Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW (CJR)

FISIKA UMUM

LISTRIK MAGNET

(Induktor Ruhmkorff Dan Relay)

Dosen Pengampu : Drs.Juniar Hutahean M,Si

NAMA : IKKE FATMA

NIM : 4191111030

JURUSAN : MATEMATIKA

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

KELAS : REGULER B 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan Critical Book Review ini tepat waktu. dan
tugas ini berisi tentang FISIKA UMUM .Saya berharap Critical book report ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama,saya menyadari bahwa dalam menyusun critical book
review ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya critical book report ini dan saya berharap semoga
karya tulis critical book review ini bermanfaat bagi semuanya .

Medan, september 2019

Penyusun

Ikke Fatma
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Ruhmkoff adalah kumparan idnuksi yang digunakan untuk memperoleh tegangan tinggi
dengan menggunakan arus searah .Pada dasarnya,induktor ruhmkoff ini merupakan sebuah
inti yang teridiri dari batang-batang besi lunak yang disekat satu sama lain .Inti ini dikelilingi
oleh lilitan kawat yang jumlahnya sedikit dan mendapat aliran listrik yang primer dari
primer ini dikelilingi oleh lilitan sekunder yang jumlahnya jauh lebih banyak dan mempunyai
dua ujung P dan Q.

Sebuah relaydioperasikan ketika mengukur perubahan kualitas,baik dari nilai moral maupun
hubungannya dengan kulalitas lainnya .Kualitas yang dioperasikandalam kebanyakan
perlindungan relay adalah arus listrik yang memasuki sikrit yang dilindungi relay dapat
dioperasikan pada tingkat arus listrik menurut bias atau kendala standar ,atau ia dapat
dibandingkan dengan kualitas lain dari sikrit seperti tegangan seperti tegangan bias atau
arus listrik yang meninggalkan sikrit yang dilindungi.

B.Rasionalisasi pentingnya CBR

Disaat kita membutuhkan sebuah referensi,yaitu buku sebagai sumber bacaan kita dalam
mempelajari mata kuliah fisika umum,sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi buku
tersebt agar kita mengetahui buku mana yang lebih relavan untuk dijadikan sumber bacaan.

C.Tujuan penulisan CBR

1. Untuk mengulas isi buku.

2. Untuk mengkritik buku.

3. Untuk mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.

4. Untuk memperoleh gambaran tentang peraturan-peraturan metode ilmiah dalam


melakukan penelitian ilmiah

D.Manfaat CBR

1. Untuk memenuhi tugas CBR mata kulia ”Fisika Umum“

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku

3. Untuk menambah wawasan tentang memcahkan masalah listrik magnet dalam


melakukan penelitian ilmiah ,melakukan kajian indicator ruhmkoff.

4. Untuk melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku


ISI BUKU

RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1 : TRANSFORMATOR

1. Induktor
Sebelum membahas transformator kita pelajari terlebih dahulu tentang kumparan
kawat (induktor). Kumparan kawat yang dilalui arus DC akan terjadi induksi
elektromanetik akibat terjadi medan magnet disekitar kumparan itu. Kutub-kutub
magnet dan arah arus listrik yang mengalir lewat kawat kumparan itu berlaku
aturan tangan kanan. Kita simak gambar dibawah berikut ini

