Anda di halaman 1dari 13

OHMMETER DAN MULTIMETER

(Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur dalam Mata Kuliah Alat


Ukur Fisika)

Dosen Pengampu :

Dr. Karya Sinulingga, M.Si

Disusun Oleh :

 HARRIS SIBURIAN ( 4192421026 )


 NOVITA NABILLA ( 4191121008 )
 WURI CAHYANINGRUM ( 4193121007 )

KELOMPOK 3
FISIKA DIK’A 2019

PENDIDIKAN FISIKA - A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Ohmmeter dan Multimeter”
yang dibimbing oleh bapak “Karya Sinulingga, M.Si” sebagai dosen pengampu
dalam Mata Kuliah Alat Ukur Fisika dapat tersusun hingga selesai.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.

Medan,29 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 2

1.4 Manfaat Penulisan......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

2.1 Pengertian Ohmmeter………........................................................ 3

2.2 Prinsip Kerja Ohmmeter…............................................................ 6

2.3 Pengertian Multimeter .................................................................. 7

2.4 Prinsip Kerja Multimeter................................................................ 8

BAB III PENUTUP......................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan................................................................................... 9

3.2 Saran............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Multimeter lebih dipilih ketimbang alat ukut yang lain karena simple dan
bisa digunakan untuk mengukur banyak satuan listrik meskipun hanya dengan
satu alat yakni multimeter saja. Dalam perkembangannya multimeter selalu
mengalami perubahan, tentu saja perubahan yang dimaksud akan membawa
multimeter menuju ke alat ukur yang lebih cermat serta mudah dalam
penggunaannya. Pada dasarnya multimeter merupakan gabungan alat ukur dari
volt meter, ohm meter dan ampere meter. Tapi sekarang ternyata multmeter masih
diciptakan lagi dengan versi terbarunya. Jika dahulu orang hanya mengenal
multimeter analog, dengan akurasi pengukuran yang tinggi dan kemudahan dalam
penggunaan serta pembacaan data hasil ukur membuat multimeter digital mulai
disenangi dan menyebabkan multimeter analog ditinggalkan. Meskipun dimikian
masih banyak pula orang yang menggunakan multimeter analog karena merasa
sudah terbiasa dan selain itu harganya lebih murah daripada harus membeli
multimeter versi digital.

Ohmmeter merupakan sebuah alat leketronik yang digunakan untuk


mengukur suatu resistensi dari segala macam objek. Alat ini terdiri dari layar
digital yang dilengkapi dengan sebuah jarum jam sebagai penunjuk skalanya.
Ohmmeter umumnya memiliki harga yang relatif murah dengan tingkat akurasi
yang cukup tinggi. Untuk mengetahui tingkat kualitas saat membelinya, sebaiknya
cek kondisi baterai dan silakan uji dahulu pada benda yang nilai hambatannya
diketahui.

Alat ini memiliki fungsi yang lebih spesifik dibandingkan Multitester yang
lain. Ohm-meter lebih menitikberatkan pada fungsi Hambatan atau Resistensi
saja. Secara rinci, fungsinya adalah mengukur suatu Hambatan listrik yang
menjadi daya yang akan menahan aliran listrik pada sebuah konduktor. Alat ini
menggunakan perangkat galvanometer yang mampu melihat besarnya arus listrik.
Hasil akhirnya akan dikalibrasikan ke dalam satuan khusus yaitu Ohm.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ohmmeter
2. Bagaimana prinsip kerja ohmmeter
3. Apa pengertian dari multimeter 
4. Bagaimana prinsip kerja multimeter

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari ohmmeter
2. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja ohmmeter
3. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian multimeter
4. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja multimeter

1.4 Manfaat Penulisan


Untuk memudahkan mahasiswa mengetahui :
1. Pengertian dari ohmmeter
2. Prinsip kerja ohmmeter
3. Pengertian dari multimeter
4. Prinsip kerja multimeter

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ohmmeter

Menurut Giancolli(1999: 190)’’Ohm-meter adalah daya untuk menahan


mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. “PaulA.Tipler (1996:234)
menyatakan ”Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan
dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur
besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian
dikalibrasikan ke satuan ohm.” Lebih lanjut lagi young and freedman
(2004:200).” Desain asli dari ohmmeter menyediakan baterai kecil untuk menahan
arus listrik. Ini menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik melalui
hambatan. Skala dari galvanometer ditandai pada ohm, karena voltase tetap dari
baterai memastikan bahwa hambatan menurun, arus yang melalui meter akan
meningkat. Ohmmeter dari sirkui itu sendiri, oleh karena itu mereka tidak dapat
digunakan tanpa sirkuit yang terakit.”

