Anda di halaman 1dari 12

1

PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

TANGGAL PERCOBAAN : ….…………………..

PERCOBAAN 2

MENGGAMBARKAN PERMUKAAN DI BAWAH LINTASAN KOMUNIKASI DAN


MENENTUKAN FRESHNEL ZONE

Kompetensi yang dicapai:


1. Memahami tentang parameter fresnel zone dan pengaruhnya dalam sistem komunikasi
radio line of sight
2. Memahami dan mengaplikasikan peta profil K = 4/3 sebagai tools untuk menggam-
barkan dan menganalisa lintasan komunikasi radio line of sight
3. Memahami tentang bagaimana menentukan estimasi tinggi antena yang optimal secara
manual di atas peta profil K = 4/3 tanpa ada obstacle.

1. Tujuan Percobaan :
1.1 Menggunakan Peta profil K=4/3 untuk menggambarkan kondisi lintasan komunikasi
di antara dua titik (point to point) di atas permukaan bumi (terrestrial)
1.2 Menggambarkan fresnel zone pertama secara manual di atas peta profile K=4/3.
1.3 Menentukan nilai estimasi tinggi antena optimal di kedua site secara manual
menggunakan peta profile K=4/3.

2. Alat-alat dan Modul yang Digunakan :


2.1 Laptop dan Koneksi Internet.
2.2 Peta google
2.3 Peta profile K = 4/3

3. Landasan Teori
3.1 Peta Profil
Lintasan propagasi gelombang radio selalu mengalami pembiasan/pembengkokan
(curved ) karena pengaruh refraksi (pembiasan) oleh atmosfir yang paling bawah. Keadaan
ini, tergantung pada kondisi atmosfir pada suatu daerah, yang pada akhirnya bisa diketahui
indeks refraksi atmosfir di daerah itu. Karena adanya indeks refraksi yang berbeda-beda
ini, maka bisa diperkirakan kelengkungan lintasan propagasi di atas permukaan bumi.
Akibatnya, kalau dipandang bahwa propagasi gelombang langsung merupakan line of
sight, maka radius bumi seakan-akan berbeda dengan radius bumi sesungguhnya (actual
earth radius). Sebagai gantinya, dalam penggambaran radius bumi dibuat radius ekuivalen

Hudiono - 2023
2
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

(equivalent earth radius), dengan tujuan sekali lagi agar lintasan propagasi gelombang
radio dapat digambarkan secara lurus.
Parameter yang menyatakan perbandingan antara radius bumi ekuivalen (equivalent
earth radius) dengan bumi sesungguhnya (actual earth radius), disebut dengan faktor
kelengkungan, atau yang sering disebut dengan faktor K, yang dinyatakan dengan;

(2-1)

Keterangan;
ae = radius bumi ekuivalen (equivalent earth radius), dan
a = radius bumi sesungguhnya (actual earth radius).

Pada kondisi atmosfir normal, dalam perhitungan radius bumi ekuivalen biasanya
digunakan K = 4/3. Bila kita menggunakan K = 4/3 dan dengan mengalikan radius bumi
yang sesungguhnya dengan harga K tersebut, maka pada waktu memetakan lintasan
propagasi gelombang, kita dapat memodifikasi kurvatur bumi sedemikian rupa , sehingga
lintasan radio dapat digambarkan secara garis lurus (straight line). Gambar 2.6
menunjukkan hasil modifikasi kurvatur bumi untuk radius bumi ekuivalen untuk nilai faktor
K = 4/3, yang disebut dengan Profile Lintasan atau Path Profile K = 4/3.

Gambar 2.1 Profile Lintasan dengan nilai faktor K = 4/3

Profil lintasan adalah representasi grafis dari sebuah lintasan di antara dua lokasi
radiolink yang berdekatan dalam dua dimensi. Profil pada dasarnya memastikan bahwa
clearency (tanpa obstacle) lintasan akan bisa tercapai.

Hudiono - 2023
3
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

Tabel 2.1 Contoh Data Profil Lintasan

Tabel 2.1 tersebut di atas, dibuat setelah dilakukan survey langsung ke lapangan,
yang kemudian didasarkan data ini bisa dilakukan poting profil lintasan komunikasinya dan
selanjutnya untuk bahan analisis di dalam menentukan ketinggian antena pemancar dan
penerima.

