Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Alat Ukur Fisika
NIM : 4192421026
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019-2020
KATA PENGANTAR
Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya dalam hal pengukuran dan alat-
alat uku fisika. Saya menyadari bahwa tugas critical book report ini masih jauh
dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman
saya masih terbatas , karna keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum
seberapa.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga
tugas critical book report ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya
khususnya. Atas perhatian nya saya mengucapkan terima kasih .
HARRIS SIBURIAN
NIM : 4192421026
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN…......…………….......…………..…………………...
1.1.Rasionalisasi Pentingnya CBR….......………………………….......…
1.2.Tujuan Penulisan CBR……..…....…………………….………………
1.3.Manfaat CBR……………......…………………………………....…..
1.4.Identitas Buku……………......…………………………………....…..
BAB II RINGKASAN ISI BUKU…………………………...………………….
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………........……
3.1.Kelebihan dan Kekurangan buku……………...........……..…….......….
BAB IV PENUTUP…………………………………………...……..............……
4.1.Kesimpulan……………………………………………….........…….….
4.2.Saran…………………………………………………....….....................
DAFTAR PUSTAKA…………...…………………………....…...……………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Manfaat CBR
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian tentang pengukuran dan
kalibrasi, standar dan sistem pengukuran, kesalahan dalam pengukuran, analisa
statistik, mikrometer dan jangka sorong, mistar, neraca, stopwatch, dan alat ukur
kumparan putar.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan
kelebihan buku tersebut.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-
buku yang dianalisis tersebut.
ISBN : 978-979-073-701-3
ISBN : 979-526-285-2
Dimana :
Biasanya untuk batas ukur sedang yakni 500 Volt pengali dipasang di dalam
kotak voltmeter. Untuk tegangan yang lebih tinggi, pengali tersebut dipasang pada
sepasang apitan kutub di luar kotak yakni untuk mencegah kelebihan panas di
bagian dalam kotak voltmeter.
Voltmeter Rangkuman ganda
Penambahan sejumlah pengali beserta sebuah saklar rangkuman (range
switch) membuat instrumen mampu digunakan bagi sejumlah rangkuman
tegangan. Nilai nilai tahanan pengali dapat ditentukan dengan metode sebelumnya
atau dengan metode sensitivitas. pada gambar di bawah ditunjukkan tahanan-
tahanan pengali dihubungkan secara seri dan saklar pemilih di setiap posisi
menghasilkan sejumlah tahan tertentu yang seri dengan Rm. Sistem ini meiliki
keuntungan yaitu pengeli kecuali yang pertama memiliki nilai tahanan standar dan dapat
diperoleh dipasaran dengan toleransi yang tepat.
Penambahan sejumlah pengali dan sebuah sakelar rangkuman dapat membuat
instrumen mampu digunakan pada sejumlah rangkuman tegangan. Voltmeter rangkuman
ganda terdiri dari : sebuah sakelar empat posisi ( V1, V2, V3 dan V4) dan empat tahanan
pengali (R1, R2, R3 dan R4) lihat gambar 2-13. Nilai tahanan pengali dapat ditentukan
dengan menggunakan metode sensitifitas.
Gambar 2-14 Suatu susunan tahanan pengali yang lebih praktis didalam voltmeter
rangkuman ganda
3.Ohmmeter dan Multimeter
Pengertian Ohmmeter
Menurut Giancolli(1999: 190)’’Ohm-meter adalah daya untuk menahan mengalirnya arus listrik
dalam suatu konduktor. “PaulA.Tipler (1996:234) menyatakan ”Besarnya satuan hambatan yang
diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk
mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian
dikalibrasikan ke satuan ohm.” Lebih lanjut lagi young and freedman (2004:200).” Desain asli dari
ohmmeter menyediakan baterai kecil untuk menahan arus listrik. Ini
menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik melalui hambatan. Skala dari
galvanometer ditandai pada ohm, karena voltase tetap dari baterai memastikan bahwa hambatan
menurun, arus yang melalui meter akan meningkat. Ohmmeter dari sirkui itu sendiri, oleh karena
itu mereka tidak dapat digunakan tanpa sirkuit yang terakit.”
