Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM TUGAS 1

REKTIFIKASI GEOGRAFI KOTA

SITUBONDO SYSTEM INFORMASI

GEOGRAFI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum System

Informasi Geografi

Dosen Pengajar : Mohd. Abi Rafdi, ST.,MPWK

Disusun Oleh :

Kelompok 9 (4F)

Rd. Dita Prahesti N (120130136)


Muslim Rafiz (120130141)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG
JATI CIREBON
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

1.1 PENGERTIAN REKTIFIKASI................................................................1


1.2 MAKSUD DAN TUJUAN.......................................................................3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM....................................................4

2.1 LANGKAH – LANGKAH REKTIFIKASI...............................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................11

3.1 KESIMPULAN........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN REKTIFIKASI


Rektifikasi adalah suatu proses transformasi data dari satu sistem grid ke
sistem grid lainnya dengan menggunakan transformasi geometrik tertentu.
Langkah ini bertujuan untuk memproyeksikan citra ke bidang datar dan
memberikan koordinat pada setiap piksel citra berdasarkan koordinat yang
terdapat pada peta yang mencakup area yang sama. Rektifikasi juga
melibatkan penggunaan data titik kontrol tanah dan metode koreksi geometrik
guna mengatasi distorsi geometrik pada citra, sehingga menghasilkan citra
yang lebih akurat dan mudah dianalisis. Citra yang telah direktifikasi dapat
disatukan (overlay) dengan berbagai jenis data seperti data raster/gambar
(foto udara, citra satelit, atau peta yang dipindai dengan data spasial) di dalam
sistem informasi geografi.
Data raster yang akan direktifikasi perlu memiliki informasi koordinat
yang benar atau diperbarui agar sesuai dengan sistem koordinat referensi
yang digunakan dalam aplikasi atau proyek tertentu. Proses rektifikasi
membantu memastikan bahwa data raster tersebut memiliki korelasi yang
tepat dengan lokasi di permukaan bumi sesuai dengan peta atau sistem
koordinat yang dipilih. Dalam konteks rektifikasi, data raster merujuk pada
citra atau peta raster yang akan diubah posisinya atau diselaraskan dengan
sistem koordinat geografis yang benar. Data raster yang sering dijadikan
subjek rektifikasi melibatkan informasi spasial dalam bentuk grid atau
matriks piksel.
Dalam melakukan rektifikasi raster, diperlukan beberapa koordinat titik
kontrol lapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol
lapangan ini dapat diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan
menggunakan GPS atau dengan melakukan interpolasi dari

1
peta dasar yang sudah ada. Jumlah titik kontrol yang diperlukan bervariasi
tergantung pada kompleksitas bentuk transformasi polynomial yang akan
digunakan untuk mengubah dataset raster ke dalam koordinat peta. Untuk
hasil rektifikasi yang optimal, penting bahwa titik kontrol tersebar secara
merata di seluruh area yang terlibat.
Rektifikasi dalam analisis citra dan pemetaan memiliki beberapa
pentingnya yang meliputi:
1. Meningkatkan Akurasi: Rektifikasi membantu mengurangi distorsi
geometrik pada citra, sehingga informasi yang diperoleh dari analisis
citra dan pemetaan menjadi lebih akurat dan mudah dianalisis.
2. Meningkatkan Kualitas Hasil: Hasil rektifikasi yang lebih akurat
memungkinkan peneliti untuk mengambil ketimpangan informasi yang
lebih tepat dari citra yang telah direktifikasi, sehingga meningkatkan
kualitas hasil penelitian.
3. Meningkatkan Penggunaan Citra: Rektifikasi memungkinkan citra untuk
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengambilan data spasial,
perencanaan pembangunan, dan evaluasi kebijakan.
4. Meningkatkan Integrasi Data: Rektifikasi memungkinkan integrasi data
dari berbagai sumber, seperti data raster, peta, dan data GPS, yang
memungkinkan peneliti untuk menggabungkan informasi dari berbagai
sumber dan mencapai tujuan penelitian yang lebih kompleks.
5. Meningkatkan Daya Tarik Visual: Rektifikasi memungkinkan peneliti
untuk membuat visualisasi yang lebih menarik dan mudah dipahami,
sehingga membantu dalam komunikasi hasil penelitian kepada publik
atau pembuat keputusan.