3.2 Fresnel zone pertama


Daerah Fresnel pertama merupakan hal yang perlu diperhatikan di dalam melakukan
desain lintasan gelombang radio line of sight (LOS). Daerah ini sedapat mungkin harus
bebas dari halangan (obstacle), karena apabila tidak, akan menambah redaman lintasan.

Gambar 2.2 Daerah Fresnel Pertama Di sekitar Lintasan Lurus

Gambar 2.2 menunjukkan 2 (dua) jalur lintasan propagasi gelombang radio dari
pemancar (Tx) menuju penerima (Rx), yaitu jalur lintasan langsung/ lurus dan jalur
lintasan pantulan (reflected), yang memiliki radius F1 yang diukur dari garis lintasan lurus.
Jika lintasan pantulan mempunyai panjang setengah kali lebih panjang dari jalur lintasan
langsung, dan dianggap bumi merupakan pemantul yang sempurna (koefisien pantul =-1,
artinya gelombang datang dan gelombang pantul berbeda fasa 180 derajat), maka pada
saat tiba di penerima akan mempunyai fasa yang sama dengan gelombang langsung.
Akibatnya akan terjadi intensitas kedua gelombang pada saat mencapai antena penerima
akan saling menguatkan.
Berdasarkan Gambar 2.2 dan keterangan di atas, F1 disebut sebagai jari-jari daerah
Fresnel pertama (jari-jari first fresnel zone), yang dirumuskan dengan;

Hudiono - 2023
4
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

(meter)

Keterangan;
F1 = radius daerah Fresnel pertama (m)
f = frekuensi kerja (GHz)
d1 = jarak antara Tx dengan halangan (km)
d2 = jarak antara Rx dengan halangan (km)
d = d1+d2 = jarak antara Tx dan Rx (km)

Untuk daerah Fresnel pertama di tengah lintasan d = d1+d2, dan d1 = d2 =1/2 d,


sehingga;

; meter

Sedangkan untuk radius daerah Fresnel kedua , daerah Fresnel ketiga, dan seterusnya
adalah seperti diilustrasikan pada Gambar 2.9, yang dinyatakan dengan rumusan seperti
berikut ini;

; meter

Atau secara singkat dinyatakan;

; meter

F1 adalah radius daerah Fresnel pertama (m)

Gambar 2.3 Pemetaan Daerah Fresnel

3.3 Contoh Menentukan estimasi tinggi antena secara manual


Profil lintasan (path profile) seperti pada Gambar 2.5. Jarak antara Tx (pada titik
A) dan Rx (pada titik B) adalah 50 Km. Pada jarak 20 Km dari A, terdapat bukit dengan
ketinggian tertentu. Rancanglah ketinggian antena pada Tx dan Rx, agar lintasan tersebut

Hudiono - 2023
5
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

bisa digunakan untuk mentransmisikan gelombang pada frekuensi 3 GHz secara line of
sight.

Gambar 2.4 Contoh gambar Profil Lintasan

Dengan mengevaluasi profil lintasan yang terdapat pada Gambar 2.4, menunjukkan
bahwa obstacle pandangan atau (sight obstruction) yang harus diantisipasi adalah bukit
yang berjarak 20 Km dari titik pemancar A atau 30 Km dari titik penerima B.
Titik tersebut perlu ditentukan nilai radius Fresnel pertama, yaitu dengan menggunakan
persamaan berikut ini;
d1 = 20 Km
d2 = 50 – 20 = 30 Km, maka;

F1 = 34,5 meter

Nilai F1 adalah merupakan jari-jari daerah Fresnel pertama, sebagai dasar untuk
menentukan seberapa tinggi kedua antena pada titik pemancar dan penerima, yaitu cara
menentukannya adalah bahwa; dari titik bukit tertinggi tersebut dibuat titik tepat lurus di
atasnya yang jaraknya sebesar F1, dari titik ini kemudian dikembangkan untuk membuat
garis ke arah kiri dan ke kanan sampai memotong masing-masing garis tegak (vertikal)
dari titik pemancar A dan penerima B. Spasi yang dihasilkan dari titik potong garis tegak
dari titik pemancar terhadap elevasi permukaan bumi di titik pemancar tersebut adalah
merupakan kebutuhan tinggi antena pemancar dan dengan cara sama untuk kebutuhan
tinggi antena penerima B (lihat Gambar 2.4).

Hudiono - 2023
6
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

Dari profil lintasan Gambar 2.4 tersebut, ketinggian antena yang dibutuhkan;
di titik A  hA = ± 75 m, dan
di titik B  hB = ± 90 m.

