GEOGRAFI
Informasi Geografi
Disusun Oleh :
Kelompok 9 (4F)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG
JATI CIREBON
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
3.1 KESIMPULAN........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
peta dasar yang sudah ada. Jumlah titik kontrol yang diperlukan bervariasi
tergantung pada kompleksitas bentuk transformasi polynomial yang akan
digunakan untuk mengubah dataset raster ke dalam koordinat peta. Untuk
hasil rektifikasi yang optimal, penting bahwa titik kontrol tersebar secara
merata di seluruh area yang terlibat.
Rektifikasi dalam analisis citra dan pemetaan memiliki beberapa
pentingnya yang meliputi:
1. Meningkatkan Akurasi: Rektifikasi membantu mengurangi distorsi
geometrik pada citra, sehingga informasi yang diperoleh dari analisis
citra dan pemetaan menjadi lebih akurat dan mudah dianalisis.
2. Meningkatkan Kualitas Hasil: Hasil rektifikasi yang lebih akurat
memungkinkan peneliti untuk mengambil ketimpangan informasi yang
lebih tepat dari citra yang telah direktifikasi, sehingga meningkatkan
kualitas hasil penelitian.
3. Meningkatkan Penggunaan Citra: Rektifikasi memungkinkan citra untuk
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengambilan data spasial,
perencanaan pembangunan, dan evaluasi kebijakan.
4. Meningkatkan Integrasi Data: Rektifikasi memungkinkan integrasi data
dari berbagai sumber, seperti data raster, peta, dan data GPS, yang
memungkinkan peneliti untuk menggabungkan informasi dari berbagai
sumber dan mencapai tujuan penelitian yang lebih kompleks.
5. Meningkatkan Daya Tarik Visual: Rektifikasi memungkinkan peneliti
untuk membuat visualisasi yang lebih menarik dan mudah dipahami,
sehingga membantu dalam komunikasi hasil penelitian kepada publik
atau pembuat keputusan.
2
Secara keseluruhan, rektifikasi dalam analisis citra dan pemetaan
membantu meningkatkan kualitas dan akurasi hasil penelitian, serta
memungkinkan peneliti untuk menggunakan citra secara lebih efektif dalam
berbagai aplikasi.
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
4
Maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah. Lalu kemudian
Klik “Ok”
5
2. Kedua : Lalu Ke Toolbaar Georeferencing di ArcGis.
Kemudian Klik “Add Control Point”
3. Ketiga : Kemudian buat penitikan pada tiap titik tiap pojok untuk
membuat titik ikat agar sesuai koordinat UTM. Pertama dilakukan di titik
pojok kiri dengan titik ikat 1.
6
Maka akan muncul tampilan seperti ini. Kemudian masukan
Koordinat X dan Y sesuai angka yang sudah tertera diatas dan
samping. Setelah Selesai lalu klik “OK”
4. Keempat : Untuk memunculkan peta kita tinggal klik pada “layer peta
Kabupaten Situbondo” yang terletak dikiri dan Klik kanan lalu kemudian
pilih “zoom to layer”.
7
Lalu peta akan muncul Kembali.
8
Lalu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah. Total RMS Error
adalah 0,0298612. Maka, semakin Kecil Angka semakin bagus titik
ikatnya.
9
7. Ketujuh : Memunculkan Format TIFF.
Pilih “Add Data” Untuk Memunculkan format TIFF yang sudah
diretifikasi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Peta Situbondo memiliki 17 Kecamatan dan 4 Kelurahan, dengan luas
1.638,50 Km2. Dari Praktikum ini dapat ditarik Kesimpulan Proses
Rektifikasi memungkinkan peta administrasi Kota Situbondo untuk diubah
menjadi Peta Digital. Hal ini memberikan kemudahan akses dan fleksibilitas
dalam pengelolaan dan analisis data geografis. Dari penelitian ini maka
didapat total RMS Error dengan nilai 0,0298612 atau 0.02 memberikan
indikasi tingkat akurasi hasil rektifikasi. Semakin Kecil nilai RMS Error,
maka semakin akurat dan bagus hasil Georeferencing titik ikatnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://karyatulisilmiah.com/rektifikasi-dalam-sistem-informasi geografi-sig/
https://kumpulanpetasitubondo.blogspot.com/?m=1
LAMPIRAN