Jadi dapat disimpulkan, ohm-meter adalah alat yang digunakan untuk menahan/
mendektesikan arus listrik dalam suatu konduktor. Pada Ohm- meter hambatan (R) mengunakan
galvonometer untuk mengukur arus listrik baik itu hambatan menurun atau meningkat dan dari
ohmmeter memiliki sirkuit elektronik yang melewati arus constant (I) melalui hambatan, dan sirkuti
lainnya yang mengukur voltase (V) melalui hambatan. Menurut persamaan berikut, yang berasal
dari hukum Ohm, nilai dari hambatan (R) dapat ditulis dengan:
R=V.I
V menyatakan potensial listrik (voltase/tegangan) dan I menyatakan besarnya arus listrik yang
mengalir.
Penemu OHM-METER
Goerge Simon Ohm adalah seorang ilmuan Kebangsaan Jerman Bidang Fisika Institusi
Universitas Munich Alma mater Universitas Erlangen Pembimbing akademik Karl Christian von
Langsdorf Dikenal atas Hukum Ohm. Beliau dilahirkan di erlangen, 16 Maret 1789, dan
Meninggal 6 Juli 1854 (umur 65). Namun namanya masih diabadikan sampai sekarang dengan
penemuan alat pendeteksi arus listrik walaupun pada mulanya alat ukur listrik ditemukan oleh Amp
dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari
orang german Georg Simon ohm. Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk
resistance (Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol
yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive force.
FUNGSI OHM-METER
Fungsi ohm-meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang
merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut
menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke
satuan ohm.
pada umumnya ohmmeter tidak berdiri sendiri. Amperemeter untuk mengukur ampere
(kuat arus listrik), voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan listrik) dan ohm meter untuk
mengukur ohm (hambatan listrik) menggabungkan fungsi mejadi satu kesatuan yang disebut
Avometer (ampere volt meter) atau disebut juga Multimeter.
Bagian Ohmmeter dan fungsinya :
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur
kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan
menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi
untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol.
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas
ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi
pengukuran, yaitu :
4. Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur
: x 1; x 10; dan K W
5. Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima
batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
6. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima
batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
7. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang
terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
8. Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas
ukurannya belum tentu sama.
9. Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang
berwarna merah.
10. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub –
yang berwarna hitam.
11. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih polaritas DC atau
AC.
12. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
13. Jarum penunjuk meter (Knife edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
14. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
Pada dasarnya prinsip kerja dari ohm-meter adalah besarnya arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, dan ohm menemukan sebuah persamaan yang
simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling
berhubungan. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Menurut tripel( 1996: 134)” Pada Ohmmeter prinsipnya adalah benda dialiri listrik dan
diukur tahanan listriknya. Sedangkan pada Ampermeter, yang mengukur besar kuat arus, tidak
diperlukan sumber arus listrik karena sumbernya adalah benda yang diukur tersebut.”
CARA MENGGUNAKAN OHM-METER
1. Pastikan posisi membaca alat ukurnya
2. Pastikan membaca dari kanan ke kiri
3. Tentukan sistim perkalian yang digunakan
4. Hubungkan kedua ujung probe
5. Kalibrasi terlebih dulu untuk menentukan angka“0”, (dengan tetap kedua ujung probe
terhubung) dengan cara mengatur potensi kalibrasi
6. Setelah yakin jarum menunjuk angka “0” lepas ujung probe yang terhubung, siap untuk
digunakan mengukur tahanan/hambatan/resistor.
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai VOM (Volt-Ohm
Meter), dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt meter), hambatan (Ohm meter) maupun
arus (Ampere meter). Terdapat dua jenis multimeter, yaitu multimeter non elektronis dan
multimeter elektronis. Multimeter non elektronis. Multimeter jenis bukan elektronik kadang-kadang
disebut juga AVO-meter, VOM (Volt-Ohm-Meter), Multitester, atau Circuit Tester. Pada dasarnya
alat ini merupakan gabungan dari alat ukur searah, tegangan searah, resistansi, tegangan bolak-
balik. Spesifikasi yang harus diperhatikan terutama adalah:
– batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur: tegangan searah (DC volt), tegangan bolak-
balik (AC volt), arus searah (DC amp, mA, µA), arus bolak-balik (AC amp) resistansi (ohm, kilo
ohm).
– sensitivitas yang dinyatakan dalam ohm-per-volt pada pengukuran tegangan searah dan bolak-
balik.
Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Papan skala 7. Batas ukur AC volt (acv)
2. Jarum penunjuk skala 8. Batas ukur ampere meter DC
3. Pengatur jarum skala 9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
4. Knop pengatur nol ohm 10. Test pin positif (+)
5. Batas ukur ohm meter 11. Test pin negatif (-)
6. Batas ukur DC volt (dcv)
Pemakaian Multimeter
Untuk mengukur tegangan DC, tegangan AC, maupun arus listrik, atur posisi jarum skala terlebih
dahulu agar menunjuk angka nol di sebelah kiri. Sedangkan untuk mengukur tahanan, atur posisi
jarum skala agar menunjuk angka nol di sebelah kanan.
