Anda di halaman 1dari 8

DIGITALISASI DATA RASTER KE DATA VEKTOR

(Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis)

Oleh:
Berlian Anisya Vira
1815051041

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Judul Praktikum : Digitalisasi Data Raster ke Data Vektor

Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2019

Tempat Praktikum : Gedung L Teknik Geofisika

Nama : Berlian Anisya Vira

NPM : 1815051041

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 3 (Tiga)

Bandar Lampung, 28 Oktober 2019


Mengetahui,
Asisten

Jakasura Leandro Tarigan


NPM. 1615051030
IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun pada praktikum bab ini tidak ada dikarenakan belum mengambil data
pengamatan

B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai digitalisasi data raster ke vektor, dimana
sesuai dengan tujuan agar praktikan dapat memahami prinsip dan tujuan
digitalisasi serta praktikan dapat mendigitasi suatu peta/data raster dengan
sangat baik. Yang harus diperhatikan adalah memperhatikan system koordinat
peta yang akan didigtasi apakah sudah tergeoreferensi atau belum dan setiap
selesai melakukan digitasi untuk satu bagian point, line, poligon harus diisi
pada keterangan Attribute tabel nya. Hal yang pertama dilakukan adalah
dengan membuka ArcMap kemudian buka peta yang telah diberikan asisten
untuk praktikum kali ini dengan membuka katalog pilih connect to folder, peta
yang digunakan pada praktikum ini adalah peta geologi regional bantarujeg.
Setelah peta ditentukan saat nya membuat shapefile. Caranya dengan pilih
arccatalog pilih lokasi penyimpanan data, lalu pilih file – new – shapefile atau
klik kanan mouse – new – shapefile, masukkan shapefiles sebanyak keterangan
yang ada di legenda peta, pada praktikum ini beberapa keterangan pada
legenda peta seperti formasi geologi.shp yang typenya berupa polygon,
Geologi regional batarunjeg.tif, keterangan.jpg, lokasi.shp yang typenya point ,
struktur geologi.shp yang typenya berupa polyline, dan sungai.shp. yang
typenya polyline. Setelah itu tarik shapefile yang telah dibuat ke layer, urutkan
susunannya yang berawal dari bertipe point, polyline dan yang terakhir
polygon. Setelah semua ditarik ke tampilan arcgis close arccatalog tersebut.
Untuk mengubah jenis point, polyline ataupun polygon, cukup degan mengklik
symbol point/polyline/polygon pada layer. Untuk memulai mendigitasi peta.
Sebelum masuk ke editing, pertama pilih editor lalu pilih Editing Windows
agar dapat mengedit peta geologi regional batarunjeg tersebut. Setelah selesai
dan semua keterangan sudah muncul kembali ke menu Editor dan pilih start
editing, selanjutnya pilih target sesuai dengan yang akan didigitasi, untuk yang
pertama, praktikan memilih lokasi terdapat 3 titik point, lalu mengarahkan tool
pada titik yang telah ditentukan, untuk memperbesar peta untuk menempatkan
point agar lebih tepat pilih zoom in setelah selesai klik zoom out kembali.
Setelah itu membuat polyline pada bagian struktur geologi dan sungai pada
setiap daerah dalam peta, seperti sungai, antiklin, jurus dan kemiringan lapisan,
dan sesar. Setelah semua terseleksi lalu pilih formasi geologi yang bertype
polygon, lalu seleksi peta sesuai daerah yang telah ditentukan dari keterangan
warna yang berbeda dalam peta tersebut. Pada semua bagian penyeleksian
usahakan dilakukan serapi mungkin agar data yang dihasilkan nantinya terlihat
baik dan jelas. Setelah semua bagian keterangan sudah dibuat, masuk ke pilih
editor dan save edit untuk menyimpan sementara data tersebut. Selanjutnnya
untuk pemberian nama pada keterangan peta, pilih keterangan yang akan diberi
nama pada layers bagian kanan, lalu klik kanan pilih open attribute table. Isi
sesuai keterangan yang sudah ditunjukan pada gambar, untuk menambah
kolom pilih table options, lalu Add Field, ubah type menjadi text dan isi nama
sesuai keterangan yang ada. Pada posisi ini harus dalam keadaan stop editing.
Untuk mengedit nama pada setiap kolom di dalam attribute table, pilih kembali
start editing, lalu isi sesuai nama keterangan lokasi tersebut dengan
mengarahkan pada lokasi dan isikan berupa keterangan yang ada berupa nama
formasi, litologi, dan keterangan. Untuk praktikum ini diawali dengan
pemberian nama pada setiap point, kemudian pada polyline yang berupa
sungai, antiklin, serta jurus dan kemiringan lapisan, kemudian yang terakhir
pemberian nama pada polygon disetiap daerah yang telah dibuat. Untuk
mewarnai setiap lokasi peta pilih bagian layers, yang pertama mewarnai
informasi struktur geologi dengan mengklik kanan pilih properties pada bagian
symbology pilih Categories sebelum apply pilih add all values dan pastikan
value fieldnya sesuai bagian yang ingin diwarnai, lalu apply dan OK. Begitu
juga pada keterangan sungai, untuk membedakan sungai besar dan sungai kecil
klik dua kali pada keterangan sungai pilih warna dan mengatur lebarnya sungai
pilih width. Yang terakhir pewarnaan pada formasi geologi dengan prosedur
yang sama untuk mengatur warna pilih color ramp sesuai warna yang
ditentukan terakhir klik apply dan OK. Untuk menyimpan data peta masuk ke
menu bar pilih file lalu pilih Export file, simpan dengan format TIFF.

