Anda di halaman 1dari 3

KONSEP DAN URGENSI PKN

A. PENTINGNYA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata kuliah yang


mengfokuskan pada pembentukan jati diri yang beragam bagi dari segi
agama, suku, bahasa, adat istiadat, maupun sosial budaya untuk menjadi
seorang warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai dengan
amanat Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai
wahana untuk mengembangkan diri serta melestarikan nilai dan moral asli
bangsa Indonesia yang diharapkan dapat mewujudkan seorang warga negara
yang selalu berperilaku dengan baik dalam kehidupan sehari hari secara
individu, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan Pancasila dan
UUD 1945 sebagai landasanya.

B. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK TENTANG PKN


DI INDONESIA

1. Landasan filosofis
Membangun semangat kebangsaan kebangsaan dalam mengisi
kemerdekaan disegala aspek bukan suatu hal yang mudah dan instan.
Untuk itu diperlukan pendidikan kewarganegaraan.
2. Landasan teoritis
Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air.
3. Landasan historis
Melihat penglaman bangsa Indonesia dalam mempetahankan
keutuhan dan kemerdekaan NKRI maka perlu adanya pendidikan karakter
bangsa, moralitas bangsa dalam kehidupan demokrasi yang seimbang
dalam tanggung jawabnya dalam pembelaan Negara demi terjaga dan
terwujudnya intregasi bangsa.
4. Landasan sosiologis
Keanekaragaman yang ada pada Bangsa Indonesia harus harus di
arahkan dan dibina dalam meningkatkan kesadaran bersama dalam
kehidupan kesatuan bangsa Indonesia.
5. Landasan yuridis
Pasal 27 ayat(3) amandemen menyebutkan; setiap warga Negara
berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan negara, pasal 30
ayat(1); tiap-tiap waga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan keamanan negara.
Pendidikan kewarganegaraan dengan tujuan membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
C. ARGUMEN TENTANG DINAMIKA PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA DARI REZIM KE REZIM

Abstrak Kepentingan politik penguasa terhadap Pendidikan


Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia dapat dirunut dalam sejarah
perkembangan mata pelajaran ini, sejak munculnya dalam sistem
pendidikan nasional pada era Orde Lama hingga Orde Reformasi. Mata
pelajaran PKn ini muncul pertama kali tahun 1957. Pendidikan
Kewarganegaraan mempunyai misi yang khas. Mata pelajaran ini
menonjol dengan misinya untuk mewujudkan sikap toleransi, tenggang
rasa, memelihara persatuan dan kesatuan, tidak memaksakan pendapat,
dan lain-lain, yang dirasionalkan demi terciptanya stabilitas nasional
sebagai prasyarat bagi kelangsungan pembangunan. Di balik semua itu
Pendidikan Kewarganegaraan sesungguhnya telah berfungsi sebagai alat
penguasa untuk melanggengkan kekuasaan. Sosok Pendidikan
Kewarganegaraan (Civic atau Citizenship Education) yang demikian
memang sering muncul di sejumlah negara, khususnya negara-negara
berkembang termasuk Indonesia seperti yang dikemukakan oleh Cogan
(1998).

D. ESENSI DAN URGENSI PKN UNTUK MASA DEPAN

Kewarganegaraan dapat dibedakan dalam dua artian yaitu


Kewarganegaraan dalam arti Yuridis Sosiologis dan Kewarganegaraan
dalam artian Formil Materil sebagai berikut:

Kewarganegaraan dalam artian Yuridis - Sosiologis

1) Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan


hukum anatara orang-orang dengan negara.
2) Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan
hukum, tetapi dalam ikatan emosionaL, seperti ikartan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.

Kewarganegaraan dalam arti Formil-Materil.

1) Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat


kewarganegaraan itu berdomisili. Dalam sistematika hukum, masalah
kewarganegaraan berada pada hukum publik.
2. Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat
hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban
warga negara.
E. CONTOH-CONTOH PRAKTIK KEWARGANEGARAAN

No Semangat Gambaran Dampak Upaya


Perilakumu Peningkatan
1. Toleran berperilaku toleran memiliki meningkatkan
dibuktikan dengan banyak teman pertemanan
tidak membedakan tidak hanya di
teman sekolah
2. Rela berkorban Rela berkorban Bangsa dan Belajar lebih
untuk kepentingan negara menjadi rajin agar bisa
bangsa dan negara lebih maju berbakti
kepada bangsa
dan negara
3. Persatuan dan Berteman dengan Timbul Mengadakan
Kesatuan teman yang persatuan dan pentas seni dari
berbeda suku kesatuan berbagai suku
bangsa bangsa yang
berbeda di
sekolah
4. Mengutamakan Ikut upacara Hari Meningkatkan Mengikuti
Kepentingan kemerdekaan cinta tanah air upacara teratur
Bangsa dan Republik Indonesia dan tenang
Negara
5 Gotong royong Kerja bakti Sekolah Dilakukan
kebersihan sekolah menjadi bersih setiap minggu
dan sehat di sekolah
6 Koperasi Membuat koperasi Belajar Membuat
sekolah kerjasama kantin koperasi
dalam ekonomi sekolah

Anda mungkin juga menyukai