• Arahkan saklar pemilih pada DCV (bisa digunakan untuk menguji accu maupun baterai).
• Untuk mengukur tegangan baterai, test pin (+) dihubungkan ke kutub positif baterai dan test
pin dihubungkan ke kutub negatif baterai.
• Untuk mengukur tegangan pada titik pengukuran (TP) pada handphone, test pin (+) dihubungkan
ke TP, dan test pin (-) dihubungkan ke chasis handphone.
4.Gambaran Dasar CRO
Osiloskop sinar katoda (cathode ray Osscilloscope, selanjutnya disebut CRO) adalah instrumen
laboratorium yang sangat bermanfaat dan terandalkan yang digunakan untuk pengukuran dan
anlisa bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian elektronik. Pada
dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik atau gambar (ploter) X-Y yang sangat cepat yang
Memperagakan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Pena (“stylus”)
Plotter ini adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak melalui permukan layar dalam memberi
tanggapan terhadap tegangan-tegangan masukan.
Dalam pemakaian CRO yang biasa, sumbu x atau masukan horizontal adalah tegangan tanjak
(ramp voltage) linear yang dibangkitkan secara internal , atau basis waktu (time base) yang secara
periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri kekanan melalui permukaan layar. Tegangan yang
akan diperiksa dimasukkan kesumbu Y atau masukan vertikal CRO, menggerakkan bintik ke atas
dan kebawah sesuai dengan nilai sesaat tegangan masukan. Selanjutnya bintik tersebut
menghasikan jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan
sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berulang dengan laju yang cukup cepat gambar
akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar. Dengan demikian CRO melengkapi
suatu cara pengamatan yang berubah terhadap waktu.
Di samping tegangan, CRO dapat menyajikan gambar visual dari berbagai fenomena dinamik
melalui pemakaian transducer yang mengubah arus, tekanan, tegangan, tempratur, percepatan, dan
banyak besaran fisis lainnya menjadi tegangan.
CRO di gunakan untuk menyelidiki bentuk gelombang, peristiwa transien dan besaran lainnya
yang berubah terhadap waktu dari frekuensi yang sangat rendah ke frekuensi yang sangat tinggi.
Pencatatan kejadian ini dapat di lakukan oleh kamera khusus yang di tempelkan pada CRO guna
penafsiran kuantitatif.
Tabung sinar katoda atau CRT merupakan jantung osiloskop, dengan yang lainnya dari CRO
terdiri dari rangkaian guna mengoperasikan CRT. Pada dasarnya, CRT meng-hasilkan suatu
berkas elektron yang dipusatkan secara tajam dan dipercepat ke suatu ke-cepatan yang sangat
tinggi. Berkas yang dipusatkan dan dipercepat ini bergerak dari sumbernya (senapan elektron,
electron gun) ke depan CRT, di mana dia mejnbentur bahan fluoresensi yang melekat di
permukaan CRT (layar) bagian dalam dengan energi yang cukup untuk membuat layar bercahaya
dalam sebuah bintik kecil. Selagi merambat dari sumbernya ke layar, berkas elektron lewat di
antara sepasang pelat defleksi vertikal dan sepasang pelat defleksi horisontal. Tegangan yang
dimasukkan ke pelat defleksi vertikal dapat menggerakkan berkas elektron pada bidang vertikal
sehingga bintik CRT bergerak ke atas dan ke bawah. Tegangan yang dimasukkan ke pelat defleksi
horisontal dapat menggerakkan berkas pada bidang horisontal dan bintik CRT ini dari kiri ke
kanan. Gerakangerakan ini saling tidak bergantungan satu sama lain sehingga bintik CRT dapat
ditempatkan di setiap tempat pada layar dengan menghubungkan masukan tegangan vertikal dan
horisontal yang sesuai secara bersamaan.
Bentuk gelombang sinyal yang akan diamati pada layar CRT dihubungkan ke masukan
penguat vertikal (vertical amplifier). Penguatan ini disetel melalui pelemasan masukan (input
attenuator) yang telah terkalibrasi, yang biasanya diberi tanda VOLTS/DIV. Keluaran dorong-
tarik (push-pull) dari penguat dikembalikan ke pelat defleksi vertikal melalui yang
disebut saluran tunda (delay line) dengan daya yang cukup untuk mengen-dalikan bintik CRT
dalam arah vertikal. Generator basis waktu atau generator penyapu (sweep generator)
membangkitkan sebuah gelombang gigi gergaji yang digunakan sebagai tegangan defleksi
horisontal dalam CRT.
Jika sinyal masukan mempunyai sifat yang berulang, peragaan CRT yang
stabil dapat dipertahankan dengan cara memulai setiap penyapuan horisontal di titik
yang sama pada gelombang sinyal. Untuk mencapai ini, contoh gelombang masukan
dikemba-likan ke rangkaian pemicu (trigger) yang akan menghasilkan sebuah pulsa
pemicu di suatu titik yang dipilih pada gelombang masukan. Pulsa pemicu ini
digunakan untuk menghidupkan generator basis waktu, yang pada gilirannya
memulai penyapuan bintik CRT secara horisontal dari kiri ke kanan layar. Dalam hal
yang lazim, transisi gelombang masukan yang terjadi mula-mula (leading-edge)
digunakan untuk mengaktifkan generator pemicu agar menghasilkan pulsa pemicu
dan memulai penyapuan.
a. Operasi CRT
Komponen utama dari CRT untuk pemakain umum ini adalah:
a) Perlengkapan senapan elektron.
b) Perlengkapan pelat defleksi.
c) Layar fluoresensi.
d) Tabung gelas dan dasar tabung.
Ringkasnya, peralatan senapan elektron menghasilkan suatu berkas elektron sempit dan
terfokus secara tajam yang meninggalkan senpan pada kecepatan yang sangat tinggi dan bergerak
menuju layar fluoresensi. Pada waktu membentur layar, energi kinetik dari elektron- elektron
berkecepatan tinggi diubah mnejadi pancaran cahaya, dan berkas menghasilkan suatu bintik
cahaya kecil pada layar CRT. Dalam perjalananya menujun layar, berkas elektron tersebut lewaat
di anatara dua pasang pelat defleksi elektrostatik, sebagai susunan pelat deflkesi. Jika tegangan di
masukan kepelat-pelat defleksi, berkas elektron dapat dibelokkan dalam arah vertikal dan
horisontal, sehinggah bintik cahaya menimbulkan jejak gambar pada layar sesuai dengan
masukan-masukan tegangan ini.
Sebutan “senapan elektron” berasal dari kesamaan antara gerakan sebuah elektron yang
dikeluarkan dari struktur senapan CRT dan lintasan sebuah peluru yang di tembakkan dari sebuah
senapan. Kenyataannya, study mengenai gerakan partikel-partikel bermuatan (elektron) dalam
sebuah medan listrik disebut balistik elektron (ellectron ballistics). Elektron-elektron dipancarkan
dari sebuah katoda termionik yang dipanaskan secara tidak langsung. Katoda ini secara
keseluruhan dikelilingi oleh sebuah kisi pengatur (control grid) yang terdiri dari sebuah silinder
nikel dengan lobang kecil ditengahnya, satu sumbuh (koaksial) dengan sumbuh tabung (silinder).
B. Pemusatan elektrostatik
Penempatan pemilih masukan keposisi ac secara kapasitif akan menggandengkan tegangan sinya
kepelemah ( attenuator ). Kapasitor menahan (memblokir) komponen Dc dari gelombang masukan
dan hanya mengijinkan kemponen ac memasuki penguat. Ini merupakan ciri yang sangat
bermanfaat yang memungkinkan pengukuran tegangan sinyal ac yang bergabung dengan tegangan
catu dc atau sumber tegangan. Penempatan pemilih masukan pada posisi dc menghubungkan
tegangan sinyal secara langsung kepelemah sehingga kedua komponen ac dan dc tersambung ke
penguat.
c.Pelemah masukan ( input attenuator)
Pelemah masukan (input attenuator) terdiri dari sejumlah pembagi tegangan RC , yang
dikontrol melalui panel depan CRO oleh pemilih VOLTS/DIV. Pemilih ini dikalibrasi dalm faktor
defleksi (V/DIV) yang biasanya dalam urutan 1-2-5. Rangkuman khas penyetelan pelemah adalah
0,1 ; 0,2 ; 0,5 ; 1;2 ; 5;10 ; 20 ; dan 50 volt/divisi, dengan pelemahan maximal pada kedudukan 50
V/DIV.
d. Penguat vertikal
Penguat vertikal (vertical amplifier) terdiri dari beberapa tingkatan dengan sensifitas atau
penguatan total yang tetap biasanya dinyatakan dalam faktor defleksi (V/DIV).