Aturan tangan tersebut berbunyi : ibu jari menunjuk kutub Utara dan jari yang lain
menujukan arah arus. Ketika ujung-ujung kumparan kawat dihubungkan ke bateri
maka akan timbul medan magnet disekitar kumparan itu .Ujung kumparan yang
terhubung ke negatip baterai adalah kutub utara sedangkan ujung yang lain
adalah kutub selatan sesuai arah kumparan. Kumparan kawat yang digunakan
adalah kawat email yaitu kawat yang dilapisi bahan isolator (bahan bukan
penghantar) Hal ini bisa di buktikan dengan medekatan magnet tetap. Jika
berlawanan kutub magnetnya,maka keduanya akan saling tarik menarik kutub
magnet yang berlawan akan tarik menarik). Jika salah satu ujung kumparan itu
diputuskan dari hubungan baterai maka sifat kemagnetannya akan hilang.
Perhatikan gambar dibawah berikut :
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik yang kecil
sampai besaran mikro ampere (µA ). Ketika magnet digerakan mendekati
kumparan terjadi aliran arus listrik mengalir melalui kumparan kearah tertentu dan
ketika magnet digerakan menjauhi kumparan, terjadi arus listrik ke arah
yang berlawanan.Pada gambar diatas galvanometer akan bergerak boak-balik.
Gejala demikian disebut Induksi elektromagnetik dan arus listrk yang terjadi
disebut arus induksi bolak-balik atau AC (Alternating current).Medan magnet yang
digerakan mendekati dan menjauhi kumparan menginduksikan bedapotensial pada
kumparan, Tegangan induksi hanya timbul saat magnet digerakan dan jika magnet
diam tidak terjadi tegangan dan arus listrik. Selanjutnya jika magnet tetap
dibiarkan diam ditempat dan kumparan yang digerakan menjauhi dan mendekati
magnet ternyata galvanometer akan menunjukan gerak yang sama. Besarnya
tegangan dan arus sesuai hukum Faraday yang dipengaruhi oleh :
1. Kecepatan magnet digerakan di dekat kumparan atau kecepatan kumparan
bergerak di sekitar magnet.
2. Kuat medan magnet yang digunakan
3. Banyaknya lilitan kawat pada kumparan
Selanjutnya kita lihat gambar dibawah ini :
REPORT THIS AD

.B

Jika ujung-ujung kumparan dihubungkan dengan baterai (arus DC) maka kumparan
itu akan berlaku sebagai magnet sementara. Ketika terjadi kutub-kutub magnet
yang sama di ujung-ujung kumparan dan magnet tetap, magnet kumparan akan
ditolak,dan ketika kutub-kutubnya berlawanan akan di tarik. Akan terjadi tarik dan
tolak antara kedua jenis magnet itu sehingga akan terjadi gerak berputar pada
kumparan itu.
2. Elektromagnet
Sebuah kumparan dengan inti besi lunak jika dialiri aus DC inti besi akan bersifat
magnet sementara, dan akan kehilangan sifat kemagnetannya jika aliran arus
terputus. Rangkaian yang demikian disebut rangkaian Elektromagnet .Selanjutnya
perhatikan gambar dibawah berikut :
2.1 Bell listrik
Gambar yang diatas menggunakan kumparan kawat dengan inti besi lunak . Ujung
kumparan yang satu dihu
bung ke positip baterai dan ujung yang lain dihubung ke negatip baterai lewat
kontak. Inti kumparan akan bersifat magnet sehingga menarik plat logam
pemukul, dan plat itu memukul Bell. Ketika plat pemukul itu ditarik magnet
kumparan , hubungan dengan kontak terlepas, sehingga terputus hubungan
dengan baterai, yang terjadi adalah kumparan kehilangan sifat kemagnetnya. Plat
pemukul akan kembali ke posisi semula., yang berarti terhubung dengan kontak
atau terhubung kembali dengan baterai. Demikian seterusnya akan terjadi
berulang-ulang .
2.2 Loudspeker
Sebuah loudspeaker juga menerapkan elektromagnet. Loudspeker mengubah
sinyal liktrik berfrekuensi tinggi menjadi frekuensi audio (Frekuensi yang terdengar
manusia). Sebagai kompenen elektromagnet menggunakan kumparan kawat
yang disebut coil kemudian dimasukan pada celah magnet tetap. Magnet yang
digunakan magnet bulat yang sangat kuat daya kemagnetannya. Kutub selatan
magnet berada di bagian luar sedangkan kutub utara magnet ada di bagian tengah
magnet.
Diantara magnet kutub utara dan kutub selatan terdapat celah untuk
menempatkan posisi coil . Coil merupakan gulungan kawat halus dengan jumlah
gulungan yang banyak dan nilainya antara 3 sampai 16 Ohm. Koker coil dipasang
menyatu dengan membran sehingga ketika coil bergetar membran juga ikut
bergetar. Ketika ujung-ujung magnet coil dan magnet tetap mempunyai tutub yang
sama akan terjadi tolak -menulak, dan ketika kutub-kutubnya berlawanan akan
saling menarik. Terjadinya Induksi elektromagnet pada coil karena terhubung
dengan sinyal frekuensi tinggi (arus AC) yang termodulasi frekuensi Audio, .dengan
demikian fasenya selalu berubah –ubah atau kutub- kutub magnetnya juga akan
berubah-ubah. Karena perubahan kutub-kutub itu akan terjadi gerak maju mundur
dari magnet coil beserta membran atau katakanlah terjadi getaran. Bagian- bagian
lodspeker tampak seperti gambar 5 berikut
:
2.3 Relay
Kompenen relay terdiri dari rangkaian elektromaknet dan saklar.
Pada gambar 6 ditunjukan cara kerja Relay

Pada gambar 6 (a) Ketika ujung-ujung rangkaian elektromagnet dihubung ke


baterai inti kumparan relay berfungsi sebagai magnet . Plat A ditarik magnet
kumparan, sehingga A kontak dengan A2 dan terpuyus dengan A1. Rangkaian R
dan LED terhubung ke baterai sehingga LED menyala. Gambar dibawah ini adalah
rangkaian dalam bentuk simbul.

Rangkain gambar diatas berikut contoh penerapan saklar otomatis dengan


menggunakan relay.
Diruang yang gelap basis emitor bertegangan tinggi, karena hambatan LDR sangat
besar dan mengalirlah IB sehingga transistor menghantar. Ketika transistor
menghantar terjadi kontak relay dan lampu (L) menyala. Jadi ketika gelap atau
malam hari lampu secara otomatis akan menyala. Sebaliknya jika ruangan terang
hambatan LDR menjadi kecil sehingga basis emitor bertegangan rendah dan
transistor tidak menghantar sehingga relay tidak kontak dan lampu padam.
3. Induksi elektromanetik .
Perhatikan gambar dibawah berikut :

3.1 Dinamao sepeda

Dinamo sepeda menerapkan asas induksi elektromagnetik. Magnet digerakan


berputar yaitu dengan memutar magnet dengan ban sepeda, sehingga kutub-
kutub magnet menjauhi dan mendekati kumparan secara cepat. Pada ujung-ujung
kumparan akan bangkit arus induksi yang dapat menyalakan lampu (L1). Makin
cepat sepeda melaju makin besar juga arus yang dihasilkan dan lampu semakin
terang. Arus listrik yang dihasilkan adalah arus listri AC.
3.2 Generator arus bolak balik.
Generator arus bolak balik menerapkan kumparan diputar di sekitar medan magnet
tetap yang disebut stator,sedangkan rangkaian kumparan yang di putar disebut
Rotor. Sebuah kumparan digerakan disekitar medan magnet U-S , melalui kontak
cincin-cincin generator dan sikat carbon. Arus listrik yang dihasilkan arus AC untuk
menghidupkan lampu. Arus akan mengalir selama kumparan digerakan berputar.
Kinerja generator arus bolak balik seperti diperlihatkan gambar dibawah :
Besar tegangan dan arus induksi ditentukan oleh :
1. Kecepatan putaran rotor atau kumparan
2. Banyaknya gulungan kawat kumparan
3. Kuat medan magnet
4. Menggunakan inti kumparan.
Untuk memutar rotor di perlukan energi dari luar misalnya untuk dinamo motor
menggunakan energi kinetik dari mesin motor itu sendiri. Generator di pusat
tenaga listrik menggunakan uap panas bumi, baling-baling turbin,air terjun dll.
3.3 Generator arus Searah (DC).
Generator arus searah ujung –ujung kumparan dihubungkan pada cincin belah
yang disebut komulator, berfungsi mengubah arus yang dihasilkan dari generator,
dan dengan demikian arus yang dihasilkan tetap arus searah. Kinerja generator DC
tampak seperti gambar dibawah. Berikut :

4. Transformator
Tranformator atau yang biasa disebut Trafo adalah kompenen yang dapat
mentransfer (memindahkan) arus AC dari kumparan yang satu ke kumparan yang
lain tanpa ada hubungan langsung. Perpindahan arus itu terjadi karena induksi
elektromagnetik yaitu kumparan yang satu menginduksi kumparan yang lain.
Induksi elektromanetik yang menghasilkan tegangan dan arus induksi seperti
gambar dibawah berikut:
Ketika kumparan dihubung ke baterai , terjadi induksi elektromanetik pada N2 dan
menginduksi tegangan pada N1, sehingga Galvanometer(G) bergerak kearah
tertentu. Ketika hubungan baterai di putuskan, N2 kehilangan kemaknetannya,
kemudian N1 menginduksi N2,ditandai (G) bergerak arah yang berlawanan. Jika
hubungan batarai disambung lagi akan terulang lagi peristiwa yang sama. Baterai
tersambung dan terputus berulang kali maka sebenarnya sama fungsinya seperti
arus AC. Ada dua macam Trafo yaitu trafo untuk menaikan tegangan (Step Up) dan
trafo penurun tegangan (Step down). Trafo yang banyak digunakan adalah trafo
penurun tegangan. Transformator terdiri dari gulungan kawat primer dan gulungan
kawat sekunder. Kedua gulungan kawat itu dililitkan pada gulungan kertas yang
disebut koker. Gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan diatas koker itu
dimasukan pada celah besi lunak sebagai inti kumparan. Inti kumparan tersusun
dari besi lunak berbentuk huruf E dan I yang disusun secara selang-seling
sehingga membentuk (kern). Tegangan yang bangkit pada gulungan sekunder
ditentukan dengan perbandingan jumlah gulungan sekunder dan gulungan primer.
Hubungan jumlah gulungan primer dan sekunder berlaku hubungan sebagai
berikut :
Vp Np
__ = ___
Vs Ns
Ns Perhatikan gambar 12 berikut :
REPORT THIS AD

Vp = Tegangan primer Vs = Tegangan sekunder Np = jumlah lilitan


primer Ns = jumlah lilitan sekunder. Contoh : Transformator di hubung pada
tegangan PLN 220 V Jumlah lilitan primer 2000 L dan sekunder 200 L Tegangan
yang bangkit pada sekunder dapat dihitung :
VP/vs = Np/Ns = 220/vs = 2000/200 = 10
Vs = 220/10 = 22 v
Tegangan yang bangkit pada gulungan dekunder = 22 V. Jenis trafo yang demikian
disebut trafo penurun tegangan yaitu menurunkan tegangan 220 V menjadi 22V
AC. Bagian-bagian trafo penurun tegangan jika di bongkarkurang lebih seperti
gambar Dibawah berikut :
Gambar bagian trafo dan bentuk trafo tampak pada gambar dibawah berikut :

5. Induktor Ruhmkorff.
Induktor Ruhmkorff terdiri dari gulungan primer dan sekunder dimana gulungan
primer ditempatkan didlam gulungan sekunser.Gulungan primer dan inti besi
berlaku sebagai elektromagnet. Perhatikan gambar dibawah berikut :

REPORT THIS AD
Tegangan yang masuk pada gulungan primer sebagai rangkaian elektromagnet
tersambung dan terputus dengan accu terus menerus secara cepat melewati kontak
platina seperti tegangan AC. Karena tegangan digulungan primer berubah –ubah
gulungan sekunder bangkit tegangan induksi. Jumlah gulungn sekunder jauh lebih
besar dari pada gulung primer maka induksi yang dihasilkan sangat besar
juga.Dengan tegangan Accu 12 V gulungan sekunder akan menghasilkan tegangan
sampai ribuan V.Tegangan yang sedemikian besar digunakan untuk menghasilkan
loncatan api pada busi kendaraan bermotor.
6. Jenis, simbul dan betuk fisik kompenen
Jenis kompenen Simbul kompenen Bentuk fisik
Induktor

Coil

Trafo non CT

Trafo non Ct

Relay

Loudspeker

Trafo MF ferit (inti


kumparan) warna
kuning
Trafo osilator radio Ferit
warna merah

REPORT THIS AD
7. Rangkaian adaptor sederhana
7.1 Adaptor penyearah setengah gelombang.
Adaptor atau sering disebut juga power saply adalah rangkaian elektronika yang
berfungsi untuk mengubah sumber daya AC menjadi sumber daya DC. Pada
gambar dibawah berikut :

