A2d65 Modul 3. Pengumpulan Data Dalam Penyusunan FS SPALD Perkotaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 1
B A D A N P E N G E M B A N G A N S U M B E R D AYA M A N U S I A
P U S AT P E N D I D I K A N D A N P E L AT I H A N J A L A N , P E R U M A H A N
PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
BAHAN TAYANG MP- 3
PENGUMPULAN DATA
DALAM PENYUSUNAN
FS SPALD PERKOTAAN
Nama Pengajar
1. Ka Subdit Standarisasi dan Kelembagaan Dit. PPLP
2. Asri Indiyani, ST M.sc
Pelatihan Penyusunan FS dan LARP SPALD Perkotaan

Bandung, 24 – 29 September 2019
MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN
PROFIL PENGAJAR
Asri Indiyani, ST. M. Sc

Bandung, 10 Januari 2019
Riwayat Pendidikan
1. S1 Teknik Lingkungan ITB angkatan 2001
2. S2 Env Studies, TUHH dan UAB angkatan 2009
Riwayat Pendidikan
2019 Kasi Kelembagaan, Dit. Pengembangan PLP,
Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Mampu melakukan pendampingan kegiatan

Pengumpulan Data dan melakukan penilaian
hasil Analisa Data dalam Penyusunan FS
SPALD Perkotaan
Tujuan pelatihan memenuhi Kompetensi:

• K03 Menyusun Rencana Infrastruktur Bidang Cipta Karya (Level C2)
• K11 Menyusun Pola Investasi dan Program Pembiayaan Infrastruktur Bidang
Cipta Karya (Level C2)

KOMPETENSI DASAR
Mampu melakukan Pendampingan Kegiatan

pengumpulan data dalam Penyusunan
dokumen FS SPALD Perkotaan

INDIKATOR KEBERHASILAN
Mampu melakukan pendampingan terhadap

kegiatan pelaksanaan Pengumpulan Data
Sekunder dan Primer SPALD Perkotaan

6
| PENGUMPULAN DATA
DALAM PENYUSUNAN FS
SPALD PERKOTAAN
STRUKTUR KETERKAITAN ANTAR MODUL PELATIHAN FS DAN LARP
SPALD PERKOTAAN
MODUL 1 (2 JP)
7
UMU
Pemahaman Umum dan Kebijakan Penyusunan FS dan LARP SPALD Perkotaan
M
Kebijakan & Kerangka Pikir Penyusunan FS SPALD Perkotaan Kebijakan & Kerangka Pikir Penyusunan LARP SPALD Perkotaan
MODUL 5 (2 JP)
MODUL 2 (12 JP)
Tata Waktu, Prinsip & Prosedur Pengadaan
Kajian FS SPALD Perkotaan
Tanah
Kelayakan Teknis Ekonomi & Keuangan
Tata Waktu Pengadaan Tanah
Kelayakan Lingkungan Rekapitulasi FS
Sosial, Kelembagaan & Pengaturan Rencana Pelaksanaan
MODUL 6 (4 JP)
MODUL 3 (3 JP) Penyusunan LARP SPALD Perkotaan
Pengumpulan Data FS
Data Primer SPALD Perkotaan Data Sekunder Tahapan dan Langkah Penyusunan Dokumen
INTI
Penyajian Hasil Pengolahan Data LARP

MODUL 4 (2 JP)
Outline Penyusunan FS SPALD Perkotaan
Pendahuluan Kajian Sosial
Gambaran Umum Kota Perencanaan Kajian Kelembagaan
Penjelasan Garis Besar Rencana Pembangunan Kajian Pengaturan
Metodologi Kajian Kelayakan Kajian Kelayakan Ekonomi dan Keuangan
Kajian Teknis Rangkuman Kajian Kelayakan
Kajian Lingkungan Rencana Pelaksanaan
PENUNJA
NG
MODUL (4 JP)
MODUL (10 JP)
Pembangunan Budaya Integritas (Peningkatan Integritas, Pencegahan
Studi Kasus dan Lesson Learned
Bahaya Narkoba & Pengarusutamaan Gender)
8
1 Pengumpulan Data Sekunder
2 Pengumpulan Data Primer
3 Penyajian Hasil Pengolahan Data