Keuntungan penguatan tetap adalah bahwa penguat tersebut dapat lebih mudah dirancang atau
mempertahankan persyaratan stabilitas dan lebar bidang (bandwith). Penguat vertikal
dipertahankan dalam batas kemampuannya untuk menangani sinyal berdasarkan pemilihan
pelemah masukan ( input attenuator) yang sesuai. Dengan membuat pelemah positif yang
paling sensitif, penguatan total dari penguat berhubungan dengan pembacaan terendah dari
selektor VOLT/DIV.
Saluran Tunda (Delay Line)
Fungsi saluran tunda
Saluran tunda dengan parameter tergumpal (lumped parameter line) terdiri dari
sejumlah jaringan simetri LC bertingkat. Jika bentuk T berakhir pada impedansi
karakteristiknya Z0 (characteristic impedance Z0), maka menurut defenisi, impedansi, dengan
melihat kembali ke terminal masukan juga adalah Z0. Kondisi penutupan ini memberikan
karakteristik filter pelewat rendah (low pass filter) bagi bentuk T yang pelemahan dan
pergeseran phasanya merupakan fungsi dari frekuensi, dan pita pelewatnya (pass
band)didefinisikan oleh rangkuman frekuensi pada mana pelemahan adalah nol.
Saluran tunda dengan parameter terbagi
Saluran tunda dengan parameter terbagi (distributet parameter delay line) terdiri dari
kabel coaxial yang di buat secara khusus dengan nilai induktansi yang tinggi setiap satuan
panjang. Untuk jenis saluran tund a ini konduktor tengan dari kabel coaxial normal yang lurus
di ganti dnegan sebuah kumparan kawat kontinu, digulung dalam bentuk spiral pada sebuah
inti lunak di bagian dalam. Untuk mengurangi arus pusar (eddy current) biasanya konduktor
luar di buat dari kawat jaringan terisolasi (braided insulated wire), yang secara elektris di
hubungkan pada ujung -ujung kabel.
Sistem Defleksi Horisontal
Generator penyapu (sweep generator)
Generator gigi geragaji disebut bekerja penuh (free running) sebab tidak tersedia alat
control luar yang menghidupkan generator pada setiap penyapuan baru. Penyapuan baru benar
benar di mulai begitu kapasitor telah dikosongkan dan cukup untuk membuat UJT tidak
bekerja. Adalah mungkin menggunakan sebuah penyapu yang beroperasi secara penuh guna
menghasilkan suatu peragaan CRT yang stabil, asalkan frekuensi sinyal masukan vertikal
merupakan perkalian bulat dari frekuensi penyapuan (fv=nfa). Untuk menghasilkan suatu
pergaan yang stabil generator penyapu harus berjalan sinkron atau sejalan dengan sumber
sinyal vertikal, sehingga sinyal vertikal dan horizontal keduanya mencapai suatu titik referensi
dalam siklusnya pada saat yang bersamaan.
Perbaikan linearitas penyapuan
Dalam sebuah CRO yang biasa tingkat persyaratan prestasi (penguatan/ lebar
bidang) penguat Horizontal lebih rendah dari penguat vertikal. Sementara penguat vertikal
harus mampu menangani sinyal- sinyal beramplitudo kecil dengan kenaikan waktu yang cepat,
penguat horizontal hanya harus memproses sinyal penyapu yang amplitudonya cukup tinggi
dan kenaikan waktunya relatif lambat. Akan tetapi penguatan penguat horizontal lebih besar
dari penguatan penguat vertikal, sebab sensivitas defleksi horizontal CRT lebih kecil dari
sensivitas defleksi vertikal.
5.GAMBARAN OSILOSKOP
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal
listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode
Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop
menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini
menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari. Dalam bidang elektronika,
osiloskop merupakan instrument alat ukur yang memiliki posisi yang sangat penting
mengingat sifatnya yang mampu menampilkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh
rangkaian yang sedang diamati. Osiloskop juga biasanya digunakan untuk mengamati bentuk
gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat
menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa, dan waktu relatif dari dua sinyal yang
terkait. Pada saat ini, ada beberapa jenis osiloskop yang yang berbasis komputer yang telah
diimplementasikan. Ada dua tipe osiloskop yang dikenal yaitu osiloskop analog dan
osiloskop digital. Osiloskop tipe waktu nyata analog (ART) menggambarkan bentuk-bentuk
gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran elektron dalam sebuah tabung sinar
katoda dari kiri ke kanan. Sedangkan osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan
lebih dahulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian mnyimpan
nilai-nilai tegangan ini bersama-sama dengan skala waktu gelombangnya di memori.