Data vektor adalah data yang menampilkan pola keruangan dalam bentuk titik,
garis, kurva atau poligon. Data vektor sangat baik untuk merepresentasikan
fitur-fitur jaringan jalan, gedung, rel kereta dan letak koordinat. Data vektor
adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis
atau area (polygon). Ada tiga tipe data vektor (titik, garis, dan polygon) yang
bisa digunakan untuk menampilkan informasi pada peta. Titik bisa digunakan
sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower radio. Garis bisa digunakan untuk
menunjukkan route suatu perjalanan atau menggambarkan boundary. Poligon
bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara pada
peta dunia. Kelemahan data ini adalah ketidakmampuannya dalam
mengakomodasi perubahan fenomena yang bersifat gradual. Data raster adalah
data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga
terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto
satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Raster mewakili data grid
continue. Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di
tampilkan dengan level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek
geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel
(picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya,
semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel,
semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem penginderaan
jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara
gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain. Peta Raster
adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto
permukaan bumi yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang
diambil dari satelit cuaca. Perbedaan antara data raster dan data vektor terletak
pada besarnya ukuran data yang akan diolah data raster akan berukuran lebih
besar dari pada data Vektor dimana data vektor berukuran kecil sehingga cepat
diolah. Visualisasi data yang akan ditampilkan dimana data raster akan
menvisualisasikan dengan pixel (matrik row and kolom) sedangkan data vektor
menvisualisasikan dengan tampilan titik-titik (vertex) yang saling berhubungan
seperti hasil tracking pada gps. Data sumber dari data vektor dan data raster
memiliki perbrdaan sumber yakni data raster bersumber dari perekaman satelit,
pesawat terbang atau wahana lain yang sejenisnya dan hasilnya berupa citra
satelit, foto udara. Sedangkan data vektor bersumber dari hasil transformasi
data raster ke bentuk vektor dengan cara konversi, digitasi baik manual atau
otomatis, dan hasil dari gps. Perbedaan selanjutnya terletak pada perbedaan
tampilan data spasial dimana data raster akan menampilkan data sparsial yaitu
matrik atau pixel membentuk grid (segi empat atau petak-petak). Sedangkan
data vektor menampilkan data sparsial yaitu titik, garis, dan poligon atau area.
Format data yang dihasilkan antara data vektor dan data raster memiliki
perbedaan format yakni data raster akan berformat BMP, JPG, TIFF, GRID,
BIL, BIP, BSQ. Sedangkan data vektor berformat DXF, DWG, SHP.