9
| 1. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Data Sumber data penelitian yang diperoleh melalui media

Sekunder perantara atau secara tidak langsung
• Data Pengaturan
• Data Teknis
• Data Lingkungan
Data yang Dibutuhkan • Data Sosial
• Data Ekonomi dan Keuangan
• Data Kelembagaan

10
Jenis Data Sekunder
• Peta atau Foto Udara

• Buku Referensi
• Laporan dan data
• Studi Terdahulu
• Gambar Teknis
• Surat Keputusan, Peraturan dan Perundangan
• Lampiran Program
• Uraian Rencana Program
• Lembaran Dokumen lain yang mendukung
11
Data Teknis
• Geografi
• Klimatologi
• Topografi
• Geologi
• Geoteknik
• Fasilitas Sanitasi Eksisting
• Sarana dan Pra-sarana (transportasi, air minum,
air limbah, Telekomunikasi, PLN, Gas, dll)
• Standar Harga Satuan Kota/Kabupaten
• Data lain yang diperlukan
12
Data Lingkungan
Kebijakan tentang:
• Kesehatan Lingkungan,
• Pengendalian Pencemaran,
• Kebijakan Pembangunan Infrastruktur,
• Kebijakan Daerah untuk Sanitasi,
• dll

13
Data Lingkungan
Informasi mengenai:
• Kualitas udara,
• Kualitas Air Permukaan,
• Kualitas Air Tanah Dalam,
• Kualitas Tanah,
• Konsisi Awal Kebisingan,
• Kondisi Awal Lalu Lintas,
• Gambaran Kesehatan Lingkungan
• Kondisi Estetika secara umum
14
Data Lingkungan
Literatur lainnya sebagai rujukan

untuk analisis risiko lingkungan
(bagian ini bisa dibuat fleksibel
namun tetap sesuai kaidah kajian).

15
Data Ekonomi dan Keuangan

• APBD dan PAD
• Pendapatan Domestik Regional Bruto
• Pendapatan perkapita
• Tingkat Inflasi
• Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
• PPN dan PPh
• Jumlah Tabungan Masyarakat
• NJOP
• Biaya operasional SPALD
16
Data Sosial
• Kependudukan
• Mata Pencaharian
• Pendidikan
• Fasilitas Sanitasi
• Data Kesehatan
• Studi EHRA

17
Data Kelembagaan
• Struktur organisasi Pemerintah Daerah

• Lembaga penyelenggara SPALD Eksisting
• SDM Pengelolaan SPALD

18
Data Pengaturan
• Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota/
Bupati yang berkaitan dengan
Pengelolaan Air Limbah
• RPJPD
• RPJMD
• RTRW
• RKPD
• RISPAL
19
| 2. PENGUMPULAN DATA PRIMER
Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak
Data Primer pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun
hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil
pengujian (benda).
• Data Teknis
• Data Lingkungan
Data yang Dibutuhkan • Data Sosial
• Data Ekonomi dan Keuangan

20
• Kuisioner
• Wawancara
• FGD
Teknik Pengumpulan
• Observasi
Data
• Pengukuran
• Penghitungan
• Uji Laboratorium

21
• Konsultan menyerahkan proposal lengkap ke

Pengguna Jasa (PPK/PIU PPLP) untuk semua rencana
survei dan kajian yang akan dilakukan sesuai
dengan penugasan.
Persiapan • Mempelajari laporan studi terdahulu
• Konsultan Mempersiapkan:
Pengumpulan Data  Surat ijin yang diperlukan
 Data-data statistik yang didapat dari pengumpulan
data sekunder
 Peta yang memperlihatkan kondisi fisik daerah studi
 Tata cara survei dan manual peralatan yang dipakai

22
Pengumpulan
Data Teknis
Diperlukan untuk mendapatkan informasi
mengenai wilayah studi dan wilayah pelayanan, serta
informasi topografi dan geoteknik.
• Survei wilayah studi dan wilayah pelayanan

Survei Data
Teknis • Survei Topografi
• Survei Geoteknik

23
| 2. PENGUMPULAN DATA PRIMER Pengumpulan Data Teknis
Survei Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan
• Kota yang belum memiliki FS SPALD Perkotaan, pertimbangkan rekomendasi pada