2.1 Fungsi Osiloskop dan Bagiannya
Fungsi Osiloskop
- Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
- Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
- Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian elektronika
- Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui
- Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus
- Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap
waktu, yang ditampilkan pada layar
- Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
- Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
- Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan
generator pembangkit sinyal
- Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi
22.
Kalibrasi pada Osiloskop
Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya, maka yang harus
anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus garis lurus mendatar (jika
tidak ada sinyal masukan).
Langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan
mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan
akan memperoleh hasil pengukuran dengan teliti.
Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita
bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan
acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada layar
monitor akan muncul tegangan persegi.
Apabila yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div
(satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari
puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak
horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak.
Apabila yang tampat pada layar belum tepat maka perlu diatur pada potensio tengah
di knob Volt/div dan time/div. Atau pada potensio dengan label “var”.
6.TERMOMETER
Pada dasarnya temperatur adalah ukuran yang menyatakan panas dinginnya sesuatu
bisa dalam bentuk padat, cair ataupun gas. Biasanya dinyatakan dalam satuan derajat.
Semakin panas suatu benda makan nilai derajatnya akan semakin tinggi, sebaliknya semakin
dingin suatu benda maka nilai derajatnya juga akan semakin turun.
Contohnya air yang mendidih biasanya pada suhu 100 °C dan es membeku pada suhu
0 °C. dalam dunia internasional ada beberapa jenis satuan derajat suhu diantaranya K =
Kelvin, F = Farenheit, R = Reameur, °C = Celcius, dan Ra = Rankine. Yang merupakan
satuan derajat yang umum digunakan di Indonesia.
Termometer biasanya berbentuk pipa sempit tertutup yang terbuat dari kaca. Pipa ini
biasanya berisi zat cair yang sifatnya termometrik, yaitu zat cair yang akan berubah secara
fisis bila dipanaskan dan didinginkan sehingga dapat dijadikan penunjuk bila terjadi kenaikan
atau penurunan suhu, contohnya seperti air raksa atau alkohol.
Ada bermacam - macam jenis termometer, diantaranya yang cukup sering ditemui
adalah termometer raksa yang hasil pengukurannya dibaca secara manual dan ada pula
termometer digital dimana nilai suhu yang diukur akan ditampilkan di layar secara presisi.
1) Termometer
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya
dengan angka disebut termometer. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca
berongga yang berisi zat cair ( alkohol atau air raksa ), dan bagian atas cairan adalah ruang
hampa udara.
Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila
dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan sedangkan
apabila didinginkan akan berkurang. Naik atau turunnya cairan tersebut digunakan sebagai
acuanuntuk menentukan suhu suatu benda.
Untuk lebih memahami prinsip kerja termometer, panaskan air didalam tabung
sampai mendidih kemudian amati dengan teliti air tersebut. Tentu tidak lama kemudian kamu
aan melihat bahwa zat cair dalam pipa kaca naik mencapai titik tertentu. Perubahan volume
zat cair dalam pipa dapat digunakan untuk mengkur suhu.
a. Termometer Laboratorium
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang
dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau alkohol sebagai penunjuk
suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler), kemudian pipa
dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap dengan cepat oleh
termometer.
Skala pada termometer laboratorium biasanya dimulai dari 0 °C hingga 100 °C. 0 °C
menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100°C menyatakan suhu air yang
sedang mendidih. Termometer ini digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.
Bentuknya pipa panjang dengan cairan pengisi alkohol yang diberi warna merah.
b. Termometer Ruang
Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah atau kantor. Termometer
ruang mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ini adalah dari -50°C sampai
50°C. Skala ini digunakan karena suhu udara di beberapa tempat bisa mencapai di bawah
0°C, misalnya wilayah Eropa. Sementara di sisi lain, suhu udara tidak pernah melebihi 50°C.
Fungsi dari termometer ruang yaitu digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan.
Cara menggunakan termometer ruang yaitu untuk mengukur suhu suatu ruangan
biasanya termometer ini digabungkan dengan berbagai alat lain misalnya : alat
penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya.
Kelebihan dari Termometer Ruang :
Merupakan termometer maksimum, ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih
peka terhadap perubahan suhu.
c. Termometer Klinis
Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini digunakan oleh
dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada keadaan sehat, suhu tubuh manusia sekitar
37°C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat melebihi angka tersebut, bahkan bisa
mencapai angka 40.
