MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Meteorologi dan Klimatologi
yang dibimbing oleh Bpk. Dwiyono Hari Utomo
Oleh :
Yulianto
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metolorogi dan klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer di muka
bumi. Meteorologi erat kaitannya dengan klimatologi yaitu ilmu yang
mempelajari iklim. Iklim adalah jalannya keadaan cuaca atau keseluruhan
keadaan dari gejala cuaca dari daerah tertentu sepanjang tahun atau keteraturan
. unsur atau pengendali cuaca dan iklim diantaranya masa udara, angin, curah
hujan, tekanan udara, arus laut, badai dan sebagainya.
Massa udara merupakan bagian atmosfir yang tebalnya mencapai
ribuan meter dari permukaan tanah dan meluas sampai ribuan meter persegi.
Suhu dan kelembabannya serba sama dalam arah mendatar. Udara yang
menetap untuk waktu yang cukup lama di atas permukaan bumi, sifatnya
cenderung menjadi ciri khas permukaan bumi itu, dimana permukaan bumi itu
berbeda. Jika sifat permukaan tersebut kurang lebih sama untuk daerah yang
luas, seperti bentangan samaudera yang luas atau bentangan daratan yang luas,
maka sifat udara di atas permukaan yang luas dan hampir seragam itu menjadi
hampir seragam pula dalam bidang horizontal. Udara yang mempunyai sifata
hampir seragam untuk daerah yang luas itu disebut massa udara. Sifat-sifat
udara yang dimaksudkan itu terutama suhu dan kelembapan.
Karakteristik cuaca dalam massa udara bergantung pada dua sifat dasar,
yaitu sebaran suhu kearah tegak dan kadar airnya. Sebaran suhu kearah tegak
menyatakan kemantapan massa udara. Karena kemantapan erat kaitannya
dengan gerak vertikal didalam massa udara, maka sebaran uap air kearah atas,
bentuk kondensasi, dan jumlah curah hujan, semuanya ditentukn oleh sebaran
suhu kearah tegak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian massa udara?
2. Bagaimana mengidentifikasi massa udara?
3. Bagaimana penggolongan massa udara?
4. Apa pengertian front dan ciri-ciri dari front udara?
5. Bagaimana perubahan massa udara terjadi di permukaan bumi?
C. TUJUAN
1. Membahas hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor pengendali cuaca
atau iklim yang salah satunya adalah massa udara.
2. Untuk memahami pengertian massa udara.
3. Untuk mengetahui penggolongan massa udara.
4. Untuk memahami pengertian front dan sifat-sifatnya.
5. Untuk mengetahui perubahan massa udara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASSA UDARA
Udara yang menetap untuk waktu yang cukup lama di atas suatu bagian permukaan
bumi, sifatnya cenderung menjadi cirikhas permukaan bumi itu, dimana permukaan bumi itu
berada. Jika sifat permukaan tersebut kurang lebih sama untuk daerah yang luas, seperti
bentangan alam samudera yang luas dan hampir seragam itu menjadi hampir seragam pula
dalam bidang horizontal. Udara yang mempunyai sifat hamper seragam untuk daerah yang
luas itu disebut dengan massa udara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ,massa udara adalah atmosfer yang
homogeny dan luas, kadang-kadang meliputi ratusan kilometer dengan karakteristik suhu
dan kelembapan tertentu.
Massa udara juga dapat didefinisikan sebagai sekelompok besar udara
dimana suhu, kelembaban, dan stabilitas hidrostatikan yang relatif seragam
pada arah horizontal. Kawasan sumber diartikan sebagai permukaan yang
homogeny dimana massa udara terbentuk.
Massa udara memiliki tebal mencapai ribuan meter dari permukaan tanah dan
meluas hingga ribuan kilometer2. Suhu dan kelembapannya serba sama dalam arah
mendatar. Karakteristik cuaca dalam massa udara bergantung pada dua sifat dasar, yaitu:
sebaran suhu kearah tegak dan kadar air. Sebaran suhu kearah tegak menyatakan
kemantapan massa udara. Karena kemantapan erat kaitannya dengan gerak vertical
didalam massa udara, maka sebaran uap air kearahatas, bentuk kondensasi dan jumlah
curah hujan, semuanya ditentukan oleh sebaran suhu kearah tegak..
Diseluruh muka bumi kawasan massa udara diklasifikasi menjadi empat
lokasi, yaitu :
1. Samudera-samudera tropis dan subtropics hangat.
2. Padang pasir continental subtropis yang panas.
3. Samudera lintang tinggi yang relative dingin.
4. Benua lintang tinggi yang dingin dan kawasan es atau salju.
Dari empat kawasan sumber terbentuk empat kelas massa udara, yaitu :
1. Maritimtropis (mT)
2. Kontinentaltropis (cT)
3. Maritim polar (mP)
4. Kontinental polar danartik (cPdancA)
D. PENGERTIAN FRONT
Front didefinisikan sebagai wilayah transisi tempat bertemunya dua massa
udara yang berbeda sifat fisik dan kekuatannya (Effendy dan Turyanti, 2006).
Front di dalam meteorologi merupakan wilayah transisi tempat bertemunya dua
massa udara yang berbeda sifat fisik dan kekuatannya. Ketika sebuah front
melewati suatu area, itu menandakan terjadinya perubahan pada temperatur,
embun, laju angin, arah angin, tekanan atmosfir, dan suatu perubahan dalam
pola curah hujan.