Jadi dapat disimpulkan, ohm-meter adalah alat yang digunakan untuk


menahan/ mendektesikan arus listrik dalam suatu konduktor. Pada Ohm- meter
hambatan (R) mengunakan galvonometer untuk mengukur arus listrik baik itu
hambatan menurun atau meningkat dan dari ohmmeter memiliki sirkuit elektronik
yang melewati arus constant (I) melalui hambatan, dan sirkuti lainnya yang
mengukur voltase (V) melalui hambatan. Menurut persamaan berikut, yang
berasal dari hukum Ohm, nilai dari hambatan (R) dapat ditulis dengan:

R=V.I
V menyatakan potensial listrik (voltase/tegangan) dan I menyatakan besarnya arus
listrik yang mengalir.

PENEMU OHM-METER

Goerge Simon Ohm adalah seorang ilmuan Kebangsaan Jerman Bidang


Fisika Institusi Universitas Munich Alma mater Universitas Erlangen
Pembimbing akademik Karl Christian von Langsdorf Dikenal atas Hukum Ohm.
Beliau dilahirkan di erlangen, 16 Maret 1789, dan Meninggal 6 Juli 1854

4
(umur 65). Namun namanya masih diabadikan sampai sekarang dengan penemuan
alat pendeteksi arus listrik walaupun pada mulanya alat ukur listrik ditemukan
oleh Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia
Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.  Simbol
matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V
untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain
dari tegangan adalah E atau Electromotive force.

FUNGSI OHM-METER

Fungsi ohm-meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan


listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada
konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus
listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm. 
pada umumnya ohmmeter tidak berdiri sendiri. Amperemeter untuk
mengukur ampere (kuat arus listrik), voltmeter untuk mengukur volt (besar
tegangan listrik) dan ohm meter untuk mengukur ohm (hambatan listrik)
menggabungkan fungsi mejadi satu kesatuan yang disebut Avometer (ampere volt
meter) atau disebut juga Multimeter. 
Bagian Ohmmeter dan fungsinya :
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi
untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke
kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust
Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol.
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi
pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi
pengukuran, yaitu :
4. Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri
dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K W
5. Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang
terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.

5
6. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang
terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
7. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili
amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
8. Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang
lain batas ukurannya belum tentu sama.
9. Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test
lead kutub + yang berwarna merah.
10. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test
lead kutub – yang berwarna hitam.
11. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih
polaritas DC atau AC.
12. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen
multimeter.
13. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk
besaran yang diukur.
14. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.

JENIS – JENIS OHM- METER


1. OHM-METER ANALOQ
Ohm-meter analoq lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para
tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog.
2. OHM-METER DIGITAL
Ohm-meter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak
jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan
satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas
pada ampere, volt, dan ohm saja.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OHM-METER
KELEBIHAN OHM-METER DIGITAL
Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih
simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran
yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan ohm-meter digital.

6
KEKURANGAN OHM-METER ANALOQ
Ohm-meter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur
hambatan pada kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel
komputer dan service center yang memakai ohm-meter digital. Kekurangannya
adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan
pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun,sebaiknya menggunakan ohm-meter
analog.

2.2 Prinsip Kerja Ohmmeter

Pada dasarnya prinsip kerja dari ohm-meter adalah besarnya arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, dan ohm
menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan
antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan. Hambatan listrik
adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.

Menurut tripel( 1996: 134)” Pada Ohmmeter prinsipnya adalah benda


dialiri listrik dan diukur tahanan listriknya. Sedangkan pada Ampermeter, yang
mengukur besar kuat arus, tidak diperlukan sumber arus listrik karena sumbernya
adalah benda yang diukur tersebut.”
CARA MENGGUNAKAN OHM-METER
1. Pastikan posisi membaca alat ukurnya
2. Pastikan membaca dari kanan ke kiri
3. Tentukan sistim perkalian yang digunakan
4. Hubungkan kedua ujung probe
5. Kalibrasi terlebih dulu untuk menentukan angka“0”, (dengan tetap kedua ujung
probe terhubung) dengan cara mengatur potensi kalibrasi
6. Setelah yakin jarum menunjuk angka “0”  lepas ujung probe  yang terhubung,
siap untuk digunakan mengukur tahanan/hambatan/resistor.

