Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

UJIAN PRAKTIKUM BAGIAN GEOREFERENCING


PETA KABUPATEN KULON PROGO PADA APLIKASI ARCGIS

Disusun untuk memenuhi ujian praktikum


Dosen pengampu :
Dr.H SIDHARTA ADYATMA, M.Si.
MUHAMMAD MUHAIMIN, SPd., M.Sc.
ASWIN SAPUTRA, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh :
Nama : Reiga Primayoga
NIM : 1910115210005

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan laporan ini dengan judul “LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM BAGIAN
GEOREFERENCING PADA ARCGIS”.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi laporan yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banjarmasin, 18 Desember 2019

Reiga Primayoga

2
DAFTAR ISI
Cover………………………………………………………………………………….1
Kata Pengantar.………………………………………………………………………..2
Daftar Isi………………………………………...…………………………………….3
Daftar Gambar……………….………………………………………………………..4
Bab I Pendahuluan.…………...……………………………………………………….5
Latar Belakang……………………...………………..………………………………..5
Rumusan Masalah……………………………………………………………………..5
Tujuan Pembahasan……………………….…………………………………………..5
Alat dan Bahan..………………………………………………………………………5
Metode…………………/…………………………………………………………..…5
Waktu dan tempat……………………………………………………………………..5
Bab II Landasan Teori…………...……………………………………………………6
Bab III Hasil Pengamatan…….…………….…………………………………………7
Bab IV Pembahasan………….………………………………………………..………8
Bab V Penutup………………….……………………………………………………..14
Daftar Pustaka……..…………………………………………………………………..15

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 …………………………………………………………………………………… 7
Gambar 1.2
………………………………………………………………………………………………… 9
Gambar 1.3
………………………………………………………………………………………………… 9
Gambar 1.4 …………………………………………………………………………………….10
Gambar 1.5 ….………………………………………………………………………………... 10
Gambar 1.6 …………………………………………………………………………………….10
Gambar 1.7
………………………………………………………………………………………………… 12
Gambar 1.8
………………………………………………………………………………………………… 13

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agar dapat mengetahui system koordinat pada suatu objek gambar, kita membutuhkan fiture
georeferencing pada arcgis atau arcmap. Georeferencing juga dapat membantu kita dalam proses
menentukan acuan system koordinat ke dalam proyeksi tertentu. Proses ini dibutuhkan pada saat
akan melakukan input data berupa data raster atau hasil scan ke dalam SIG (ArcGIS).

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan Georeferencing
b. Bagaimana cara mengoperasikan georeferencing
c. Bagaimana cara untuk menentukan koordinat yang akurat
d. Bagaimana cara mengetahui bahwa koordinat yang ditentukan pada gambar sudah akurat
atau mendekati akurat

C. TUJUAN PEMBAHASAN
a. Mengetahui maksud dari georeferencing
b. Mengetahui cara pengoperasian georeferencing
c. Mengetahui cara untuk menentukan koordinat yang akurat
d. Mengetahui cara agar dapat mengerti bahwa kordinat yang ditentukan pada gambar sudah
akurat atau mendekati akurat

D. ALAT DAN BAHAN


1. Laptop
2. Software ArcGIS/Arcmap
3. Akses Internet
4. Data Administrasi yang telah difasilitasi dosen

E. METODE
1. Buka software Arcmap
2. Masukan dan tambahkan data yang ingin di beri titik koordinat
3. Lakukan sesuai intruksi yang diberikan dosen dengan ditambah dengan referensi-
referensi yang memiliki dasar yang kuat yang terdapat di google.
4. Buat laporan

F. WAKTU DAN TEMPAT


Banjarmasin, 4 November 2019

5
BAB II
LANDASAN TEORI
Georeferencing peta pada dasarnya digunakan dengan kasus suatu data baru dalam
bentuk raster yang akan di gunakan dalam pengolahan data ArcGIS biasanya belum memiliki
informasi referensi spasial, baik yang tersimpan dalam file maupun yang terpisah. Jika ingin
mengolah data raster menjadi peta prinsip dasarnya adalah data raster yang akan di gunakan
harus memiliki koordinat. Sehingga, hal pertama yang peru dilakukan adalah melakukan proses
georeferencing ke dalam sistem koordinat tertentu yang disebut koreksi spasial atau geometri.
Sedangkan proses transformasi data dari yang belum memiliki system koordinat menjadi data
yang memiliki koordinat (georeference) disebut Rektifikasi. Data yang sudah terektifikasi bisa
digunakan untuk proses selanjutnya sesuai dengan kebutuhan. Jadi Georeferencing Peta adalah
proses memberikan titik ikat pada tiap sisi peta dasar agar posisi peta yang akan digunakan tidak
berubah posisinya saat dilakukan proses digitasi atau pengolahan peta lainnya. Ada beberapa
data raster yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan peta, bisa menggunakan Peta Rupa
Bumi Indonesia (RBI), Citra Satelit, foto udara, atau hasil pengukuran langsung dilapangan.

6
BAB III
HASIL PRAKTIKUM

Gambar 1.1
Setelah melalui tahap demi tahap, dapat kita ketahui bahwasanya gambar yang telah
ditentukan titik koordinatnya dapat dinyatakan akurat apabila RMS error nya tidak melebihi
angka 0.3, seperti yang telah disertakan oleh gambar diatas, RMS error nya mendapati angka
0,015, yang dimana angka tersebut merupakan angka yang masuk dalam acuan keakuratan para
pengguna georeferencing dan pengguna Arcmap.