Rencana Induk SPALD Perkotaan.
• Siapkan Peta kota, Plot lokasi-lokasi jalan, Bangunan, Badan air penerima, Komponen
wilayah pelayanan, Alternatif jalur pipa air limbah, alternatif lokasi IPAL, Batas wilayah
studi dan wilayah pelayanan.
• Pertimbangan teknis: Kepadatan penduduk, Tinggi muka air tanah, Tingkat perkembangan
daerah, Dana investasi, dan Kelayakan operasi
• Siapkan gambar layout lokasi IPAL dan Badan Air Penerima.
• Siapkan gambar layout jalur pipa pengumpul air limbah dan wilayah pelayanan.

24
untuk mendapatkan data koordinat dan elevasi permukaan tanah

Survei Topografi dan bangunan di atasnya serta jarak yang menghubungkan titik-
titik di atas permukaan tanah.
• Dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa (PPK dan/atau PIU Air Limbah)
• Gunakan titik acuan (benchmark) yang ada sebagai datum.
• Pengukuran pada jalur pipa pengumpul air limbah dilakukan dengan melakukan pengukuran
elevasi dan koordinat pada setiap utilitas yang ada pada pada jalur pipa serta pada jalur potongan
melintang jalur pipa selebar ±40 m untuk setiap jarak 25 m jalur pipa.
• Pengukuran pada lokasi IPAL dilakukan untuk mengetahui kemiringan lahan, kontur permukaan
tanah, layout lokasi IPAL, perbedaan elevasi antara lokasi IPAL dengan jalur pipa induk dan area
pelayanan, dan perbedaan elevasi antara lokasi IPAL dengan lokasi pembuangan efluen air limbah
(Outfall).

25
dimaksudkan untuk mendapatkan data daya dukung tanah,

karakteristik lapisan tanah, dan tinggi muka air tanah sehingga dapat
Survei Geoteknik ditentukan metode konstruksi yang sesuai untuk pondasi bangunan
di atas permukaan tanah dan estimasi biaya konstruksi dan
desainnya
• Dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa (PPK dan/atau PIU Air Limbah) pada tahap
penyusunan FS seperti pada Jalur Pipa Induk air Limbah (Trunk Main), lokasi IPAL dan jalur pipa pembuangan
air Limbah (Outfall).
• Penyelidikan tanah dengan Sondir dan Bor Geoteknik dilakukan pada rencana lokasi IPAL, dan rencana lokasi
Stasiun Pompa.
• Jumlah titik penyelidikan adalah minimum dan bisa bertambah jika ada ahli geoteknik yang kompeten
menyatakan perlu untuk ditambah.
• Penyelidikan tanah pada jalur pipa induk air limbah direkomendasikan dalam RAB konsultan PPC, sebanyak 1
titik borehole per 4 Ha (dengan luasan 1000 m x 40 m).
26
Survei Geoteknik
Survei Geoteknik dapat dilakukan dengan dengan 2

jenis pengujian tanah, yaitu:
• Sondir (Cone Penetration Test/CPT)
• Bor Geoteknik, yang terdiri dari:
 Bor tangan (hand bores)
 Bor mesin (machine drilling)

27
| 2. PENGUMPULAN DATA PRIMER Pengumpulan Data Lingkungan
Pengumpulan
Data Lingkungan
Verifikasi dan Validasi data melalui survei
dan perhitungan di wilayah proyek
• Kualitas Air Limbah

• Kualitas Air permukaan dan Air Tanah
• Kualitas Air Sungai (Badan Air Penerima)
dan Verifikasi Debit Sungai.
Survei • Kualitas Udara dan Kualitas Tanah
• Kondisi Kebisingan dan Lalu lintas
• Kesehatan Lingkungan
• Kondisi Estetika secara umum
28
Dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai

karakteristik air limbah domestik
Survei Kualitas Air Limbah yang akan diolah, dan untuk mengetahui alternatif
pengolahan air limbah yang dapat digunakan
untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
• Pengambilan sampel air limbah dengan metode Grab Sampling

(sampel sesaat/cuplikan) sesuai SNI 6989.59.2008.
• Pemeriksaan terhadap sampel air limbah dilaksanakan di Laboratorium yang
memiliki Sertifikat Akreditasi dari KAN. Jangka waktu pengambilan sampel
sampai dilakukan pemeriksaan tidak boleh melebihi waktu 6 jam.