7
2.3 Pengertian Multimeter

Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai
VOM (Volt-Ohm Meter), dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt
meter), hambatan (Ohm meter) maupun arus (Ampere meter). Terdapat dua jenis
multimeter, yaitu multimeter non elektronis dan multimeter elektronis. Multimeter
non elektronis. Multimeter jenis bukan elektronik kadang-kadang disebut juga
AVO-meter, VOM (Volt-Ohm-Meter), Multitester, atau Circuit Tester. Pada
dasarnya alat ini merupakan gabungan dari alat ukur searah, tegangan searah,
resistansi, tegangan bolak-balik. Spesifikasi yang harus diperhatikan terutama
adalah:

– batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur: tegangan searah (DC
volt), tegangan bolak-balik (AC volt), arus searah (DC amp, mA, µA), arus bolak-
balik (AC amp) resistansi (ohm, kilo ohm).

– sensitivitas yang dinyatakan dalam ohm-per-volt pada pengukuran tegangan


searah dan bolak-balik.

– Ketelitian yang dinyatakan dalam %

– Daerah frekuensi yang mampu diukur pada pengukuran tegangan bolak-balik


(misalnya antara 20 Hz sampai dengan 30 KHz).

– Baterai yang diperlukan

multimeter analog multimeter digital

Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai


berikut:
1. Papan skala 7. Batas ukur AC volt (acv)
2. Jarum penunjuk skala 8. Batas ukur ampere meter DC
3. Pengatur jarum skala 9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
4. Knop pengatur nol ohm 10. Test pin positif (+)
5. Batas ukur ohm meter 11. Test pin negatif (-)
6. Batas ukur DC volt (dcv)

8
2.4 Prinsip Kerja Multimeter
Prosedur Penggunaan Multimeter
Sebelum digunakan pastikan multimeter tersebut dalam keadaan masih
berfungsi dengan mengecek baterai pada multimeter tersebut. Arahkan saklar pemilih
pada posisi off. Lalu pasang test pin positif dan negative. Sebelum melakukan
pengukuran (tegangan DC, tegangan AC, dan Arus DC), posisikan jarum skala pada angka
nol (disebelah kiri). Jika belum menunjuk angka nol, atur dengan pengatur jarum skala
secara pelan-pelan agar tidak rusak. Untuk pengukuran tahanan, arahkan saklar pemilih
pada batas ukur Ohm meter terlebih dahulu, lalu hubungkan test pin positif (+) dan test
pin negative (-) hingga ujung test pin saling bersentuhan, setelah itu atur jarum skala
hingga menunjuk angka nol disebelah kanan dengan menggunakan knop pengatur nol
ohm. Perlu di ingat bahwa setiap batas ukur Ohm meter, Jarum skala tidak selalu
menunjuk ke angka nol, untuk itu perlu di set dengan benar setelah mengganti batas
ukur yang akan digunakan. Bila proses pengukuran sudah selesai atau multimeter
sedang tidak digunakan, maka jangan lupa mengatur saklar pemlih pada posisi mati (off)
agar baterai yang digunakan tidak cepat habis.

Pemakaian Multimeter

Untuk mengukur tegangan DC, tegangan AC, maupun arus listrik, atur posisi
jarum skala terlebih dahulu agar menunjuk angka nol di sebelah kiri. Sedangkan
untuk mengukur tahanan, atur posisi jarum skala agar menunjuk angka nol di
sebelah kanan.

Mengukur Tegangan Listrik DC

• Arahkan saklar pemilih pada DCV (bisa digunakan untuk menguji accu maupun
baterai).
• Untuk mengukur tegangan baterai, test pin (+) dihubungkan ke kutub positif
baterai dan test pin (-) dihubungkan ke kutub negatif baterai.
• Untuk mengukur tegangan pada titik pengukuran (TP) pada handphone, test pin
(+) dihubungkan ke TP, dan test pin (-) dihubungkan ke chasis handphone.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan, ohm-meter adalah alat yang digunakan untuk
menahan/ mendektesikan arus listrik dalam suatu konduktor. Pada Ohm- meter
hambatan (R) mengunakan galvonometer untuk mengukur arus listrik baik itu
hambatan menurun atau meningkat dan dari ohmmeter memiliki sirkuit elektronik
yang melewati arus constant (I) melalui hambatan, dan sirkuti lainnya yang
mengukur voltase (V) melalui hambatan.

Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai VOM (Volt-
Ohm Meter), dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt meter), hambatan (Ohm
meter) maupun arus (Ampere meter). Terdapat dua jenis multimeter, yaitu multimeter
non elektronis dan multimeter elektronis. Multimeter non elektronis. Multimeter jenis
bukan elektronik kadang-kadang disebut juga AVO-meter, VOM (Volt-Ohm-Meter),
Multitester, atau Circuit Tester. Pada dasarnya alat ini merupakan gabungan dari alat
ukur searah, tegangan searah, resistansi, tegangan bolak-balik.