7
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Apa yang dimaksud dengan Georeferencing
Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster atau
image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan proyeksi
tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan melakukan input data berupa data raster (hasil scan)
ke dalam SIG (ARCGIS). Ada beberapa data raster yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan
peta, bisa menggunakan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), Citra Satelit, foto udara, atau hasil
pengukuran langsung dilapangan. Jika menggunakan Citra satelit dibutuhkan beberapa koordinat
titik kontrol lapangan sebagai acuan agar tidak terjadi kesalahan fatal nantinya. Untuk
memperolehnya pun bisa dengan pengukuran langsung di lapangan dengan GPS, atau interpolasi
peta dasar yang sudah ada. Banyak sedikitnya titik kontrol tergantung dengan kompleksitas dari
bentuk transformasi polynomial yang akan digunakan untuk mengubah data raster kedalam
koordinat peta. Untuk cara Georeferencing peta dengan proses rektifikasi sebaiknya menyebar
titik kontrol secara merata dan tidak tefokus pada satu area. hal ini juga berlaku untuk Foto
Udara meskipun pengolahannya ada yang berbeda namun jika untuk keakuratannya biasanya
digunakan metode ini juga.

b. Bagaimana cara mengoperasikan georeferencing


Data raster yang biasa diperoleh dari hasil scanning peta, foto udara dan citra satelit belum
berisi informasi yang menunjukkan referensi spasial, baik yang tersimpan dalam file atau yang
disimpan sebagai suatu file yang terpisah. Sehingga untuk menggunakan beberapa data raster
secara bersamaan dengan data spasial yang lain yang sudah ada, diperlukan
proses georeferencing ke dalam sebuah sistem koordinat. Dapat disimpulkan bahwa georeferensi
adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem
koordinat ke dalam sistem koordinat. Georeferencing dapat diakses meluli software arcgis.
Georeferencing dapat digunakan dengan baik apabila kita memahami langkah langkah.
c. Bagaimana cara untuk menentukan koordinat yang akurat

8
Gambar 1.2
Pertama masukkan data administrasi yang telah difasilitasi dosen ke dalam layers arcmap seperti
yang telah dilihatkan pada gambar 1.2

Gambar 1.3
Langkah kedua iyalah mencari symbol + pada 2 koordinat yang saling bertemu, dan
zoom in untuk dapat menentukan dan memberi tanda. Tanda ini bertujuan untuk agar koordinat
yang diinginkan lebih tepat dan akurat seperti pada gambar 1.3 diatas.

9
Gambar 1.4
Lakukan pendandaan dengan mengklik 2 kali pada bagian tepat ditengah tanda +,
agar lebih akurat dapat dizoom in beberapa kali lipat. Proses ini adalah bagian terpenting
dari georeferencing karena keakuratan yang tepat terjadi karena adanya penandaan yang
tepat dan akurat pula. Cara memberi tanda ini dengan mengklik pada salah satu fiture di
georeferencing yang bernama add control point. Caranya dengan mengklik sekali dan
tahan.

Gambar 1.5
Selanjutnya yaitu, menentukan titik koordinat pada gambar dengan cara
melanjutkan cara sebelumnya yaitu setelah mengklik dan menahan tetikus di tombol kiri,
kemudian langsung klik kanan, dan tentukan koordinat x dan y yang terdapat pada

10
gambar yang belum memiliki koordinat tersebut pada gambar (1.5). Cara mengetahui
titik koordinat nya iyalah seperti yang terdapat pada gambar berikut (1.6).

Gambar 1.6

Ulangi setiap langkah tersebut dengan mengaitkan setiap tanda + dan koordinat
yang terdapat pada gambar dan wajib memasukkan angka pada x dan y. Agar lebih
mudah, setiap gambar yang ingin ditentukan titik koordinat nya harus memiliki 4 titik +

11
yang telah ditandai. Hasilnya iyalah sebagai berikut

Gambar 1.7
Agar akurat, kita dapat mengetahui nya dengan angka RMS error yang
tidak boleh lebih dari 0.3.
d. Bagaimana cara mengetahui bahwa koordinat yang ditentukan pada gambar sudah akurat
atau mendekati akurat

12
Mengetahui koordinat yang ditentukan pada gambar sudah akurat atau mendekati akurat
yaitu dengan cara

Gambar 1.8
Kita melihat titik yang ditentukan dengan total RMS error pada fiture view link table. RMS
error tidak boleh melebihi 0.3. seperti gambar 1.8, angka RMS error berjumlah 0,015 sekian,
artinya semakin mendekati angka 0, maka keakuratan nya telah tepat.

13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster
atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan
proyeksi tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan melakukan input data berupa data raster
(hasil scan) ke dalam SIG (ARCGIS). Dengan menggunakan georeferencing kita dapat
menentukan koordinat pada suatu objek, dengan menyesuaikan koordinat yang telah tersedia
pada gambar atau suatu obyek tersebut.

B. Saran
Dalam menyelesaikan suatu obyek yang harus ditentukan titik koordinat
sesungguhnya, kita harus berhati hati dalam memberikan tanda koordinat dan harus
mengetahui dan paham tentang sumbu x dan sumbu y.

14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.info-geospasial.com/2015/07/georeferencing-image-in-arcgis.htm/
https://riskahelman.wordpress.com/2012/11/22/arcgis-georeferencing/
academia.edu/33838937/Georeferencing_Peta_di_ArcGIS.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai