Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ALAT-ALAT UKUR LISTRIK


“ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR”

Oleh:
NAMA : Muhammad Harizaldo
NIM : ACB 118 018

DOSEN PENGAMPU: Yoan Theasy, S.Pd, M.Pd

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Alat Ukur Kumparan Putar”
untuk memenuki salah satu ugas mata kuliah alat-alat ukur listrik.
Ucapan terimakasih saya tujukan kepada ibu Yoan Theasy, S.Pd, M.Pd selaku dosen
pengampu yang telah memberikan pengarahan yang sangat berarti dan bermanfaat, sehingga saya
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selain itu juga kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini, saya mengucapkan banyak
terimakasih.
Selanjutnya, saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tak luput dari berbagai
kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat terbuka dalam menerima saran dan
kritikan yang konstruktif dari pembaca sekalian, demi kesempurnaan penulisan karya tulis saya di
kemudian hari.
Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat positif bagi kita
semua.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Definisi Alat Ukur Kumparan Putar .......................................................... 3
B. Bagian-Bagian Penyusun Alat Kumparan Putar ....................................... 5
C. Prinsip Kerja Alat Ukur Kumparan Putar ................................................ 5
D. Peredaman Alat Ukur Kumparan Putar .................................................... 7
E. Kegunaan Alat Ukur Kumparan Putar ...................................................... 7
F. Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur Kumparan Putar ....................... 11
BAB III: PENUTUP ............................................................................................ 12
A. Kesimpulan................................................................................................. 12
Daftar Pustaka..................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik merupakan salah satu prosedur standar
yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang
diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang
diinginkan oleh seorang user. Dalam melakukan pengukuran listrik sangat diperlukan piranti
untuk membantu kegiatan tersebut. Piranti untuk membantu kegiatan pengukuran listrik disebut
alat ukur listrik. Alat ukur listrik memiliki banyak jenis yang diantaranya memiliki perbedaan
cara kerja, bagian-bagian penyusun dan kegunaannya. Dalam hal ini akan dibahas mengenai
alat ukur kumparan putar.

Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi. Hampir
semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis mudah dapat diubah
kedalam kuantitas elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan lain-lainnya.
Misalnya : temperatur yang dulu diukur dengan sebuah termometer air raksa sekarang dapat
diukur dengan thermocople.

Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang pengukuran.
Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk mahasiswa elektro.
Karena tanpa pengukuran listrik maka akan sangat sulit untuk mengetahui besaran – besaran
listrik yang sangat diperlukan dalam membuat suatu perencanaan, pemasangan atau pembuatan
barang – barang elektronika dan listrik.

Mengingat begitu pentingnya pengukuran listrik, maka dalam makalah ini akan dibahas
mengenai alat ukur kumparan putar.

B. Tujuan
1. Memahami apa itu alat ukur kumparan putar.

2. Memahami prinsip kerja, bagian-bagian dan kegunaan alat ukur kumparan putar.

3. Memahami apa itu alat ukur elektrostatis.

1
4. Memahami prinsip kerja, bagian-bagian dan kegunaan alat ukur Elektrostatis.

C. Rumusan Masalah
1. Apa itu alat ukur kumparan putar ?

2. Apa bagian-bagian penyusun alat kumparan putar?

3. Bagaimana prinsip kerja kumparan putar?

4. Bagaimana peredaman alat kumparan putar?

5. Apa kegunaan alat kumparan putar?

6. Apa kelebihan dan kekurangan alat kumparan putar?

7. Pengertian alat ukur elektrostatis?

8. Bagaimana prinsip kerja alat ukur elektrostatis?

9. Apa kegunaan alat ukur elektrostatis?

10. Apa kelebihan dan kekurangan alat ukur elektrostatis?

11. Apa itu voltmeter elektrostatis?

D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai referensi dalam penulisan lebih lanjut mengenai alat ukur kumparan putar.
2. Sebagai acuan ataupun menjadi pertimbangan dalam pemilihan alat ukur listrik yang akan
digunakan.
3. Menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai alat ukur kumparan putar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Alat Ukur Kumparan Putar


Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar adanya suatu
kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet
pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabakan kumparan tersebut
berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk bermacam
arus, yaitu arus searah, arus bolak-balik.
Pada dasarnya Alat kumparan putar ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang bergerak
dan bagian yang diam. Bagian yang bergerak terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk dan
beban penyeimbang. Sedangkan bagian yang diam terdiri dari medan karena magnet permanen,
pegas atau per serta penyangga.
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya dibuat dari
kerangka berbahan aluminium tembaga atau alumunium halus dan berosilasi.
Kumparan diletakkan di antara magnet permanent pada suatu inti besi yang berbentuk
silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak lurus terhadap kumparan putar Jarum
penunjuk merupakan bagian yang menunjukkan besaran dari suatu hasil pengukuran. Terdapat
dua jenis jarum penunjuk yaitu jarum penunjuk yang tipis untuk alat ukur dengan ketelitian
tinggi dan jarum penunjuk yang tebal untuk memudahkan pembacaan dari kejauhan dan
biasanya diletakkan pada panel listrik.
Beban penyeimbang diletakkan di belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai
penyeimbang sehingga poros penyangga jarum penunjuk berada tepat di titik beratnya. Tujuan
diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk mengurangi gesekan serta goncangan pada
jarum penunjuk ketika menyimpang atau berdefleksi.
Magnet permanent yang diberikan berguna untuk membangkitkan medan magnet di
sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan putar apabila
dialiri arus. Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk menahan berat
kumparan putar beserta jarum penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga (jewel)
dengan poros perputarannya (pivot) harus diusahakan sekecil mungkin. Pegas atau per yang

3
dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk memberikan momen perlawanan
terhadap momen gerak sehingga didapat suatu keseimbangan momen atau gaya pada harga
penunjuknya.
Prinsip kerja alat ukur kumparan putar menggunakan dasar percobaan Lorentz.
Percobaan Lorentz, maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul gaya. Gaya yang timbul
disebut dengan gaya Lorentz. Arahnya ditentukan dengan kaidah tangan kiri Fleming.

Gambar 2.1 Momen penyimpang

Jika arus yang mengalir pada kumparan adalah I amper, maka besarnya gaya pada tiap
sisi kumparan adalah :
F = B .I . l Newton ........................ (1 -1)

Dengan pengertian :
B = kerapatan fluks dalam Wb/m2
l = panjang kumparan dalam meter

Apabila kumparan dengan N lilitan, maka gaya pada masing-masing kumparan adalah :
N . B. I . l
Newton. Besarnya momen penyimpang (Td) adalah gaya dikalikan dengan lengan atau jarak
tegak lurus. Jika lengan adalah b, maka :
Momen penyimpang (Td) = gaya x lengan
= N. B . I .l . b

4
Karena l X b merupakan luas penampang kumparan dan dinotasikan A, maka Momen
penyimpang (Td) = N . B . I . A N-m ............. (1 -2).

B. Bagian-Bagian Penyusun Alat Kumparan Putar


Alat kumparan putar terdiri dari kumparan putar, jarum penunjuk, beban penyeimbang,
magnet permanent, pegas dan penyangga. Kumparan diletakkan di antara magnet permanent
pada suatu inti besi yang berbentuk silinder agar arah dari medan magnet selalu tegak lurus
terhadap kumparan putar. Jarum penunjuk merupakan bagian yang menunjukkan besarann dari
suatu hasil pengukuran. Terdapat dua jenis jarum penunjuk yaitu jarum penunjuk yang tipis
untuk alat ukur dengan ketelitian tinggi dan jarum penunjuk yang tebal untuk memudahkan
pembacaan dari kejauhan dan biasanya diletakkan pada panel listrik. Beban penyeimbang
diletakkan di belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai penyeimbang sehingga poros
penyangga jarum penunjuk berada tepat di titik beratnya. Tujuan diberikannya beban
penyeimbang ini adalah untuk mengurangi gesekan serta goncangan pada jarum penunjuk
ketika menyimpang atau berdefleksi.

Magnet permanent yang diberikan berguna untuk membangkitkan medan magnet di


sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen gerak pada kumparan putar apabila
dialiri arus. Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk menahan
beratkumparan putar beserta jarum penunjuknya. Gesekan yang terjadi antara penyangga
(jewel) dengan poros perputarannya (pivot) harus diusahakan sekecil mungkin.Pegas atau per
yang dipasang pada alat ukur kumparan putar ini berfungsi untuk memberikan momen
perlawanan terhadap momen gerak sehingga didapat suatu keseimbangan momen atau gaya
pada harga penunjuknya.

C. Prinsip Kerja Alat Ukur Kumparan Putar


Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada penghantar berarus yang
diletakkan pada medan magnet (berdasarkan percobaan Lorentz).Pada alat ukur kumparan putar
pada umumnya terdapat baterai yangmemungkinkan arus searah melalui alat ukur tersebut saat
probe dihubungkansehingga kemudian jarumpenunjuknya bergerak. Simpangan atau defleksi
jarum penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara arus dan medan magnet padakumparan
putar. Arus pada kumparan putar mengakibatkan gaya elektromagnetisyang memiliki arah
tertentu sehingga jarum menyimpang sebesar θ .

5
Pegas yang dipasangkan pada jarum penunjuk akan memberikan reaksi yang berbanding
lurus dengan sudut rotasi sumbu dan berusaha untuk menahan perputaran dengan momen
kontrolθτTc.

Apabila jarum penunjuk menyimpang dengan sudut akhir θ maka terjadi keadaan
seimbang dimana c = TTd

Skema prinsip kerja alat ukur kumparan putar pada pengukuran besaran listrik arus
searah dan bolak balik ditunjukkan pada gambar :

Gambar 2.2 Skema Prinsip Kerja Kumparan Putar

Secara listrik kerangka alumunium kumparan putar merupakan jaringan hubung pendek
(short circuit), dan memberikan pada kumparan momen peredam.Magnet permanent terdiri dari
sepatu kutub dan magnet permanent berbentuk U. Magnet permanent terbuat dari logam
ferromagnetik yang terbuat dari logam alnico (campuran alumunium nikel dn cobalt) dan
mempunyai kutub besi lunak yang ujungnya dibuat melengkung. Bila kumparan putar berputar
yang disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arusinduksi.
Ini disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan magnet pada celah
udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan perputaran akan diinduksikan
dalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan
Fleming. Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam kerangka
kumparan.Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet dalam celah udara bila
kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding lurusdengan kecepatan

6
putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah perputaran,
menyebabkan perputaran terhambat. Dengan demikian terjadilah suatu redaman yang dapat
melawan perputaran. Luas penampang kerangka kumparan putar mempengaruhi momen
redaman. Apabila luas penampangnya kecil berarti tahanannya besar dan arus induksi kecil
sehingga momen redamannya menjadi kurang.

D. Peredaman Alat Ukur Kumparan Putar


Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya dibentuk kerangka
berbahan aluminium. Secara listrik kerangka tersebut merupakan jaringan hubung pendek, dan
memberikan pada kumparan momen peredam. Bila kumparan putar berputar yang disebabkan
oleh arus yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini disebabkan
karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan magnet pada celah udara, sehingga
tegangan yang berbanding lurus padakecepatan perputaran akan diinduksikandalam kerangka
tersebut.

Arah dari tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan Fleming. Tegangan ini
yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam kerangka kumparan. Sebaliknya arah arus
induksi ini akan memotong fluks magnet dalam celah udara bila kumaran brputar, dan akan
dibangkitkan momen yang berbanding lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari
momen ini adalah berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan perputaran terhambat.
Dengan demikian, terjadilah redaman yang berusaha melawan perputaran.

E. Kegunaan Alat Ukur Kumparan Putar


1. Pengukur Tegangan (Voltmeter)

Konfigurasi dasarnya adalah dengan menghubungkan suatu tahananan seri dengan


kumparan putar alat ukur arus dimana arus secara langsung masuk ke dalam kumparan
putar.Jika tahanan dari kumparan putar adalah R1 dan tahanan seri yang dipasang adalah
R2, maka jika tegangan yang akan diukur diletakkan di ujung dari alat ukur tegangan
tersebut, maka arus I akan mengalir melalui kumparan putar dan dipenuhi persamaan
sebagai berikut:

V = (R1 + R2 ) I

7
Jadi walaupun arus yang mengalir melalui kumparan putar adalah I, namun jarum
penunjuk akan menunjukkan skala berupa tegangan V. Sebagai contoh, jika terdapat suatu
tahanan yang mempunyai harga 7,5 k W dihubungkan secara seri dengan suatu kuparan
putar yang mempunyai harga skala maksimal 4 mA dan tahanan dalam sebesar 3 Ohm maka
diperoleh :

V = (3 + 37.500)0,004 = 150 V pada I = 4mA

Sehingga telah diperoleh pengukur tegangan dengan skala maksimal 150 V.


Sehingga telah diperoleh pengukur tegangan dengan skala maksimal 150 V. Harga tahanan
seri harus dipilih sedemikian rupa, sehingga jika alat ukur tegangan dipakai untuk tegangan
yang diperuntukkannya, maka arus yang mengalir dalam kumparan putar adalah pula arus
yang diperuntukkannya yang biasanya berkisar antara beberapa puluh sampai beberapa mA.
Biasanya tahanan seri yang dimaksud telah ada di dalam alat ukur tegangan tersebut
bersama dengan bagian-bagian yang lainnya. Namun jika alat pengukur tegangan tersebut
dipergunakan untuk mengukur tegangan di sekitar 10.000 V atau lebih tinggi, tahanan seri
akan menjadi sedemikian besarnya dan memungkinkan terjadinya panas yang tentunya akan
sukar diisolasikan, sehingga sebaiknya oada keadaan tersebut tahanan seri sebaiknya
ditempatkan di luar dari alat ukurnya.

2. Pengukur arus (Ammeter)

Alat ukur kumparan putar pada dasarnya adalah alat pengukur arus atau pengukur
amper. Arus yang dapat dialirkan melalui kumparan putar dibatasi lebih kurang di bawah
30 mA. Hal ini disebabkan alat-alat putarnya tidak dapat terlalu berat sehingga kawat-kawat
penghantar dari kumparan tidak terlalu tebal. Harga maksimum yang dapat diukur oleh
pengukur ampare ini lebih kecil dari kira-kira 30 mA. Prinsip kerja ammeter ditunjukkan
pada gambar 6 :

8
Gambar 2.3 Prinsip kerja Ammeter kumparan putar

Agar pengukur ampare ini dapat melakukan pengukuran arus yang lebih besar dari
30 mA, maka dapat dilakukan dengan menambahkan suatu hambatan yang dihubungkan
parallel pada kumparan putar seperti yang ditunjukkan pada gambar 7. Tahanan yang
dipasang ini biasa disebut sebagai tahanan shunt.

Gambar 2.4 Prinsip (a) Ammeter dengan rangkaian shunt

(b) Voltmeter dengan rangkaian shunt

9
Jika tahanan total pada kumparan putar dan pegas-pegas pengontrol disebut R1 ,
sedangkan arus yang diukur adalah I, kemudian arus yang masuk ke dalam kumparan
disebut dengan I” maka akan berlaku persamaan –persamaan berikut:

m adalah harga factor perkalian (multiplikasi) dari shunt.

Walaupun arus yang masuk sebenarnya ke dalam kumparan putar adalah 'I', tapi
harga skala yang diberikan sesuai dengan arus I sehingga memungkinkan untuk pengukur
ampere dengan tahanan shunt ini untuk mengukur arus sebesar m kali lebih besar.

Sebagai contoh, bila diberikan tahanan shunt sebesar 5,005 mW dan dipasang parallel
dengan suatu kumparan putar pengukur arus yang mempunyai harga skala maksimum 100
mA dan tahanan dari alat putarnya (pegas) sebesar 5 kW maka faktor perkalian yang
diperoleh adalah sebesar

Sehingga arus yang diuukur adalah

dari perhitungan di atas dimungkinkan untuk membuat alat ukur arus dengan harga skala
maksimal 100 mA.

10
F. Kelebihan dan Kekurangan Alat Ukur Kumparan Putar
Kelebihan alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen adalah sebagai berikut :

1. Memerlukan daya rendah.

2. Skala seragam dan dapat dirancang untuk melampaui 270.

3. Mempunyai rasio torsi / berat tinggi.

4. Dapat dimodifikasi dengan bantuan shunt dantahsnan seri untuk memperbesar batas ukur
arus dan tegangan.

5. Tidak mempunyai kehilangan hysterisis

6. Peredaman dengan arus eddy sangat efektif.

7. Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur tidak banyak dipengaruhi
oleh medan magnet luar.

Kelemahan alat ukur kumparan putar jenis magnet permanen adalah sebagai berikut :

1. Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan permesinan dan perakitan dari
berbagai suku cadang, alat ukur ini lebih mahal disbanding dengan alat ukur besi putar.

2. Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet permanent yang sudah
tua atau lama pemakaiannya. Alat ukur ini pada umumnya hanya digunakan rangkaian
listrik searah tetapi kadang-kadang juga digunakan dengan diberi penyearah atau
sambungan thermo untuk pengukuran listrik bolak-balik pada batas-batas frekuensi tertentu.
Alat ukur kumparan putar jenis magnet permanent ini dapat dipakai sebagai ammeter
dengan bantuan tahanan shunt atau sebagai voltmeter dengan bantuan tahanan shunt atau
dengan bantuan tahanan seri yang besar.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, kesimpulan yang dapat kami ambil adalah bahwa alat ukur
kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar adanya suatu kumparan listrik,
yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen. Alat ukur ini
pada umumnya hanya digunakan rangkaian listrik searah tetapi kadang-kadang juga digunakan
dengan diberi penyearah atau sambungan thermo untuk pengukuran listrik bolak-balik pada
batas-batas frekuensi tertentu. Alat ukur kumparan putar jenis magnet permanent ini dapat
dipakai sebagai ammeter dengan bantuan tahanan shunt atau sebagai voltmeter dengan bantuan
tahanan shunt atau dengan bantuan tahanan seri yang besar. Alat ukur kumparan putar memiliki
kelebihan dan kekurangan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan saat akan
menggunakannya.

12
Daftar Pustaka

Blogspot. 2016. Contoh Makalah Alat Ukur Kumparan Putar. Diakses pada tanggal 28 November
2016 dari https://indodongeng.blogspot.com/2016/11/contoh-makalah-alat-ukur-kumparan-
putar.html

13

Anda mungkin juga menyukai