Skala pada termometer klinis hanya dari 35°C hingga 43°C. Hal ini sesuai dengan
suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin di bawah 35°C dan melebihi 43°C.
Fungsi dari termometer klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh
manusia.
Cara menggunakan termometer klinis yaitu mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah
termometer sudah menunjukkan suhu dibawah 35°C.Jika belum,termometer kita
kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C.Selanjutnya,pasang
thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit.Setelah
itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang
ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.
Kelebihan Termometer Klinis
Saat ditempelkan pada tubuh akan membaca secara otomatis dan ditampilkan
dalam bentuk angka
Tidak mudah rusak
Cepat menangkap suhu/ menyamkan suhu dengan benda yang diukur
Bisa digunakan disemua situasi
Kelemahan Termometer Klinis
Termasuk termometer yang mahal
Kurang akurat
Gampang berubah posisi
d. Termometer Six-Bellani
· Pemakai harus berhati hati karena selesai dibaca suhunya, termometer harus dikibas
dengan keras untuk mengembalikan fungsinya.
Termometer air raksa adalah termometer cairan yang menggunakan air raksa sebagai
pengisinya. Termometer air raksa merupakan thermometer yang banyak digunakan
dibandingkan dengan termometer alkohol. Termometer air raksa sering disebut termometer
maksimum karena dapat mengukur suhu yang sangat tinggi. Jika suhu panas, air raksa akan
memuai sehingga kita akan melihat air raksa pada tabung kaca naik. Ketika suhu turun, air
raksa akan tetap berada pada posisi ketika suhu panas. Hal itu disebabkan adanya konstraksi
yang menghambat air raksa untuk kembali ke keadaan semula. OIeh karena itu, untuk
mengembalikan air raksa ke posisi dasar, kita harus mengibas-ngibaskan termometer ini
dengan kuat.
Cara menggunakan termometer air raksa yaitu :
Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada di reservoir atau di
bawah 35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan ujung yang tidak berair raksa.
Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa dengan
pembesih alkohol.
Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit atau sampai air
raksa tidak bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. Sementara jika dengan termometer
digital relatif lebih cepat.
Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya anak demam.
Hal ini bisa juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu tubuhnya meningkat karena
banyak bergerak. Jika kurang pasti, lakukan lagi pengukuran sekitar 30 menit
kemudian.
Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer dengan
pembersih beralkohol.
Beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi thermometer antara lain:
Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi
teliti.
Air raksa mudah dilihat karna mengkilat.
Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karna air raksa membeku pada suhu -40 C dan
mendidih pada suhu 360 C.
Volume air raksa berubah secara teratur.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian antara
lain:
Air raksa harganya mahal.
Air raksa tidak digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
Air raksa termasuk zat yang beracun sehingga berbahaya pabila tabungnya pecah.
7.PRINSIP KERJA TERMOMETER
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan
meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
1) Termometer Raksa
Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan
pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat
dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan
ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar
air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian
tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.
Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai dengan pekerjaan di laboratorium (-40 derajat
celcius sampai dengan 350 derajat celcius).
2) Termometer Alkohol
Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan alat ini
sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika
salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan
terjadi selisih tinggi. Contoh: termometer gas pada volume gas tetap.
1. Termometer Laboratorium
Dalam penggunaan termometer sebagai pengukur suhu maka perlu ditetapkan skala
suhu. Penetapan skala suhu dilakukan untuk mengetahui tingkat kenormalan keadaan udara
ataupun suhu pada tubuh manusia atau objek tertentu dalam suatu lingkungan. Penetapan
skala suhu Terdapat dua skala suhu yang sering digunakan, antara lain skala celcius dan skala
Fahrenheit. Skala yang paling banyak digunakan saat ini adalah skala celcius. Skala fahreheit
paling banyak digunakan di Amerika Serikat, skala suhu yang cukup penting dalam bidang
sains adalah skala mutlak atau Kelvin.
Namun secara umum, ada empat macam skala termometer yang paling dikenal yaitu
Celsius, Fahrenheit, reamur dan Kelvin. Tapi disini kita hanya akan memb ahas tiga skala
yaitu, Celsius, Fahrenheit dan Kelvin.
