Anda di halaman 1dari 37

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................ i


Daftar Tabel ..................................................................................................................... ii
Daftar Gambar ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Maksud ...................................................................................................................4
1.3 Tujuan .....................................................................................................................4
1.4 Sasaran ....................................................................................................................4
1.5 Ruang Lingkup .......................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................................5
2.1 Citra Satelit SPOT 7 ..............................................................................................5
2.2 Koreksi Geometrik .................................................................................................5
2.3 Penentuan Posisi GPS ............................................................................................7
2.4 Global Positioning System (GPS) ..........................................................................7
2.5 Prinsip Penentuan Posisi GPS ...............................................................................8
BAB III TAHAPAN PEKERJAN .................................................................................10
3.1 Proses Pengerjaan ................................................................................................10
3.2 Perancanaan GCP ................................................................................................11
3.3 Pengukuran GCP .................................................................................................12
3.4 Pengolahan GCP ..................................................................................................12
3.5 Koreksi Geometrik ...............................................................................................13
3.6 Uji Akurasi ...........................................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................15
4.1 Hasil Koordinat ....................................................................................................15
4.2 Koreksi Geometrik ...............................................................................................15
4.3 Uji Akurasi ...........................................................................................................16
4.4 Hasil Citra SPOT 7 Terkoreksi ...........................................................................17

i
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO TAHUN ANGGARAN 2021
Daftar Tabel

Tabel 1. Hasil Nilai Koordinat ........................................................................... 15


Tabel 2 Hasil Uji Akurasi ................................................................................... 16

ii
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
Daftar Gambar

Gambar 1.Spesifikasi Citra Satelit SPOT 7 ........................................................ 5


Gambar 2.Diagram Tahapan Pekerjaan .......................................................... 10
Gambar 3.Perencanaan GCP ............................................................................. 11
Gambar 4.Dokumentasi Pengukuran GCP ...................................................... 12
Gambar 5.Tahapan Pengolahan Data di INACORS ....................................... 13
Gambar 6.Tahapan Koreksi Geomtetrik .......................................................... 14
Gambar 7.Tahapan Uji Akurasi ........................................................................ 14
Gambar 8 Hasil Koreksi Geometrik ................................................................. 16
Gambar 9 Hasil Citra SPOT 7 Terkoreksi ....................................................... 17

iii
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Proses peyusunan Materi teknis RDTR langkah awal yang perlu dilakukan
yaitu melakukan deliniasi wilayah yang akan di RDTR kan, namun sebelum itu
ada proses yang sangat penting yaitu terdapatnya sumber peta yang akurat dan
peta dasar. Hal inilah sebagai modal dalam proses peyusunan Materi Teknis
RDTR. Terdapat proses dan mekanisme yang dilakukukan dalam Pembuatan
sumber peta dan peta dasar.

Sumber data Peta RTRW Kota adalah Peta RBI skala 1 : 25.000, sedangkan
sumber data Peta RDTR Kota memiliki ketelitian skala 1 : 5.000. Peta RBI
tersebut perlu dimutakhirkan jika dibuat dengan menggunakan sumber data yang
sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Proses pemutakhiran sumber peta
yaitu RDTR memiliki spesifikasi dimana citra satelit yang dapat digunakan
sebagai berikut :

 Resolusi Spasial dimana citra satelit yang digunakan memiliki resolusi


spasial minimal 4 meter atau biasa disebut Citra Satelit Resolusi Tinggi.
 Informasi Metadata yang mana harus dilengkapi dengan informasi
metadata seperti jenis citra, besar sudut pengambilan, tutupan awan,
dan tahun akuisisi data
 Tahun Akuisisi Data dimana tahun akuisisi citra satelit tidak boleh
lebih lama dari 1 tahun
 Jenis data harus minimal sudah dilakukan koreksi geometris secara
ortho sistematis
 Sudutpengambilan yang mana sudut pengambilan pada saat akuisisi
data sebesar ≤ 20° pada saat kondisi nadir (tegak lurus terhadap bumi).

1
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
 Tutupan Awan dimana tutupan awan ≤ 10% dan tidak menutupi
objek-objek penting.