Digitasi adalah suatu proses mengkonversi data analog menjadi data digital
dimana dapat ditambahkan atribut yang berisikan informasi dari objek yang
dimaksud. Pada saat ini proses digitasi biasanya dilakukan dengan
menggunakan komputer atau sering disebut Digitasi on Screen dimana
komputer tesebut dilengkapi dengan software pemetaan seperti ArcGIS,
ArcView atau yang lainnya. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi
beberapa bagian, antara lain sebagai berikut: Image Remote Sensing adalah
data yang diperoleh dari sebuah citra satelit maupun foto udara. Untuk dapat
melakukan digitasi dari data seperti ini, dibutuhkan kemampuan seorang
pembuat peta untuk dapat menginterpretasi objek-objek pada citra satelit.
Image Scanning adalah data Scan/ Cetak berbentuk file raster dari Atlas atau
peta analog lainnya. Sebelum melakukan digitasi pada data seperti ini, maka
kita harus melakukan tahap Georeferensi terlebih dahulu agar image hasil scan
sudah memiliki koordinat sesuai dengan aslinya. Proses digitasi akan
menghasilkan suatu file dengan format Shapefile (.Shp) yaitu format data
vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi , bentuk, dan atribut dari fitur
geografis. Format data Shp disimpan dalam satu set file terkait dan berisi
dalam satu kelas fitur. Format data ini berisikan tentang data referensi
geografis yang didefinisikan sebagai objek tunggal seperti jalan, sungai,
landamark, dll. Data yang disimpan dapat berupa titik (point), garis (polyline)
dan poligon (polygon). Penggunaan jenis data tersebut bergantung dari objek
yang akan kita rekam. Titik (point), digunakan untuk menggambarkan suatu
objek dengan suatu pusat. Contohnya kota, fasilitas umum, dan lokasi lain.
Garis (polyline), digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan bentuk
memanjang. Contohnya jaringan sungai dan jalan. Poligon (polygon),
digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang memiliki luasan atau
wilayah. Contohnya wilayah kota, tutupan lahan, batas areal konsesi, blok,
petak, dll. Digitasi adalah bagian proses dari pembuatan peta. Pada proses ini
data yang sebelumnya dalam bentuk analog dirubah menjadi bentuk digital.
Data yang sebelumnya dalam bentuk vektor dirubah menjadi bentuk titik
(point), garis (line), dan juga bidang (polygon). Pada proses digitasi terdapat 4
tahapan yaitu Peta yang akan didigitasi disiapkan, menyiapkan peta yang akan
didigitasi dengan baik yaitu jangan sampai rusak, sobek atau terlipat agar
bentuk petanya nanti tidak ada perubahan bentuk. Koordinat peta ditentukan,
yaitu menentukan titik koordinat dari peta dari kertas itu di dalam data agar
titiknya nanti sama dengan koordinat di permukaan bumi. Hal ini berfungsi
agar peta itu nantinya bisa terintegrasi dengan peta lainnya ketika ditampalkan.
Minimal dibuat 3 titik koordinat. Atau bisa disebut dengan titik ikat. Data yang
akan dijadikan data dasar diedit dengan baik, maksudnya adalah hasil digitasi
itu diperiksa dengan sebaik-baiknya agar tidak ada kesalahan seperti garis yang
patah, atau bidang yang tidak menyatu, dan sebagainya. Atribut dimasukkan
dengan kode-kode tertentu. Kode ini sebagai pelengkap agar proses analisa
peta nanti bisa lebih mudah
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang di dapat pada praktikum bab ini adalah sebagai berikut:
1. Data vektor adalah data yang menampilkan pola keruangan dalam bentuk
titik, garis, kurva atau poligon.
2. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur.
3. Perbedaan data vektor dan data raster pada ukuran, visualisasi, sumber,
tampilan data spasial, dan format.
4. Digitasi adalah suatu proses mengkonversi data analog menjadi data digital
dimana dapat ditambahkan atribut yang berisikan informasi dari objek yang
dimaksud.
5. Data yang disimpan dalam digitalisai dapat berupa titik (point), garis
(polyline) dan poligon (polygon).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai