Utara
3. European Datum ’89 → negara – negara di Eropa
4. Australian Geodetic Datum ’98 → Negara – negara di Australia
c. Datum Global
Datum Geodesi yang menggunakan Ellipsoid referensi yang dipilih
sedekat mungkin dengan bentuk geoid untuk seluruh permukaan bumi
atau menggunakan ellipsoid global.
Contoh datum global:
WGS ’60, WGS ’66, WGS ’72, WGS ’84 (Ellipsoid Referensi GRS
’80)
2. Bentuk dan Ukuran Bumi
A. Bentuk Bumi
Secara umum bentuk planet bumi sangat mirip dengan bulat pepat
(oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-
kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini
terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa lebih
besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub (PHYSICS, 2013). Di
dalam geodesi sendiri kita mengenal bumi dalam bentuk geoid yang
merupakan pendekatan bentuk bumi dengan melihat muka laut rata rata dan
ellipsoid yang seperti ellips yang diputar dan merupakan pemodelan
matematis dari geoid.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang
mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki
toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna
(reference spheroid). Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah
gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana
(10.911 m di bawah permukaan laut) (PHYSICS, 2013).
Proses alam yang berupa tenaga endogen dan eksogen ikut andil
dalam pembentukan permukaan bumi yang kita huni ini, sehingga
terbentuklah berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau,
sungai, dan sebagainya. Adanya bentukan-bentukan tersebut,
menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan
tersebut dikenal sebagai relief bumi.
B. Ukuran Bumi
Diameter bumi : 12.742 km (rata-rata)
Keliling bumi : 40.075,02 km (khatulistiwa)
40.007,86 km (meridian)
40.041,47 km (rata-rata)
Luas permukaan bumi: 510.072.000 km² (total)
148.940.000 km² daratan (29,2 %)
361.132.000 km² perairan (70,8 %)
3. Dinamika Bumi
A. Dinamika Bumi
Pendefinisian serta perealisasian sistem-sistem koordinat referensi
yang digunakan dalam bidang geodesi satelit umumnya menuntut
pemahaman yang baik tentang dinamika dari sistem bumi kita, baik secara
internal maupun eksternald.alam sistem luar angkasa. Dinamika pergerakan
bumi mempunyai spektrum yang sangat luas, dari skala galaksi sampai skala
pergerakan, lokal pada kerak bumi, yaitu:
a. Bumi bergerak bersama galaksi kita relatif terhadap galaksigalaksi yang
lain,
b. Bumi berputar bersama sistem matahari kita di dalam galaksi kita,
c. Bumi mengorbit mengelilingi matahari bersama planet-planet lainnya,
d. Bumi berputar terhadap sumbu rotasinya, dan
e. Kerak-kerak bumi juga bergerak (relatif sangat lambat) relatif satu
terhadap lainnya.
Tiga jenis pergerakan bumi yang terakhir tersebut di atas,
berpengaruh dalam pendefinisian sistem koordinat yang digunakan dalam
geodesi satelit.
Bumi mengelilingi matahari dalam suatu orbit yang berbentuk ellips,
dengan sumbu panjang sekitar 149,6 juta km dan eksentrisitas orbit sekitar
0,0167. Periode orbitnya adalah sekitar 365,24 hari dengan kecepatan bumi
dalam orbit tersebut adalah sekitar 29,8 km/detik (Yoder, 1995).
B. Parameter Orientasi Bumi
Dalam pendefinisian dan realisasi sistem koordinat ada beberapa
parameter orientasi bumi yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Pergerakan sumbu rotasi bumi dalam ruang inersia (Presesi dan Nutasi),
b. Pergerakan sumbu rotasi bumi relatif terhadap kerak bumi (pergerakan
kutub), dan
c. Flukluasi dalam kecepatan rotasi bumi [perubahan panjang hari, LOD
(length of day)].
Gaya-gaya yang mempengaruhi rotasi bumi pada dasarnya dapat
dikelompokkan atas:
a. Gaya gravitasional dari benda-benda langit lainnya,
b. Gaya tekan (loading) atmosfer dan air laut, serta
c. Pergerakan massa baik di dalam bumi, daratan, lautan, dan atmosfer,
maupun pergerakan dari lempeng-lempeng bumi.