Spesifikasi diatas harus dilakukan sebagai langkah awal untuk mendapatkan


sumber peta RDTR yang akurat dan tepat untuk selanjutnya akan diolah kedalam
peta dasar, peta tematik dan peta rencana. Dalam kegiatan ini akan melakukan
rangkaian analisis yaitu melakukan koreksi geometris dan uji akurasi sumber data
pemutakhiran peta dasar RDTR Kota.

Dengan Usia Peta RBI yang relative lama meyebabkan perlunya pemutakhiran
unsur peta dasar dengan menggunakan sumber data berupa citra satelit dengan
resolusi citra sesuai spesifikasi peta dasar yang akan dimutakhirkan.

Langkah-langkah proses koreksi geometris sebagai berikut :

1. Melakukan desain persebaran titik control tanah dan titik uji akurasi
2. Melakukan pemilihan objek titik control tanah dan titik uji akurasi
3. Melakukan proses koreksi geometri
4. Melakukan uji akurasi.

Dari point-point diatas dimana indetifikasi titik control tanah (GCP) dan Titik Uji
Akurasi tahapan menentukan distribusi titik kontrol dan titik uji yang tersebar
merata dengan komposisi yang optimal sesuai dengan area pekerjaan. Secara garis
besar untuk mendapatkan point-point titik control tanah harus dilakukan survey
dengan menggunakan alat yaitu GPS Geodetik yang akan dilakukan oleh
surveyor. Sesuai dengan keterangan diatas jumlah titik control tanah mengikuti
dengan jumlah area wilayah dan setelah itu akan dilakukan uji akurasi serta orto.

Ketika sudah mendapatkan sumber data peta yang akurat selanjutnya akan
dilakukan pembuatan peta dasar yang memuat dari data administratif, data
transportasi, data pengairan,data kontur, dan data toponim serat peta penggunaan
lahan eksisting.

Ketelitian horisontal citrasatelit tinggi bisa ditingkatkan dengan cara melakukan


rektifikasi citra satelit dengan Ground Control Point (GCP). Salah satu sumber
GCP yang tersedia dengan harga yang murah adalah dari peta rupabumi skala
1:25.000 atau skala 1:50.000. Namun, GCP yang bersumber dari peta rupabumi

2
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
ini tidak bisa diaplikasikan untuk citrasatelit resolusi tinggi seperti Spot 7 dengan
resolusi 1,5 meter. Karena objek yang ditampilkan oleh citra satelit Spot 7 lebih
detail dari objek yang ditampilkan oleh peta rupabumi. Di sampingitu, kesalahan
posisi dari suatu titik dalam peta topografi tersebut dapat lebih dari 1 mm
disebabkan oleh ketidaktepatan posisititik, pergeseran posisi, generalisasi
kartografi, dan lain-lain.

Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan pengukuran GPS. Secara umum
penentuan koordinat terdiri dari dua yaitu penentuan posisi absolut dan penentuan
posisi relatif. Penentuan posisi absolut atau yang lebih dikenal dengan single point
positioning adalah pengukuran koordinat absolut satu titik dalam suatu sistem
koordinat seperti WGS 1984. Penentuan posisi relatif atau yang lebih dikenal
dengan differential positioning, membutuhkan penggunaan dua receiver, satu
sebagai referensi dan yang lain adalah posisi yang akan ditentukan koordinatnya.

Karena teknik penentuan posisi relatif menggunakan dua receiver yang melakukan
pengukuran secara simultan, maka bias (seperti bias orbitsatelit, ionosfer,dan
troposfer) bisa dikurangi dengan melakukan metode pengurangan data hasil
pengamatan antara kedua titik pengukuran. Oleh sebab itu, penentuan posisi
relatif biasanya digunakan untuk penetuan posisi yang membutuhkan akurasi
tinggi. Sehingga metode penentuan posisi relatif bisa diaplikasikan sebagai
sumber data GCP.

Berdasarkan deskrpsi diatas dengan menggunakan metode relatif memerlukan dua


receiver yang bersamaan untuk mendapatkan hasil yang baik, namun disamping
itu metode ini menggunakan cost yang cukup besar dikarenakan menggunakan
dua receiver secara bersamaan. Adapun metode lain yaitu metode absolut PPP
hanya dengan menggunakan satu receiver dan memanfaatkan teknologi
Continuously Operating Reference Station (CORS) sebagai data referensi dan
koreksi.

3
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
1.2 Maksud

Maksud dari Pembuatan pembuatan GCP dan Peta Dasar RDTR Kota Metro
adalah mendapatkan sumber data peta yang yang sudah dimutakhirkan serta
adanya Peta Dasar sebagai arahan untuk melakukan deliniasi wilayah RDTR.
1.3 Tujuan
Tujuannya adalah melalukan pembuatan GCP dan Peta Dasar RDTR Kota Metro

1.4 Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini antara lain:
1. Melakukan uji geometris
2. Uji Akurasi sumber data
3. Peta dasar RDTR Kota Metro
1.5 Ruang Lingkup
Pembuatan peta dasar
a. Pembelian Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) dan data DEM (Digital
Elevation Model);
b. Melakukan konsultasi ke Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama Tim
Teknis Dinas Pekerjaan umum dan Tata Ruang Kota Metro untuk
assistensi CSRT sesuai dengan standart BIG dan menetapkan titik GCP
dan ICP pada kawasan perencanaan dengan berita acara hasil konsultasi
yang dilampirkan print out peta sebaran titik GCP dan ICP;
c. Melakukan survey GCP, ICP dan Toponimi, sebanyak 2 (dua) kali;
d. Melakukan proses Orthorektifikasi dan uji akurasi;
e. Melakukan digitasi unsur peta dasarskala 1:5000.
f. Melakukan konsultasi ke BIG untuk assistensi hasil orthorektifikasi dan
hasil digitasi unsur peta dasar skala 1:5000 sampai mendapatkan
persetujuan BIG dengan bukti berita acara

4
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Citra Satelit SPOT 7


Citra Satelit SPOT 7 merupakan citra permukaan bumi yang direkam oleh satelit
observasi bumi komersial SPOT 7 yang dimiliki oleh perusahaan asal Prancis
yaitu Airbus Defence & Space. Citra Satelit SPOT 7 terdiri dari dua moda yaitu
moda pankromatik yang terdiri dari 1 band, dengan resolusi spasial 1.5 meter serta
moda multispectral yang terdiri dari 4 band yang berada pada spektrum
elektromagnetik cahaya tampak (visible) dan inframerah dekat (near infrared),
dengan resolusi spasial 6 meter.

Citra Satelit SPOT 7 dengan resolusi spasial mencapai 1.5 meter dalam posisi
nadir, termasuk dalam kategori citra dengan resolusi spasial sangat tinggi. Dengan
tampilan yang cukup detail disertai cakupan rekaman yang luas (mencapai lebar
60 km), Citra Satelit SPOT 7 tersedia selalu update untuk seluruh wilayah
Indonesia dan dunia dan memberikan manfaat yang besar di berbagai bidang.

Gambar 1.Spesifikasi Citra Satelit SPOT 7

2.2 Koreksi Geometrik


Kesalahan geometri adalah ketidaksempurnaan geometri citra yang terekam pada
saat pencitraannya, hal ini menyebabkan ukuran, posisi dan bentuk citra menjadi
tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Ditinjau dari sumber kesalahannya,
distorsi geometri disebabkan oleh kesalahan internal dan kesalahan eksternal
(JARS, dalam Yuwono, et al, 2008).

5
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
Kesalahan internal disebabkan oleh geometrik sensor dan bersifat sistematik
sedangkan kesalahan eksternal disebabkanoleh bentuk dan karakter obyek data
tersebut. Distorsi yang bersifat sistematik dapat dimodelkan sedangkan yang
bersifat tidak sistematik tidak dapat dimodelkan Distorsi geometrik yang bersifat
sistematik disebabkan oleh banyak faktor dan harus dikoreksi sebelum citra
digunakan. Distorsi geometrik yang bersifat sistematik biasanya telah dikoreksi
oleh pengelola satelit,karena hanya pemilik satelit yang mengetahui parameter-
parameter koreksinya (Yuwono, et al, 2008).

Distorsi geometrik yang bersifat tidak sistematik dapat dikoreksi menggunakan


GCP yang cukup dan terdistribusi merata di seluruh citra (Jensen, 1996dalam
Yuwono, et al,2008). GCP dibutuhkan untuk mentransformasikan sistem
koordinat citra yang masih sembarang ke peta, kegiatan ini disebut rektifikasi.
Rektifikasi citra dapat menggunakan persamaan affine 2D (Jensen, dalam
Yuwono,et al, 2008) atau polinomial orde satu (Toutin dalam Pohl dalam
Yuwono, et al, 2008) seperti tertulis dalam persamaan (1).

Tingkat ketelitian hasil rektifikasi diukur dengan besar kesalahan menengah rata-
rata atau Root Mean Square Error(RMSE). Semakin kecil nilai RMSE maka
semakin teliti hasil rektifikasi. Persamaan (2) untuk menghitung nilai RMSE
menurut Jensen, (1996):

6
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
2.3 Penentuan Posisi GPS
Pengukuran GPS metode PPP menggunakan satu receiver GPS di lokasi GCP,
Sedangkan koreksi hasil pengukuran GPS bersumber daripost-mission satellite
clock dan informasi yang disediakan oleh beberapa data analyst centers sebagai
produk yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). BIG dalam
fasilitasnya yaitu INACORS telah memberikan layanan gratis menyediakan
koreksi satellite clockdan informasi orbit yang tepat lewat internet.

Metode ini pertama kalid iperkenalkan oleh Zumberge (Satirapod dan


Kriengkraiwasin,2006). Dan pada tahun 2006, Satirapod dan Phakphong
mengembangkan perangkat lunak PPP sederhana yang dapat memberikan akurasi
yang lebih baik dari 1 meter, dengan waktu pengamatan selama 15 menit
menggunakan frekuensi dual-GPS.

Metode pengukuran GPS metode PPP cocok untuk user yang bukan GPS spesialis
dan tentu saja sangat cocok untuk user citra satelit resolusi tinggi, dengan alasan
sebagai berikut;
a. Tidak memerlukan dua (2) receiver GPS.
b. Koreksi informasi orbit dan jam satelit untuk data hasil pengamatan
tersedia diinternet secara online.
c. Akurasi penentuan posisi absolute bisa mencapai 20 centimeter untuk data
single frekuensi. Bandingkan dengan datapengamatan GPS konvensional
metode penentuan posisi absolut, hanya sampai 10 meter.

2.4 Global Positioning System (GPS)


GNSS (Global Navigation Satellite System) adalah suatu sistem satelityang terdiri
dari konstelasi satelit yang menyediakan informasi waktu dan
lokasi,memancarkan macam-macam sinar dalam berbagai frekuensi secara
terusmenerus, yang tersedia di semua lokasi diatas permukaan bumi. GNSS
memiliki peranan penting dalam navigasi. GNSS yang ada saat ini adalah GPS
(Global Positioning System) yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat,
GLONASS (Global Navigation Satellite System) milik Rusia, Galileo milik Uni

7
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
Eropa, dan Compass atau Beidou milik Cina. India dan Jepang telah
mengembangkan kemampuan GNSS regional dengan meluncurkan sejumlah
satelit ke antariksa untuk menambah kemampuan yang sudah disediakan oleh
sistem global dalam menyediakan tambahan cakupan regional [UNOOSA, 2011]

GNSS yang paling dikenal saat ini adalah GPS (Global Positioning System).
Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta
informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung
waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan. Pada saat ini, sistem GPS
sudah sangat banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang
aplikasi.

Dibandingkan dengan sistem dan metode penentuan posisi lainnya, GPS


mempunyai banyak kelebihan dan menawarkan lebih banyak keuntungan, baik
dalam segi operasionalisasinya maupun kualitas posisi yang diberikan. Pada
dasarnya GPS terdiri dari tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (space
segment) yang terutama terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol
(control system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor dan
pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai
II-2 GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal dan data GPS. Ketiga
segmen tersebut digambarkan secara skematik pada Gambar 2.1. [Abidin, 2007]

2.5 Prinsip Penentuan Posisi GPS


Konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke
belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke
beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Secara vektor, prinsip
dasar penentuan posisi dengan GPS diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Dalam hal ini, parameter yang akan ditentukan adalah vektor posisi geosentrik
pengamat (R). Untuk itu, karena vektor posisi geosentrik satelit GPS (r) telah
diketahui, maka yang perlu ditentukan adalah vektor posisi toposentris satelit
terhadap pengamat (ρ)

Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi tiga dimensi (X, Y, Z ataupun φ, λ,
h) yang dinyatakan dalam WGS-84. Dengan GPS, titik yang ditentukan posisinya
dapat diam (static positioning) ataupun bergerak (kinematic positioning). Posisi