29
Parameter yang perlu dikaji :
BOD, COD, pH, TS, TSS, Ammonia,

Total Nitrogen, Total Fosfat, Minyak dan
Lemak, dan Total Coliform

30
Lokasi
Pengambilan Sampel

31
Dimaksudkan untuk mendapatkan data awal (baseline

Survei Kualitas Air Tanah data) kondisi pencemaran air tanah
yang ada pada lokasi wilayah pelayanan.
• Pengambilan sampel air tanah dengan metode Grab Sampling

(sampel sesaat/cuplikan) sesuai SNI 6989.58.2008. Lokasi pengambilan sampel
dari sumur yang dimiliki masyarakat (sumur gali atau sumur bor).
• Pemeriksaan terhadap sampel air tanah dilakukan seperti pada pemeriksaan
kualitas air limbah.

32
Lakukan verifikasi debit minimum air sungai (badan air

penerima) untuk mengetahui kelayakan sungai penampung
air buangan dari IPAL yang direncanakan.
• Standar Baku Mutu Efluen IPAL Permen LHK Nomor
P68/ MENLHK /Setjen/Kum. 1/8/2016 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik,
• Kriteria Mutu Air Berdasarakan Kelas Badan Air
Penerima berdasarkan Peraturan pe merintah No. 82
tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.

33
Contoh Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas
Kelas
Parameter Satuan Keterangan
I II III IV
Apabila secara alamiah di luar rentang

Ph 5-9 6-9 6-9 5-9 tersebut, maka ditentukan berdasarkan
kondisi alamiah
BOD Mg/L 2 3 6 12
COD Mg/L 10 25 50 100
DO Mg/L 6 4 3 0 Angka batas minimum
NO3 sebagai N Mg/L 10 10 20 20
Bagi perikanan, kandungan ammonia

NH3-N Mg/L 0,5 (-) (-) (-) bebas untuk ikan yang peka 0,02 mg/L
sebagai NH3

34
Contoh Baku Mutu Efluen Air Limbah
Parameter Satuan Kadar maksimum*
pH – 6–9
BOD mg/L 30
COD mg/L 100
TSS mg/L 30
Minyak & lemak mg/L 5
Amoniak mg/L 10
Total Coliform jumlah/100mL 3000
Debit Liter/orang/hari 100

35
Survei Kualitas Air Sungai (Badan Air

Penerima) dan Verifikasi Debit Sungai
Formula yang dapat digunakan untuk mengetahui debit minimum air sungai yang dibutuhkan
untuk dapat memenuhi baku mutu badan air penerima adalah:
Σ Ci Qi Cr = Konsentrasi parameter pencemar untuk aliran gabungan (mg/L)

Cr = C i = Konsentrasi parameter pencemar pada titik aliran ke- i (mg/L)
Σ Qi Q i = Debit aliran pada titik ke- i (L/detik)

36
• Lakukan verifikasi debit sungai dengan

melihat data sekunder untuk debit sungai
terkait yang diterbitkan oleh instansi
terkait seperti Bapedalda atau Dinas
Lingkunggan Hidup daerah.
• Untuk Verifikasi debit sungai yang relatif
kecil dapat dilakukan pengukuran debit
sungai di lapangan dengan mengukur
kecepatan air dan profil melintang sungai.

37
Kecepatan air dapat diukur dengan

menggunakan alat current meter dan
hasilnya dapat dibandingkan dengan
cara pengukurun kecepatan air
menggunakan alat yang yang sederhana
(berupa pelampung yang dapat
mengapung dan terbawa aliran air
dengan baik).

38
Profil melintang sungai dapat diketahui

dengan mengukur kedalaman sungai pada
berbagai titik, yang dapat diukur secara
manual menggunakan patok ukur atau secara
otomatis menggunakan AWLR (Automatic
Water Level Recorder).