2
Secara keseluruhan, rektifikasi dalam analisis citra dan pemetaan
membantu meningkatkan kualitas dan akurasi hasil penelitian, serta
memungkinkan peneliti untuk menggunakan citra secara lebih efektif dalam
berbagai aplikasi.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas
praktikum mata kuliah sistem informasi geografi. Mahasiswa mengamati
langkah-langkah rektifikasi SIG menggunakan aplikasi ArcGIS bertujuan
untuk memberikan dokumentasi rinci tentang setiap langkah yang diambil
selama proses rektifikasi data geografis, dengan adanya laporan ini
diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi panduan dalam pengunaan
ArcGIS.
Tingkat akurasi hasil rektifikasi dapat diukur melalui nilai Root Mean
Square (RMS) Error, yang mencerminkan selisih antara koordinat titik
kontrol setelah transformasi dengan koordinat titik kontrol asli. Semakin
kecil nilai RMS Error, semakin tinggi akurasi hasil transformasi. Sebagai
contoh, meskipun hasil transformasi mungkin memiliki nilai RMS Error yang
rendah, kemungkinan masih terdapat kesalahan yang signifikan karena
jumlah titik kontrol yang dimasukkan sangat terbatas. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi RMS Error ini yaitu :
1. Tingkat ketelitian titik kontrol lapangan.
2. Tingkat ketelitian titik kontrol citra.
3. Jumlah dan distribusi letak titik control.
4. Model transformasi yang digunakan.

3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 LANGKAH – LANGKAH RETIFIKASI


Proses rektifikasi dalam Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah langkah
kritis untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan data raster, seperti citra
satelit atau peta raster, ke dalam sistem koordinat yang benar. Berikut adalah
langkah-langkah umum dalam proses rektifikasi SIG:
1. Pertama : Kita buka terlebih dahulu Aplikasi ArcMap
 Lalu buka “Add Data” atau “Catalog”

 Kemudian Cari lalu input data “Peta Kabupaten Situbondo.jpg” Note


: Sebelum memulai proses, pastikan bahwa data peta yang akan
digunakan telah diubah ke dalam format JPG.

4
 Maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah. Lalu kemudian
Klik “Ok”

5
2. Kedua : Lalu Ke Toolbaar Georeferencing di ArcGis.
 Kemudian Klik “Add Control Point”

3. Ketiga : Kemudian buat penitikan pada tiap titik tiap pojok untuk
membuat titik ikat agar sesuai koordinat UTM. Pertama dilakukan di titik
pojok kiri dengan titik ikat 1.

 Lalu Klik Kanan maka akan muncul “Input X dan Y”

6
 Maka akan muncul tampilan seperti ini. Kemudian masukan
Koordinat X dan Y sesuai angka yang sudah tertera diatas dan
samping. Setelah Selesai lalu klik “OK”

 Lalu peta akan hilang.

4. Keempat : Untuk memunculkan peta kita tinggal klik pada “layer peta
Kabupaten Situbondo” yang terletak dikiri dan Klik kanan lalu kemudian
pilih “zoom to layer”.

7
 Lalu peta akan muncul Kembali.

 Lakukan Penitikan kembali seperti step diatas hingga terdapat titik


ikat 4.

5. Kelima : Kemudian Cek “Total RMS Error”


 Klik “View Link Table”.

8
 Lalu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah. Total RMS Error
adalah 0,0298612. Maka, semakin Kecil Angka semakin bagus titik
ikatnya.

6. Keenam : Simpan Koordinat UTM.


 Lalu Klik “Georeferencing” dan Klik “Rectify” untuk menyimpan
titik koordinat sesuai dengan UTM.

 Kemudian Output Location Ubah sesuai nama kita


menyimpannya. Dan pastikan Format “TIFF”

9
7. Ketujuh : Memunculkan Format TIFF.
 Pilih “Add Data” Untuk Memunculkan format TIFF yang sudah
diretifikasi.

 Lalu akan muncul seperti gambar dibawah.

“Selesai Pada Praktikum Pertama.”

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Peta Situbondo memiliki 17 Kecamatan dan 4 Kelurahan, dengan luas
1.638,50 Km2. Dari Praktikum ini dapat ditarik Kesimpulan Proses
Rektifikasi memungkinkan peta administrasi Kota Situbondo untuk diubah
menjadi Peta Digital. Hal ini memberikan kemudahan akses dan fleksibilitas
dalam pengelolaan dan analisis data geografis. Dari penelitian ini maka
didapat total RMS Error dengan nilai 0,0298612 atau 0.02 memberikan
indikasi tingkat akurasi hasil rektifikasi. Semakin Kecil nilai RMS Error,
maka semakin akurat dan bagus hasil Georeferencing titik ikatnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Laporan 1 praktikum sistem informasi geografis. Modul praktikum 1 materi


: rektifikasi

https://karyatulisilmiah.com/rektifikasi-dalam-sistem-informasi geografi-sig/

https://kumpulanpetasitubondo.blogspot.com/?m=1
LAMPIRAN

GAMBAR PETA ADMINISTRASI KOTA SITUBONDO

HASIL RMS ERROR

Anda mungkin juga menyukai