8
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
titik dapat ditentukan denggan menggunakan satu receiver GPS terhadap pusat
bumi dengan menggunakan metode penentuan posisi absolut, ataupun terhadap
titik lainnya yang telah diketahui koordinatnya (stasiun referensi) dengan
menggunakan metode diferensial (relatif) yang menggunakan minimal dua
receiver GPS. GPS dapat pula memberikan posisi secara instan (real time)
ataupun sesudah pengamatan setelah data pengamatannya diproses secara lebih
ekstensif (post procesing) yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian
yang lebih baik. Secara umum dikenal beberapa metode dan sistem penentuan
posisi dengan GPS.

Disamping itu, GPS dapat memberikan posisi secara instan (real-time) ataupun
sesudah pengamatan setelah data pengamatannya diproses secara lebih ekstensif
(post-processing) yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian lebih
baik. [Abidin, 2007]

9
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
BAB III
TAHAPAN PEKERJAN

3.1 Proses Pengerjaan


Dalam tahapan pekerjaan sudah mengacu pada alur dokumen persetujuan peta
dasar oleh BIG dan untuk ketelitian yang digunakan mengacu pada PERKA BIG
NOMOR 6 TAHUN 2018, adapun tahapan pekerjaan dapat dilihat di bawah ini:

MULAI

PERENCANAAN GCP

PENGUKURAN GCP

PENGOLAHAN DATA

KOREKSI
GEOMETRIK

UJI AKURASI

HASIL CITRA
TERKOREKSI

Gambar 2.Diagram Tahapan Pekerjaan

10
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
3.2 Perancanaan GCP
Perencanaan GCP dilakukan sebelum tahapan pengukuran GCP dengan
memperhatikan atura-aturan yang ada di dokumen peresetujuan RDTR maupun
peta dasar skala 1:5.000. adapun syarat yang harus dipenuhi dalan penentuan
ataupun perencanaan GCP yaitu:
1. Ukuran obyek lebih kecil dari 1 piksel.
2. Bentuk obyek harus jelas dan tegas.
3. Warna obyek harus kontras dengan warna disekeitarnya.
4. Obyek harus dapad diidentifkasi secara jelas dan akurat pada citra.
5. Obyek merupakan obyek permanen yang tidak mengalami perubahan.

Dan jarak antar GCP sesuai aturan BIG yaitu 2-3 kilometer di topografi yang
relatif datar, dan Kota Metro merupakan daerah yang relatif datar. Adapun
hasilnya dapat dilihat di bawah ini

Gambar 3.Perencanaan GCP

11
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
3.3 Pengukuran GCP
Seiring berkembangnya teknologi metode pengukuran GCP menggunakan GPS
Geodetik dual frekuensi pun berkembang, salah satunya menggunakan metode
absolute PPP dengan memanfaatkan data dan koreksi dari stasiun BIG yaitu
INACORS.

Lama pengamatan,disesuaikan dengan jarak dan metode yang digunakan jika


menggunakan metode statik dengan baseline sekitar 20-30km maka lama
pengamatan 40-60 menit. Adapun dokumentasi pengukuran titik-titik GCP
sebagai berikut:

Gambar 4.Dokumentasi Pengukuran GCP

3.4 Pengolahan GCP


Pengolahan data dalam pekerjaan ini menggunakan fasilitas INACORS yang
dapat diakses melalui http://inacors.big.go.id/ secara gratis. Sebelum melakukan
pengunggahan data pengamatan GPS, harus menggunakan format .RINEX sesuai
alur dan arahan standar yang dimiliki BIG. Dalam hal ini INACORS dapat

12
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
memberikan data RINEX yang nantinya dapat diolah secara post processing di
software pengolah data GNSS atau mengolah secara realtiime dengan
mengunggahnya ke website INACORS.
Dalam tahap ini pengolahan data GNSS diunggah langsung ke website inacors,
yang dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 5.Tahapan Pengolahan Data di INACORS

3.5 Koreksi Geometrik


Koreksi Geometrik dan orthorektifikasi merupakan proses yang bertujuan untuk
memperbaiki dimensi atau geometrik suatu objek, proses geometrik ini
membutuhkan hasil dari pengolahan data yang sangat teliti yang dihasilkan dari
pengamatan GPS. Koreksi geometrik ini harus dilakukan secara teliti karena akan
mempengaruhi nilai hasil koreksi nanti masuk kriteria atau tidak dalam
pembuatan peta dasar 1:5.000.

Data yang digunakan untuk koreksi geometrik selain data hasil pengamatan GNSS
yaitu data Citra satelit SPOT 7 perekaman 2018 yang didapatkan melalui
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Dalam koreksi
geometrik menggunakan 9 titik GCP, dan preview dalam koreksi geometrik
sebagai berikut:

13
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
Gambar 6.Tahapan Koreksi Geomtetrik

3.6 Uji Akurasi


Proses uji akurasi ini dilakukan berdasarkan aturan yang ada di BIG yaitu PERKA
BIG NOMOR 6 TAHUN 2018 yang dimana dalam pembuatan peta dasar skala
1:5000 maksimal memiliki hasil uji horisontal yaitu 1.5 meter. Uji akurasi yang
dilakukan menggunakan 5 titik GCP yang tidak dimasukan dalam koreksi
geometrik atau bisa disebut ICP. Berikut contoh form pengujian dapat dilihat di
bawah ini:

Gambar 7.Tahapan Uji Akurasi

14
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Koordinat


Setelah melalui beberapa proses, adapun hasil nilai koordinat dari beberapa titik
GCP yang didapatkan yaitu memiliki RMS paling besarnya 8 milimeter. Lebih
lengkapnya dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Nilai Koordinat

No X Y Z Deskripsi
1 535996.6281 9438270.887 64.3716 GCP
2 537787.8606 9438644.631 62.203 GCP
3 531820.9343 9437107.059 71.289 GCP
4 533897.2234 9436885.61 66.1265 ICP
5 535858.064 9436620.758 65.254 GCP
6 532406.2306 9434806.906 67.1368 ICP
7 534098.575 9434449.392 73.8299 GCP
8 536071.8543 9434632.133 67.2456 ICP
9 531625.1136 9432911.729 67.9612 GCP
10 533668.0299 9432596.584 63.7302 ICP
11 535310.3549 9432315.485 66.3345 GCP
12 530833.8646 9431132.325 66.15 GCP
13 533272.7477 9429898.399 67.4678 ICP
14 535419.4254 9430044.167 64.709 GCP

4.2 Koreksi Geometrik


Koreksi Geometrik menghasilkan residual error, yang dimana dalam pembuatan
peta skala 1:5.000 untuk kelas satunya memiliki maksimal nilai residual error
horisontal yaitu 1.5 meter. Hasil pengolahan koreksi geometrik dalam pekerjaan
ini dengan menggunakan 9 GCP yaitu sebesar X: 0.55 dan Y: 0.76.

15
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
Gambar 8 Hasil Koreksi Geometrik

4.3 Uji Akurasi


Tahap selanjutnya setelah koreksi geometrik yaitu, menguji hasil koreksi dengan
menggunakan Independent Check Point (ICP). Dalam pekerjaan ini menggunakan
lima ICP dan menghasilkan akurasi horisontal 1.373.
Tabel 2 Hasil Uji Akurasi

16
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
4.4 Hasil Citra SPOT 7 Terkoreksi
Dalam proses yang sudah dilakukan dan dijelaskan diatas, maka ditahap akhir
yaitu hasil dari proses tersebut ada Citra Satelit SPOT 7 Terkoreksi dengan hasil
uji akurasinya sebesar 1.375 meter masuk kategori 1 pada skala peta 1:5.000.
Secara visual dapat diliha gambar berikut:

Gambar 9 Hasil Citra SPOT 7 Terkoreksi

17
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
LAMPIRAN

18
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 01
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kecamatan Metro Utara
Waktu Pengamatan : Mulai : 14.08 WIB Akhir : 15.00 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.07708, 105.30864
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.620 m

Uraian Lokasi : GCP 01 terletak di pinggir jalan Gelatik III

Kenampakan Menonjol : Depang Gedung GAPOKTAN Makmur Sejahtera

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

19
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 02
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Jalan Atmo Sentono
Waktu Pengamatan : Mulai : 14.00 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.0818, 105.3247
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.52 m

Uraian Lokasi : GCP 02 terletak di pinggir Jalan Atmo Sentono

Kenampakan Menonjol : Lapangan

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

20
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 03
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kecamatan Metro Utara
Waktu Pengamatan : Mulai : 15.37 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.0785, 105.3309
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.93 m

Uraian Lokasi : GCP 03 terletak di pinggir Masjid Nulur Jannah

Kenampakan Menonjol : Masjid

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

21
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 04
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kecamatan Metro Utara
Waktu Pengamatan : Mulai : 16.55 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.0924, 105.2870
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.600 m

Uraian Lokasi : GCP 04 terletak di pinggir jalan RA Kartini Gg Bison 6

Kenampakan Menonjol : Pinggir Gg. Bison 6

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

22
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 05
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kota Metro
Waktu Pengamatan : Mulai : 16.40 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.09443, 105.3058
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.950 m

Uraian Lokasi : GCP 05 Pinggir Jalan

Kenampakan Menonjol : -

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

23
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 06
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kecamatan Metro Barat
Waktu Pengamatan : Mulai : 15.45 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.0968, 105.3235
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.58 m

Uraian Lokasi : GCP 06 terletak di sudut Gang Duren

Kenampakan Menonjol : Tempat Fotokopi

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

24
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 07
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kota Metro
Waktu Pengamatan : Mulai : 17.20 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1132, 105.2923
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.47 m

Uraian Lokasi : GCP 07 terletak di sudut Gardu

Kenampakan Menonjol : Gardu Listrik

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

25
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 08
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kota Metro
Waktu Pengamatan : Mulai : 17.00 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1164, 105.3076
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.85 m

Uraian Lokasi : GCP 08 terletak di sudut depan SMPN 3 Metro

Kenampakan Menonjol : Sekolah SMP

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

26
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 09
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kota Metri
Waktu Pengamatan : Mulai : 15.27 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1148, 105.3254
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 2.00 m

Uraian Lokasi : GCP 09 terletak di sudut Jalan Tawes

Kenampakan Menonjol : -

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

27
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 10
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kota Metro
Waktu Pengamatan : Mulai : 10.47 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1304, 105.2853
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 2.07 m

Uraian Lokasi : GCP 10 terletak di Jalan Soekarno Hatta

Kenampakan Menonjol : Jembatan

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

28
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 11
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kota Metro
Waktu Pengamatan : Mulai : 12.05 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1333, 105.3037
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.99 m

Uraian Lokasi : GCP 06 terletak di sudut Jalan Akasia

Kenampakan Menonjol : -

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

29
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 12
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kota Metro
Waktu Pengamatan : Mulai : 13.40 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1358 105.3185
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.94 m

Uraian Lokasi : GCP 12 terletak di sudut Jalan Pare

Kenampakan Menonjol : -

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

30
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 13
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kecamatan Metro Barat
Waktu Pengamatan : Mulai : 10.37 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1465, 105.2782
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.57 m

Uraian Lokasi : GCP 13 terletak di sudut didepan Masjid Baitul Rohim

Kenampakan Menonjol : Masjid

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

31
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 14
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kecamatan Metro Selatan
Waktu Pengamatan : Mulai : 12.22 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1577, 105.3002
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.65 m

Uraian Lokasi : GCP 14 terletak di sudut Jalan Kandedes

Kenampakan Menonjol : Permukiman

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

32
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO
NAMA TITIK
Bidang Pemetaan Tata Ruang - Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong 16911, GCP 15
Telp/Fax :(021)8796060/8764613

FORMULIR DESKRIPSI TITIK GPS

Metode Pengukuran : Statik Differensial Radial


Lokasi : Kecamatan Metro Selatan
Waktu Pengamatan : Mulai : 14.05 WIB
Koordinat Pendekatan : -5.1563, 105.3196
Receiver+Antena : Geofennel
Tinggi Antena : Miring/ Tegak : 1.65 m

Uraian Lokasi : GCP 15 terletak di sudut Gardu Warga

Kenampakan Menonjol : Gardu

Jalan ke Lokasi : Baik dan Aspal

Transportasi & Akomodasi ke Lokasi : Mobil

Foto Lokasi Ke Arah UTARA Foto Lokasi Ke Arah TIMUR

Foto Lokasi Ke Arah SELATAN Foto Lokasi Ke Arah BARAT

33
LAPORAN PENYUSUNAN GCP PETADASAR RDTR KOTA METRO

Anda mungkin juga menyukai