Gambar 2.5 Contoh menentukan estimasi tinggi antena secara manual

Hudiono - 2023
7
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

4. Langkah Percobaan
1. Buka software aplikasi google map atau google earth atau software aplikasi sejenis
lainnya
2. Arahkan peta google dan sejenis lainnya untuk dapat menampilkan hasil ploting lintasan
komunikasi yang telah anda buat (pada percobaan 1)
3. Pilih salah satu link komunikasi yang menurut anda layak untuk dianalisa lebih lanjut dan
bisa diimplementasikan
4. Hapus lintasan komunikasi lainnya yang tidak diperlukan untuk dianalisa lebih lanjut (dan
jangan lupa melakukan penyimpanan setelah perubahan)
5. Gambar garis lintasan komunikasi radio LOS di antara dua site near dan far end
6. Buatlah titik-titik pada garis lintasan komunikasi LOS sebanyak 30 buah titik dengan spasi
sama (kira-kira s = jarak lintasan/30 meter)
7. Catat koordinat (latitude dan longitude) di setiap titik yang telah anda buat dan isikan
hasilnya di bagian hasil percobaan di bawah ini,
8. Catat nilai altitude (ASL) yang dihasilkan di setiap titik yang anda buat dan isikan pada
tabel di bagian hasil percobaan
9. Lakukan penyimpanan data lintasan komunikasi yang telah anda buat dan telah anda
lakukan perubahan.
10. Gambarkan titik-titik tinggi permukaan bumi (ASL) secara manual di atas peta profile
K=4/3 yang telah disediakan berdasarkan nilai altitude hasil poin 8 (peta profil terlampir),
dan hubungkan titik-titik tersebut secara “smooth” sehingga tampak tergambar tinggi
permukaan di bawah lintasan komunikasi LOS.
11. Tentukan 3 buah titik pada profile lintasan yang diduga menjadi obstacle (yang memiliki
nilai altitude tertinggi) dan hitung nilai fresnel-nya, dan isikan pada tabel di bagian hasil
percobaan
12. Plot titik-titik nilai fresnel dari tiga buah titik hasil poin 11
13. Gambarkan perkiraan garis fresnel zone pertama menggunakan peta profil K = 4/3 yang
sama dengan gambar profil lintasan yang telah anda buat (pada poin 8)
[catatan: garis fresnel ini dibuat di atas permukaan tertinggi, minimal menyinggung titik
permukaan bumi tertinggi yang diduga menjadi obstacle]
14. Tentukan estimasi tinggi antena secara manual di atas peta profil K=4/3
15. Lakukan analisa hasil percobaan dan buatlah kesimpulannya

Hudiono - 2023
8
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

5. Hasil Percobaan
5.1 Hasil Percobaan Sementara
A. Site Near End : ………………………………………………………………………………………….
Koordinat :
Longitude : …………………………………… BT
Latitude : …………………………………… LS
Altitude : …………………………………… meter (ASL)
B. Site Far End : ………………………………………………………………………………………….
Koordinat :
Longitude : …………………………………… BT
Latitude : …………………………………… LS
Altitude : …………………………………… meter (ASL)
Far
End

Near
End
Dst.
3
1
2 d2

d1

Gambar 2.6 Garis lintasan di antara site Near dan Far End

Jarak Jarak Altitude Jarak Jarak Altitude


Titik Titik
d1 (km) d2 (km) (meter) d1 (km) d2 (km) (meter)

1 16

2 17

3 18

4 19

5 20

6 21

Hudiono - 2023
9
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

7 22

8 23

9 24

10 25

11 26

12 27

13 28

14 29

15 30

5.2 Nilai Fresnel pertama pada 3 titik yang diduga menjadi obstacle
Nilai
Jarak Jarak Altitude
Titik Fresnel
d1 (km) d2 (km) (meter)
(meter)
X

Hudiono - 2023
10
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

6. Analisa Hasil percobaan

(bisa ditulis : contoh perhitungan, analisa hasilperitungan dan atau hasil perbandingan,
pembahasan)

Hudiono - 2023
11
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

7. Kesimpulan

Buat kesimpulan dengan mengacu ke tujuan percobaan

Hudiono - 2023
12
PRAKTEK SISTEM TELEKOMUNIKASI RADIO

8. Path Profile – 6,25 km

Hudiono - 2023

Anda mungkin juga menyukai