3.2 Saran
Saran penulis kepada pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, dengan membaca makalah ini kita akan termotivasi dan mengerti
dalam pembuatan sebuah kritikal. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang mendukung dari pembaca. Penulis sangat menyadari ini masih banyak
kesalahan dalam pembuatan. Mohon maaf jika dalam pembuatan ini terdapat
kesalahan yang ditemukan oleh pembaca baik dilihat itu dari segi penulisan,
penggunaan bahasa, dan lain sebagainya. Untuk itu penulis mohon maaf karena
penulis sangat menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://miraelfaumiz.blogspot.com/2013/05/makalah-ohm-meter.html
https://ntrux.wordpress.com/2011/04/12/makalah-m/

11

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Auf
    Makalah Auf
    Dokumen13 halaman
    Makalah Auf
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas CBR Kalkulus
    Tugas CBR Kalkulus
    Dokumen12 halaman
    Tugas CBR Kalkulus
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Statistika Bintama Sihotang
    Tugas Statistika Bintama Sihotang
    Dokumen6 halaman
    Tugas Statistika Bintama Sihotang
    Ruth Ramayani
    Belum ada peringkat
  • Bagian C
    Bagian C
    Dokumen2 halaman
    Bagian C
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • 2985 7287 1 SM
    2985 7287 1 SM
    Dokumen9 halaman
    2985 7287 1 SM
    Anonymous CD4zFWMQ
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rutin 1 Biologi Umum
    Tugas Rutin 1 Biologi Umum
    Dokumen7 halaman
    Tugas Rutin 1 Biologi Umum
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Biologi Umum
    Tugas Biologi Umum
    Dokumen11 halaman
    Tugas Biologi Umum
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tr8 (Wuri Cahyaningrum) Fisika Dik A-2019
    Tr8 (Wuri Cahyaningrum) Fisika Dik A-2019
    Dokumen5 halaman
    Tr8 (Wuri Cahyaningrum) Fisika Dik A-2019
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prof 2
    Tugas Prof 2
    Dokumen2 halaman
    Tugas Prof 2
    Harris Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prof 3
    Tugas Prof 3
    Dokumen3 halaman
    Tugas Prof 3
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rutin 2 Harri Siburian
    Tugas Rutin 2 Harri Siburian
    Dokumen4 halaman
    Tugas Rutin 2 Harri Siburian
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prof 4
    Tugas Prof 4
    Dokumen2 halaman
    Tugas Prof 4
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah Kepemimpinan Kelompok
    Tugas Makalah Kepemimpinan Kelompok
    Dokumen12 halaman
    Tugas Makalah Kepemimpinan Kelompok
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kalkulus Integral
    Tugas Kalkulus Integral
    Dokumen2 halaman
    Tugas Kalkulus Integral
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prof 1
    Tugas Prof 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas Prof 1
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • CBR Profesi Kependidikan
    CBR Profesi Kependidikan
    Dokumen8 halaman
    CBR Profesi Kependidikan
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Lirik Aku
    Lirik Aku
    Dokumen1 halaman
    Lirik Aku
    timmutu namrole
    Belum ada peringkat
  • Soal Fisdas GG
    Soal Fisdas GG
    Dokumen24 halaman
    Soal Fisdas GG
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • TTT TTTTT
    TTT TTTTT
    Dokumen1 halaman
    TTT TTTTT
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Soal Fisdas
    Soal Fisdas
    Dokumen5 halaman
    Soal Fisdas
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Makalah Massa Udara
    Makalah Massa Udara
    Dokumen14 halaman
    Makalah Massa Udara
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • CBR Kimia
    CBR Kimia
    Dokumen18 halaman
    CBR Kimia
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Asdfghj
    Asdfghj
    Dokumen1 halaman
    Asdfghj
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • CBR KIMUM
    CBR KIMUM
    Dokumen11 halaman
    CBR KIMUM
    Ayulia Annisa
    Belum ada peringkat
  • CBR Kepemimpinan
    CBR Kepemimpinan
    Dokumen23 halaman
    CBR Kepemimpinan
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Asdfghj
    Asdfghj
    Dokumen1 halaman
    Asdfghj
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Bagian C
    Bagian C
    Dokumen2 halaman
    Bagian C
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Search Engine
    Search Engine
    Dokumen7 halaman
    Search Engine
    Esti Dwie
    Belum ada peringkat