DI SUSUN OLEH
D411 12 259
D411 12 262
MUZAYYAR MAHBUB
D411 12 271
MUJAHIDAH ACHIRU
D411 12 275
D411 12 277
BAYU SUKARTA
D411 12 279
D411 12 285
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
c. Meningkatkan fleksibilitas.
d. Frekuensi radio beroperasi dengan jarak yang lebih pendek dan memerlukan daya
pancar yang lebih kecil disbanding satelit.
Daerah 4 adalah daerah yang tidak menerima signal langsung. Signal yang
diterima adalah signal hasil difraksi puncak bukit dan scattering dari lapisan
ionosfer dan troposfer.
Daerah 5 adalah daerah yang tidak menerima signal langsung. Signal yang
diterima di daerah tersebut adalah signal hasil multiple diffraction.
Dari contoh kasus di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi radio
terrestrial sangat dipengaruhi oleh relief dan keadaan geografis permukaan
bumi.
radio
jenis
PTMP
mempunyai
kelebihan
dapat
BAB II
PEMBAHASAN
I. PERENCANAAN SAMBUNGAN
Sebuah komunikasi teresterial sederhana yang berbasis radio link adalah
komunikasi dengan dua perangkat radio atau wireless yang masing-masing
terhubung ke antena dan terpisah oleh patch berupa free space. Seperti pada
gambar berikut :
IV. PATHLOSS
Path loss merupakan komponen penting dalam perhitungan dan
analisis desain link budget sistem telekomunikasi. Perhitungan pathloss
dengan menggunakan rumus Okumura-Hata model untuk urban area, dimana
daerah urban merupakan kawasan perkotaan yang baru bertumbuh dengan
banyak bangunan, rumah rumah, gedung gedung bertingkat, serta pohon
pohon yang tinggi. Model Hata didasarkan atas pengukuran empiris ekstensif
yang dilakukan di lingkungan perkotaan. Dengan jarak antara mobile station
ke base station dibuat teratur. Persamaan Hata untuk daerah urban dapat
diringkas sebagai berikut :
V. COVERAGE
Two-ray model digambarkan seperti gambar di bawah dengan tinggi
antena pemancar ht dan antena penerima hr. Pemodelan ini berlaku untuk
komunikasi Line of sight, tidak ada halangan diantara stasiun pemancar dan
penerima.Pemodelan ini mengasumsikan dua sinar, 1 sinar jalur langsung dan
1 sinar pantul yang dominan (biasanya dari tanah).Dengan menjumlahkan
pengaruh dari masing-masing sinar, daya terima (Pr) dapat dihitung
berdasarkan persamaan.
dengan =90- dan a=1/r untuk polarisasi vertical, a=1 untuk polarisasi
horizontal, konstanta dielektrik relatifnya bernilai r=15-j60, dimana untuk
konduktivitas permukaan tanah () adalah 0,005 mho/m.
perangkat
threshold.Receiver
pada
sisi
Sensitivity
penerima
yang
menunjukkan
dijadikan
besarnya
ukuran
sensitivitas
f. Redaman ( Loss)
Adapun beberapa redaman yang perlu diperhatikan antara lain :
redaman propagasi, rugi-rugi konektor dan saluran transmisi. Beberapa
energi sinyal akan hilang di kabel, di konektor atau pada perangkat lain,
pada saat sinyal merambat dari radio ke antena. Hilangnya tergantung
utama
menghitung
Wireless
Link
budget
adalah
VII. CONTOH
KASUS
PERENCANAAN
SAMBUNGAN
DENGAN
RADIO LINK
1. Jarak rumah ke ISP = 10 km. Akan dibuat radio link dg frek2.4 GHz
Menggunakansepasang WLAN dg TxPower= 15 dBm, Rx Sensitivity=
-83 dBm. Antena parabolicyang digunakan dirumah Gt= 22 dB, antenna
yang di ISP Gr= 19 dB. Loss/redaman)saluran transmisi dari WLAN ke
Antena
diabaikan.Pertanyaan:
Apakah
rumah
dan
ISP
dapat
20 dBm
+ 10 dBi
- 2 dB
+ 14 dBi
- 2 dB
Path Loss
= 40 + 20log(5000) = 113 dB
40 dB - 113 dB = -73 dB
Karena -73 dB lebih besar daripada sensitifitas penerima minimum dari
klien radio (-82 dBm), level sinyal cukup untuk klien radio agar dapat
mendengar akses point. Hanya ada margin 9 dB (82 dB - 73 dB) yang
cukup untuk bekerja dengan baik dalam cuaca cerah, tetapi mungkin
tidak cukup proteksi untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrim.
15 dBm
+ 14 dBi
- 2 dB
+ 10 dBi
- 2 dB
------------------------------------------35 dB
= Total Gain
Tentunya, path loss akan sama pada perjalanan sebaliknya. Jadi level
penerimaan sinyal pada sisi akses point adalah:
35 dB - 113 dB = -78 dB
KESIMPULAN
Power link budget adalah semua parameter yang dapat dihitung yang
memperngaruhi penerimaan daya di sisi Rx.
DAFTAR PUSTAKA
http://pengertiandancontohmakalah.blogspot.com/2014/11/pengertian-teresterial.html
http://elearning.d3ti.mipa.uns.ac.id/files/document/BAB_III_perhitungan_link_bu
dger_pada_sistem_komunikasi_nirkabel.pdf
http://repo.pens.ac.id/995/1/paper.pdf
http://repo.pens.ac.id/995/1/paper.pdf
http://siti-tkj01.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-cara-kerja-wireless-lan.html
http://www.oke.or.id/wp-content/uploads/2012/10/Menghitung-Radio-LinkBudget.pdf
Khan, Narra.Teresterial vs Satelit.
https://www.scribd.com/doc/60971637/Teresterial-vs-Satelit
Mujahidin, Maulana. Wireless LAN.
http://kohan161.blogspot.com/2009/06/propagasi-gelombangelektromagnetik.html
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/WNDW:_Perencanaan_Sam
bungan
https://kustant0.files.wordpress.com/2013/09/link-budget.pptx