KELOMPOK 5
NAMA :
TEKNIK ELEKTRO
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penysunan makalah
ini. Penyusun berusaha menampilkan makalah ini dalam bentuk yang
selengkap mungkin dan mudah untuk dicerna. Makalah ini disusun guna
menyelesaikan tugas mata kuliah “Alat Ukur dan Pengukuran”.
Oleh karena itu, penyusun harapkan kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini menjadi lebih baik dan terperinci. Akhir kata, penyusun
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1Definisi Galvanometer.............................................................................................6
2.2Jenis Galvanometer………………………............................................................ 10
3.2 Saran......................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada alat kumparan putar jenis magnet permanen ,jarum penunjuk meter akan
berhenti apabila torsi penyimpang dan torsi kontrol sama besarnya, sehingga torsi
penympang sebanding dengan arus yang mengalir.Karena alat ukur kumparan
putar jenis magnet permanent bekerja berdasarkan gaya Lorentz maka torsi
penyimpang yang terjadi apabila arus yang melewati kumparan menimbulkan
gaya dikedua sisinya .Hal ini sebanding apabila arus yang malalui kumparan 1
ampere maka magnitude gaya akan ditimbulkan pada tiap sisi kumparan.
1.3 Tujuan
4
1. Mengetahui apa itu galvanometer
2. Mengetahui jenis galvanometer
3. Mengetahui prinsip kerja dan sensitivitas galvanometer
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
magnet. Galvanometer akan menghasilkan perputaran jarum penunjuk sebagai
hasil dari arus listrik yang mengalir melalui lilitannya.
Pada mulanya bentuk galvanometer seperti alat yang dipakai Oersted yaitu
jarum kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur.
Kawat dan jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus
di dalam kawat. Akibat adanya arus listrik yang mengalir melalui kawat akan
tercipta medan magnet sehingga arah jarum magnet di dekat kawat akan bergeser
arah jarum magnetnya.
Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan
menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya. Dan
instrument semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890, yang tingkat
kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada saat ini.
7
secara tiba-tiba, sehingga kumparan berayun kembali dari posisi defleksi menuju
posisi nol. Sebagai akibat dari kelembaman ( inersia ) dari sistem yang berputar,
jarum berayun melewati titik nol dalam arah berlawanan dan berosilasi kekiri dan
kekanan, dan secara perlahan-lahan osilasi ini akan mengecil sebagai akibat dari
redaman elemen berputar dan akhirnya jarum berhenti pada posisi nol.
Gerakan sebuah kumparan didalam medan maknet, diketahui dari tiga kuantitas,
yaitu :
3. Konstanta redaman ( D ).
Mekanisme Redaman.
8
c. pembengkokan pegas-pegas gantungan.
9
2.2 Jenis – jenis galvanometer
1) Galvanometer Balistik.
Pada pengukuran balistik ini, kumparan menerima suatu impuls arus sesaat,
mengakibatkan kumparan berayun ke satu sisi dan kemudian kembali berhenti
dalam gerakan berosilasi.
Jika impuls arus berlangsung singkat, maka defleksi mula-mula dari posisi
berhenti berbanding lurus dengan kuantitas pengosongan muatan listrik melalui
kumparan. Nilai relatif impuls arus yang diukur dalam defleksi sudut mula-mula
dari kumparan adalah :
Q = K θ
Dimana:
1. metoda kapasitor.
2. metoda solenoida.
10
3. metoda induktansi bersama.
11
i. Sebuah kumparan kawat halus digantung di dalam medan maknet yang
dihasilkan oleh sebuah maknet permanen, berdasarkan hukum gaya
elektromaknet , jika dialiri arus listrik , maka kumparan tersebut akan berputar
ii. ( arus listrik mengalir dari dan ke kumparan melalui sebuah gantungan yang
terbuat dari serabut halus dan keelastisan serabut tersebut menghasilkan suatu
torsi yang akan melawan perputaran kumparan ).
iii. 2. Kumparan akan terus berdefleksi sampai gaya elektromaknetnya mengim-
bangi torsi mekanis lawan dari gantungan. Dengan demikian defleksi
kumparan merupakan ukuran untuk arus yang dibawa kumparan tersebut.
iv. Sebuah cermin dipasang pada kumparan yang berfungsi untuk mende-
fleksikan seberkas cahaya, sehingga sebuah bintik cahaya yang sudah
diperkuat bergerak. diatas skala pada suatu jarak dari instrumen dan efek
optiknya adalah sebuah jarum penunjuk yang panjang dengan massa nol.
Prinsip kerja :
T = B x A x I x N
dimana :
12
T = torsi dalam Newton-meter ( N-m )
T = 2,92 x 10 – 6 N-m
Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus tetapi dalam mengukur kuat
arus listrik galvanometer bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan
13
yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam satu daerah medan
magnetic. Pada dasarnya kumparan terdiri dari banyak lilitan kawat.
Cara kerja galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi
pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat
berubah, karena arus listrik yang mengalir didalamnya. Galvanometer pada
umumnya dipakai untuk arus searah tetapi prinsipnya menggunakan konstruksi
kumparan putar.
Berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi
berlawan arah. Yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan.
Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk selinder membentuk satu
kumparan, dan diletakkan diantara kutub-kutub sebuah magnet permanen.
Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang
terpasang diatas dan dibawah kumparan, maka sisi kumparan yang dekat dengan
kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorentz yang sama tetapi
berlawanan arah, yang akan menyebabkan kumparan berputar jarum untuk
menunjukkan pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala
menyatakan besar arus listrik yang diukur.
14
Sensitivitas galvanometer.
S1 = d/i
Dimana ;
15
2) Sensitivitas Tegangan, didefinisikan sebagai :
Sv = d/v
Dimana ;
SR = S1; S1 = D/I
Dimana:
16
d = defleksi galvanometer dalam bagian skala atau mm
4) Sensitivitas Balistik
SQ = d/q
Dimana ;
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
Sifat dinamik galvanometer adalah : kecepatan respons, redaman dan
over-shoot. Sifat dinamik galvanometer dapat diamati dengan memutuskan
arus input secara tiba-tiba, sehingga kumparan berayun kembali dari posisi
defleksi menuju posisi nol. Redaman galvanometer terjadi dalam dua
mekanisme, yaitu: Redaman mekanis dan Redaman elektromaknetik. Gerakan
dasar kumparan putaran maknet permanen sering disebut dengan gerak
d’Arsonval.
4. Sensitivitas balistik
3.2 Saran
19
Daftar Pustaka
http://indonesian.irib.id/balistic-galvanometer/html
http://www.ampl.or.id/galvanometer-suspensi/html
http://cills.wordpress.com/2008/04/20/centre-of-indonesia-physics-studies
http://groups.yahoo.com/group/alat-ukur-listrik/html
http://greenpressnetwork.blogspot.com/2008/03/galvanometer/html
20