Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
FISIKA DIK’A 2019
PENDIDIKAN FISIKA - A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Ohmmeter dan Multimeter”
yang dibimbing oleh bapak “Karya Sinulingga, M.Si” sebagai dosen pengampu
dalam Mata Kuliah Alat Ukur Fisika dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
3.1 Kesimpulan................................................................................... 9
3.2 Saran............................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Multimeter lebih dipilih ketimbang alat ukut yang lain karena simple dan
bisa digunakan untuk mengukur banyak satuan listrik meskipun hanya dengan
satu alat yakni multimeter saja. Dalam perkembangannya multimeter selalu
mengalami perubahan, tentu saja perubahan yang dimaksud akan membawa
multimeter menuju ke alat ukur yang lebih cermat serta mudah dalam
penggunaannya. Pada dasarnya multimeter merupakan gabungan alat ukur dari
volt meter, ohm meter dan ampere meter. Tapi sekarang ternyata multmeter masih
diciptakan lagi dengan versi terbarunya. Jika dahulu orang hanya mengenal
multimeter analog, dengan akurasi pengukuran yang tinggi dan kemudahan dalam
penggunaan serta pembacaan data hasil ukur membuat multimeter digital mulai
disenangi dan menyebabkan multimeter analog ditinggalkan. Meskipun dimikian
masih banyak pula orang yang menggunakan multimeter analog karena merasa
sudah terbiasa dan selain itu harganya lebih murah daripada harus membeli
multimeter versi digital.
Alat ini memiliki fungsi yang lebih spesifik dibandingkan Multitester yang
lain. Ohm-meter lebih menitikberatkan pada fungsi Hambatan atau Resistensi
saja. Secara rinci, fungsinya adalah mengukur suatu Hambatan listrik yang
menjadi daya yang akan menahan aliran listrik pada sebuah konduktor. Alat ini
menggunakan perangkat galvanometer yang mampu melihat besarnya arus listrik.
Hasil akhirnya akan dikalibrasikan ke dalam satuan khusus yaitu Ohm.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ohmmeter
2. Bagaimana prinsip kerja ohmmeter
3. Apa pengertian dari multimeter
4. Bagaimana prinsip kerja multimeter
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ohmmeter
R=V.I
V menyatakan potensial listrik (voltase/tegangan) dan I menyatakan besarnya arus
listrik yang mengalir.
PENEMU OHM-METER
4
(umur 65). Namun namanya masih diabadikan sampai sekarang dengan penemuan
alat pendeteksi arus listrik walaupun pada mulanya alat ukur listrik ditemukan
oleh Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia
Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm. Simbol
matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V
untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain
dari tegangan adalah E atau Electromotive force.
FUNGSI OHM-METER
5
6. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang
terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
7. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili
amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
8. Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang
lain batas ukurannya belum tentu sama.
9. Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test
lead kutub + yang berwarna merah.
10. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test
lead kutub – yang berwarna hitam.
11. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih
polaritas DC atau AC.
12. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen
multimeter.
13. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk
besaran yang diukur.
14. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
6
KEKURANGAN OHM-METER ANALOQ
Ohm-meter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur
hambatan pada kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel
komputer dan service center yang memakai ohm-meter digital. Kekurangannya
adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan
pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun,sebaiknya menggunakan ohm-meter
analog.
Pada dasarnya prinsip kerja dari ohm-meter adalah besarnya arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, dan ohm
menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan
antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan. Hambatan listrik
adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
7
2.3 Pengertian Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai
VOM (Volt-Ohm Meter), dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt
meter), hambatan (Ohm meter) maupun arus (Ampere meter). Terdapat dua jenis
multimeter, yaitu multimeter non elektronis dan multimeter elektronis. Multimeter
non elektronis. Multimeter jenis bukan elektronik kadang-kadang disebut juga
AVO-meter, VOM (Volt-Ohm-Meter), Multitester, atau Circuit Tester. Pada
dasarnya alat ini merupakan gabungan dari alat ukur searah, tegangan searah,
resistansi, tegangan bolak-balik. Spesifikasi yang harus diperhatikan terutama
adalah:
– batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur: tegangan searah (DC
volt), tegangan bolak-balik (AC volt), arus searah (DC amp, mA, µA), arus bolak-
balik (AC amp) resistansi (ohm, kilo ohm).