39
Dimaksudkan untuk mendapatkan data awal (baseline

Survei Kualitas Udara data) kondisi pencemaran udara yang ada pada lokasi
wilayah pelayanan.
Peraturan Perundangan
• PP RI No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
• KEPMENLH No. KEP-13/MENLH/3/1995 tentang Baku mutu emisi sumber
tidak bergerak
• PERMENLH No. 07 Tahun 2007 tentang Bku Mutu Emisi sumber tidak bergerak
• PERMENLH No. 05 tahun 2006 tentang Ambang batas emisi gas buang
kendaraan bermotor

40
dimaksudkan untuk mendapatkan data awal

Survei Kualitas Tanah (baseline data) kondisi pencemar tanah yang ada
pada lokasi wilayah pelayanan.
Survei kualitas tanah dapat dilakukan

dengan cara pengamatan dan
pengukuran langsung langsung di
lapangan.

41
Dimaksudkan untuk mendapatkan data awal

Survei Kondisi Kebisingan (baseline data) kondisi kebisingan yang ada
pada lokasi wilayah pelayanan.
Pengukuran kebisingan langsung

di lapangan, dengan alat yang
digunakan sound level meter
(Metode pengambilan contoh tingkat
kebisingan mengacu kepada
SNI 7119.6.2005)

42
Dimaksudkan untuk mendapatkan data awal

Survei Kondisi Lalu Lintas (baseline data) kondisi lalu lintas yang ada pada
lokasi wilayah pelayanan.
Survey lalu lintas dilakukan

dengan cara pengamatan langsung ke
lapangan (observasi) dan penghitungan
LHR (Lalu lintas Harian Rata-rata)

43
Survei Gambaran Kesehatan

dan Keselamatan Manusia
• Diatur dalam keputusan Kepala Bapedal No. 124 Tahun 1997 tentang panduan
aspek keselamatan masyarakat dalam penyusunan dokumen lingkungan,
Kemenkes No. 876 Tahun 2002 tentang pedoman teknis dokumen lingkungan.
• Pedoman aspek kesehatan dan keselamatan manusia dalam dokumen lingkungan

(Direktorat Penyehatan Lingkungan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kemenkes Tahun 2012)

44
Survei Kondisi Estetika
Survey kondisi estetika secara umum dapat dilakukan

dilakukan dengan cara observasi/ pengamatan langsung di
lapangan, wawancara dan/atau FGD.

45
| 2. PENGUMPULAN DATA PRIMER Pengumpulan Data Sosial
Pengumpulan
Data Sosial
Dilakukan untuk mengetahui informasi kelayakan sosial di wilayah proyek yang
berkenaan dengan tingkat kemauan dan kemampuan memasang dan membayar
• Data Kependudukan
• Mata Pencaharian
• Tingkat Ekonomi Rumah Tangga
• Pendidikan
• Fasilitas Sanitasi Rumah Tangga
Survei Data Sosial • Kesehatan
• Kemauan Berlangganan
• Kemauan Membayar
• Kemampuan Membayar
46
Harus mempertimbangkan aspirasi

Ketentuan Umum masyarakat untuk menerima rencana
penyelenggaraan pengembangan SPALD.
• Analisis Kemauan dan Kemampuan berlangganan

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
• Tingkat Pelayanan terhadap Wilayah Administratif
• Tingkat Pelayanan terhadap Daerah Pelayanan
• Aspek Kesehatan Masyarakat

47
Ketentuan Teknis
• Penetapan Klasifikasi Wilayah

• Penetapan Wilayah Survei
 Daerah yang memiliki potensi ekonomi tinggi;
 Daerah yang memiliki tingkat kesehatan yang buruk;
 Daerah yang memiliki tingkat hunian tinggi.

48
Ketentuan Teknis
• Penentuan Jumlah Sampel

 Metode pemilihan sampel yang dapat dilakukan adalah dengan cara penarikan sampel
dari sebagian populasi dari wakil yang representative.
 Jumlah Sampel ditentukan berdasarkan tingkat ketelitian dan analisis area sampling
yang diinginkan. Semakin besar ketelitian atau semakin kecil kesalahan pengambilan
sampel (error sampling).
 Tingkat presisi suatu hasil survei sangat tergantung pada faktor biaya, waktu dan
tenaga, semakin tinggi presesi hasil survei, semakin besar biaya yang dibutuhkan dan
semakin memerlukan waktu dan tenaga yang besar.