Front adalah suatu wilayah pada posisi astronomis tertentu (biasanya
sekitar lintang tinggi 66.5o LU/LS), dikenal sebagai wilayah transisi, suatu
lokasi pertemuan dua massa udara yang memiliki karakter yang berbeda baik
secara fisik maupun magnitude. Secara sederhana front dapat diartikan sebagai
daerah perbatasan rempat bertemunya dua massa udara. Adanya front
mengakibatkan cuaca sangat mudah berubah dan menyebabkan bayak
terjadinya awan dan hujan. Awal pembentukan dari front ini sering disebut
dengan Frontogenesis dan fase akhir pelenyapannya dikenal sebagai
Frontolisis.
Front cuaca adalah nama yang diberikan pada daerah perbatasan tempat
bertemunya dua massa udara. Adanya front mengakibatkan cuaca yang mudah
berubah, seringkali menyebabkan banyak awan dan terjadi hujan. Lokasi
kejadian lintang tinggi sekitar 66,5°C lintang utara atau selatan.
Angin terjadi karena adanya perbedaan suhu dan tekanan udara di suatu
wilayah. Angin bergerak dari suatu tempat yang memiliki tekanan udara tinggi
ke tempat yang memiliki tekanan udara rendah (Handoko, 1995). Antara zona
bertekanan udara rendah dengan zona bertekanan udara tinggi terdapat zona
dimana keduanya bertemu, zona ini dinamakan front.
e. Siklon Frontal
Siklon frontal adalah daerah front dimana terjadi pertemuan dua massa
udara yang berbeda kekuatan dan karakter. Siklon frontal merupakan bentuk
front yang terjadi dalam keadaan khusus. Depresi frontal dalam tahapan paling
berkembang dapat berupa badai besar yang lebarnya mencapai 1600 km (1000
mil) dan dapat bergerak sejauh ribuan kilometer (mil), membawa cuaca penuh
badai yang sangat mudah berubah arah ke berbagai tempat sebelum akhirnya
menghilang. Front bergerak digambarkan di peta cuaca sebagai garis lengkung.
E. Perubahan Massa Udara
Massa udara dapat mengalami perubahan sifat. Ini terjadi saat massa udara
meninggalkan sumbernya yang kemudian berinteraksi dengan permukaan yang
dilaluinya sehingga mengubah kestabilan, atau juga dapat disebabkan oleh
interaksi dengan massa udara lainnya.
Ketika bergerak menuju ekuator, massa udara A akan mendapatkan
pemanasan dari bawah (suplai uap air dari permukaan yang hangat dan basah)
sehingga menjadi tidak stabil sehingga bisa timbul awan besar. Jika ia
bergabung dengan aliran mensiklon maka udara menjadi makin tidak stabil dan
perawanan yang menghasilkan hujan curah (shower) makin bertambah. Namun
yang sering terjadi adalah bahwa massa udara ini bergabung dengan aliran
mengantisiklon sehingga pertumbuhan vertikal awan terbatasi walaupun dia
mendapat suplai pemanasan dari bawah.
Sebaliknya massa udara mT yang bergerak menuju kutub di musim dingin
cenderung makin stabil sehingga yang terbentuk hanya awan-awan jenis
stratus. Sedangkan di musim panas, di atas daratan di lintang rendah, massa
udara ini menjadi makin tidak stabil sehingga terbentuk awan-awan kumulus
(Cu), hujan curah dan badai guntur.
Cuaca dalam suatu daerah bergantung pada berbagai sifat massa udara
yang melaluinya terutama kestabilan dan kandungan uap airnya. Umumnya
massa udara maritim memiliki perawanan dan hujan curah yang lebih besar,
sedangkan massa udara continental cenderung membawa sifat cerah pada
daerah yang dilaluinya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam makalah yang berjudul ‘Massa Udara Sebagai Faktor Pengendali
Cuaca / Iklim’ kami menyimpulkan bahwa massa udara merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan dan perubahan iklim di permukaan
wilayah bumi. Hal ini disebabkan massa udara yang dinamis, tidak selalu tetap
berada di wilayahnya, tetapi dapat bergerak ke wilayah lain. Saat pergerkan
massa udara terjadi, pertemuan massa udara yang berasal dari dua wilayah
tersebut akan membentuk bidang batas yang disebut front. Massa udara dapat
mengalami perubahan sifat. Ini terjadi saat massa udara meninggalkan
sumbernya dan berinteraksi dengan permukaan yang dilalui sehingga
mengubah kestabilan dan sifat dari massa udara tersebut. Sifat-sifat massa
udara ini yang akhirnya mempengaruhi cuaca dan iklim di permukaan bumi
terutama pada suhu dan kelembapan massa udara.
B. DAFTAR PUSTAKA
http://andhikaelriyand.blogspot.com/2010/01/pembelajaran-untuk-kita-
semua.html (online)
http://strukturawam.wordpress.com/2011/02/24/cuaca-ekstrim-hujan-badai-1/
(online)
http://tarunalangitan.wordpress.com/2011/11/03/deskripsi-front/ (online)
http://www.free-online-private-pilot-ground-school.com (online)
http://www.jeffsweather.com (online)
http://www.physicalgeography.net (online)
Utomo, Dwiyono Hari. 2011.Meteorologi Klimatologi Dalam Studi
Geografi.Diktat FIS UM.
Tjasyono, Bayong.2004. Klimatologi. Bandung: ITB Press.