Oleh Kelompok 1 :
1. Gardenia Marheta Putra (17065042)
2. Nikhel Purnama Delfa (17065048)
3. Athika Maisyarah Nillofa Ende (17065055)
4. Wahyu Ilham Zen (17065050)
A. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahui blok rangkaian tuner pada TV.
2. Memahami dan mengetahui prinsip kerja tuner TV.
3. Dapat mengukur tegangan tala untuk tunner pada setiap perubahan talaan siaran
dari masing-masing stasiun pemancar TV di sekitar anda.
4. Dapat mengukur tegangan supply rangkaian tuner dan menelusuri sumber
tegangan supply tersebut.
5. Dapat mengukur sinyal IF pada keluaran (output) rangkaian tuner.
C. Teori Singkat
Sinyal yang diterima oleh antena televisi adalah semua frekuensi yang termasuk
dalam range kerja frekuensi dari antena yang digunakan pada sebuah TV, tetapi pada
sistem PAL dan NTSC telah ditetapkan frekuensi kerja dari masing-masing kanal
frekuensi VHF dan UHF. Untuk VHF bekerja pada range kanal 2 hingga kanal 12
dengan frekuensi kerja 47-230 MHz, sedangkan untuk UHF bekerja pada range
kanal 14- 83 dengan frekuensi kerja 470- 890 MHz. Semua frekuensi yang diterima
oleh antena dan diteruskan oleh saluran transmisi kemudian diolah pada bagian tuner
sebuah televisi.
Bagian tuner atau bagian penala merupakan bagian yang berfungsi untuk memilih
salah satu frekuensi dari pemancar (repeater) televisi yang ditangkap oleh antena.
Gambar dibawah ini menunjukan salah satu rangkaian penala (tuner sistem saklar).
Tiap kanal dapat dipilih dan diubah menjadi sinyal If gambar oleh penala tersebut.
3. Pencampur (Mixer)
Gelombang TV yang diterima TV dicampur dengan output osilator lokal dengan
menggunakan pencampur (Mixer) dan dirubah menjadi sinyal IF (Intermediate)
gambar yang mempunyai frekuensi sama dengan selisih dengan kedua frekuensi
tadi. Frekuensi pembawa sinyal IF gambar adalah 38,9 MHz dan frekuensi
pembawa suara adalah 33,4 MHz.
Kanal No.3 Freq. Osc. Lokal
FV 38,9 MHz
FA 33,4 MHz
11. Dokumentasikan sinyal IF yang terbaca pada osciloscope dan lampirkan pada
laporan anda.
13. Dokumentasikan sinyal IF yang terbaca pada osciloscope dan lampirkan pada
laporan anda.
Pin AGC (dc) Pin B1 (dc) Pin B2 (dc) TU1 /VT (dc) VCC (dc) LNA (dc)
4V 4.8V 4.8V 11V 5V 5V
F. Evaluasi
1. Tentukan komponen utama apa saja yang terdapat pada bagian tuner dan
tentukan kode komponennya pada televisi traniner anda.
DWE 7052B-PLL 1 (tuner) berfungsi sebagai penangkap sinyal
frekuensi gambar dan suara dari stasiun pemancar televisi.
25C1674 berfungsi sebagai penguat untuk sinyal yang telah diterima dari
tuner.
SC1815 memiliki fungsi sebagai saklar jika terjadi short circuit pada
tuner
2. Sinyal-sinyal apa saja yang terdapat pada sinyal IF yang anda ukur dengan
osciloscope dan jelaskan fungsi dari sinyal-sinyal tersebut bagi rangkaian
penerima televisi ?
Sinyal yang terdapat pada sinyal if adalah berupa sinyal modulasi gambar
dan sinyal modulasi gambar.
3. Jelaskan fungsi tegangan 5V dan 33 V pada tuner?
Fungsi tegangan 33v (VT) yaitu untuk mengatur jumlah masukkan sinyal
frekuensi pada televisi contohnya jika pada televisi menerima 10 saluran tv
F. Buku Sumber
1. Reka Rio, S (2001). Teknik Reparasi Televisi Berwarna. Pradnya Paramita, Jakarta.
2. Grob, Bernard (1993). Sistem Telavisi dan Video. Erlangga, Jakarta.
3. Suhana (1984). Buku Pegangan Teknik Telekominikasi. Pradnya Paramita, Jakarta.
Keterangan
IF = Keluaran IF
MB atau B+ = Tegangan Vcc tuner 5
AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga
kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser
BL VHL, VL = Memilih BAND VHF Low (48 - 82 Mhz) atau Kanal 2 - 6 0 Volt =
Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
BH VH = Memilih BAND VHF High (175 - 224 Mhz) atau Kanal 7 - 13 0 Volt =
Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
BU VU Memilih BAND UHF High (471 - 855 Mhz) atau Kanal 14 - 83 0 Volt =
Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif
AGC = Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis (AGC) Saat signal
lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun
BT VT = Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning (Voltage Tuning) 0 - 33
Volt