49
Penentuan Jumlah Sampel
N
n = jumlah sampel
n = ------------------- N = Jumlah Populasi
1 + (N x e2) e = Toleransi Kesalahan (error margin)
Contoh: Jika jumlah KK di suatu kota = 200.000 KK, maka jumlah sampel yang diambil untuk
toleransi kesalahan 5% adalah:
200.000
n = --------------------------------- = 400 sampel
1 + (200.000 x 0,52)

50
Ketentuan Teknis
• Metode Persebaran Sampel

 Jumlah Sampel yang diambil untuk setiap bagian wilayah banyaknya harus
proporsional dengan jumlah rumahnya.
 Apabila bagian wilayah suatu kota merupakan Kecamatan, maka jumlah
sampel setiap kecamatan sebanyak proporsional dengan jumlah rumah yang
ada.
 Penyebaran sampel untuk suatu bagian wilayah harus dapat mewakili semua
golongan dan kondisi..

51
Ketentuan Teknis
Metode Persebaran Sampel

• Sampel Acak (random sampling)
• Sampel Acak Distratifikasikan (Stratified random sampling)
• Pembentukan gugus sederhana (simple cluster sampling)
• Secara gugus bertahap, dua atau lebih (two stage cluster sampling)
• Pengelompokan wilayah (area sampling)

52
Kualifikasi Surveyor
• Minimum Pendidikan Akademi

• Mengenal wilayah proyek
• Berpengalaman melakukan survei sosial
• Menguasai dan memahami sasaran dan
tujuan pertanyaan kuisioner

53
Formulir Isian/Kuisioner
Gunakan formulir isian yang sudah

disusun sesuai dengan tujuan data yang
ingin diketahui.

54
| 2. PENGUMPULAN DATA PRIMER Pengumpulan Data Ekonomi dan Keuangan
Data Ekonomi dan Keuangan
Pengumpulan Data Ekonomi dan Keuangan

digabungkan dengan pengumpulan Data Sosial
dengan menggunakan metode survei Real Demand
Survey (RDS) misalnya informasi Potensi
Pelanggan SPALD, Pendapatan Rumah Tangga,
Kemauan untuk berlangganan, Kemauan dan
Kemampuan membayar, dll.

55
| 3. PENYAJIAN HASIL PENGOLAHAN DATA
Data yang telah terkumpul

diolah dan disajikan,
untuk memudahkan analisis data,
sebagai bahan untuk membuat
kesimpulan dan saran

56
Penyajian Data
Diperlukan untuk mendapatkan gambaran informasi
yang didapatkan dari lapangan untuk kebutuhan
pengkajian kelayakan Sosial Ekonomu
Pengolahan Data • Data Sekunder

• Data Primer

57
Data ditabulasi sesuai dengan komponen komponen

yang terdapat dalam formulir isian, selanjutnya
Pengolahan Data
lakukan Verifikasi dan Validasi data apabila terdapat
penyimpangan data.
Pembobotan dibuat untuk mendapatkan gambaran

Pembobotan sifat dominan dari sebuah komponen.
Dihitung berdasarkan bobot dari kelompok dan

Perhitungan Nilai Rata-rata dipadukan dengan skala yang sudah disepakati.

58
Harus mempertimbangkan aspirasi

Analisis Wilayah Administratif masyarakat untuk menerima rencana
penyelenggaraan pengembangan SPALD.
• Uraikan jumlah kecamatan, kelurahan atau desa lokasi survei,

termasuk luas dan kepadatannya;
• Uraikan proses pemekaran wilayah sebelumnya
dan rencana pengembangan
• Cantumkan tabel-tabel dan grafik yang berkaitan
• Dapatkan informasi tambahan dari data sekunder

59
Apabila studi berkaitan sudah tersedia, uraian ini

Rencana Umum Tata Ruang hanya merupakan ringkasan umum kondisi tata ruang
saat ini dan rencana pengembangannya
• Peruntukan tanah dan luasnya;
• Jenis bangunan;
• Kepemilikan tanah;
• Konsentrasi daerah niaga;
• Penyebaran daerah permukiman;
• Peruntukan daerah industri;
• Peruntukan daerah perkantoran.
60
Gambaran Umum Tingkat Menguraikan secara umum kondisi

Perekonomian Wilayah perekonomian survei.
• Potensi industri dan perdagangan;

• Pendapatan Asli Daerah (PAD);
• PBB, pajak-pajak dan retribusi;
• PDRB;
• Perkembangan sektor ekonomi lainnya;
• Produk yang diekspor keluar wilayah;
• Harga-harga bahan pokok;
• Jumlah perputaran uang;
• Lapangan kerja.

61
Gambaran Umum Tingkat Menguraikan secara umum kondisi

Perekonomian Masyarakat perekonomian masyarakat di wilayah survei.
• Penghasilan bulanan keluarga;

• Pengeluaran bulanan keluarga;
• Pemilikan barang;
• Status kepemilikan rumah;
• Keadaan rumah tinggal.

62
Menguraikan secara hasil survei dan perhitungan

Kajian Teknik di lapangan untuk penilaian kelayakan teknis
• Perhitungan produksi air limbah domestik,

• Penetapan rencana kapasitas desain,
• Penetapan periode perencanaan,
• Penetapan periode desain,
• Diagram proses,
• Prelimenary sizing (plan lay out),
• Profil hidrolis (gravitasi)
• Dan lainnya.

63
Menguraikan permasalahan kependudukan di

Kependudukan
wilayah survei.
• Jumlah, kepadatan dan penyebaran penduduk;

• Laju pertumbuhan penduduk;
• Migrasi, kelahiran dan kematian;
• Kelompok umur, jenis kelamin, mata
pencaharian, Pendidikan dan agama.

64
Perkiraan perkembangan jumlah penduduk

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk diproyeksikan untuk masa 20 tahun yang akan
datang.
• Gunakan rumus yang sesuai dengan pola kecenderungannya

• Lakukan pengujian terhadap data jumlah penduduk terdahulu
menggunakan standar deviasi atau koefisien korelasi.
• Asumsi laju pertumbuhan dapat menggunakan data dari studi-studi yang
telah ada, atau hasil evaluasi data perkembangan jumlah penduduk 10
tahun ke belakang.
• Konfirmasikan kepada Bappeda setempat.

65
Diperlukan untuk menentukan besarnya air

Tingkat Konsumsi Air Minum
limbah yang dihasilkan.
• 80% dari tingkat konsumsi air minum domestik adalah debit

air limbah rata-rata.
• Untuk penduduk yang sudah berlangganan sistem air minum, tingkat
konsumsi dapat dihitung dengan menggunakan data rekening pembayaran.
• Bagi penduduk yang belum berlangganan, tingkat konsumsi dianalisis dari
data primer yang didapat.

66
Diukur secara positif dan negative berdasarkan

Kemauan Membayar jawaban yang didapat, besaran nominal hanya
sebagai pembanding
Contoh Tabel Kemauan Membayar
Total
Tagihan Per Bulan (Rp)
Jumlah RT Prosentase
0 – 25.000 20 25,00%
25.000– 50.000 23 28,75%
50.000– 75.000 27 33,75%
75.000– 100.000 5 6,25%
100.000–150.000 3 3,75%
150.000–200.000 2 2,50%

67
Untuk analisis kemampuan membayar pengelolaan air

limbah dapat juga disesuaikan dengan Peraturan Menteri
Kemampuan Membayar
Dalam Negeri No. 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis
dan Tata Cara Pengaturan Tarif Pengelolaan Air Minum.
Contoh Tabel Kemampuan Membayar
Jumlah Bobot 4% Pendapatan
Interval Pendapatan (Rp) Bobot (%)
Responden Kumulatif (%) (Rp)
500.000-1.000.000 9 14.3 100 20.000-40.000
1.000.001-1.500.000 15 23.8 85.7 40.000-60.000
1.500.001-2.000.000 18 28.6 61.9 60.000-70.000
2.000.001-2.500.000 4 6.3 33.3 80.000-100.000
2.500.001-3.000.000 3 4.8 27.0 100.000-120.000
3.000.001-3.500.000 2 3.2 22.2 120.000-140.000
3.500.001-4.000.000 1 1.6 19.0 140.000-160.000
4.000.001-4.500.000 4 6.3 17.4 160.000-180.000
4.500.001-5.000.000 1 1.6 11.1 180.000-200.000
>5.000.000 65 9.6 9.5 >200.000
MP 03 PENGUMPULAN DATATotal DALAM PENYUSUNAN
100 PERKOTAAN
FS SPALD
68
Tingkat pelayanan sistem pengolahan air limbah