T. adalah trafo penurun tegangan yang menurunkan tegangan AC 220 V menjadi


tegangan AC yang lebih rendah di gulungan sekunder.Tegangan PLN berfrekuensi
50 Hz artinya dalam satu detik akan bergetar 50 kali. Setiap satu getaran
gelombang arus AC menghasilkan fase positip satu kali dan fase negatip satukali.
Setelah melewati dioda (D) arus AC terpotong menjadi satu arah yaitu fase positip
pada rangkaian diatas. Dioda hanya bisa dilewati arus satu arah yaitu positip atau
negatip. Kemungkinan kecil ada arus AC yang bisa menerobos dioda bisa disebut
arus bocoran, akan diteruskan oleh condensator (C) menuju terminal B yaitu jalur
AC. Condensator berfungsi sebagai filter, karena condensator bersifat memblokir
arus DC dan meneruskan arus AC. Jadi dititik A positip dan dititik B nol. Dititik B
lebih negatip dari pada dititik A. Jadi dititik A positip dan dititik B dipakai sebagai
negatip.
7.2 Adaptor penyearah gelombang penuh.
Pada gambar 17 berikut rangkaian adaptor penyearah gelombang penuh dengan
menggunakan trafo Ct (center tap).
T : Trafo penurun tegangan D1 dioda menyearahkan fase positip D2 :dioda
penyearah positip di ujung kumparan yang lain.

. Di titik B (0) atau netral dipakai sebagai negatip karena dititik A lebih positip dari
pada dititik B dan dititik B lebih negatip dari pada dititik A.
Penyearah gelombang penuh dengan dioda bridge. Dioda bridge tersusun dari 4
dioda yang dikemas menjadi satu kompenen dioda. Gambar dibawah ini rangkaian
yang setara dengan dioda bridge :

D1 dan D2 dioda penyearah fase positip sedangkan D3 dan D4 adalah penyearah


fase negatip
Ujung-ujung gulungan kawat sekunder menghasilkan gelombang getaran AC yang
selalu berlawanan fase. Dalam setengah periode gelombang D1 menyearahkan fase
positip,
kemudian disusul setengah gelombang berikutnya D2 menyearahkan fase positip
juga. Jadi dalam satu periode gelombang atau satu getaran dititik A dihasilkan dua
fase positip . yang demikian itu disebut gelombang penuh.

. Pada gambar 19 dititik A positip dan dititik B negatip Nol (0) netral atau sebagai
ground. Dititik A lebih positip dari pada dititik Ground dan dititik B lebih negatitip
dari pada dititik ground. Arus bocor disimpangkan lewat condensator menuju
ground.

Advertisements
REPORT THIS AD

REPORT THIS AD
BAB III

PEMBAHASAN

1.PERBEDAAN

Seperti yang telah kita ketahui listrik magnet adalah suatu listrik yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik
yang bergerak lainnya.Sedangkan Induktor Ruhmkoff adalah induktor yang bekerja berdasarkan
adanya perubahan arus searah (DC).Fungsi dari induktor ini adalah menaikkan tegangan arus
searah ,sehingga jumlah lilitan pada kumparan sekundernya lebih banyak dari pada jumlah
lilitan pada kumparan primernya.

2.KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

KEUNGGULAN : Diksi di buku ini mudah dipahami,materi yang terdapat didalam buku tersebut
lengkap dan menarik.Cover dari buku ini juga menarik dengan gambar induktor Ruhmkoff dan
rangkaian Listrik dan setiap materi selalu ada gambar sebagai contoh .

KELEMAHAN : Penjelasannya terlalu panjang bahkan Si pembaca kurang mengerti .


BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Bahwa listrik statis terjadi karena adanya kumpulan muatan listrik pada suatu benda. Hubungan
antara kelistrikan dan kemagnetan yaitu arus listrik yang mengalir pada kawat akan
menghasilkan medan magnet disekitar kawat itu dan jika terdapat perubahan medan magnet
dalam sebuah kumparan maka timbul arus induksi kumparan itu.

SARAN

Adapun saran yang diperoleh ialah diharapkan pembaca dapat mengkaji lebih lanjut tentang
listrik magnet dan indukto Ruhmkoff dan kaitannya dengan aspek ilmu pengetahuan sehingga
dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi masyarakat khusunya bagi mahasiswa program
pendidikan Ipa.

Anda mungkin juga menyukai