Parameter Orientasi Bumi (Dickey, 1995)

Parameter-parameter orientasi bumi yang digunakan saat ini pada


dasarnya ditentukan dengan teknik-teknik yang dapat dikategorikan sebagai
(Dickey, 1995):
a. Teknik klasik (seperti astrometri optik dan okultasi Bulan),
b. Teknik-teknik geodesi satelit (seperti VLBI, SLR, dan GPS.
C. Presesi dan Nutasi
Pergerakan sumbu rotasi bumi dalam ruang inersia merupakan respon dari
ketidak simetrian dan non-rigiditas dari bumi terhadap gaya tarik bulan,
matahari dan planet-planet juga dari moda rotasi bumi yang bebas itu
sendiri. Pergerakan total memiliki dua komponen utama, yaitu:
a. Komponen secular (Presesi)
Disebabkan oleh gaya gravitasi benda langit pada tonjolan ekuator
bumi, terutama matahari dan bulan. Pada matahari, gerakan presesi
mempunyai ampitudo sudut sebesar 23,5o , dengan periode 25800 tahun
atau bergerak 50,4” pertahun.
b. Komponen periodic (Nutasi)
Beberapa periode, mulai dari 4 hari, ½ bulan, 1 bulan, ½ tahun, 1 tahun
sampai 18,6 tahun (FGS 1998: Dickey, 1995). Periode utamanya 18,6
tahun.

Komponen Periodik (Torge, 1986)

Karakteristik Gerakan Presesi dan Nutasi


(Vonicek & Krokiutsky, 1986)

D. Pergerakan kutub (Polar Motion)


Merupakan pergerakan sumbu rotasi bumi relative terhadap badan
atau kerak bumi sendiri. Pergerakan kutub tidak dapat dijelaskan secara
teoritis, tapi harus ditentukan melalui observasi secara langsung. 3
komponen utama pergerakan kutub:
a. Osilasi bebas dengan periode sekitar 435 hari (Peiode Chandler).
Diperkiraan sebagai respon dari elastisitas (Non-Rigidity) bumi
b. Osilasi tahunan yang disebabkan terutama oleh adanya perpindahan
massa air (air laut dan air tanah) dan udara yang bersifat musiman
(seasonal)
c. Komponen sekular yang berupa pergeseran (dift) dari kutub
menengah ke arah meridian 800 Bujur Barat, vatiasi ini mempunyai
amplitude sekitar 0,002”-0,003” per tahun

Pergerakan kutub juga mempunyai variasi harian (diurnal) dan


setengah-harian (semi diurnal) dengan amplitudo fraksi dari mas (milidetik
dari busur), dan variasi ini disebabkan oleh pasang surut laut.

Pergerakan kutub (1995.1998) dan pergeserannya (1900 – 1998)


(IERS, 2000)

E. Perubahan Panjang Hari ( LOD)


Kecepatan rotasi bumi tidak konstan, sehingga menyebabkan
adanya perubahan pada panjang hari (Length of Day, LOD). Variasi LOD
akan mencakup:
a. Variasi yang dapat diprediksi yang besarnya sampai 2ms (karena
pengaruh fenomena pasang surut)
b. Variasi yang sifatnya tidak teratur, yang dapat dibagi menjadi
komponen-komponen 'decadal, interannual, seasonal, and intraseasonal
components.
Fluktuasi LOD dalam periode 1963-1988 (Dickey,1995)
SUMBER

Abidin , H. (2001). Geodesi Satelit. Jakarta: Pradnya Paramita.

PHYSICS. (2013, 12 4). Struktur Bumi: Bentuk dan Ukuran Bumi, Interior Bumi,
Litosfer, dan Lempeng Tektonik. Retrieved from
momentumsudutdanrotasibendategar:
http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspot.com

http://yoghaken.blogspot.com/2014/04/kerangka-referensi-di-indonesia_11.html

http://jasapemetaantopografi.blogspot.com/2011/11/sistem-referensi-dan-
kerangka-referensi.html

https://blogs.itb.ac.id/dadanramdani/2011/09/17/referensi-geodesi/

Anda mungkin juga menyukai