Tingkat Pelayanan terhadap terhadap jumlah penduduk di wilayah administrasi
Wilayah Administratif mempertimbangkan beberapa hal
• Kelayakan ekonomi dan keuangan

• Kepadatan wilayah
• Sebagian penduduk dipertimbangkan terlayani kebutuhan
pengolahan air limbahnya secara lebih layak dibandingkan
sumber pribadi..

69
Ada beberapa hal yang dipertimbangkan untuk

Tingkat Pelayanan terhadap menentukan tingkat pelayanan terhadap jumlah penduduk
Daerah Pelayanan di daerah pelayanan
• Kemampuan penanaman modal

• Kemampuan maksimal penambahan jumlah
sambungan tiap tahun
• Analisis kemampuan dan kemauan masyarakat
membayar pengolahan air limbah sesuai dengan
evaluasi hasil survei sosial ekonomi dan budaya

70
Menguraikan perihal data penyakit akibat

Aspek Kesehatan Masyarakat penggunaan air, sistem sanitasi penduduk, sistem
drainase dan sistem pengolahan limbah.

71
Menguraikan kuantitas kota yang ada, antara lain: Pasar,

Pertokoan, Perkantoran, Tempat-tempat hiburan, Tempat-
Fasilitas Umum
tempat ibadah, Industri, Pelabuhan dan terminal, Listrik dan
telepon, Jalan, Rumah sakit, MCK.

72
Peran Masyarakat
Ulasan perihal peran masyarakat

terhadap sistem pengolahan air
limbah

TERIMAKASIH

A2d65 Modul 3. Pengumpulan Data Dalam Penyusunan FS SPALD Perkotaan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

A2d65 Modul 3. Pengumpulan Data Dalam Penyusunan FS SPALD Perkotaan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 1

BAHAN TAYANG MP- 3

Pelatihan Penyusunan FS dan LARP SPALD Perkotaan

Asri Indiyani, ST. M. Sc

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Mampu melakukan pendampingan kegiatan

Tujuan pelatihan memenuhi Kompetensi:

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Mampu melakukan Pendampingan Kegiatan

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Mampu melakukan pendampingan terhadap

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Penyajian Hasil Pengolahan Data LARP

1 Pengumpulan Data Sekunder

2 Pengumpulan Data Primer

3 Penyajian Hasil Pengolahan Data

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Data Sumber data penelitian yang diperoleh melalui media

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Jenis Data Sekunder

• Peta atau Foto Udara

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Literatur lainnya sebagai rujukan

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Data Ekonomi dan Keuangan

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

• Struktur organisasi Pemerintah Daerah

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

• Konsultan menyerahkan proposal lengkap ke

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

• Survei wilayah studi dan wilayah pelayanan

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Survei Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan

• Kota yang belum memiliki FS SPALD Perkotaan, pertimbangkan rekomendasi pada

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

untuk mendapatkan data koordinat dan elevasi permukaan tanah

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

dimaksudkan untuk mendapatkan data daya dukung tanah,

Survei Geoteknik dapat dilakukan dengan dengan 2

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

• Kualitas Air Limbah

Dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai

• Pengambilan sampel air limbah dengan metode Grab Sampling

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Parameter yang perlu dikaji :

BOD, COD, pH, TS, TSS, Ammonia,

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Dimaksudkan untuk mendapatkan data awal (baseline

• Pengambilan sampel air tanah dengan metode Grab Sampling

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Lakukan verifikasi debit minimum air sungai (badan air

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

Apabila secara alamiah di luar rentang

DO Mg/L 6 4 3 0 Angka batas minimum

NO3 sebagai N Mg/L 10 10 20 20

Bagi perikanan, kandungan ammonia

MP 03 PENGUMPULAN DATA DALAM PENYUSUNAN FS SPALD PERKOTAAN

COD mg/L 100

Minyak & lemak mg/L 5