Skala Celcius
Skala Celsius didasarkan pada sebuah skala yang diciptakan oleh seorang astronomi
Swedia yang bernama Anders Celsius pada tahun 1742, skala ini awalnya dinamakan “bagian
perseratus” (“centigrade”), tetapi pada tahun 1948 ketika Konferensi Umum Yang
Kesembilan mengenai Berat dan Ukuran diputuskan bahwa nama tersebut harus diganti
menjadi Celsius.
Skala temperatur celsius menggunakan satuan “Derajad Celcius” (simbol 0C) yang
sama dengan satuan “kelvin”. Termometer Celsius memiliki titik beku normal air (titik es)
dengan nilai yang ditetapakan 00C dan temperatur titik didih normal air (titik uap) dengan
nilai 1000C. Diantara titik es dan titik uap terdapat 100 derajat. Temperatur normal tubuh
manusia yang diukur dalam skala celcius adalah sekitar 370C.
Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit dinamakan sesuai dengan nama ilmuan yang menemukannya, yaitu
Gabriel Fahrenheit (1686-1736), seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman. Titik beku
normal air (titik es) dipilih 320F dan temperatur titik didih normal air (titik uap) dipilih 212 0F.
diantara titik es dan titik uap terdapat selang 1800.
Skala Kelvin
Kelvin diambil dari nama penemunya Lord Kelvin (1824-1907), seorang fisikawan
Inggris. Pada skala ini, suhu dinyatakan dalam Kelvin (K). Selang antara derajat sama seperti
pada skala celcius, tetapi harga nol digeser hingga 0 K. Jadi 0 K = -273,15 oC dan 273,15 K =
0 oC. Pada tahun 1948 konfrensi umum kesembilan tentang berat dan ukuran (The Ninth
General Conference On Weights and Measures ) menetapkan skala suhu internasional yaitu
skala kelvin. Skala kelvin meliputi metode magnetis, gas ultrasonik dan optik. Sedangkan
sistem skala lain berdasarkan suhu yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik seperti pemuaian
panas dan variasi termolistrik seperti skala Celcius.
Kalibrasi Termometer
Kalibrasi termometer adalah kegiatan menetapkan skala sebuah termometer yang belum
memiliki skala atau sering juga disebut dengan proses Verifikasi, yaitu suatu akurasi alat ukur
yang sesuai dengan rancangannya.
Kita dapat menetapkan skala termometer (kalibrasi termometer) dengan cara-cara
sebagai berikut:
Masukkan es batu dan air kedalam sebuah wadah (usahakan air dan es batunya sama
banyak).
Masukkan termometer tersebut kedalam wadah yang berisi air dan es batu yang
telah kita siapkan tadi. Karena pada mulanya termometer lebih panas dari air es,
maka setelah dimasukkan ke dalam wadah, panjang kolom air raksa akan berkurang.
Biarkan sampai panjang kolom air raksa tidak berubah (air raksa dalam termometer
tidak jalan-jalan lagi). Dengan panjang kolom air raksa tidak berubah, artinya
campuran es batu dan air telah berada dalam keseimbangan termal.
Kemudian tandai posisi kolom air raksa tersebut (tandai bagian ujung kolom air
raksa). Posisi kolom air raksa tersebut adalah suhu titik es alias titik beku normal air.
Jalan selanjutnya, panaskan air dan masukkan termometer tersebut ke air yang telah
mendidih tadi.
Terakhir perhatikan posisi kolom air raksa yang berada dalam termometer tersebut,
jika air raksa tidak bergerak lagi, maka kita tandai. Posisi tersebut adalah temperatur
titik didih uap atau titik didih air normal.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
dari semua buku yang saya gunakan terdapat kelebihan dari setiap buku dan di temui juga kelemahan
buku jadi menurut saya buku sama sama bagus dan baik digunakan sebagai acuan dari pemberian
materi dalam kelas dan baik di gunakan oleh para Mahasiswa
4.2. SARAN
Saran penulis kepada pembaca semoga critical book report ini dapat bermanfaat bagi
Anda, dengan membaca critical book report ini kita akan termotivasi dan mengerti dalam
pembuatan sebuah kritikal.Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung
dari pembaca. Penulis sangat menyadari critical book report ini masih banyak kesalahan
dalam pembuatan.Mohon maaf jika dalam pembuatan critical book report ini terdapat
kesalahan yang ditemukan oleh pembaca baik dilihat itu dari segi penulisan, penggunaan
bahasa,dll. Untuk itu penulis mohon maaf karena penulis sangat menyadari bahwa setiap
manusia tidak ada yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Eli Nur Muhammad., 2013. Menggunakan Alat Ukur. Jakarta. Multi Kreasi Satudelapan