8
2.4 Prinsip Kerja Multimeter
Prosedur Penggunaan Multimeter
Sebelum digunakan pastikan multimeter tersebut dalam keadaan masih
berfungsi dengan mengecek baterai pada multimeter tersebut. Arahkan saklar pemilih
pada posisi off. Lalu pasang test pin positif dan negative. Sebelum melakukan
pengukuran (tegangan DC, tegangan AC, dan Arus DC), posisikan jarum skala pada angka
nol (disebelah kiri). Jika belum menunjuk angka nol, atur dengan pengatur jarum skala
secara pelan-pelan agar tidak rusak. Untuk pengukuran tahanan, arahkan saklar pemilih
pada batas ukur Ohm meter terlebih dahulu, lalu hubungkan test pin positif (+) dan test
pin negative (-) hingga ujung test pin saling bersentuhan, setelah itu atur jarum skala
hingga menunjuk angka nol disebelah kanan dengan menggunakan knop pengatur nol
ohm. Perlu di ingat bahwa setiap batas ukur Ohm meter, Jarum skala tidak selalu
menunjuk ke angka nol, untuk itu perlu di set dengan benar setelah mengganti batas
ukur yang akan digunakan. Bila proses pengukuran sudah selesai atau multimeter
sedang tidak digunakan, maka jangan lupa mengatur saklar pemlih pada posisi mati (off)
agar baterai yang digunakan tidak cepat habis.
Pemakaian Multimeter
Untuk mengukur tegangan DC, tegangan AC, maupun arus listrik, atur posisi
jarum skala terlebih dahulu agar menunjuk angka nol di sebelah kiri. Sedangkan
untuk mengukur tahanan, atur posisi jarum skala agar menunjuk angka nol di
sebelah kanan.
• Arahkan saklar pemilih pada DCV (bisa digunakan untuk menguji accu maupun
baterai).
• Untuk mengukur tegangan baterai, test pin (+) dihubungkan ke kutub positif
baterai dan test pin (-) dihubungkan ke kutub negatif baterai.
• Untuk mengukur tegangan pada titik pengukuran (TP) pada handphone, test pin
(+) dihubungkan ke TP, dan test pin (-) dihubungkan ke chasis handphone.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan, ohm-meter adalah alat yang digunakan untuk
menahan/ mendektesikan arus listrik dalam suatu konduktor. Pada Ohm- meter
hambatan (R) mengunakan galvonometer untuk mengukur arus listrik baik itu
hambatan menurun atau meningkat dan dari ohmmeter memiliki sirkuit elektronik
yang melewati arus constant (I) melalui hambatan, dan sirkuti lainnya yang
mengukur voltase (V) melalui hambatan.
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai VOM (Volt-
Ohm Meter), dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Volt meter), hambatan (Ohm
meter) maupun arus (Ampere meter). Terdapat dua jenis multimeter, yaitu multimeter
non elektronis dan multimeter elektronis. Multimeter non elektronis. Multimeter jenis
bukan elektronik kadang-kadang disebut juga AVO-meter, VOM (Volt-Ohm-Meter),
Multitester, atau Circuit Tester. Pada dasarnya alat ini merupakan gabungan dari alat
ukur searah, tegangan searah, resistansi, tegangan bolak-balik.
3.2 Saran
Saran penulis kepada pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, dengan membaca makalah ini kita akan termotivasi dan mengerti
dalam pembuatan sebuah kritikal. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang mendukung dari pembaca. Penulis sangat menyadari ini masih banyak
kesalahan dalam pembuatan. Mohon maaf jika dalam pembuatan ini terdapat
kesalahan yang ditemukan oleh pembaca baik dilihat itu dari segi penulisan,
penggunaan bahasa, dan lain sebagainya. Untuk itu penulis mohon maaf karena
penulis sangat menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://miraelfaumiz.blogspot.com/2013/05/makalah-ohm-meter.html
https://ntrux.wordpress.com/2011/04/12/makalah-m/
11